1 Efektivitas iklan sebagai sarana promosi dalam meningkatkan

January 9, 2018 | Author: Anonymous | Category: Seni & Humaniora, Communications, Iklan
Share Embed Donate


Short Description

Download 1 Efektivitas iklan sebagai sarana promosi dalam meningkatkan...

Description

1

Efektivitas iklan sebagai sarana promosi dalam meningkatkan penjualan di pt. batik semar Surakarta Oleh : Renita F.3200046 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan akan sandang saat ini sangat bervariasi. Konsumen tidak hanya menggunakan sandang sebagai kebutuhan pokok tetapi lebih ke nilai prestice. Hal ini yang menyebabkan industri tekstil berusaha menawarkan produk-produk terbaik dari perusahaan. Di kota Surakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya sedang mengembangkan kebudayaan daerah, salah satunya adalah dengan melestarikan kain batik. Di Surakarta banyak berdiri perusahaan kain batik. Dengan banyaknya perusahaan sejenis, persaingan yang terjadi semakin ketat. Masyarakat merupakan pasar target bagi perusahaan dalam memasarkan produk hasil produksi. Dalam hal ini perusahaan perlu menetapkan srategi pemasaran yang tepat. Salah satu dari srategi bauran pemasaran adalah promosi. Di dalam promosi itu sendiri terdapat bermacam – macam kegiatan, diantaranya adalah periklanan.

2

Periklanan dianggap cara paling efektif untuk mencapai peningkatan penjualan, karena melalui periklanan suatu perusahaan mampu

memperkenalkan,

membujuk

dan

pada

akhirnya

mempertahankan produk supaya tetap dipilih oleh konsumen. Melihat kondisi persaingan yang ketat untuk meningkatkan penjualan produk, PT Batik Semar selaku salah satu perusahaan kain batik di Surakarta berusaha pula menggunakan iklan sebagai sarana promosi yang dianggap paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Dengan alasan tersebut penulis tertarik untuk mengamati penggunaan iklan di PT Batik Semar dalam mendorong peningkatan penjualan dan menuliskannya dalam bentuk laporan Tugas Akhir dengan judul: “EFEKTIVITAS IKLAN SEBAGAI SARANA PROMOSI DALAM MENINGKATKAN

PENJUALAN

DI

PT

BATIK

SEMAR

SURAKARTA”

B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah iklan yang digunakan oleh PT Batik Semar telah efektif dalam meningkatkan penjualan ?

C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah:

3

Untuk mengetahui efektivitas iklan dalam meningkatkan penjualan di PT Batik Semar Surakarta.

D. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan iklan yang paling efektif sebagai salah satu sarana promosi. 2. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan tentang masalah promosi pada umumnya dan periklanan pada khususnya dalam praktik suatu perusahaan. Serta sebagai sarana penerapan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah. 3. Bagi Pihak Lain Dapat memberikan manfaat, tambahan informasi dan referensi bacaan bagi pihak lain untuk memperdalam bidang ini.

E. TINJAUAN PUSTAKA Pemasran adalah proses sosial dan manajerial dengan seseorang atau kelompok, memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

4

melalui

penciptaan

dan

pertukaran

produk

dan

nilai.

(Philip

Kotler,1993:4) Dalam bauran pemasaran terdapat 4P yang merupakan konsep dasar. Prinsip 4P ini pada dasarnya membagi pemasaran menjadi empat bagian utama yaitu product(produk), place(tempat), price(harga), promotion(promosi). (Philip Kotler,1984:41) Unsur periklanan masuk ke dalam elemen promosi. Pengiklanan terdiri dari semua kegiatan yang terlibat dalam penyajian suatu pesan yang non-personal, disuarakan atau visual dan dibiayai secara terbuka untuk suatu produk, jasa, atau ide. Pesan ini disebut iklan disiarkan lewat satu atau lebih media. (William J. Stanton ,1984:186) 1. Fungsi periklanan adalah : a. Memberikan informasi b. Membujuk atau mempengaruhi c. Menciptakan kesan d. Memuaskan keinginan e. Sebagai alat komunikasi 2. Jenis pengiklanan dapat dibedakan menjadi: a. Pengiklanan produk Para pengiklan memberikan informasi kepada pasar mengenai produk atau jasa. b. Pengiklanan kelembagaan

5

Dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan

nama baik (good will) suatu

perusahaan dan bukan terutama untuk menjual produk atau jasa.

3.

Media pengiklanan secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu: a. Media lini atas Merupakan jenis media pengiklanan yang menggunakan pembayaran komisi kepada pihak yang telah ditunjuk. Yang termasuk media lini atas adalah 1) Media pers : surat kabar dan majalah 2) Media elektronik :televisi dan radio 3) Bioskop 4) Iklan luar ruang : billboard dan spanduk 5) Iklan transportasi b. Media lini bawah Merupakan

jenis

media

pengiklanan

yang

tidak

menggunakan pembayaran komisi. Yang termasuk media lini bawah adalah : 1)

Brosur

6

2)

Katalog

3)

Kalender

4)

Cindera mata

5)

Stiker

Sebelum melempar sebuah iklan ke masyarakat hendaknya perusahaan perlu mengadakan riset periklanan. Riset periklanan dimaksudkan untuk memastikan kefektifan sebuah iklan sebelum, selama dan sesudah iklan diadakan. Sehingga iklan tersebut mampu berfungsi sebagaimana yang diharapkan untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa perusahaan.

F. KERANGKA PEMIKIRAN Volume penjualan

Promosi

Periklanan

Iklan Kelembagaan

Iklan Produk

7

Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran Dalam meningkatkan volume penjualan produk perusahaan tergantung dengan bagaimana perusahaan tersebut melakukan pemasaran. Dalam pemasaran terdapat banyak strategi untuk meningkatkan penjualan, salah satu caranya adalah dengan pengadaan promosi. Promosi juga memiliki berbagai macam kegiatan yang digunakan untuk memberitahu

dan

mempengaruhi

komsumen

bagi

produk

perusahaan.salah satu cara yang sering digunakan dan dianggap paling efektif adalah melalui periklanan. Periklanan merupakan alat persuasi ( membujuk ), menciptakan kesan ( image ) dan yang terpenting adalah periklanan merupakan alat untuk memuaskan keinginan pembeli dan penjual. Oleh karena itu iklan dapat dibedakan menjadi iklan kelembagaan yang bertujuan menciptakan serta mempertahankan image brand dari perusahaan,dan iklan produk yang bertujuan mengenalkan dan menawarkan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

G. METODOLOGI PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Penelitian Metode yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah study kasus. Dengan metode ini penulis melakukan penyelidikan terhadap iklan yang digunakan oleh PT Batik Semar untuk meningkatkan penjualan produk perusahaan. 2. Jenis Data

8

Data yang digunakan adalah data kualitatif, dimana data yang dikumpulkan merupakan hasil dari pengamatan langsung tentang keadaan yang sesungguhnya. Hal ini memungkinkan data yang tersaji tidak dapat disajikan dengan angka-angka. Akan tetapi disini penulis juga menggunakan sedikit data kuantitatif yaitu data mengenai biaya iklan yang dikeluarkan dan data tentang penjualan produk.

3. Sumber Data Sumber data yang diperoleh dalam penulisan Tugas Akkhir ini berasal dari : a. Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui informasi dari Kepala Bagian Pemasaran PT Batik Semar Surakarta. b. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari beberapa dokumen yang telah disusun sebelumnya oleh orang lain mengenai gambaran umum perusahaan dan data omset penjualan produk perusahaan. 4. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan untuk penyusunan Tugas Akhir ini melalui teknik : a. Quisioner

9

Penulis memberikan daftar pertanyaan kepada pihak yang bersangkutan, dalam hal ini Kepala Bagian Pemasaran PT Batik Semar yang kemudian dijawab secara tertulis. b. Wawancara Penulis melakukan tanya jawab terhadap Kepala Bagian Pemasaran PT Batik Semar, sebagai pihak yang dapat memberi informasi tentang permasalahan promosi terutama periklanan yang dilakukan perusahaan. c. Studi Pustaka penulis mengumpulkan data dari buku-buku sebagai referensi yang relevan dalam penulisan Tugas Akhir. 5. Teknik Penganalisaan Data Penulis

menggunakan

analisis

diskriptif

dengan

menggambarkan atau menceritakan kedaan sesungguhnya tentang iklan yang digunakan oleh PT Batik Semar, dan berusaha mencari hubungan antara penggunaan iklan dengan peningkatan penjualan produk. Dalam hal ini omset penjualan dianalisamenurut variasi musim dengan menggunakan metode monthly totals. Langkah ini dianggap paling tepat dikarenakan omset penjualan pada PT Batik Semar mengalami variasi yang periodic, berulang-ulang, dan regular. Variasi tersebut disebabkan karena pada kuwartal ke empat permintaan meningkat sedang kuwartal ke dua biasanya permintaan menurun. Adapun cara untuk menghitungnya adalah:

10

a. Jumlahkan nilai masing-masing bulan atau kuwartal. b. Hitung rata-rata dari jumlah nilai tersebut. c. Hitung persentase tiap bulan atau kuwartal dari rata-rata nilai masing-masing bulan/triwulan rata-rata jumlah nilai

X 100 %

Hasil dari presentase ini merupakan index musim. Setelah

memperoleh

angka

index,

penulis

akan

membandingkan dengan biaya promosi yang dikeluarkan. Dari perbandingan tersebut akan di tarik kesimpulan mengenai hubungan antara omset penjualan dengan biaya yang dikeluarkan, positif (meningkatnya biaya diikuti kenaikan omset) atau negatif (biaya iklan naik, omset penjualan menurun).

11

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT BATIK SEMAR PT Batik Semar didirikan oleh keluarga Kasigit pada tahun 1947. Pada awal berdirinya bertujuan untuk melestarikan kebudayaan bangsa dari nenek moyang berupa seni membatik. Batik yang dibuat saat itu adalah batik tulis bercorak klasik yang dikerjakan langsung dengan lukisan tangan. Usaha kain batik tersebut dilakukan di Solo dengan nama “Bodronoyo”. Alasan dipilih nama tersebut karena diambil dari tokoh pewayangaan yang menjadi panutan, Bodronoyo dikenal pula dengan nama “Semar” yang merupakan pengasuh dan penasihat keluarga Pandawa dari Karang Tumiris yang merupakan penjelmaan dari dewa sakti dengan julukan “Betara Ismaya”. Pada

tahun

1966

keluarga

Kasigit

mengganti

nama

“Bodronoyo”menjadi “Semar”. Alasan pemilihan nama “Semar” dikarenakan nama tersebut lebih dikenal oleh masyarkat luas dan mudah diingat. Kata Semar sendiri dapat diartikan sebagai berikut:

12

Sarwi

: sama-sama

Ening

: suci bersih

Marsudi

:usaha tanpa putus asa

Ajuning

: perkembangan

Rasa

: seni

Perusahaan Batik Semar saat ini berlokasi di Jalan Adi Sucipto No. 101 Solo 57144 Jawa Tengah. Selain membuka usaha di kota Solo, perusahaan Batik Semar juga membuka cabang di kota-kota lain. Cabang dari PT Batik Semar tidak hanya ada di pulau Jawa tetapi juga di luar Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Padang, Pekan Baru, Lombok, Banjarmasin, Makasar, dan kota lainnya. Alasan keluarga Kasigit mengembangkan usahanya hingga keluar daerah Solo karena : 1. Lokasi semula tidak memungkinkan lagi menampung segala kegitan perusahaan. 2. Lokasi semula telah berkembang menjadi di pusat kota, sehinga kurang tepat lagi untuk lokasi industri.

B. STRUKTUR ORGANISASI Demi kelancaran jalannya perusahaan, struktur organisasi merupakan hal terpenting agar pimpinan maupun karyawan mengetahui dengan jelas tentang masing-masing bagian.

13

Untuk memahami struktur organisi perlu disusun suatu bagan yang menggambarkan masing-masing posisi karyawan.dengan adanya bagan organisasi tersebut dapat diketahui posisi organisasional antara satu bagian dengan bagian yang lainnya yang ada dalam perusahaan. Kejelasan posisi

dalam perusahaan diharapkan mampu memberikan

gambaran pemisahan tugas maupun wewenang masing-masing posisi sehingga ada pertanggungjawaban dari masing-masing bagian. Dengan adanya struktur organisasi tersebut perusahaan dapat berjalan dan bekerja dengan lancar dan efisien. Bagan dari struktur organisasi dalam PT Batik Semar adalah sebagai berikut:

14

15

Diskripsi tentang masing-masing tugas bagian dalam perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan perencanaan dan kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh Direktur beserta staffnya. b. Mengawasi Direktur dalam menjalankan tugasnya. c. Menentukan anggaran perusahaan.. 2. Direktur a. Mengkoordinir staffnya dalam segala tindakan demi tercapainya tujuan perusahaan. b. Mengawasi kebijaksanaan yang dijalankan perusahaan dalam bidang keuangan, produksi, pemasaran, dan lain-lain. c. Mengambil keputusan d. Melaksanakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap instruksi-instruksi yang telah diberikan 3. Sekretaris

16

Membantu Direktur dalam menjalankan tugas khususnya dalam bidang adminitrasi secara umum. 4. Kepala Bagian Produksi Kepala bagian produksi bertanggungjawab kepada Direktur dan tugasnya adalah mengkoordinir operasional bagian berikut ini a.

Umum dan Administrasi bagian produksi

b.

Design

c.

Obat pembuat batik

d.

Produksi

e.

Finishing

f.

Gudang

5. Kepala Bagian Garment Kepala bagian Garment bertangungjawab terhadap Direktur secara langsung dan tugasnya mengkoordinir operasional bidang berikut ini a. Umum dan administrasi bagian garment b. Jahit pria c. Jahit wanita d. Potong e. Gudang 6. Kepala Bagian Pengadaan Kepala bagian pengadaan bertanggungjawab secara langsung kepada Direktur dan tugasnya mengkoordinir operasional bidang berikut a.

Tagihan

17

b.

Bahan

c.

Perlengkapan

d.

Returan

e.

Sortir

f.

Gudang

7. Kepala Bagian Pemasaran Kepala bagian pemasaran bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan tugasnya mengkoordinir operasional bidang berikut ini a.

Administrasi bagian pemasaran

b.

Pengiriman

c.

Wiraniaga

d.

Expedisi

e.

Promosi

8. Kepala Bagian Accounting Central Data Kepala bagian accounting central data bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan tugasnya mengkoordinir operasional bidang berikut ini a.

Akunting

b.

Faktur pajak

c.

Data barang

9. Kepala Bagian Keuangaan

18

Kepala bagian keuangan bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan tugasnya adalah mengkoordinir operasional bidang berikut ini a.

Tagihan

b.

Pembayaran

10. Kepala Bagian Personalia Kepala bagian personalia bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan mengkoordinir operasional bidang berikut ini a.

Sopir

b.

Satpam

c.

Umum

d.

Diesel

Saat ini karyawan PT Batik Semar sebanyak 400 orang yang terdiri dari 250 orang tenaga kerja wanita dan 150 orang tenaga kerja pria. Tenaga kerja di PT Batik Semar dapat digolongkan menurut dasar sistem penggajian yaitu: a. Karyawan borongan Karyawan borongan adalah tenaga kerja yang menerima upah berdasarkan jumlah hasil yang dicapai. b. Karyawan bulanan Karyawan bulanan menerima gaji pada awal bulan. Yang termasuk penerima gaji bulanan adalah staff dan pimpinan perusahaan. c. Karyawan harian

19

Karyawan harian disini menerima upah berdasarkan hari kerja dalam satu minggunya. Menurut UU. No 12 Tahun1948 pasal 10, jumlah maksimal jam kerja adalah 40 jam dalam satu minngu. Dengan memperhatikan peraturan dan undang-undang yang berlaku maka PT Batik Semar menetapkan 7 jam kerja sehari bagi yang bekerja enam hari dalam satu minggu, sedangkan bagi yang bekerja lima hari dalam satu minggu dikenakan 8 jam dalam satu harinya. Kesejahteraan tenaga kerja pada PT Batik Semar sangat diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan tenaga kerja merupakan kunci pokok dari beroperasinya kegiatan perusahaan. Oleh karena itu PT Batik Semar Surakarta memberikan gaji sesuai dengan upah minimal regional (UMR), selain itu PT Batik Semar memberikan pula fasilitas-fasilitas bagi kesejahteraan karyawan, diantaranya adalah a. Jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) b. Biaya pengobatan Rumah Sakit c. Pakaian kerja dan sepatu d. Rekreasi untuk para karyawan

C. KEGIATAN PERUSAHAAN 1. Kegiatan Produksi Pada awal berdirinya PT Batik Semar hanya memproduksi batik tulis tangan dengan corak klasik. Tahun 1952 PT Batik Semar

20

mulai memproduksi batik cap dengan menggunakan cap tembaga. Seiring perkembangan industri batik modern pada tahun 1974 PT Batik Semar memproduksi pula batik printing. Saat ini PT Batik Semar telah memproduksi batik dalam berbagai jenis bentuk yaitu: batik tulis, batik cap, batik kombinasi, batik printing, pakaian jadi, kerajinan dari batik, dan keperluan rumah tangga dari batik. Proses pembuatan batik adalah kegiatan dari awal yaitu dari kain polos pemberian motif, pewarnaan hingga menjadi barang jadi yang diinginkan. Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi di bedakan menjadi dua yaitu bahan baku berupa kain polos dan bahan-bahan pembantu lainnya. Jenis kain yang digunakan adalah catton (primissimo, prima, voillissima, santorize, drill, blaco), sutra alam (sutra tenun, sutra tenun mesin), polyster, Tc, ero. Bahan

pembantu untuk jenis batik tulis dan batik cap adalah

pewarna, dan malam (lilin). Sedangkan bahan pembantu untuk batik printing adalah cat warna pigmen (imperon, acronym) dan zat warna reaktif (remasol, sumifix, brimorin, dan sandoprint) a. Proses produksi batik tulis dan batik cap 1) Dilogo Proses

menghilangkan kanji pada kain mori, kanji yang

akan digunakan adalah kanji sintetis. Untuk mehilangkan kanji menggunakan nokodiatace, sultalitontitain, dan garam dapur dicampur dengan air. Mori direndam selama satu

21

malam, setelah bersih dikanji lagi dengan tepung kanji yang tipis dan matang. 2) Kemplong Proses ini menghaluskan serat-serat kain dari bahan mentah yang sudah kering. 3) Dipola Kain yang telah siap dan berserat halus kemudian diberi pola dengan menggunakan pensil sesuai dengan yang diinginkan. 4) Pembatikan a) Batik tulis (1) Ngengreng Pembatikan pada permukaan pertama. (2) Terusan Pembatikan pada lapisan kedua. (3) Tembokan Pemberian warna pada kain sesuai kehendak. b) Batik cap (1) Wedel Pemberian warna hitam untuk dasar kain. (2) Remuk Direndam dengan air dicampur caustik dan lilin yang telah di hancurkan. (3) Biron Proses menutupi cecek.

22

(4) Soga Pemberian warna cokelat pada motif-motif kain. (5) Lorot Proses menghilangkan lilin yang tersisa pada kain dengan cara direbus. 5) Kemplong Proses penghalusan atau pemadatan kain kembali. 6) Barang jadi Kain siap untuk diolah menjadi produk-produk lain. b. Proses produksi batik printing 1) Proses produksi pigmen Bahan mentah dicetak dengan menggunakan warna pigmen, untuk mempercepat pengeringan digunakan pemanas selama bahan yang dicetak masih berada di meja cetak. Setelah bahan mengering kemudian dimasukkan ke dalam curring yang berfungsi menghilangkan bau dari minyak tanah selama proses cetak dan fikasi warna pada bahan yang dicetak. Selesai proses curring bahan telah siap diolah menjadi produk lainnya. Bahan baku proses pigmen ini adalah teteron (Te), paris, dan kaos. Bahan pembantu yang digunakan adalah imperon dan acronym. 2) Proses produsi reaktif

23

Bahan mentah dicetak dengan menggunakan warna reaktif bertujuan mempercepat pengeringan dan penambahan warna baru. Bahan sebelumnya harus dihilangkan dari obat yang terdpat pada kain dengan menggunakan caustik sebelum dicetak kembali. Bila bahan telah kering kemudian diproses curring, setelah proses curring bahan dimasukkan ke dalam mesin pedder untuk diwaterglass selama 24 jam, ini merupakan proses fikasi warna dengan menggunakan waterglass . Setelah dicuci bersih lalu dikeringkan dengan mengunakan mesin pengering kemudian bahamn siap dijadikan produk jadi lainnya. Bahan baku yang digunakan adalah volis, prima, primis, shantung, dan drill. Bahan pembantu yang digunakan adalah remasol, sumifix, brimorin dan sandoprin. 2. Kegiatan Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan tahap dimana produk yang telah diproduksi oleh perusahaan disalurkan kepada konsumen. Menurut daerah pemasarannya PT Batik Semar membedakanya menjadi a. Pemasaran dalam negeri Pemasaraan dalam negeri dilakukan melalui 1. Produsen

Konsumen

2. Produsen

Retailer

Konsumen

24

3. Produsen

Cabang

Retailer

Konsumen

4. Produsen

Perwakilan

Retailer

Konsumen

Produsen dalam hal ini adalah PT Batik Semar dapat menjual secara langsung kepada konsumen dengan adanya show room yang biasanya terletak dekat dengan pabrik. Produsen juga menggunakan jasa retailer atau pengecer untuk menyalurkan produk ke konsumen. Sebelum menggunakan retailer produsen dapat pula mengunakan kantor cabang atau kantor perwakilan. Perbedaan antara kantor cabang dan perwakilan terletak dalam hal kepemilikan. Kantor cabang adalah milik PT Batik Semar secara keseluruhan mulai dari kepemilikan modal hingga penerimaan pegawai seluruhnya atas wewenang yang diberikan oleh kantor pusat. Berbeda halnya dengan kantor perwakilan yang bukan merupakan milik PT Batik Semar. Persamaan terletak pada barang yang dijual merupakan produk dari PT Batik Semar dan tidak menjual barang dari pihak lain. b. Pemasaran luar negeri Produk yang dihasilkan oleh PT Batik Semar telah dipasarkan ke luar negeri seperti negara USA, Amerika Latin, Australia, Eropa, Timur Tengah, dan beberapa negara Asia lainya. Penjualan ke luar negeri dapat dilakukan secara langsung ataupun melaui

25

1. Pameran di luar negeri biasanya dilakukan atas koordinasi dari Pemerintah pusat untuk menjadi duta perdagangan. 2. Melalui broker (makelar) 3. Dari buku-buku pariwisata

BAB III ANALISI DAN PEMBAHASAN

Dalam usaha meningkatkan penjualan, PT Batik Semar menggunakan salah satu dari srategi pemasaran yaitu melalui promosi. Promosi yang dilakukan oleh bagian promosi yang secara langsung dibawahi oleh Kepala Bagian Pemasaran sebagai salah satu strategi pemasaran. Kegiatan promosi yang dominan dilakukan oleh PT Batik Semar adalah periklanan di bandingkan dengan kegiatan promosi lainnya. Periklanan yang dilakukan oleh PT Batik Semar pengerjaannya diserahkan kepada biro advertising yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Iklan yang akan dibuat telah dikonsep sebelumnya oleh kantor pusat, sedangkan untuk pengembangan iklan diserahkan kepada biro iklan dan

26

disesuaikan menurut keperluan cabang PT Batik Semar di masing-masing daerah.

JENIS IKLAN YANG DIGUNAKAN PT BATIK SEMAR Iklan Produk PT Batik Semar mengiklankan produk- produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Produk yang diiklankan dapat berupa produk lama ataupun produk baru dengan tujuan memperkenalkan produk kepada masyarakat sehingga mampu menarik konsumen untuk membeli produk dari PT Batik Semar yang pada akhirnya dapat meningkatkan omset penjualan perusahaan. Dalam iklan produk biasanya berisi tentang gambaran produk yang ditawarkan disertai harga produk tersebut. Iklan Kelembagaan PT Batik Semar menggunakan jenis iklan kelembagaan untuk menciptakan

image

(kesan)

yang

baik

sehingga

mampu

mempertahankan good will (nama baik) PT Batik Semar di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan konsumen PT Batik Semar yang didominasi oleh kalangan masyarakat kelas menengah ke atas.

MEDIA YANG DIGUNAKAN PT BATIK SEMAR Media Lini Atas PT Batik Semar membayar komisi kepada biro iklan yang telah ditunjuk. Dalam hal ini media lini atas yang digunakan adalah:

27

Media pers PT Batik Semar menggunakan kolom iklan pada majalah ataupun koran untuk memuat iklan produk ataupun iklan kelembagaan dari perusahaan. Media elektronik Media elektronik yang digunakan adalah pengiklanan melalui siaran iklan di radio.

Iklan luar ruang Untuk pemasangan iklan luar ruangan berupa spanduk dan billboard PT Batik Semar mempercayakan pengerjaannya pada biro iklan Rp7 Surakarta. Media Lini Bawah PT Batik Semar menggunakan media lini bawah tanpa menggunakan pembayaran komisi kepada pihak lain. Media yang digunakan adalah brosur, katalog, dan pembuatan cindera mata yang terbuat atau bermotif khas Batik Semar. PT Batik Semar juga melakukan kegiatan periklanan melalui cara menjadi sponsor pada acara-acara tertentu.

PEMBIAYAAN IKLAN

28

Untuk melakukan kegiatan periklanan PT Batik Semar menyediakan anggaran setiap tahunnya dari data-data omset penjualan produk perusahaan. Biaya yang biasa dianggarkan untuk periklanan adalah sebesar 15% hingga 20% dari omset penjualan.

PENGARUH IKLAN Terhadap Keeksistensian PT Batik Semar Iklan yang ditunjukkan oleh PT Batik Semar kepada masyarakat membawa pengaruh yang besar terhadap keberadaan perusahaan. Awal mula iklan dilakukan bertujuan untuk menarik minat konsumen, kemudian mendorong konsumen tersebut menggunakan produk dan pada akhirnya mempertahankan konsumen. Iklan yang dilakukan secara berkala (continue) akan selalu mengingatkan orang akan merk dan image perusahaan. Hal ini telah dibuktikan dengan tetap dikenalnya PT Batik Semar setelah pada tahun 2001 mengalami kecelakaan berupa terjadinya kebakaran. Setelah terjadinya kebakaran banyak masyarakat umum yang mengira bahwa PT Batik Semar tidak beroperasi lagi, akan tetapi dengan adanya iklan membuktikan bahwasanya PT Batik Semar masih tetap ada dan masih beroperasi seperti biasanya hanya saja berpindah tempat dari tempat semula di Jalan R.M.Said No.148 Solo menjadi berlokasi di Jalan Adi Sucipto No. 101 Solo. Terhadap Penjualan

29

Pada dasarnya iklan tidak terlalu berpengaruh pada penjualan karena segmentasi pasar PT Batik Semar sudah jelas yaitu golongan menengah dan menengah ke atas. Produk yang dihasilkan oleh PT Batik Semar mempunyai variasi musim yang disebabkan oleh pengaruh kebiasaan misalnya kebiasaan permintaan akan bahan pakaian meningkat menjelang Hari Raya, Natal, dan Tahun Baru. Untuk menunjukkan indeks musim dari penjualan PT Batik Semar penulis mencoba menyajikannya dalam perhitungan angka index yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Perhitungan

indeks

musim

dengan

cara

sebagai

a. Menghitung total omset penjualan yaitu sebesar Rp 1.804.967.453 + Rp 1.532.911.814 + Rp 1.791.912.157 + Rp 1.610.427.852 + Rp 1.657.822.782 + Rp 1.691.972.709 + Rp 1.987.388.985 + Rp 1.899.267.632 + Rp 1.709.995.721 + Rp 2.080.099.010 + Rp 2.228.082.699 + Rp 2.617.065.395 + Rp 2.188.170.886 + Rp 1.475.802.431 + Rp 1.580.630.668 = Rp 27.855.517.167 b. Mencari rata-rata dari jumlah total penjualan 27.855.517.167

1.857.034.478

15 c. Menghitung masing-masing indeks musim tiap bulan

berikut:

30

penjualan masing-masing bulan rata-rata penjualan

Januari

1.804.967.453

X 100%

X 100%

1.857.034.478 = 97,20 % Pebruari

1.532.911.814

X 100%

1.857.034.478 = 82,55 % Maret

1.791.912.157

X 100%

1.857.034.478 = 96,49 %

April

1.610.427.852

X 100%

1.857.034.478 = 86,72 % Mei

1.657.822.782 1.857.034.478

X 100 %

= 89,27 % Juni

1.691.972.709 1.857.034.478

X 100%

= 91,11 % Juli

1.987.388.985 1.857.034.478

X 100%

= 107,02 % Agustus

1.899.267.632

X 100%

1.857.034.478 =102,27 % September 1.708.995.721

X 100%

31

1.857.034.478 = 92,03 % Oktober

2.080.099.010

X 100%

1.857.034.478 = 112,01 % November 2.228.082.699 1.857.034.478

X 100%

= 119,98 % Desember 2.617.065.395 1.857.034.478

X 100%

= 140,93 % Januari

2.188.170.886

X 100%

1.857.034.478 = 117,83 %

Pebruari

1.475.802.431

X 100%

1.857.034.478 = 79,47 % Maret

1.580.630.668 1.857.034.478

X 100%

= 85,11 %

Tabel 3.1 Indeks Musim Penjualan PT Batik Semar Surakarta Metode Monthly Totals

Tahun

Bulan

2002

Januari Pebruari Maret April

Omset Penjualan(Rp) 1.804.967.453 1.532.911.814 1.791.912.157 1.610.427.825

Indeks Musim (%) 97,20 82,55 96,49 86,72

32

Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Pebruari Maret

2003

1.657.822.782 1.691.972.709 1.987.388.985 1.899.267.632 1.708.995.721 2.080.099.010 2.228.082.699 2.617.065.395 2.188.170.886 1.475.802.431 1.580.630.668

89,27 91,11 107,02 102,27 92,03 112,01 119,98 140,93 117,83 79,47 85,11

Pengadaan iklan oleh PT Batik Semar dilakukan pada saat bulanbulan tertentu. Dalam hal ini PT Batik Semar melakukan kegiatan periklanan pada bulan Oktober hingga bulan Desember. Penulis mencoba membedakan indeks penjualan antara bulan-bulan yang terdapat kegiatan periklananya dengan bulan yang tidak melakukan periklanan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Perbandingan bulan yang melakukan kegiatan periklanan dengan yang tidak melakukan kegiatan periklanan

Kegiatan Periklanan

Bulan

Indeks Musim

Ada

Oktober 2002 November 2002 Desember 2002

112,01 % 119,98 % 140,93 %

Tidak ada

Januari 2002 Pebruari 2002 Maret 2002 April 2002 Mei 2002 Juni 2002 Juli 2002 Agustus 2002 September 2002

97,20 % 82,55 % 96,49 % 86,72 % 89,27 % 91,11 % 107,02 % 102,27 % 92,03 %

33

Januari 2003 Pebruari 2003 Maret 2003

117,83 % 79,47 % 85,11 %

Dari perbandingan indeks penjualan yang ada dapat dilihat bahwasanya kegiatan periklan yang dilakukan oleh PT Batik Semar merupakan usaha untuk menarik konsumen dalam menunjang penjualan. Dengan kata lain kegiatan periklanan yang dilakukan PT Batik Semar digunakan untuk mempertegas penjualan pada saat perayaan hari-hari besar atau tahun baru. Dari angka indeks musim penjualan PT Batik Semar yang diperoleh dapat digambarkan berupa kurva indeks musim dari penjualan PT Batik Semar sebagai berikut:

160 140 120 100 80 60 40 20 0 a M ri ar et M ei Se pt Jul e i N mb op e em r b J a er nu a M ri ar et

y

Ja

nu

Nilai Indek

Kurva Indek Musim Penjualan PT. Batik Semar Surakarta

Bulan

Dari gambaran kurva di atas dapat dilihat bahwa penjualan dari PT Batik Semar dipengaruhi oleh kebiasaan konsumen. Pada awal tahun hingga pertengahan tahun penjualan cenderung menurun ,akan tetapi saat

34

mendekati akhir tahun atau lebih tepatnya pada saat perayaan hari-hari besar penjualan naik dan penjualan kembali turun saat awal tahun penjualan berikutnya.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN PT Batik Semar Surakarta telah menggunakan strategi promosi dalam usaha meningkatkan penjualanya. Penjualan di PT Batik Semar Surakarta bersifat musiman, hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan konsumen yang membeli produk pada saat menjelang perayaan hari-hari raya. Besar anggaran yang dikeluarkan untuk mengadakan sebuah iklan diambil dari omset penjualan. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat iklan tidak berpengaruh banyak terhadap kenaikan penjualan di PT Batik Semar, hal ini disebabkan karena sifat penjualan PT Batik Semar yang musiman sehingga iklan hanya digunakan untuk mempertegas

35

permintaan konsumen dan waktu pelemparan iklan yang diadakan hanya menjelang perayaan hari-hari besar. Media yang digunakan oleh PT Batik Semar juga dirasa kurang memaksimalkan media yang tersedia sehingga visualisasi dari produk itu sendiri kurang dapat diterima oleh konsumen. Hal tersebut yang membuat iklan PT Batik Semar dirasa kurang efektif. B. SARAN Melihat dari hasil analisa yang telah dilakukan maka penulis mencoba untuk menyarankan kepada PT Batik Semar Surakarta untuk memaksimalkan media periklanan yang ada, seperti halnya penggunaan media elektronik televisi. Dalam mengiklankan produk media televisi mampu memvisualisasikan produk secara lebih nyata. Iklan yang dibuat di televisi hendaknya dibuat pula secara eksklusif, baik dari isi maupun model yang digunakan. Isi iklan yang eksklusif penekanannya lebih kepada brand (merk) perusahaan sehingga menimbulkan image yang positif tentang perusahaan, mengingat konsumen PT Batik Semar adalah kalangan klas menengah keatas. Pemilihan model yang telah mempunyai nama juga akan ikut mempengaruhi pandangan orang bahwasanya produk dari PT Batik Semar mempunyai klas tersendiri. Peluncuran iklan juga tidak hanya dilakukan pada saat menjelang hari raya saja hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan konsumen PT Batik Semar bahwasanya produknya tidak hanya bisa digunakan untuk

36

perayaan hari raya tetapi dapat juga digunakan pada kesempatankesemptan lainnya.

KOMISARIS

DIREKTUR

SEKERTA

ACCOUNT CENTRAL D

PRODUKSI

GARMENT

PENGADAAN

PEMASARAN

UMUM + ADM

UMUM

TAGIHAN

ADMINISTRASI

ACCOUNTI

DESIGN

ADMINISTRASI

BAHAN

PENGIRIMAN

FAKTUR PA

JAHIT PRIA

PERLENGKAPAN WIRANIAGA

DATA BARA

OBAT JAHIT WANITA

RETURAN

POTONG

SORTIR

GUDANG

GUDANG

FINISHING

GUDANG

EXPEDISI

PROMOSI

37

Bagan 2.1 Struktur organisasi

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF