BAB II - Elib Unikom

January 8, 2018 | Author: Anonymous | Category: Ilmu, Ilmu kebumian, Geografi
Share Embed Donate


Short Description

Download BAB II - Elib Unikom...

Description

BAB II TINJAUAN OBJEK WISATA KABUPATEN CILACAP

2.1 Gambaran Umum Pariwisata Kabupaten Cilacap Secara geografis, Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Cilacap. Kabupaten yang merayakan hari jadinya pada tanggal 21 Maret 1896 ini, memiliki 23 kecamatan yang terdiri dari 282 desa. Dengan luas wilayah sekitar 6,6% dari total wilayah Jawa Tengah yaitu 225.360,840 Ha. Termasuk luas pulau Nusa Kambangan 11.510,55 Ha. Kabupaten ini adalah kabupaten yang memiliki wilayah terluas di antara kabupatenkabupaten lain di Jawa Tengah. Letak geografis wilayahnya berada pada: 1080 4' 30" - 1090 30' 30" Bujur Timur - 70 30' 70 45' 20" Lintang Selatan. Dengan batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

-

Sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Kebumen

-

Sebelah barat, berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat

-

Sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Banyumas

-

Sebelah selatan, berbatasan dengan Samudera Indonesia

Topografi wilayah: Wilayah Cilacap Bagian Barat pada umumnya berbukit dengan ketinggian 23 -198 dpl.

Wilayah

Cilacap bagian tengah pada umumnya datar dan sebagian berbukit dengan ketinggian antara 8 -75 dpl. Wilayah Cilacap bagian timur pada umumnya datar dengan ketinggian 8 -10 dpl. Wilayah Cilacap bagian selatan pada umumnya datar landai yang merupakan daerah pantai dengan ketinggian rata-rata 6

dpl.

Iklim - Temperatur di wilayah bagian barat bervariasi

sesuai dengan ketinggian tempat, yaitu antara 20 oC – 28 oC, sedangkan temperatur udara diwilayah cilacap bagian tengah, timur dan selatan antara 28

oC

– 31 oC, Serta banyak di

pengaruhi udara laut.

Gambar 2.1 Letak Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah

Berikut adalah kecamatan-kecamatan Kabupaten Cilacap:

yang ada di

Adipala, Bantarsari, Binangun, Cilacap

Selatan, Cilacap Tengah, Cilacap Utara, Cimanggu, Cipari, Dayeuhluhur,

Gandrungmangu,

Kawunganten,

Kedungreja,

Jeruklegi,

Kesugihan,

Karangpucung,

Kroya,

Majenang,

Maos, Nusawungu, Patimuan, Sampang, Sidareja, Wanareja. (www.Cilacapkab.go.id) Menurut Hermawan (2005:113), produk daerah adalah “apapun yang ditawarkan oleh daerah kepada pelanggan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka.” Produk daerah meliputi : 1. Sumber daya daerah, yang terdiri dari sumber daya alam dan manusia. 2. Layanan publik

3. Infrastruktur 4. Suprastruktur 5. Atraksi

Produk daerah Kabupaten Cilacap yang berupa sumber daya alam berikut adalah sumber daya yang pengelolaannya benar-benar

dimaksimalkan.

Mengingat

pendapatan

Kabupaten Cilacap sebagian besar berasal dari sektor-sektor ini. Sumber daya tersebut antara lain: bidang pertambangan yang meliputi: tambang bethonit, emas, tras dan pasir besi. Bidang perindustrian yang meliputi: minyak dan gas, semen, tepung terigu/tapioka, perikanan, pengalengan ikan, dan benang tenun. Sumber

daya

industri

dikelola

oleh

perusahaan-

perusahaan besar seperti: PT. Pertamina UP IV, PT. Semen Cibinong Tbk, PT. Warung Batok Industri, PT. Industri Sandang II Unit Patal, PT. Panganmas Inti Persada, PT. Juifa International Foods, PT. Toxindo Prima, PT. Lautan Murti. Bidang perikanan yang meliputi perikanan darat, budidaya ikan kerapu dan rumput laut. Bidang perkebunan yang didominasi oleh perkebunan rakyat. Bidang yang terakhir yaitu pertanian. Sumber daya manusia Kabupaten Cilacap yang terdiri dari penduduk, pada tahun 2004 berjumlah 1.704.596 jiwa. Jumlah laki-laki 852.943 orang dan perempuan 851.653 orang. Tingkat pendidikan pada tahun yang sama berjumlah 16.037 jiwa namun jumlah ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sejumlah 29.749 jiwa.

Jumlah angkatan Kerja

sebanyak 862.258 orang sedangkan setengah penganggur berjumlah 200.160 orang. Layanan

publik

yang

tersedia

meliputi

fasilitas

perbankan, perhubungan, pariwisata, kesehatan, perhotelan, PDAM, PLN, hukum, pendidikan dan pos telekomunikasi.

Infrastruktur yang ada antara lain: bandara (Tunggul Wulung), pelabuhan laut (Tanjung Intan), jalan raya, kawasan industri, listrik, air dan telekomunikasi. Suprastruktur yang baru akan dibangun adalah pusat hasil laut. Mengingat hasil tangkapan laut

Kabupaten

Cilacap

juga

sangat

berpotensi.

(www.Cilacapkab.go.id) Pariwisata adalah produk daerah yang tergolong ke dalam atraksi, yang meliputi meliputi potensi wisata alam, budaya dan minat khusus serta event-event dan festival. Sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki, maka Dinas Pariwisata terus berusaha untuk memajukan sektor pariwisata di Kabupaten Cilacap.

Potensi wisata yang dilimiliki dan

merupakan andalan bagi Kabupaten Cilacap terdiri dari:

a. Wisata Alam Terdiri atas 5 obyek wisata dan 8 wisata pantai.

b. Wisata Budaya Merupakan wisata menjelajah obyek yang merupakan cagar budaya. Terdiri dari 3 obyek wisata benteng serta petilasan dan makam.

c. Wisata Minat Khusus Ada 2 obyek wisata yang ditawarkan yaitu wisata di Pulau Nusakambangan dan wisata Bahari. Produk atraksi yang lain meliputi meliputi Gelar Budaya Tradisional, festival-festival, perlombaan, turnamen, kontes dan pentas musik yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Budaya setiap bulan dan pelaksanaannya di agendakan dalam kalender pariwisata selama 1 tahun. (Dinas Pariwisata Kab. Cilacap 2008)

Pola pengembangan tujuan wisata telah disusun oleh pemerintah daerah dengan pembagian beberapa wilayah untuk memudahkan

pengelolaannya

Pengembangan

Pariwisata

dalam Kabupaten

Rencana

Pola

Cilacap

yang

digambarkan dengan peta wisata sebagai berikut:

Gambar 2.2 Peta wisata Kabupaten Cilacap

a. Wilayah I Wilayah pengembangan ini meliputi Kota Administratif Cilacap yang merupakan pusat berbagai kegiatan, di samping sebagai ibukota kabupaten, kota industri dan pelabuhan, serta kota pusat pelayanan wisata. Oleh karena terpusatnya berbagai kegiatan di kota Cilacap, maka perlu adanya penyebaran pengembangan

wisata

ke

daerah-daerah

lainnya,

agar

kunjungan wisatawan tersebar ke tempat lain yang pada akhirnya

berdampak

pada

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat sebagai akibat dari kegiatan aktivitas yang merata.

b. Wilayah II Wilayah pengembangan ini meliputi wilayah pembantu bupati

Kroya.

Potensi

kepariwisataan

yang

ada

cukup

mendukung, antara lain gunung Selok/Srandil, dan pantai Jetis, disamping itu terdapat berbagai kegiatan seperti batik dan kerajinan bambu. Wilayah ini juga dilalui jalur wisata Cilacap, Jatijajar-Gombong, dimana di wilayah tersebut terdapat obyek wisata yang potensial.

c. Wilayah III Wilayah pengembangan ini meliputi wilayah pembantu bupati Majenang. Wilayah ini merupakan jalur pengembangan arus wisatawan dari Jawa Barat ke Jawa Tengah yang peranannya sangat penting dalam rangka meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke Cilacap dan daerah lain sekitarnya. Daya dukung wilayah tersebut berupa fasilitas kepariwisataan yang cukup memadai terdapat pada obyek wisata Rawa Badak dan fasilitas akomodasi di kota Majenang.

d. Wilayah IV Wilayah pengembangan ini meliputi wilayah pembantu bupati Sidareja. Potensi kepariwisataan di wilayah ini memang masih

kurang

bila

dibandingkan

dengan

wilayah

pengembangan lainnya, namum peranannya sangat positif karena merupakan jalur penghubung dengan Jawa Barat, dimana

jenis

transportasi

yang

dapat

ditempuh

adalah

transportasi darat dan air.

e. Wilayah Pengembangan Segara Anakan dan Pulau Nusa Kambangan Pengembangan Segara Anakan memerlukan kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah Jawa Barat dan asosiasi kepariwisataan, karena wisatawan yang datang dari Jawa Barat melalui Segara Anakan maupun sebaliknya setiap tahun semakin meningkat. Untuk mendukung jalur wisata Segara

Anakan diperlukan usaha pelestarian habitat hutan bakau yang terdiri dari berbagai jenis. (Dinas Pariwisata Kab. Cilacap 2008)

2.2 Program

Pengembangan

Kepariwisataan

Kabupaten

Cilacap

Fungsi

dan

peran

utama

Dinas

Pariwisata

dan

Kebudayaan Kabupaten Cilacap adalah berkaitan dengan kebijakan untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Cilacap.

Sedangkan visi dan misi yang menjadi pedoman

pelaksanaan kerja adalah sebagai berikut: Visi Terwujudnya Kabupaten Cilacap sebagai daerah tujuan wisata yang indah, aman, nyaman, dan sejahtera.

Misi 1.

Meningkatkan kualitas objek dan daya tarik wisata, kontribusi pendapatan masyarakat dan pendapatan asli daerah.

2.

Menjadikan

pariwisata

sebagai

sektor

unggulan

(Nusakambangan, Teluk Penyu, Segara Anakan, Benteng Pendem). 3.

Menempatkan Kabupaten Cilacap sebagai daerah tujuan wisata dengan orientasi alam dan budaya.

4.

Meningkatkan

kemampuan

profesionalisme

dalam

pelayanan pariwisata. 5.

Meningkatkan kualitas produk sumber daya pariwisata dan lingkungan.

6.

Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat di sektor pariwisata.

7.

Menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dan budaya.

Untuk mencapai misi organisasi, beberapa langkah yang diambil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap adalah sebagai berikut:

-

Meningkatkan arus kunjungan wisatawan dengan meningkatkan kualitas obyek dan daya tarik wisata.

-

Meningkatkan dan memperluas promosi wisata.

-

Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antara produk dan sektor wisata.

-

Meningkatkan promosi dan event budaya lokal sebagai obyek dan daya tarik wisata

-

Mendorong timbulnya partisipasi dunia usaha dan masyarakat untuk mengelola obyek wisata.

-

Menumbuhkan

dan

meningkatkan

kesadaran

pedagang dan masyarakat sekitar obyek wisata.

Berikut adalah program utama yang disusun oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah tahun 2007: -

Pengembangan pemasaran pariwisata

-

Pengembangan destinasi pariwisata

-

Pengembangan kemitraan

-

Administrasi umum belanja tak langsung

-

Gaji Pegawai

-

Pelayanan administrasi perkantoran

-

Peningkatan disiplin aparatur

-

Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Program pengembangan pemasaran pariwisata yang dilakukan

antara

lain:

pengembangan

sentra

kerajinan,

penyelenggaraan event-event wisata serta pemilihan mas dan mbak duta wisata.

Untuk program pengembangan destinasi

pariwisata, dilakukan melalui pembangunan sarana prasarana di wilayah–wilayah pengembangan tujuan wisata, wisata industri dengan tujuan pusat industri besar di Cilacap, pengembangan

desa

wisata

serta

promosi.

Potensi

kebudayaan yang ada dikembangkan melalui pagelaran dan festival seni dan budaya, pemeliharaan cagar budaya dan kesenian.

Gambar 2.3 “Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata”

Untuk

program

pengembangan

kemitraan,

Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap menjalin kerjasama bersama kabupaten-kabupaten yang merupakan bekas

Karesidenan

Banyumas

dan

tergabung

dalam

BARLINGMASCAKEB (Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap

dan

Kebumen)

yaitu

kerjasama

dalam

bidang

perdagangan, pariwisata dan investasi. Ada juga PPKSA dan masyarakat Kampung Laut, Asosiasi Pengusaha Pengrajin Industri Kecil (APPIK), serta sanggar-sanggar kesenian. Sesuai dengan program Pro Investasi yang tengah digalakan

oleh

PEMDA,

maka

Dinas

Pariwisata

juga

menawarkan proyek investasi untuk pembangunan tempat wisata keluarga “Jambusari Family Park” di Desa Jambusari pada lahan seluas ± 26 Ha dengan investasi senilai Rp 27 Miliar.

Serta Pengembangan wisata Bahari di Kecamatan

Kampung laut senilai Rp 25 Miliar. Dua obyek wisata ini dapat menjadi alternatif tempat berwisata yang baru bagi wisatawan. (Satuan Kerja Dinas Pariwisata Kab. Cilacap 2008)

2.3 Potensi Pariwisata Kabupaten Cilacap

2.3.1 Potensi Wisata

a. Wisata Alam

Potensi wisata alam yang ada lebih didominasi oleh wisata pantai. Pantai-pantai yang ada antara lain: Pantai Teluk Penyu-menurut masyarakat, dinamakan Teluk Penyu karena dulunya tempat tersebut menjadi tempat pendaratan penyu dalam jumlah besar. Teluk Penyu juga dikenal karena memperdagangkan souvenir yang terbuat dari penyu. Terletak ± 2Km dari pusat kota Cilacap.

Gambar 2.4 Pantai Teluk Penyu

Pantai Widarapayung- merupakan obyek wisata pantai dengan luas sekitar 500 hektar terletak di Desa Widarapayung Kecamatan Binangun atau terletak ± 35 km arah timur dari Kota Cilacap. Pantai ini menarik karena gelombang lautnya yang relatif teratur sehingga cocok untuk Selancar air.

Gambar 2.5 Pantai Widarapayung

Pantai-pantai yang lain adalah Pantai Katapang Indahterletak di Desa Sidaurip Kecamatan Nusawungu, dengan luas pantai 10 Ha.

Termasuk dalam gugusan pantai-pantai yang

menghadap Samudra Indonesia. Pantai ini banyak ditumbuhi pohon kelapa, gelombang lautnya juga dapat digunakan untuk olahraga selancar air. Pantai Jetis- berbatasan langsung dengan Pantai Ayah di Kebumen.

Keindahan alam yang ditawarkan adalah

pemandangan gugusan pemandangan serta arus sungai Bodo. Terletak sekitar 40 Km dari arah timur Kota Cilacap. Di pantai ini juga terdapat Tempat pelelangan ikan. Pantai Singkil Indah- terletak 3 Km dari Pantai Katapang Indahdan keempat pantai berikut terletak di Pulau Nusakambangan: Pantai Karang Bandung, Pantai Permisan, Pantai Pasir Putih, Pantai Ranca Babakan. Wisata alam yang lain meliputi: Wana wisata Gunung Selok dan Gunung Srandil- merupakan kawasan pegunungan yang berdampingan, terletak di Desa Karang Benda Kecamatan Adipala atau 26 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap. Disamping mempunyai keindahan alam seperti gua-gua yang meliputi Gua Rahayu, Gua Ratu, Gua Nagaraja dan Gua Pakuwaja pantai, flora dan fauna juga

sebagai

tempat

meditasi/ziarah

bagi

masyarakat

yang

meyakininya.

Gambar 2.6 Wisata Gunung Selok

Obyek wisata Hutan Payau/mangroove- kawasan Hutan Payau (mangrove) seluas 10 hektar ini selain sebagai obyek wisata juga dimanfaatkan sebagai tempat penelitian dari kalangan Perguruan Tinggi. Terletak di kecamatan Cilacap Utara dengan jarak 8 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap.

Obyek wisata alam yang

terakhir adalah Pemandian air panas di Cipari dan Rawa Bendungan.

b. Wisata Budaya

Adalah wisata dengan menjelajah obyek-obyek wisata yang merupakan peninggalan sejarah. Obyek wisata yang ada meliputi: Benteng Pendemdalam bahasa Belanda disebut "KUSBATTERIJ OP DE LANTONG TE CILACAP" terletak 0,5 Km ke arah selatan dari obyek wisata pantai Teluk Penyu. Merupakan bekas markas

pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun secara bertahap pada tahun 1861-1879 dengan luas 6,5 hektar. Bangunan Benteng Pendem ini memiliki konfigurasi yang masih kokoh meskipun tertimbun tanah sedalam 1-3 meter.

Gambar 2.7 Benteng Pendem

Benteng Karang Bolong- terletak di kaki pantai timur laut Pulau Nusakambangan yang dapat dicapai dalam waktu 20 menit dari Dermaga Wijayapura atau dengan menggunakan perahu compreng sekitar 15 menit dari Pantai Teluk Penyu. Benteng yang terletak di kawasan hutan lindung ini dengan luas 6.000 m2 memiliki 3 benteng utama dimana salah satunya adalah benteng yang bertingkat tiga yang mempunyai ruang rapat besar dan dilengkapi dengan meriam. Benteng lain yang ada di Pulau Nusa Kambangan adalah Benteng Klingker.

c. Wisata Minat Khusus

Terdiri dari wisata di Pulau Nusakambangan yang terkenal sebagai Pulau Penjara. Memiliki 9 buah LP, namun

sekarang hanya tinggal 4 yang masih digunakan diantaranya: LP Besi, LP Batu, LP Permisan, dan LP Kembang Kuning. Disamping sebagai lembaga pemasyarakatan, Nusakambangan juga memiliki tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Pulau yang membujur dari barat sampai ke timur 36 Km lebar 46 Km menyimpan banyak misteri dan daya tarik wisata diantaranya: Gua Ratu, Pantai Permisan, Pantai Pasir Putih, Gua Masigitsela, Pantai Karang Bandung (Pulau Majethi) yang dipercayai sebagai tempat tumbuhnya bunga wijayakusuma, Benteng Pendem, Benteng Klingker, Mercu Suar Cimiring, Monumen Altileri, Cagar Alam/ Hutan Lindung, Pantai Ranca Babakan

dengan

penyeberangan

melalui

penyeberangan ASDP Lomanis Cilacap.

Gambar 2.8 Pantai Pasir Putih

Gambar 2.9 Pantai Permisan

Pelabuhan

Wisata Bahari- diawali dari Pelabuhan Sleko dan Lomanis

yang

berjarak

sekitar

pemerintahan ke arah Barat. Pantai

Nusakambangan

700

meter

dari

pusat

Wisata bahari ini mengelilingi

dengan

perahu

besar

menuju

pelabuhan Tanjung Intan, kilang Pertamina, Hutan Payau, Pantai Teluk penyu, hingga pabrik tepung terigu.

d. Event

Sesuai dengan agenda yang disusun oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, event –event yang dimilki antara lain: Gelar Budaya Tradisional “Sedekah Laut” yang digelar pada bulan Syuro. Festival perayaan Imlek yang digelar pada bulan Februari meliputi pameran kampung Cina, festival Barongsai. Perayaan hari jadi Kabupaten Cilacap yang digelar pada bulan Maret dengan menggelar acara Kirab Panji milik Kabupaten Cilacap. Atraksi Lomba Marching Band Anak-anak, Cilacap Musik Party On The Street, Lomba Mancing, Turnamen Bulutangkis Diparta Cup, Festival Seni dan Budaya

yang

menampilkan

seni

Jathilan

dan

Jaran

Kepang/Kuda Lumping, Festival umbul-umbul, Turnamen Sepak Bola Diparta Cup, Perayaan Hari Kemerdekaan, Festival layang-layang, Festival Perahu Naga, Pentas Musik Ngabuburit, Pentas Musik Dangdut di Obyek Wisata, Pemilihan Mas dan Mbak Duta Pariwisata, Tourism Singing Countest, Pentas Musik Tahun Baru.(Potensi Pariwisata Kabupaten Cilacap, Dinas Pariwisata Kab. Cilacap. 2008)

1. Akomodasi Pariwisata

Untuk melayani para wisatawan, akomodasi berupa hotel pada tahun 2004 berjumlah 6 hotel berbintang dengan jumlah

kamar 243 dan 37 hotel melati, kamar berjumlah 570 buah, dengan pekerja berjumlah 458 orang. Pada tahun 2005-2006, jumlah hotel berbintang sebanyak

6 buah dengan jumlah

kamar 246 buah, hotel melati sebanyak 34 buah dengan jumlah kamar 536 buah. Pekerja sebanyak 382 orang.

2. Jumlah Kunjungan Wisatawan

Pada tahun 2004, jumlah kunjungan sebesar 529.595 wisatawan dengan 9.098 wisatawan mancanegara, 520.497 wisatawan domestik dan tingkat hunian hotel sebesar 20,11%. Tahun 2005, jumlah kunjungan sebesar 324.553 wisatawan dengan 279 wisatawan mancanegara, 324.274 wisatawan domestik dan tingkat hunian hotel sebesar 26,33 %.

Pada

tahun 2006, kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 700 wisatawan, 189.155 wisatawan domestik, total sebanyak 189.855.

Tingkat hunian hotel 20,14 %.

Dengan demikian

terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan hingga tahun 2006.

Salah satunya disebabkan karena sarana prasarana

yang kurang memadai.

3. Jasa Pariwisata

a. Biro wisata Biro wisata yang melayani perjalanan wisatawan terdiri dari 2 biro perjalanan wisata yang melayani wisatawan baik lokal maupun mancanegara yaitu Ande-ande Tour dan Nusa Kambangan Indah Tour.

b. Pemandu wisata Pada tahun 2005, jumlah pemandu wisata sebanyak 27 orang.

2.3.2 Potensi Kebudayaan

Potensi kebudayaan yang ada di Kabupaten Cilacap sesuai dengan produk-produk budaya yang dikembangkan sebagai produk wisata terdiri atas:

a. Gelar Budaya dan Kesenian

Kabupaten Cilacap memiliki Gelar budaya Tradisional Adat Nelayan yang dilaksanakan dalam Laut''.

''Prosesi Sedekah

Gelar budaya ini dilakukan sebagai wujud ungkapan

rasa syukur masyarakat nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan perlindungan, nikmat dan rezeki. Acara tersebut diselenggarakan setiap tahun tepatnya pada bulan Syura (Penanggalan Jawa) oleh masyarakat nelayan Cilacap yang didukung Pemerintah Kabupaten Cilacap. Kelompok nelayan yang terlibat dalam acara tersebut adalah kelompok nelayan Sentolo Kawat, Pandanarang, PPSC, Tegal Katilayu, Kemiren, Lengkong, Sidakaya dan kelompok nelayan Bengawan Donan. Pelaksanaannya diawalai dengan prosesi ziarah ke Karang Bandung, Nusakambangan, dilanjutkan dengan ‘’Malam Tirakatan’’ pada malam harinya di pendopo Kabupaten Cilacap. Puncak acara adalah ''Upacara Prosesi Pelarungan Jolen Tunggul'' dari komplek pendopo Kabupaten menuju komplek THR Teluk Penyu. Jolen (sesaji) selanjutnya dilarung di laut lepas.

Tradisi sedekah laut ini dimulai pada tahun 1875 pada masa pemerintahan Bupati Cilacap ke III, Tumenggung Tjakrawerdaya III dan sejak tahun 1983 diangkat sebagai atraksi wisata.

Gambar 2.10 Gelar Budaya Sedekah Laut

Adat/tradisi yang lain di Kabupaten Cilacap sama dengan adat Jawa

secara

umum. Termasuk juga upacara-upacara

adatnya, antara lain: Sadranan, Rajaban, Suran dan Ruwah. Sebagian upacara adat tersebut dipengaruhi oleh ajaran Agama Islam, sebagian oleh ajaran Kejawen, Animisme dan lain-lain. Kesenian yang ada di Kabupaten Cilacap meliputi: Kesenian Lenggeran, Calung Banyumasan, Ebeg (Kuda Lumping) dan Wayang, Barzanji/Perjanjen, Dalang Jemblung, Campursari, Sintren, Salawatan Jawa. Dalam festival seni dan budaya yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Cilacap, kesenian yang ditampilkan adalah Lomba karawitan dan festival Kuda Lumping. Kuda Lumping tidak hanya popular di Cilacap tetapi juga juga di Kabupaten Banyumas.

b. Cagar Budaya

Benda-benda peninggalan budaya yang dijadikan obyek wisata adalah benteng-benteng peninggalan zaman Belanda, 6 petilasan di Gunung Srandil, 2 Padepokan dan 1 makam di Gunung Selok, yang meliputi:

-

Benteng Pendem

-

Benteng Klinker

-

Benteng Karang Bolong

-

Petilasan Mbah Kanjeng Gusti Agung

-

Petilasan Nyai Dewi Tanjungsekarsari

-

Petilasan

Kaki

Semar

Tunggal

Sabdojati

Dayo

Amongrogo

8.

-

Petilasan Juragan Dampo Awang

-

Petilasan Langlang Buana

-

Petilasan Hyang Sukma Sejati

-

Padepokan Jambe Lima

-

Padepokan Jambe Pitu

-

Makam Kyai Somalangu

Kerajinan

Kerajinan yang banyak dihasilkan di Kabupaten Cilacap dan telah menjadi komoditas yang diandalkan bagi kalangan pengusaha kecil dan menengah adalah kerajinan anyaman bambu dan kerang. Untuk anyaman bambu, diproduksi oleh 697 unit usaha yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Nusawungu, Sidareja, Kroya, Binangun, dan Kedungreja dengan jumlah pekerja ± 1500 orang.

Sedangkan kerajinan

kerang yang banyak dijual di sepanjang Pantai Teluk Penyu,

diproduksi di Kecamatan Cilacap Selatan oleh 22 unit usaha dengan jumlah pekerja 46 orang. (Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kab. Cilacap 2007)

Gambar 2.11 Kerajinan anyaman bambu

Gambar 2.12 Toko suvenir di Pantai Teluk Penyu

2.4 Analisis Permasalahan

Untuk menganalisis permasalahan pada Pariwisata Kabupaten Cilacap, analisis SWOT.

yang digunakan adalah analisis

Sehingga apa yang menjadi kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman dapat diketahui. Mengacu pada 3 dari 9

program utama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, yaitu:

1. Pengembangan pemasaran pariwisata 2. Pengembangan

destinasi

pariwisata

(dengan

memaksimalkan potensi wisata alam, seni dan budaya). 3. Pengembangan kemitraan.

Maka analisis terhadap pariwisata Kabupaten Cilacap melalui matriks pakal, adalah sebagai berikut:

Kekuatan

1. Terarahnya

Kelemahan

1.Kurangnya

Strategi PEKU

Strategi PELEM

1.Menggencarkan

1.Menciptakan

program

partisipasi

program

identitas visual

pemasaran

masyarakat

pemasaran yang

untuk digunakn

melalui media

dalam usaha

ada dengan

sebagai ciri dan

dan kegiatan

pemasaran

kegiatan-

mengenalkan

yang cepat

pariwisata.

kegiatan dan

potensi wisata

penyuluhan

yang ada dan

secara intensif

dapat menggugah

serta

masyarakat untuk

meningkatkan

ambil bagian

sadar wisata

dalam mendukung

bagi masyarakat.

program-program

menjangkau masyarakat dan wisatawan.

Media dan kegiatan yang ada belum

2. Keragaman

diperkuat oleh

wisata alam

identitas yang

dan keunikan

mencitrakan

seni dan

pariwisata

budaya yang

Kabupaten

kan potensi

hampir tidak

Cilacap.

wisata yang ada

bisa dipisahkan dari wisata alam yang ada.

wisata. 2.Mengembang-

dan tetap 2.Sarana prasarana pendukung

mempertahan-

2.Perbaikan sarana prasarana wisata dan pemeliharaan obyek-obyek wisata yang ada.

kan nilai-nilai seni dan budaya

Memanfaatkan

3. Adanya potensi wisata yang

pariwisata masih kurang.

dan memiliki nilai jual.

Kurangnya media yang mempublikasikan keberadaan obyek-obyek wisata yang ada. 3. Mitra kerjasama masih sediki.

event wisata dan budaya sebagai

3.Pengelolaan

bisa dikembangkan

yang ada.

obyek wisata secara maksimal dan mematangkan program pengembangan

salah satu media untuk menarik wisatawan dan sebagai ajang pertunjukkan serta pengembangan seni dan budaya.

obyek wisata yang baru.

3.Memperluas hubungan kerjasama kemitraan.

Peluang

Ancaman

Strategi AKU

Strategi ALEM

1. Pariwisata di

1.Mundurnya

1.Mempererat

1.PEMDA dan

Kabupaten

sektor pariwisata

hubungan antara

masyarakat saling

Cilacap menjadi

karena

pemerintah

mendukung

dikenal

dukungan yang

daerah dengan

program

masyarakat.

kurang.

masyarakat luas

pemasaran yang

dan

telah dibuat.

Berkembangnya Pariwisata.

2.Kurang diminatinya obyek obyek wisata yang ada.

2. Alternatif kunjungan obyek wisata lebih beragam

Menurunnya jumlah kunjungan wisatawan.

kerjasama dengan masyarakat di sekitar obyek wisata untuk memelihara dan memajukan asetaset wisata yang

Berkembang dan tetap

meningkatkan

3.Terhambatnya pembangunan

ada.

2.Menyediakan sarana prasarana yang memadai. Menggunakan media yang tepat sesuai target audiens untuk menempatkan identitas pariwisata

terpeliharanya

pariwisata

2.Menciptakan

seni dan

khususnya

identitas dengan

budaya yang

sektor wisata

mengangkat

ada.

yang baru

unsur-unsur keragaman

3. Memperluas

wisata alam dan

kesempatan

keunikan seni

kerjasama

budaya yang ada

untuk

memperkuat

wisata yang

3.Membuka diri bagi hubungan kerjasama dan merencanakan pembangunan sektor wisata yang baru dengan

untuk

pengembangan

yang baru.

sebaik-baiknya.

citra pariwisata

telah ada dan

dan menarik

baru akan ada.

perhatian wisatawan. 3.Menawarkan potensi wisata melalui program kemitraan dengan menjalin hubungan kerjasama.

Tabel 2.1 Matriks Pakal SWOT

Potensi yang memiliki nilai jual dan didukung oleh infrastruktur yang memadai akan menjadi salah satu yang diandalkan sebagai keunggulan bersaing daerah. Michael

Porter

keunggulan

dalam

bersaing

Hermawan adalah:

(2005:6), ”upaya

Menurut

membangun meningkatkan

produktivitas (nilai input yang dihasilkan/unit input yang digunakan)yang pada gilirannya akan menaikkan kualitas dan standar hidup masyarakat dalam jangka panjang”.

Untuk dapat memenangkan persaingan, merek daerah akan sangat membantu sebagai penyampaian janji suatu daerah akan keunggulan dan produk yang dijualnya. Secara umum, merek adalah alat penanda bagi penjual/produsen. Bisa berupa logo, trademark, atau berbagai simbol visual yang lain. (Hermawan, 2005: 173). Nilai lebih yang dimiliki oleh objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Cilacap adalah terdapatnya unsur tradisi, budaya dan sejarah yang melekat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan. Daya tarik yang diberikan oleh objek-objek wisata juga menjadi nilai jual bagi para wisatawan yang datang.

2.5 Segmentasi Pariwisata Kabupaten Cilacap

Melihat potensi wisata yang ada, obyek-obyek wisata itu memiliki fungsi yang wisatawan yang datang.

dapat mempengaruhi psikologi dari Seperti wisata pantai, dari potensi-

potensi wisata yang ada, dari pengelompokkan jenis wisata yang ditawarkan, masing-masing seperti wisata alam, dengan keindahan pantainya memberikan efek ketenangan. Wisatawan bisa

melepaskan

beban

pikiran

dan

masalah

ketika

memandang ombak-ombak dan pemandangan wisata alam yang ada. Wisata budaya/sejarah akan mengingatkan kembali bagaimana sejarah telah membentuk budaya manusia untuk menciptakan karya-karya peninggalan sejarah yang bernilai. Untuk wisata minat khusus, adalah wisata alam yang yang akan mengajak wisatawan untuk menjelajah rute-rute yang cukup sulit untuk dilewati di obyek-obyek wisata tersebut. Segmentasi

pariwisata

Kabupaten

Cilacap

yang

didasarkan pada segi geografis adalah berlaku bagi wisatawan nusantara, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah yang

memiliki pantai sehingga dapat membandingkan bagaimana keadaan wisata pantai mereka dengan yang ada di Cilacap. Dari segi Demografis, ditujukan bagi mereka yang berusia 2034 tahun, lajang;menikah dan belum memiliki anak. Dari segi psikografis berlaku bagi mereka yang memiliki sifat suka menghabiskan waktu secara bersama-sama di suatu tempat. Dari ssegi behaviour, berlaku bagi mereka yang suka liburan serta suka akan hal-hal yang baru dan menantang.

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF