enterobacter sakazakii mikroorganisme patogen dalam susu formula

January 8, 2018 | Author: Anonymous | Category: Ilmu, Health Science, Infectious Disease
Share Embed Donate


Short Description

Download enterobacter sakazakii mikroorganisme patogen dalam susu formula...

Description

Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan

ENTEROBACTER SAKAZAKII MIKROORGANISME PATOGEN DALAM SUSU FORMULA ANDRIANI Balai Penelitian Veteriner Jl. R.E. Martadinata No. 30, P.O. Box 151, Bogor 16114

ABSTRAK Enterobacter sakazakii akhir-akhir ini mulai banyak dibicarakan karena dapat menyebabkan meningitis pada neonatal serta enterocolitis necroticans. Penderita sembuh dari infeksi E. sakazakii akan mengalami gangguan syaraf berupa hydrocephalus, quadriplegia, dan pertumbuhan syaraf yang terhambat. Pada beberapa kasus kejadian infeksi oleh E. sakazakii dapat menyebabkan kematian pada bayi yang baru berumur beberapa hari, dengan angka kematian mencapai 50-80%. Outbreak penyakit biasanya terjadi pada bayi yang lahir premature, dimana sumber infeksi E. sakazakii berasal dari susu formula. Untuk mengurangi kejadian infeksi perlu dilakukan penerapan higienis selama prosesing karena peran sanitasi dan higienis memegang peranan yang sangat penting pada produksi susu formula. Kata kunci: Enterobacter sakazakii, meningitis, infant formula

PENDAHULUAN Codex alimentarius commission WHO telah menetapkan Enterobacter sakazakii yang terdapat dalam susu bubuk formula ke dalam masalah international code of hygieneic practice for foods for infants and children. Dengan demikian maka bakteri pathogen ini perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi industri penghasil makanan bayi di seluruh dunia. Enterobacter sakazakii dapat menyebabkan meningitis, bacteremia, dan enterocolitis necrotican terutama pada bayi dan anak-anak. Bakteri ini termasuk gram negative yang berbentuk batang, termasuk dalam familia Enterobacteriaceae, genus Enterobacter. Dulunya bakteri ini disebut sebagai “yellowpigmented Enterobacter cloacae”, namun sejak tahun 1980 bakteri tersebut diberi nama sebagai Enterobacter sakazakii. Pada tahun 1961 adalah pertama kali diketahui bahwa bakteri pathogen ini dapat menyebabkan meningitis, yang dilaporkan oleh URMENYI et al. dalam tulisan yang berjudul Neonatal death from pigmented coliform infection dan diterbitkan dalam jurnal LANCET (1961). Kemudian setelah itu kejadian meningitis, septicemia, dan enterocolitis necroticans yang disebabkan oleh E. sakazakii telah dilaporkan di beberapa negara di dunia. Meskipun dilihat

98

dari angka kejadian infeksi E. sakazakii yang rendah tetapi akibat yang dapat ditimbulkan sangat berbahaya. Sebagian besar kasus kejadian dilaporkan pada bayi, tetapi ternyata kejadian infeksi pada anak dan orang dewasa dapat menyebabkan resiko yang sama. Dari laporan WHO, angka kematian pada penderita yang terinfeksi rata-rata adalah 50%. Kejadian infeksi E. sakazakii pada umunya merupakan kasus yang bersifat sporadic dan kejadian outbreaks. KEJADIAN INFEKSI Pada tahun 1988, MUYTJENS et al. melaporkan lebih dari 50% dari 141 susu bubuk formula yang diproduksi di 35 negara telah terkontaminasi Enterobacteriaceae, dimana 14% dari Enterobacteriaceae tersebut adalah E. sakazakii. NAZAROWEE-WHITE and FABER (1977) melakukan penelitian mengenai kejadian E. sakazakii yang terdapat dalam susu bubuk formula yang diproduksi oleh 5 perusahaan yang berbeda yang dijual di retail market di Canadian. Dari 120 sampel kaleng yang dievaluasi ternyata 8 kaleng tersebut positif terkontaminasi E. sakazakii. Kejadian outbreak infeksi E. sakazakii pada neonatal yang berasal dari susu bubuk formula telah dilaporkan dengan berhasilnya diisolasi E. sakazakii pada bayi penderita dan susu bubuk

Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan

formula yang diminum oleh bayi tersebut. Pada lampiran dapat dilihat kejadian infeksi E. sakazakii yang telah dipublikasikan. ENTEROBACTER SAKAZAKII Enterobacter sakazakii adalah bakteri gram negative yang berbentuk batang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae dan genus Enterobacter. Spesifikasi dari mekanisme virulensi bakteri ini masih belum banyak diketahui, tetapi bakteri ini menjadi agen yang pathogen karena mampu menginfeksi system syaraf pusat sehingga menyebabkan meningitis, cysts ataupun brain abscess. Selain itu E. sakazakii dapat menyebabkan necrotican enterocolitis pada beberapa kasus yang dilaporkan pada kejadian outbreak di Eropa. E. sakazakii termasuk dalam kelompok bakteri thermotolerant yang masih toleran pada temperature sampai 60°C. MASALAH DALAM KESEHATAN MASYARAKAT E. sakazakii dapat diisolasi dari darah maupun cerebrospinal manusia yang menunjukkan gejala klinis. E. sakazakii dapat menyebabkan penyakit pada manusia semua kelompok umur terutama bayi berumur kurang dari 2 bulan. Bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram, lahir premature, dan memiliki abnormalitas congenital (seperti neural tube defect, downs syndrome) memiliki resiko yang tertinggi menderita sepsis maupun meningitis. Reservoir dari E. sakazakii pada beberapa kejadian infeksi masih belum diketahui secara pasti namun diperkirakan bahwa susu bubuk formula adalah sebagai vehicle. Dengan adanya investigasi terhadap kejadian outbreak infeksi E. sakazakii pada bayi yang dirawat pada suatu rumah sakit serta ditemukannya kontaminasi pada susu bubuk formula yang digunakan di rumah sakit tersebut maka dapat dipastikan bahwa susu bubuk formula tersebut adalah sumber infeksinya. Untuk menguatkan bukti bahwa susu formula sebagai sumber infeksi pada kejadian outbreak perlu adanya konfirmasi hasil laboratorium. Pada kasus infeksi yang disebabkan oleh E. sakazakii yang dilaporkan

di negara Iceland pada tahun 1986 dan 1987, 2 bayi yang lahir dengan berat badan normal dapat bertahan hidup tetapi mengalami kerusakan pada otak bagian kiri. Sedangkan yang lain mengalami Down’s syndrome dan beberapa mengalami cardiac malformation akhirnya meninggal. E. sakazakii tidak ditemukan di lingkungan maupun di dapur rumah sakit tersebut tetapi dapat diisolasi dari susu bubuk formula yang digunakan di rumah sakit tersebut. Beberapa macam jenis metode typing (analisa plasmid, antibiogram, analisa chromosomal restriction endonuclease, rybotyping, dan electrophoresis enzym multilocus) telah digunakan untuk mengevaluasi isolat yang diperoleh pada setiap kejadian outbreak sehingga dapat dilakukan penelusuran sumber infeksinya. SIMONS (1989) telah melaporkan kejadian outbreak infeksi E. sakazakii dan kolonisasinya pada bayi berhubungan dengan kontaminasi infant formula selama prosesing. Kejadian outbreak pada 4 bayi (dari 20 pasien bayi yang dirawat di rumah sakit) mengalami sepsis dan diare berdarah. Semua pasien tersebut diobati menggunakan antibiotika dan mengalami kesembuhan. Isolat E. sakazakii yang berasal dari susu bubuk formula memiliki plasmid dan profile enzym multilokus yang sama dengan isolat yang berasal dari pasien bayi. Kejadian outbreak di Tennessee pada tahun 2001 telah dilaporkan dalam Morbidity and Mortality Weekly Report. Investigasi yang telah dilaporkan, secara statistika terlihat signifikan antara bayi yang mengalami infeksi E. sakazakii dan mengkonsumsi susu bubuk tertentu dengan bayi yang tidak mengkonsumsi susu formula tersebut dan tidak terinfeksi. Kejadian infeksi oleh Enterobacter sakazakii pada bayi dapat dicegah dengan melakukan investigasi epidemiologi sehingga diketahui darimana sumber agen infeksi serta bagaimana kejadian infeksinya. Selain itu perlu juga diketahui ekologi, taxonomy, virulensi serta karakteristik lain dari E. sakazakii yang saat ini belum banyak diketahui. KESIMPULAN Enterobacter sakazakii merupakan agen infeksi penyebab meningitis dan enterocolitis necrotican terutama pada bayi dan anak-anak.

99

Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan

Untuk mencegah kejadian infeksi oleh E. sakazakii perlu diperhatikan sanitasi dan higiene selama prosesing di pabrik penghasil susu bubuk formula. Selain itu perlu juga dicegah terjadinya rekontaminasi produk akhir. Susu formula yang telah disiapkan untuk diberikan pada bayi hendaknya tidak disimpan pada temperature kamar pada jangka waktu yang lama, untuk mengurangi berkembangnya jumlah pathogen.

IVERSEN, C. M. LANE, and S. J. FORSYTHE. 2004. The Growth Profile, Thermotolerance and Biofilm Formation of Enterobacter sakazakii Grown in Infant Formula Milk. J. App. Micr. 38(5): 378. MUYTJEN, H.L., ROELOFS-WILLEMSE, H., and JASPAR, G.H.J., 1988. Quality of powdered substitutes for breast milk with regard to members of the family Enterobacteriaceae. J. Clin. Microbiol 26:743-746. CDC.

DAFTAR PUSTAKA ANONIM. 2002. Enterobacter sakazakii infections associated with the use of powdered infant formula-Tennessee, 2001. JAVMA 287(17): 2204-5. BAR-OZ B, PREMINGER A, PELEG O, BLOCK C, and ARAD I. 2001. Enterobacter sakazakii Infection in the Newborn. J. Acta Paediatr. 90(3):356-8. CAC. (CODEX ALIMENTARIUS COMMISSION). 2004. Risk Profile of Enterobacter sakazakii and Other Microorganisms in Powdered Infant Formula. GIRLICH D, POIREL L, LEELAPORN A, KARIM A, TRIBUDDHARAT C, FENNEWALD M, and NORDMANN P. 2001. Molecular Epidemiology of The Integron-Located VEB-1 ExtendedSpectrum Beta-Lactamase in Nosocomial Enterobacterial Isolates in Bangkok, Thailand. J. Clin. Microbiol 39(1): 175-82.

100

(CENTER for DISEASE CONTROL and PREVENTION). 2002. Enterobacter sakazakii Infections Associated with the Use of Powdered Infant Formula-tennessee, 2001. Morbidity and Mortality Weekly Report.

NAZAROWEE-WHITE, M and FARBER, J.M. 1977. Incidence, Survival, and Growth of Enterobacter sakazakii in Infant Formula. Journal of Food Prptection 60(3):226-230. NAZAROWEE-WHITE M, and FARBER, J.M. 1997. Enterobacter sakazakii: a review. Int. J. Food microbial 34(2): 103-13. SIMONS. 1989. Enterobacter sakazakii infections in neonates associated with intrinsic contamination of a powdered infant formula. Infect Control Hosp Epidemol 10:398-401. YASMINE MOTARJEMI. 2002. Enterobacter Sakazakii. Chronic Sequelae of Foodborne Infections. Ed: Clive de W. Blackburn and Peter J. Mc Clure. CRC Press. New York.

Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan

Lampiran Berat lahir

Susu bubuk formula

6 lb 11 oz 4 lb 7 oz 3250 g 2600 g ? ? 1900 g 1670 g 2830 g 2400 g 1670 g 1900 g 2690 g 2083 g 1370 g ? ? ? 2040 g 3144 g 2508 g 3308 780 g 950 g 850 g 1270 g ? ? 2520 g 1420 g 3000 g 850 g

? ? ? Ya ? ? ? ? ? ? ? ? Ya ? ? ? ? ? ? Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya ? Ya ? ? ? Ya

Wanita

1930 g

Ya

Pria

995 g

Ya

Pria

965 g

Ya

J Clin Microbiol

Wanita Wanita Pria Wanita Wanita Wanita

815 g 1200 g 1100 g 590 g 1350 g 1490g

Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Acta Paediatr (2001)

Pria Pria Wanita

1290 g 1550 g 2155 g

Ya Ya Ya

Wanita Eur J Clin Microbiol Infect Dis Wanita (2002) Wanita MMWR Pria

620 g 2720 g ? 1270 g

Ya ? ? Ya

Reference

Jenis kelamin

Lancet (1961)

Pria Wanita Dan Med Bull (1965) Wanita J. Clin. Microbiol (1979) Pria J. Clin. Microbiol (1981) Wanita J. Clin. Microbiol (1981) Pria Tijdschr kindergeneeskd (1982) Pria Wanita J. Clin. Microbiol (1983) Priae Wanita Wanita Peia Wanita Pria Wanita Pediatr Infect Wanita Dis (1985) Wanita Pediatr Infect Dis (1988) Pria Proa J Clin Microbiol (1989) Pria Wanita Pria Infect Control Hosp Epidemiol ? (1989) ? ? ? ? Pediatr Infect Dis J (1990) Wanita Pediatr Radiol (1991) Pria Klin Padiatr (1994) Pria Pediatr Radiol (2000) Wanita J Clin Microbiol (2001) Pria

Jenis penyakit Meningitis Meningitis Meningitis Bacteremia Meningitis Meningitis/sepsis Meningoencephalitis Meningoencephalitis Meningitis Meningitis Meningitis Meningitis Meningitis Meningitis/NEC Meningitis/NEC Meningitis Meningitis Meningitis Meningitis Meningitis Meningitis Meningitis Sepsis Sepsis Sepsis Bloody diarrhea Meningitis Bacteremia Meningitis Meningitis Meningitis Necrotizing enterocolitis Necrotizing enterocolitis Necrotizing enterocolitis Necrotizing enterocolitis Necrotizing enterocolitis Necrotizing enterocolitis Necrotizing enterocolitis Necrotizing enterocolitis Necrotizing enterocolitis

Necrotizing enterocolitis Necrotizing enterocolitis Necrotizing enterocolitis Bacteremia, meningitis sepsis Meningitis Bacteremia Meningitis

Hasil

Negara

Meninggal England Meninggal Sembuh Denmark Sembuh U.S.A Sembuh U.S.A Sembuh U.S.A Meninggal Netherlands Meninggal Netherlands Sembuh Netherlands Meninggal Meninggal Meninggal Meninggal Meninggal Meninggal Sembuh U.S.A Sembuh Sembuh U.S.A Sembuh Sembuh Iceland Meninggal Sembuh Sembuh U.S.A Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Portugal Sembuh U.S.A Sembuh U.S.A Sembuh U.S.A Sembuh U.S.A Sembuh Sembuh Meninggal Meninggal Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh

Israel

Sembuh ?

Israel

Meninggal

U.S.A

101

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF