hubungan iklan produk pasta gigi pepsodent di

January 14, 2018 | Author: Anonymous | Category: Seni & Humaniora, Communications, Iklan
Share Embed Donate


Short Description

Download hubungan iklan produk pasta gigi pepsodent di...

Description

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT PADA KONSUMEN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun Oleh : Ronald P. Sihombing NIM

:

029114144

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

SKRIPSI

HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT PADA KONSUMEN

Oleh : Ronald P. Sihombing NIM

:

029114144

Telah disetujui oleh :

Pembimbing,

P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si.

tanggal 28 Juni 2008

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk : Keluargaku yang sangat aku cintai, papa, mama, kak Raul juga adik ku Ruben. I Love you all so much

Satu hal yang membuat ku terharu, Ketika ku hampir putus asa, Kalian ulurkan kasih yang menguatkan, Ketika ku merasa kecewa, Kalian berikan kehangatan, membangkitkan, Ketika ku berbuat kesalahan, Dengan tulus ikhlas kalian memaafkan. Ketika ku meraih kesuksesan, Kepada kalian, pertama kali kupersembahkan penghargaan. Terima kasih atas segala kasih sayang dan semangat yang kalian berikan.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

ERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak iv memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Mei 2008 Penulis,

( Ronald P. Sihombing)

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

ABSTRAK Ronald P.Sihombing (2008). Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi dengan Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent pada Konsumen: Fakultas Psikologi. Universitas Sanata Dharma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang positif antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen. Loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent berfungsi sebagai variabel tergantung dan iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi sebagai variabel bebas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 50 orang terdiri dari pria dan wanita berusia antara 20 sampai 26 tahun. Subjek diperoleh dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent dan skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di Televisi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil uji asumsi menyatakan bahwa sebaran data yang ada normal dan mempunyai korelasi linear. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen. Hal itu ditunjukkan dari nilai korelasi sebesar 0.620 dan probabilitas sebesar 0.000 (p < 0,05).

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

ABSTRACT Ronald P. Sihombing. (2008). Correlation between Pepsodent Tootpaste Product Commercial on Television and Brand Loyality of Pepsodent Tootpaste Product at Consumer. Yogyakarta: Faculty of Psychology. Sanata Dharma University. The research’s aim is to know about the correlation between Pepsodent tootpaste product commercial on television and brand loyality of Pepsodent tootpaste product at consumer. Hypothesis porposed of this research was that there is a positif corellation between between Pepsodent tootpaste product commercial on television and brand loyality of Pepsodent tootpaste product at consumer. Brand loyality of Pepsodent tootpaste as independent variable and Pepsodent tootpaste product commercial on television as dependent variable. Subjects of this research are 55 people, male and female, age 20-26 years old. The subjects were determined by using purposive random sampling technique. Data gained in this research applies between Pepsodent tootpaste product commercial on television scale and brand loyality of Pepsodent tootpaste scale. Data analysis technique used to assess hypothesis in this research is the correlation technique Product Moment from Pearson. The result of assumtion was a normal curve with linear corelation. The result of data analysis showed that there is a significant positive correlation toward between Pepsodent tootpaste product commercial on television and brand loyality of Pepsodent tootpaste consumer. It is indicated by the value of correlation which is 0,620 with probability which is 0,000 (p < 0,01).

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat juga syukur penulis berikan pada Tuhan Yesus Kristus karena cinta-Nya yang tiada terukur yang selalu memberikan kekuatan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa telah banyak pihak yang memberikan bantuan berupa dorongan, arahan, dan data yang diperlukan mulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian hingga tersusunnya skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Drs. H Wahyudi, M.Si dan Minta Istono, S.Psi., M.Si selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan banyak masukan untuk menyempurnakan skripsi ini. 3. MM. Nimas Eki S., S.Psi., Psi., M.Si selaku dosen pembimbing akademik. 4. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 5. Segenap staff Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Pak Gie, Mbak Nanik, Mas Muji dan Mas Doni, atas segala bantuan yang diberikan untuk kelancaran studi penulis di Fakultas Psikologi. 6. Kepada seluruh keluarga ku yang sangat aku sayangi, papa dan mama, kak Raul dan adik ku Ruben atas segala do’a, pengorbanan, dukungan, bimbingan, ketulusan dan kesabarannya yang takkan pernah terbalas oleh apapun dan sampai kapanpun. 7. Buat nenek yang sangat aku sayangi (tambi) terima atas kasih sayangnya dan perhatiannya kepada penulis selama ini, walaupun

tambi sudah

meninggal aku tidak akan pernah melupakan tambi. 8. Sahabat terbaik ku dari masa kecil hingga sekarang, yang selalu memberikan dorongan dan semangat : Edianto (datu) dan Indri Damaiyanto (Kingkong). ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

Sampai kapan pun, kalian berdua adalah sahabat terbaik yang pernah aku punya. 9. Sahabat-sahabat ku dari Kalimantan yang terus mendukung dan mendoakan suksesnya skripsi ku, Terima kasih untuk bantuannya (Hawili, Hana, kak Merry, Ririn dan Anit). 10. Teman-teman Psikologi 2002 yang telah banyak membantu penulis atas masukan dan doanya, serta semangat yang kalian berikan takkan pernah terlupakan (Pertek, Eca, Dedy dll; terima kasih atas semangatnya yah..). 11. Sahabat-sahabat dekat ku di Yogya: Hetty, Galih dan Nana, frengky, Aji, Lita, Niko dan Yoan yang telah memberikan bantuan skripsi hingga selesainya. Terima kasih untuk semua

mulai dari awal masukan dan

sarannya, terima kasih kalian telah membuat kehidupan selama kuliah ku menjadi indah dan menyenangkan. 12. Teman-teman KKN: Richard, Taim, Lani, Ulin, Tere, Dian Aning, Cisil, dan Wulan Terima kasih atas segala kenangan indah yang telah kalian berikan di Di desa Tegal. 13. Saudara-saudara komsel ku di Gbi Keluarga Allah: bapak dan ibu Abulam (ketua Komsel), Pak Daniel beserta istri, Ocha, mbak Tutik, mas Bismak, mbak Eka, Mas heru, Ko Soni beserta Istri dll. Terima kasih untuk doa dan dukungan moralnya sehingga penulis bisa selalu merasa dikuatkan senantiasa menjalani kehidupan ini. 14. Teman-teman kuliah di Fakultas Psikologi Sanata Dharma, semoga waktu yang kita habiskan bersama dapat menjadi kenangan indah sampai hari tua kita. 15. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah ikut membantu baik langsung maupun tidak langsung, tanpa bantuan kalian skripsi ini tidak akan terselesaikan.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena memiliki berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua. Yogyakarta, 24 Mei 2008

Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………....

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………...

ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………....

iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………....

vi

ABSTRAK ………………………………………………………….

vii

ABSTRACK ………………………………………………………..

viii

KATA PENGANTAR ………………………………………………

ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………..

xii

DAFTAR TABEL …………………………………………………..

xv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………..

xvi

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………….

1

A.

Latar Belakang Masalah ……………………………..…..

1

B.

Rumusan Masalah ……………………………………….

8

C.

Tujuan Penelitian ………………………………….……..

8

D.

Manfaat Penelitian …………………..…………….……..

8

BAB II. DASAR TEORI ……………………………………….........

9

A.

Loyalitas Merek ……………………………..……………

9

1.

9

Pengertian Loyalitas Merek …………………………

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

B.

C.

D.

2.

Pengukuran Loyalitas Merek…………….…..............

13

3.

Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek

18

Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent Di Televisi……………

23

1.

Pengertian Iklan …….………………………………

23

2.

Media Periklanan …………………………………...

25

3.

Televisi sebagai Media Iklan……………...................

25

4.

Kelebihan dan Kelemahan Televisi sebagai Media Iklan………………………………………. …

26

5.

Elemen-Elemen Iklan………………………………...

28

6.

Produk Pasta Gigi Pepsodent…………………………

30

Konsumen ………………………………….….. …………..

32

1.

Pengertian Konsumen…………………………………

32

2.

Perilaku Konsumen…………………………………...

33

Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi dengan Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent pada Konsumen................................…………………….

34

Hipotesis…………………………………………………..

38

BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………….....

39

E.

A.

Jenis Penelitian …………………………………………...

39

B.

Identifikasi Variabel Penelitian ………………………......

39

C.

Definisi Operasional.................................. ……………….

39

D.

Subjek Penelitian …………………………..…………….

41

E.

Metode dan Alat Pengumpulan Data …………………...

42

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

F.

Pelaksanaan Uji Coba Alat Pengumpulan Data ………...

47

G.

Hasil Uji Coba Alat Pengumpulan Data ………………..

47

1.

Validitas Alat Ukur ………………………………

48

2.

Analisis Butir …………………………………......

49

3.

Uji Reliabilitas …………………………………....

52

Metode Analisis Data …………………………...............

53

BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ………....

54

H.

A.

Pelaksanaan Penelitian ………………………………….

54

B.

Deskripsi Subjek dan data penlitian ………………..…

54

C.

Analisis Hasil Penelitian ………………………………..

56

1.

Uji Asumsi Penelitian …………………………….

56

a.

Uji Normalitas ……………………………....

57

b.

Uji Linieritas ………………………………..

57

Uji Hipotesis ……………………………………...

58

Pembahasan …………………………………………......

59

BAB V. PENUTUP ………………………………………………...

63

2. D.

A.

Kesimpulan ……………………………………………..

63

B.

Saran …………………………………………………....

63

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………....

64

LAMPIRAN …………………………………………………………

67

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji Coba…………………………………………

44

Tabel 2. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Iklan Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji Coba…......

46

Tabel 3. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent....................

50

Tabel 4. Prosentase Distribusi Butir-butir Pernyataan Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent setelah Uji Coba ………………………………………….

50

Tabel 5. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Iklan Pasta Gigi Pepsodent di Televisi...........................................

51

Tabel 6. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Iklan Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Setelah Uji Coba.…

52

Tabel 7. Deskripsi statsitik data penelitian………………………….

55

Tabel 8. Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik ……………

56

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas ………………………….…….……. .

57

Tabel 10 . Hasil Uji Linearitas …………………………………… .

58

Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis……………………………………..

58

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sebelum Uji Coba ……………….….................………

72

Lampiran 2. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sesudah Uji Coba……………………………...............

77

.Lampiran 3. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji Coba.……………..……………

82

Lampiran 4. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sesudah Uji Coba.………………………......

87

Lampiran 5. Data Skala Iklan produk pasta gigi Pepsodent di Televisi Sebelum Uji Coba……………………………………..…

91

Lampiran 6. Data Skala Iklan produk Pasta gigi Pepsodent di Televisi Sesudah Uji Coba. …….......................…………………

97

Lampiran 7. Data Skala Loyalitas merek Produk Pasta Gigi Pepsodent sesudah uji coba ….........................................

103

Lampiran 8. Analisis Butir Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi........................ ..………………………………

109

Lampiran 9. Realibilitas skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sebelum Uji Coba…..………...............…..…

111

Lampiran 10. Realibilitas skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sesudah Uji Coba…………………………..

xvi

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

Lampiran 11. Analisis Butir Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent …….……………………………

113

Lampiran 12. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji coba……………………

115

Lampiran 13. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sesudah Uji Coba……………………

116

Lampiran 14. Uji Normalitas……………………………………......

117

Lampiran 15. Uji Linearitas…………………………………………

118

Lampiran 16. Deskripsi statistik…………………………………….

119

Lampiran 17. Uji Hipotesis………………………………………….

120

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan perindustrian semakin pesat dan kompetitif. Persaingan bisnis yang bernuansa kompetitif tersebut mendorong para eksekutif perusahaan untuk berpikir kreatif dan inovatif agar perusahaannya bisa berdiri kokoh diantara pesaingnya yang lain. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan selaku lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan konsumen adalah menerapkan

strategi

pemasaran

yang

tepat

serta

menciptakan

dan

mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek adalah suatu konsep yang sangat penting dalam mempengaruhi kesuksesan perusahaan. Khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah namun tingkat persaingannya sangat ketat seperti sekarang ini. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat dibutuhkan perusahaan agar dapat bertahan hidup. Loyalitas bahkan dianggap sebagai prestasi tertinggi yang harus dicapai oleh produsen sehingga setiap perusahaan kemudian mendambakan loyalitas konsumen yang tinggi dan dengan sekuat tenaga berusaha untuk mempertahankannya (Peter dan Olson, 1996). Loyalitas merek secara sederhana dapat diartikan sebagai ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

gambaran tentang mungkin tidaknya seseorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya. Loyalitas merek mencerminkan tingkat ketertarikan konsumen dengan suatu merek produk sehingga dapat disebut sebagai konsumen yang setia yaitu konsumen yang terus menerus menggunakan produk dengan merek sama dalam berbagai kondisi (Durinto dkk, 2001). Banyak ahli sepakat bahwa loyalitas merupakan pembelian berulang, meskipun tidak semua perilaku pembelian berulang merupakan perilaku loyal (Peter dan Olson 1996). Menurut Hadipranata (1997), loyalitas konsumen merupakan kebiasaan membeli berulang secara konsisten yang muncul sebagai suatu kebiasaan yang disadari dengan pertimbangan-pertimbangan pribadi, baik secara emosional maupun rasional sehingga sulit untuk berubah. Loyalitas ini berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik, fanatisme dan adanya konsistensi. Sebaliknya, apabila pengambilan keputusan membeli bukan atas dasar pertimbangan pribadi seperti pertimbangan rasional maupun emosional maka disebut loyalitas semu

(Engel dan kawan-kawan, 1994). Loyalitas semu ini

mudah dipengaruhi untuk berpindah kemerek lain terlebih jika merek tersebut menawarkan diskon atau hadiah. Loyalitas pada merek dapat dipengaruhi beberapa faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar konsumen. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas merek antara lain adalah kepuasan terhadap kinerja merek, sejarah kebiasaan membeli konsumen, identifikasi sosial dan emosional, promosi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

keterlibatan konsumen pada produk, keinginan mencari keragaman dan sensitivitas harga (Sheet, Mital dan Newman, 1999). Salah satu faktor yang sangat penting dalam membangun loyalitas konsumen adalah faktor promosi melalui teknik periklanan. Periklanan menjadi sangat penting karena merupakan salah satu teknik promosi yang langsung dapat menyentuh persepsi publik dalam mengkampanyekan pesan komersial kepada masyarakat, serta merupakan salah satu instrumen kegiatan promosi yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi respon konsumen. Dalam periklanan, fitur, manfaat dan nilai suatu produk yang diwakili oleh merek dapat dikampanyekan sehingga

memberikan berdampak positif dan dalam jangka

waktu tertentu menarik calon konsumen yang loyal (Kasali, 1995). Ketika konsumen menjatuhkan pilihannya pada satu merek untuk menjadikannya bagian dari konsumsi, ada serangkaian proses pemenuhan informasi yang terjadi secara terus menerus tetap berlangsung dipikiran konsumen. Proses ini dimulai dari kondisi ketidaksadaran (unawere) yaitu saat konsumen sama sekali tidak mengetahui merek tersebut. Lalu berlanjut kekondisi sadar (aware) yaitu bila ada informasi yang menarik baginya, berlanjut ke minat pada taraf tertentu ditindaklanjuti dengan proses pencarian dan upaya. Bila informasi yang diterima dari proses mencoba ini sesuai dengan yang dibutuhkannya akan terjadi pengulangan pembelian, dan akhirnya konsumen mengadopsi (Handoyo, 2004) Berdasarkan proses tersebut, periklanan menjadi sangat penting karena bertujuan memberikan informasi kepada konsumen akan keberadaan produk dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

jasa, selain juga membangun citra positif perusahaan dan merek produk yang bersangkutan. Lewat proses promosi, konsumen yang awalnya mungkin tidak tahu akan keberadaan suatu produk menjadi tahu dan terdorong untuk mencoba (Kotler, 1994). Konsumen yang telah mencoba produk kemudian mendapat kepuasan atas kualitas produk yang dibelinya akan cenderung melakukan pembelian berulang. Adanya kualitas produk yang memuaskan dan diperkuat dengan periklanan yang intensif dapat menyebabkan loyalitas konsumen terhadap merek yang ditawarkan pun akan lebih mudah diperoleh (Handoyo, 2004). Berdasarkan hal ini, periklanan akan memiliki manfaat dalam menyoroti berbagai kebutuhan yang berhubungan erat dengan konsumen yang ditargetkan sehingga menarik konsumen sebagai calon pelanggan yang loyal (Schifman dan Kanuk, 2004), disatu sisi juga akan menguatkan preferensi terhadap merek pada konsumen yang memang sudah loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004). Periklanan menurut Kotler dan A.B Susanto (dalam Handoyo, 2004) adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditujukan dengan mendapat bayaran. Iklan merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan pesan dari segi biaya dan memotivasi konsumen untuk menggunakan suatu produk. Adanya kegiatan periklanan sering kali mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi dimasa yang akan datang (Kasali, 1995). Oleh karena itu, iklan perlu dirancang secara baik dan menarik sehingga dapat menimbulkan respon yang positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

Implikasinya untuk produsen adalah, produsen harus bisa menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha membangun citra yang positif tentang mereknya tersebut. Apabila informasi yang diterima tentang produk dan citra merek tersebut dimaknai secara positif tentunya akan mendukung proses pembelian bahkan dapat memunculkan kesan jangka panjang pada konsumen. Makna yang diberikan oleh konsumen terhadap iklan yang ada bisa saja berbeda antara konsumen yang satu dengan yang lain. Seseorang bisa memberikan tanggapan yang positif apabila iklan tersebut dianggap menarik perhatian, memikat hati dan dapat menimbulkan keinginan untuk menggunakan produk yang diiklankan. Lain halnya jika iklan yang dilihat tidak menarik dan membosankan, bisa saja menimbulkan penolakan. Menyadari

hal

tersebut,

sudah

selayaknyalah

jika

perusahaan

merancangkan iklan dengan perencanaan yang baik pula. Untuk menghasilkan iklan yang efektif, suatu perusahaan dituntut menjalankankan elemen-elemen yang meliputi AIDCA antara lain: perhatian (Attention), minat (Interest), rasa percaya (Conviction), dan tindakan (Action) (Kasali, 1995). Dengan kata lain, iklan harus dapat menarik perhatian sasarannya agar menimbulkan minat dan rasa ingin tahu lebih lanjut tentang produk yang ditawarkan, sehingga akan menggerakan keinginan untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan juga harus dapat meyakinkan bahwa produk yang diiklankan merupakan produk yang bermutu dan bermanfaat agar konsumen tidak goyah lagi dan akan tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

percaya sehingga akan sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian (Handoyo, 2004). Dalam pembuatan dan penyebaran iklan juga terdapat salah satu bagian terpenting yaitu menentukan saluran atau media yang tepat sehingga pesan iklan dapat sampai kepada konsumen (Radiosunu, 1986). Pada awalnya, periklanan hanya dapat dilakukan di media radio, koran atau majalah, pamflet-pamflet maupun selebaran yang diedarkan kepada konsumen. Namun sejak munculnya stasiun televisi swasta, para pemasar mulai mengalihkan medium periklanan mereka ke talevisi, karena televisi dianggap mampu menampilkan pesan yang ingin disampaikan pemasar kekonsumen secara lebih efektif. Faktor terpenting kenapa televisi menjadi begitu menarik bagi iklan adalah karakteristik yang dimiliki oleh media ini. Periklanan di televisi merupakan cara yang efektif untuk meraih konsumen dalam jumlah besar dan tersebar secara geografis (Handoyo, 2004). Stantoton (1986) menambahkan bahwa televisi merupakan media yang perkembangannya paling menonjol diantara media lain dan paling serba guna karena himbauaan yang ada di televisi datang lewat penglihatan dan pendengaran sehingga produk-produk dapat diiklankan dan diterangkan televisi dengan sangat luwes. Salah satu perusahan yang sering menggunakan unsur kreatif dalam periklanan di televisi adalah produsen Pepsodent dengan salah satu produknya yaitu pasta gigi. Pepsodent merupakan produk kesehatan yang diproduksi oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk Surabaya dan

selama ini telah mengeluarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

berbagai macam produk kesehatan gigi dan mulut seperti pasta gigi, sikat gigi, dan mouthwash. Pasta gigi Pepsodent merupakan pasta gigi yang paling terkenal dan tertua di Indonesia, sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar kemanjuran dasar. Pepsodent adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang kembali meluncurkan pasta gigi berflorida pada tahun 1980-an dan satu-satunya pasta gigi di Indonesia yang secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis. Sejak itu, Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap. Penayangan iklan di televisi dapat dinikmati diseluruh wilayah yang luas. Disatu pihak iklan dapat digunakan untuk membangun kesan jangka panjang suatu produk, dan dipihak lain memicu penjualan dengan cepat (Handyo, 2004). Ketika konsumen melihat iklan pasta gigi Pepsodent di televisi, diharapkan iklan tersebut memiliki kesan tersendiri dan direspon secara positif oleh konsumen. Jika iklan pasta gigi Pepsodent di televisi tersebut dimaknai secara positif karena mampu menarik perhatian, memunculkan minat, rasa percaya bahkan memunculkan emosi untuk segera melakukan pembelian, diharapkan produk dan iklan tersebut akan makin melekat dihati konsumen dan makin diingat. Bila iklannya makin diingat semestinya merek yang dikampanyekan pun lebih melekat dibenak konsumen. Sikap positif pada iklan inilah yang akan menguatkan preferensi terhadap merek yang sudah dikenal oleh konsumen terutama konsumen yang loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004). Dengan kata iklan produk pasta gigi Pepsodent dapat saja berpengaruh pada loyalitas merek konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

B. Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang permasalahan tersebut di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk melihat : “ Apakah ada hubungan antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen?.”

C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi terhadap loyalitas merek pada konsumen.

D. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. •

Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan

sumbangan toritis bagi ilmu psikologi industri, khususnya yang berhubungan dengan periklanan dan loyalitas konsumen. •

Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi

perusahaan khususnya yang terkait dengan strategi periklanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

BAB II DASAR TEORI

A. Loyalitas Merek 1. Pengertian Loyalitas Merek Perilaku konsumen yang loyal terhadap suatu produk barang maupun jasa bukanlah perkara yang kecil karena perilaku tersebut sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan selaku lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan konsumen. Tiap perusahaan dituntut untuk menciptakan strategi pemasaran yang berkualitas dan memberikan kepuasan

sehingga memotivasi

konsumen menyukai merek suatu produk yang dipasarkan pemasar dan memunculkan loyalitas terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004). Loyalitas konsumen terhadap merek sering diistilahkan sebagai loyalitas merek karena konsumen akan selalu mengaitkan dirinya pada merek tertentu supaya mempermudah mencari produk yang pernah dibelinya. Loyalitas merek dapat diartikan sebagai ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seseorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya (Durinto dkk, 2001) Dalam kehidupan sehari-hari, loyalitas mempunyai banyak arti. Secara khusus, individu yang loyal adalah:

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

a. Orang memiliki sikap positif kepada suatu merek (sikap terhadap merek). b. Membeli merek lebih sering dibandingkan dengan dengan merek lain dalam kategori yang sama. Ini adalah pengukuran proporsi pembelian. c. Terus membeli merek itu dalam jangka waktu yang lama atau disebut juga kesetian (East, 1997). Untuk mempelajari definisi loyalitas merek secara lebih mendalam terdapat terdapat dua pendekatan yang harus di perhatikan yaitu: 1. Pendekatan Behavioral Pendekatan behavioral menekankan bahwa bahwa loyalitas merek dibentuk oleh perilaku, dan oleh karena itu perilaku pembelian berulang didefinisikan sebagai loyalitas. 2. Pendekatan Kognitif Pendekatan ini menekankan bahwa loyalitas merupakan fungsi dari proses psikologis (decision making). Para ilmuwan behavioral meyakini bahwa loyalitas merek timbul karena percobaan mula-mula yang diperkuat oleh rasa puas dan kemudian menimbulkan pembelian yang berulang kali. Sebaliknya, para peneliti kognitif menekankan peran proses mental dalam membangun kesetiaan merek. Mereka yakin bahwa para konsumen terlibat dalam perilaku pemecahan masalah yang mendalam mencakup perbandingan merek dan sifat, yang terakhir pada pilihan merek yang kuat dan perilaku pembelian berulang (Schifman dan Kanuk, 2004). Peter dan Olson (1996) mengunakan pendekatan behavioral dan kognitif dalam mempelajari loyalitas terhadap merek. Loyalitas didefinisikan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

keinginan melakukan dan perilaku pembelian berulang. Selain memfokuskan pada perilaku, maka proses kognitif juga harus diperhatikan sebagai suatu hal yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan perilaku tersebut. Dalam beberapa hal, loyalitas merek mungkin merupakan hasil dari aktivitas kognitif dan pengambilan keputusan yang ekstensif. Sejalan dengan definisi di atas, Jacoby (dalam Engel dan Blackwell, 1982) mengatakan bahwa loyalitas merek pada dasarnya terdiri dari dua hal yaitu perilaku loyal dan sikap loyal. Loyalitas merupakan tindakan membeli berulang yang selektif, didasarkan pada proses pengambilan keputusan psikologik yang evaluatif. Hal ini senada dengan pandangan Dharmmesta (1996) yang mengatakan bahwa loyalitas merek merupakan Attitudinal yang berkolerasi dengan perilaku, atau merupakan fungsi dari psikologis. Jacoby dan Chestnut (dalam Hawkins, Best dan Coney, 1998) mengklarifikasikan istilah loyalitas merek secara konseptual yaitu mencakup enam kondisi sebagai berikut: Loyalitas merek adalah (1) prasangka (2) respon perilaku (3) terlihat setiap waktu (4) oleh unit pembuatan keputusan, dalam hal ini konsumen (5) tetapi tetap menghormati merek lain (6) yang merupakan fungsi dari proses psikologis. Proses

psikologis menjadi proses yang penting dalam pembentukan

loyalitas merek karena pembelian ulang terhadap merek terjadi jika konsumen tersebut mengadopsi merek tersebut di dalam dirinya. Dalam hal ini, rasa senang dan tidak senang serta kepuasan konsumen menjadi hal yang menentukan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

membentuk loyalitas konsumen. Selain itu proses belajar dan pengalaman juga berpengaruh terhadap pembentukan loyalitas tersebut (Handoyo, 2004). Mowen (dalam Dharmmesta, 1996) menggunakan definisi loyalitas merek dalam arti kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembelian dimasa mendatang. Terjadinya loyalitas merek pada konsumen tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan atau ketidakpuasan dengan merek tersebut yang terakumulasi secara terus menerus di samping adanya persepsi tentang kualitas produk. Peter dan Olson (1996) mendefinisikan loyalitas merek sebagai minat membeli berulang dan perilaku membeli berulang. Upaya untuk menumbuhkan serta mempertahankan perilaku loyal tersebut sangat dipengaruhi proses kognitif. Dalam proses tersebut, beberapa pengatahuan mengenai produk harus dimiliki dan upaya untuk mendapatkan produk ini harus mengaktifkan ingatan, ada keinginan untuk membeli serta ada kepuasan yang mempengaruhi perilaku membeli. Loyalitas identik dengan perilaku membeli berulang meskipun tidak semua perilaku membeli berulang adalah loyalitas (Peter dan Olson, 1996). Didalam perilaku membeli berulang harus terdapat terdapat komitmen. Engel dkk (1982) menyebutkan bahwa definisi kognitif dari Loyalitas merek berarti bahwa loyalitas harus mewakili komitmen. Kebiasaan pembelian berulang tanpa komitmen yang kuat akan rentan terhadap perubahan. Dalam loyalitas konsumen, perilaku membeli berulang harus muncul sebagai suatu kebiasaan yang disadari dengan pertimbangan-pertimbangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

pribadi, baik secara emosional maupun rasional sehingga sulit untuk berubah. Loyalitas ini harus berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik, fanatisme dan adanya konsistensi (Hadipranata, 1997). Sebaliknya, apabila pengambilan keputusan membeli bukan atas dasar pertimbangan pribadi seperti pertimbangan rasional maupun emosional maka disebut loyalitas semu (Engel dan kawankawan, 1994). Loyalitas semu ini mudah dipengaruhi untuk berpindah kemerek lain terlebih jika merek tersebut menawarkan diskon atau hadiah. Dari berbagai definisi oleh berbagai ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa loyalitas merek harus dilihat dari dua hal yaitu perilaku dan sikap konsumen terhadap merek. Loyalitas merek merupakan perilaku pembelian berulang secara konsisten, sikap positif dan komitmen terhadap merek yang direncanakan dengan pertimbangan rasional maupun emosional serta sulit berubah. Loyalitas ini harus berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik, fanatisme dan adanya konsistensi.

2. Pengukuran Loyalitas Merek Pengukuran loyalitas merek merupakan hal yang tidak mudah. Hal ini karena loyalitas merek menyangkut masalah psikologis (Handoyo, 2004). Pengukuran

loyalitas

merek

untuk

keperluan

penelitian

pada

awalnya

menggunakan definisi operasional yang disebut definisi tradisional (Engel dan Blackwell, 1982) meliputi: a. Brand choice atau tahapan pilihan merek Loyalitas merek diukur melalui beberapa tahapan merek produk yang dibeli oleh konsumen, kemudian diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

loyalitas merek. Misalnya : A,B,C,D,E,F adalah aneka merek produk yang dibeli oleh konsumen, maka konsumen yang membeli produk itu akan ditempatkan pada empat kategori loyalitas merek yang sudah ditetapkan yaitu: (1) Undiveded loyalty atau loyalitas mutlak dengan pola A,A,A,A,A Konsumen hanya membeli merek tunggal dan tidak jadi membeli jika merek tersebut tidak tersedia, merupakan tahap yang tidak putus-putus. (2) Devided loyalty atau loyalitas terpencar dengan pola A,B,A,B,A,B Pembelian yang konsisten dari dua merek atau lebih. (3) Unstable loyalty atau loyalitas tidak menetap dengan pola A,A,A,B,B,B Konsumen berpindah dari satu merek, tetapi masih dalam satu perusahaan. (4) No loyalty atau tidak ada loyalitas dengan pola A,B,C,D,E,F Konsumen tidak mempunyai kejelasan pembelian berulang b. Proportion of purchases atau proporsi pembelian. Loyalitas merek diukur berdasarkan cara melihat proporsi pembelian total dari kelompok produk tertentu yang terkait dengan merek atau kombinasi aneka merek. c. Preference over time atau kesukaan terhadap merek-merek tertentu. Loyalitas merek diukur berdasarkan seberapa besar kesukaan seseorang terhadap suatu merek, sehingga konsumen benar-benar mempunyai kesukaan terhadap merek tertentu akan tetap membeli sekalipun harga barang dinaikan lebih tinggi dibandingkan harga merek lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

d. Other measurement loyalty atau pengukuran lain Misalnya menggunakan frekuensi pembelian dan pola pembelian ataupun menggunakan frekuensi dan pola pembelian ataupun kombinasi pengukuran diatas. Pengukuran menggunakan definisi-definisi operasional di atas ternyata menimbulkan pertentangan diantara peneliti karena memiliki kelemahan seperti sulit membedakan antara loyalitas asli dengan loyalitas semu. Day (dalam Engel dan Blackwell, 1982) mengatakan alat ukur Brand Choice loyalty atau tahap pemilihan merek terbukti sulit membedakan apakah konsumen menggunakan suatu produk karena keinginan membeli, ataukah karena dipengaruhi pasar yang memang hanya menyediakan produk tersebut. Alat ukur Proportion Purchases atau proporsi pembelian juga terbukti menyulitkan peneliti mengadakan pengukuran tingkat loyalitas karena ketidakjelasan dalam menentukan batas proporsi loyalitas merek (Engel dan Blackwell, 1982). Persoalan dasar diantara peneliti adalah apakah untuk mengukur loyalitas merek dilakukan dari sudut perilaku konsumen ataukah dari sudut sikap konsumen (Schifman dan Kanuk, 2004). Para pakar behavioristik menekankan bahwa pengukuran loyalitas merek adalah dengan mengukur perilaku yang tampak melalui pembelian aktual. Sebaliknya para pakar kognitif lebih menekankan pada teori kognitif dan pentingnya fungsi dari proses psikologis sehingga mengabaikan permintaan pembelian aktual. Dalam pendekatan behavioral pengukuran loyalitas merek adalah melalui perilaku pembelian aktual yang konsisten. Brown mendefinisikan perilaku loyal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

sebagai lima kali pembelian berturut-turut pada merek yang sama. Sedangkan menurut Tucker, konsumen dianggap loyal jika konsumen tersebut melakukan tiga kali pembelian secara berturut-turut pada merek yang sama (Assael, 1992) Bagi para pakar teori kognitif, berbagai definisi perilaku (seperti keseringan membeli atau bagian dari pembelian total) kurang tepat, karena tidak membedakan antara pembeli yang “benar-benar” loyal terhadap merek yang dengan sengaja untuk loyal, dan pembeli yang tidak sungguh-sungguh loyal terhadap merek yaitu mengulang pembelian suatu merek karena itulah satusatunya merek yang tersedia di toko. Para pakar teori tersebut mengatakan bahwa loyalitas terhadap merek harus diukur berdasarkan sikap terhadap merek, dan bukan berdasarkan konsistensi pembelian (Schifman dan Kanuk, 2004). Jacoby (dalam Engel dan Blackwell, 1982) menggabungkan pendekatan behavioral dan kognitif dalam melihat perilaku loyalitas merek mengatakan bahwa pada dasarnya loyalitas terdiri dari dua hal penting yaitu perilaku loyal dan sikap loyal. Loyalitas tidak hanya befokus pada perilaku saja, tetapi juga pada proses kognitif yang mengikutinya. Sejalalan dengan pandangan tersebut, Schifman dan Kanuk (dalam Handoyo, 2004) mengatakan bahwa pengukuran loyalitas merek harus mencakup perilaku dan sikap konsumen. Loyalitas merek dapat diukur melalui berbagai cara antara lain: a. Konsumen dianggap loyal jika konsumen tersebut melakukan tiga kali pembelian secara berturut-turut pada merek yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

b. Loyalitas merek diukur dengan proporsi dari total pembelian produk dimana suatu keluarga setia pada merek yang paling sering dibeli. c. Loyalitas diukur berdasarkan sikap positif terhadap merek. d. Loyalitas diukur dari tingkat keterlibatan konsumen. Salah satu studi mengukur loyalitas terhadap merek dengan tiga cara yang berbeda yaitu: pangsa pasar merek, jumlah pembelian merek tersebut selama enam bulan, dan jumlah rata-rata merek yang dibeli per pembeli. Berbagai temuan mengemukakan bahwa para konsumen membeli berbagai macam merek campuran dalam suatu rentang merek yang dapat mereka terima (yaitu rangkaian merek merek yang menggairahkan mereka). Hasilnya menunjukan produk-produk yang mempunyai pesaing sedikit, maupun produk-produk yang sering sekali dibeli, berkemungkinan memperoleh loyalitas merek yang lebih besar. Jadi sikap yang menyenangi suatu merek, barang dan jasa atau toko dibandingkan dengan berbagai alternatif yang potensial, yang disertai oleh perilaku berlangganan yang berulang dipandang sebagai aspek-aspek loyalitas yang harus ada. (Schifman dan Kanuk, 2004). Dalam penelitian ini, pengukuran loyalitas akan menggunakan pendekatan behavioristik dan kognitif, yaitu diukur melalui perilaku dan sikap konsumen terhadap merek. Subjek penelitian yang akan digunakan adalah konsumen yang loyal terhadap produk pasta gigi Pepsodent yaitu telah mengunakan produk pasta gigi tersebut

minimal 5 kali secara berturut-turut. Hal ini didasarkan pada

pandangan Brown (dalam Assael, 1992) yang mengatakan bahwa konsumen akan dianggap loyal jika melakukan lima kali pembelian secara berturut-turut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

pada merek yang sama. Peneliti juga menganggap bahwa produk pasta gigi Pepsodent sangat mudah dibeli dan harganya sangat terjangkau sehingga memungkinkan untuk lebih sering digunakan bahkan lebih dari tiga kali pemakaian berturut-turut. Dari berbagai definisi dan pengukuran loyalitas merek diatas, peneliti menarik kesimpulan mengenai aspek-aspek yang mencakup pengukuran sikap dan perilaku loyal pada konsumen. Adapun aspek-aspek dalam penelitian ini antara lain meliputi: 1. Pembelian berulang Merupakan kebiasaan untuk berlangganan berulang terhadap merek. 2. Komitmen terhadap merek Merupakan kecenderungan bagi konsumen untuk tidak bepindah merek yang lain. 3. Minat Merupakan sikap positif untuk memberikan perhatian,

dan menyenangi

produk suatu merek.

3. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Menurut Sheet, Mital dan Newman (1999) Loyalitas merek dapat di pengaruhi oleh tiga faktor penting yaitu meliputi: a. Kinerja merek yang sesuai dan hasil yang dirasakan konsumen Konsumen yang memiliki pengalaman yang positif terhadap kinerja suatu produk, cenderung akan melakukan pembelian ulang pada produk yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

Faktor penting yang menentukan kinerja merek tersebut adalah kualitas produknya. Jika pemasar memperhatikan kualitas dan diperkuat dengan periklanan yang intensif, loyalitas konsumen pada merek yang ditawarkan akan lebih mudah diperoleh (Handoyo, 2004). b. Identifikasi sosial dan emosional pada merek tersebut Merek-merek akan merefleksikan konsep diri seseorang secara sosial sehingga dapat memperoleh gambaran sosial tertentu. Misalnya membeli mobil atau pakaiaan yang bermerek terkenal dapat merefleksikan kepribadian bahkan status seseorang. Jenis orang yang ingin tampil dan menjadi perhatian dapat jadi konsumen yang loyal terhadap suatu merek. Selain itu, ada hubungan antara emosi dengan merek. Konsumen yang terus menerus menikmati produk secara psikologis akan mengidentifikasi merek sebagai bagian dari diri mereka. Hal ini cenderung membuat konsumen tidak mau berpindah kemerek lain jika merek tersebut tidak ada. c. Sejarah dan kebiasaan Loyalitas dapat terbangun dari kebiasaan dan sejarah yang panjang terhadap penggunaan suatu produk. Konsumen belajar beberapa preferensi sederhana dari penggunan yang berulang. Hal ini dapat terjadi karena tiga alasan: a. Konsumen merasa kenal dekat dengan merek tersebut sehingga merasa nyaman dan menghindari sesuatu yang tidak ia kenal. Misalnya menyukai rumah makan yang sama, dokter yang sama, salon yang sama dan lain-lain karena merasa nyaman dan telah kenal secara dekat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

b. Konsumen dapat mengembangkan nilai rasa terhadap merek lewat proses pengkondisian. Misalnya seseorang yang pada awalnya tidak menyukai suatu merek seperti parfum, anggur, makanan bahkan jenis musik tertentu tetapi tetap mengkonsumsinya secara terus menerus akan belajar untuk menyukainya bahkan bisa saja menjadi kecanduan. c. Pengaruh inter-generasi dari keluarga, yaitu konsumen memperhatikan sejarah panjang produk yang dipakai dalam keluargnya.

Selain ketiga faktor tersebut,

Sheet, Mital dan Newman (1999) juga

menyatakan bahwa Loyalitas merek dapat di pengaruhi oleh dua faktor penting, meliputi: 1. Faktor dari pasar a. Kesamaan/keseimbangan Merek Menunjukan apakah semakin sama kategori produknya dengan fakta-fakta tentang merek ketika dicocokan oleh konsumen. Apabila persepsi konsumen kurang baik tentang kesamaan merek tersebut, konsumen mungkin akan mengevaluasi dalam lingkup kinerja atau kegunaan produk tersebut atau mengaitkannya dengan identitas sosial dan emosional. b. Aktivitas Promosi yang Kompetitif. Aktivitas promosi yang kompetitif di pasar dapat mempengaruhi perilaku loyal seseorang. Misalnya dengan adanya informasi-informasi mengenai merek yang dipromosikan secara berkualitas maupun strategi pemberian harga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

khusus merek-merek pesaing bisa saja memotivasi konsumen untuk beralih merek. Penelitian ini akan melihat bagaiman promosi yang diadakan oleh pasar mempengaruhi persepsi konsumen. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa proses

promosi

misalnya

periklanan,

akan

bermanfaat

dalam

menginformasikan produk dan menciptakan struktur mental yang positif tentang perusahaan dan produk yang bersangkutan disamping juga menarik calon konsumen yang loyal dalam jangka waktu tertentu (Kasali, 1995) 2. Faktor dari konsumen a. Mencari keragaman Beberapa konsumen mungkin suka mencari variasi dalam pengalaman mereka. Kelompok konsumen yang menyukai keragaman ini mungkin mulai bosan dengan produk yang sama atau pengalaman hidup yang sama. kelompok ini dapat beralih dari satu mereka ke merek lain, bukan karena mereka tidak puas dengan kinerja dan nilai-nilai lainnya, tetapi dilakukan demi perubahan dan variasi. Semakin sering konsumen mencari variasi, maka semakin kurang kesetiaan konsumen terhadap merek. b. Persepsi atau Keterlibatan Keterlibatan didefinisikan sebagai persepsi seseorang yang berhubungan dengan objek, didasarkan pada sesuatu yang melekat pada diri seseorang seperti kebutuhan, nilai dan ketertarikan Konsumen yang melihat bahwa produk memiliki konsekuensi relevan secara pribadi dikatakan terlibat dengan produk dan memiliki hubungan dengan produk tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

Dengan kata lain, konsumen dapat terlibat dan mementingkan suatu merek dari pada merek yang lain sehingga mengembangkan merek favorit didalam dirinya. Sebaliknya konsumen bisa juga menganggap suatu merek kurang penting atau keterlibatan rendah, sehingga loyalitas merek menjadi rendah. Krugmen, (dalam Utama dan Purwanto, 2006) menambahkan bahwa selain dengan produk, seseorang bisa terlibat dengan iklan. Keterlibatan melalui iklan dapat muncul karena informasi iklan dapat memunculkan proses perbandingan merek dan persepsi terhadap resiko. Informasi periklanan juga dapat memunculkan keterlibatan personal yaitu mengacu pada ketertarikan seseorang yang dimotivasi oleh adanya nilai dan kebutuhan (Marshal dalam Utama dan Purwanto 2006). Pada penelitian ini, juga akan melihat bagaimana proses persepsi konsumen dapat terpengaruh oleh pesan-pesan iklan sehingga memunculkan perilku loyal. c. Sensitivitas Harga Para konsumen memiliki perbedaan sensitivitas harga dalam diri mereka. Beberapa konsumen mungkin saja selalu mengecek harga bahkan meributkan perbedaan harga yang sedikit. Sejumlah penelitian tentang pemasaran telah menemukan sensitivitas harga konsumen terkait secara negatif dengan loyalitas merek dan secara positif dengan penggunaan kupon. Tentu saja, tidak semua konsumen sensitif terhadap harga. Dengan demikian, konsumen akan berbeda-beda dalam perilaku loyalitas merek dan respon mereka terhadap aktivitas-aktivitas promosi pesaing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

B. Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi 1. Pengertian Iklan Periklanan dapat dipandang sebagai suatu bentuk komunikasi dan promosi. Bentuk komunikasi karena dalam proses periklanan terdapat arus informasi yaitu pesan iklan dari suatu sumber (perusahaan) yang disajikan kedalam suatu berita dan juga tedapat tujun pesan tersebut yaitu pasar dan target audiens. Sedangkan bentuk promosi, karena didalam iklan yang disajikan terdapat upaya-upaya mempengaruhi pasar supaya membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan sponsor (Kotler dalam Purnama, 2003). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media dan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli (Kasali dalam Purnama, 2003). Iklan diharapkan dapat mengenalkan, membujuk dan mengingatkan pembeli mengenai keberadaan suatu produk atau jasa yang pada akhirnya dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan (Schultz dalam Purnama, 2003). Pengertian iklan menurut AMA (The American Marketing Association), iklan

merupakan

setiap

bentuk

pembayaran

terhadap

sesuatu

proses

penyampaiaan dan memperkenalkan ide-ide, gagasan, dan layanan yang bersifat non personal atas tanggungan sponsor tertentu (Widyatama, 2005). Widyatama (2005) merangkum berbagai macam kesamaan perspektif definisi iklan dari berbagi ahli kedalam enam bentuk prinsip dasar pengertian iklan. Enam prinsip dasar pengertian iklan tersebut yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

1. Adanya pesan tertentu Iklan merupakan informasi. Sebuah iklan tidak akan ada tanpa adanya informasi berupa pesan. Pesan yang disampaikan oleh sebuah iklan dapat berupa pesan verbal, non verbal bahkan perpaduan antara pesan verbal dan non verbal. 2. Dilakukan oleh komunikator (sponsor) Pesan iklan dibuat dan disampaikan oleh komunikator atau sponsor yang jelas. Komunikator dalam iklan dapat datang dari perseorang, kelompok masyarakat, lembaga, atau organisasi, bahkan negara. 3. Dilakukan secara non personal Non personal artinya tidak dalam bentuk tatap muka. Penyampaian pesan dapat disebut iklan jika dilakukan oleh media yang kemudian dikenal dengan media periklanan. 4. Disampaikan untuk khalayak tertentu Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan kepada semua orang, melainkan kelompok target audiece tertentu. Sasaran khalayak yang dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa setiap kelompok khusus audience memiliki kebutuhan, kesukaan dan karakteristik yang berbeda sehingga pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan target khlayak tersebut. 5. Dalam penyampaiaan pesan tersebut dilakukan dengan cara membayar. Alat tukar yang digunakan dalam konteks membayar dalam kegiatan periklanan harus diartikan secara luas, tidak hanya menggunakan uang semata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

tetapi dapat juga dengan barter ruang, waktu dan tempat. Misalnya membayar dengan memberikan kesempatan bagi pengelola media iklan untuk memperkenalkan medianya dengan memasang nama lewat acara yang diadakan pengguna jasa media tersebut. 6. Penyampaiaan pesan tersebut, mengharapkan dampak tetentu Semua iklan yang dibuat oleh produsen iklan dapat dipastikan memiliki tujuan tertentu yaitu untuk menggerakan khalayak mengikuti pesan iklan tersebut. Berdasarkan berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan segala bentuk pesan secara non personal mengenai promosi barang dan jasa oleh sponsor, yang ditunjukan untuk mendapat bayaran dan memiliki tujuan untuk menggerakan khalayak mengikuti pesan tersebut.

2. Media Periklanan Dalam pembuatan dan penyebaran iklan, juga terdapat salah satu bagian terpenting yaitu menentukan saluran atau media yang tepat sehingga pesan iklan dapat sampai kepada konsumen (Radiosunu, 1986). Menurut Kotler (1999), media adalah saluran komunikasi melalui mana pesan beralih dari pengirim kepenerima. Dengan kata lain, media periklanan adalah saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan iklan dari pengiklan kepada konsumen.

3. Televisi sebagai Media Iklan Salah satu media periklanan yang dianggap mampu menampilkan pesan yang ingin disampaikan pemasar ke konsumen secara lebih efektif adalah media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

televisi (Handoyo, 2004). Pada awalnya, periklanan hanya dapat dilakukan di media radio, koran atau majalah, pamflet-pamflet maupun selebaran yang diedarkan kepada konsumen. Namun sejak munculnya stasiun televisi swasta, para pemasar mulai mengalihkan medium periklanan mereka ke talevisi, karena televisi dianggap mampu menampilkan pesan yang ingin disampaikan pemasar kekonsumen secara lebih efektif . Media televisi yang dimaksud disini adalah periklanan melalui siaran di televisi. Dalam hal ini, siaran televisi tersebut merupakan media dari jaringan komunikasi yang didalamnya terdapat komunikasi massa, berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dan komunikannya heterogen dan anonim. Satu hal yang paling menarik dari televisi adalah bahwa informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan sistematis, sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari isi pesan dalam menangkap siaran televisi (Jafkins, 1997).

4. Kekuatan dan Kelemahan Televisi Sebagai Media Iklan Di Indonesia media iklan yang utama masih mengunakan media elektrtronika yaitu televisi yang memberikan dampak yang lebih besar daripada media cetak. Faktor terpenting kenapa televisi menjadi begitu menarik bagi iklan adalah karakteristik yang dimiliki oleh media ini. Menurut Jafkins (1997) terdapat beberapa kekuatan dan kelemahan media televisi diantaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

1. Kekuatan media televisi •

Kesan realistis, karena sifatnya visual, dan merupakan kombinasi berbagai warna, suara, gerakan, sehingga iklan-iklan televisi nampak begitu hidup dan nyata.



Masyarakat lebih tanggap, karena iklan di televisi disiarkan di rumah dalam suasana serba santai atau rekreatif, maka masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian.



Repetisi/pengulangan iklan di televisi bisa ditayangkan beberapa kali dalam sehari sehingga dipandang cukup bermanfaat dan memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikannya

dalam frekuensi yang cukup hingga

pengaruh iklan itu menjadi efektif. •

Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. Dalam memuat iklan, pengiklan dapat menggunakan satu atau banyak kombinasi pada berbagai stasiun televisi secara sekaligus. Dalam hal ini, pengiklan bahkan bisa membuat jaringan kerja dengan semua stasiun televisi sehingga iklannya akan ditayangkan oleh semua stasiun televisi secara serentak.



Terkait dengan media lain, tayangan iklan televisi mungkin saja terlupakan dengan cepat. Untuk mengatasi hal ini, dapat memadukan iklan televisi dengan wahana iklan lain, seperti pemberitahuan yang disampaikan pada iklan televisi “untuk keterangan lebih lanjut baca di media cetak”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

2. Kelemahan media televisi •

Televisi cenderung menjangkau pemirsa secara massal, sehingga pemilahan untuk kepentingan pembidikan pangsa pasar tertentu sulit dilakukan.



Jika yang diperlukan calon pembeli adalah data–data yang lengkap mengenai suatu produk atau perusahaan pembuatnya, maka televisi tidak akan bisa menandingi media pers.



Biaya untuk mengiklankan di televisi terbilang mahal.



Kesalahan penyampaian pesan yang akan diberikan kepada konsumen, sehingga terjadi ketidaktahuan konsumen atas informasi yang diberikan oleh pengiklan.



Adanya kecenderungan pemirsa televisi yang mengganti salurannya pada saat iklan ditampilkan dan kebosanan akibat terlalu tinggi frekuensi pemunculan iklan di televisi.

5. Elemen-Elemen Iklan Agar suatu iklan memiliki daya tarik dan menjadi iklan yang baik, iklan perlu dirancang secara menyeluruh mengunakan elemen-elemen yang dikenal dalam sebuah rumus AIDCA (Kasali, 1995 dan Jafkins, 1997). Elemen-elemen itu antara lain meliputi: 1. Attention (perhatian) Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, ataupun pemirsa. Perhatian mungkin dapat diraih dengan memanfaatkan moment dalam publiksi, atau dengan menampilkan keunikan atau bentuk iklan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

itu sendiri. Beberapa penulis naskah iklan mempergunakan trik-trik khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli seperti: a. Menggunkan headline yang mengarahkan b. Menggunakan slogan yang mudah diingat c. Menonjolkan atau menebalkan huruf-huruf tentang harga (apabila harga merupakan unsur penting dalam mempengaruhi orang untuk membeli). d. Menonjolkan selling point suatu produk, e. Menggunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa paragraf pendek. f. Menggunakan huruf tebal (bold) untuk memenunjukan kata-kata yang menjual. 2. Interest (minat) Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi adalah bagaimana agar konsumen berminat dan ingin tahu lebih lanjut. Untuk itu mereka dirangsang agar membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan. Dengan demikian penggunaan kata-kata atau kalimat pembuka sebaiknya dapat merangsang orang. Rasa tertarik mungkin dapat muncul dengan adegan-adegan dalam iklan yang menarik, dan hal ini pada gilirangnnya akan semakin diperkuat oleh penampilan iklan yang orisinil. 3.

Desire (kebutuhan/keinginan) Iklan harus berhasil menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau menkmati produk. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan. Hal ini dapat terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

dengan keuntungan apakah yang ditawarkan oleh produk melalui iklan tersebut. 4. Conviction (Rasa percaya) Iklan perlu memunculkan keyakinan bahwa produk tersebut memang layak untuk dibeli dan akan memberikan kepuasan bagi konsumen yang menggunakannya. Untuk menimbulkan rasa percaya pada calon pembeli, sebuah iklan dapat ditunjang dengan berbagai kegiatan peragaan seperti pembuktian, membagi-bagikan percontohan gratis, dan menyondongkan pandangan-pandangan positif dari tokoh-tokoh masyarakat terkemuka serta hasil pengujian oleh pihak ketiga, misalnya, hasil pengujian dari Depatemen Perindustrian, Lembaga Swadaya

Masyarakat dan laboratorium swasta

terkemuka atau perguruan tinggi. 5. Action (tindakan) Upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli adalah agar sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian. Memilih kata yang tepat agar calon pembeli melakukan respon yang sesuai dengan yang diharapkan adalah pekerjaan yang sangat sulit, serta harus diperkirakan dampak psikologis dari kata-kata perintah tersebut, seberapa jauh kata-kata tersebut berkenan dan tidak menyinggung perasaan calon pembeli atau menimbulkan anti pati.

6. Produk Pasta Gigi Pepsodent Swasta dan Handoko (dalam Mangkunegara, 1998) mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan definisi produk menurut Kotler dan Amstrong (1999) yaitu sebagai segala sesuatu yang ditawarkan dan dipasarkan pemasar untuk diperhatikan, dikonsumsi, atau dimiliki sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide-ide, atau gabungan dari beberapa keinginan atau kebutuhan. Konsumen mengkonsumsi alternatif produk sesuai dengan jenis kebutuhan dan keinginan masing-masing. Dengan kata lain, konsumen membeli produk guna memuaskan kebutuhannya (Bearden dkk, 2001). Menurut Hawkins dkk (1998), produk juga di definisikan sebagai segala seuatu yang diperoleh oleh konsumen dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Salah satu produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen adalah produk pasta gigi. Pasta gigi menjadi salah satu produk kesehatan yang sangat penting karena berfungsi untuk menjaga dan memelihara kebersihan gigi dan mulut. Kebisaan menggosok gigi dengan pasta gigi bahkan harus menjadi kegiatan rutin yang harus dilakukan setiap hari. Dipasaran saat ini tersedia berbagai macam produk pasta gigi yang menawarkan keunggulan dan kualitas produk yang baik. Salah satunya adalah produk pasta gigi merek Pepsodent. Pepsodent merupakan salah satu produsen produk pasta gigi terkenal di Indonesia dan merupakan produk kesehatan yang diproduksi oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk Surabaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

Sejak awal keberadaannya, produsen Pepsodent selalu memberikan lebih dari sekedar kemanjuran dasar. Pepsodent terus menjaga produk-produknya agar tetap relevan dengan trend yang berkembang di masyarakat. Pepsodent juga terus melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap. Selama ini Pepsodent telah mengeluarkan produk pasta gigi, kemudian diikuti berbagai macam produk kesehatan gigi dan mulut lainnya seperti yang sikat gigi, dan mouthwash. Berdasarkan berbagai uraian para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh pihak pemasar untuk dikonsumsi oleh konsumen guna memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti perilaku penggunaan salah satu produk yang ditawarkan oleh produsen Pepsodent yaitu produk pasta gigi. . C. Konsumen 1. Pengertian Konsumen Menurut Swasta (dalam Mangkunegara, 1998), konsumen merupakan seluruh individu yang membeli atau membutuhkan barang dan jasa untuk keperluan pribadi individu tersebut. Hal ini sejalan dengan pandangan Kotler (dalam Mowen dan Minor, 1995) yang mendefinisikan konsumen sebagai semua orang dan rumah tangga yang membeli atau menerima barang dan jasa bagi konsumsi pribadi. Menurut Schifmant dan Kanuk (2004), istilah konsumen sering di gunakan untuk menggambarkan dua macam konsumsi yang berbeda yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

a. Konsumen Perorangan Konsumen perorangan adalah individu yang membeli barang dan jasa untuk keperluan sendiri. Dalam konteks ini, berbagai produk dibeli untuk untuk pemakaiaan akhir oleh perorangan. b. Konsumen organisasi Konsumen organisasi yaitu semua yang membeli produk, peralatan dan jasa untuk menjalankan organisasinya baik mencari keuntungan maupun tidak. Konsumen organisasi meliputi perusahaan yang mencari laba maupun nirlaba, badan pemerintah (lokal, negara bagian maupun nasional), lembaga (misalnya sekolah, rumah sakit, dan penjara) yang semuanya menggunakan produk barang dan jasa untuk keperluan organisasi mereka. Berdasarkan berbagai uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa konsumen merupakan semua orang, baik perorangan maupun organisasi yang membeli dan menggunakan produk barang maupun jasa untuk kepentingaan sendiri maupun kelompok.

2. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditujukan dalam mencari, membeli, menilai dan menentukan produk barang, jasa, dan gagasan (Schifman dan kanuk, 2004). Engel dkk (1994) menambahkan, perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan konsumsi, dan menghabiskan produk barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului atau menyusuli tindakan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

Dari berbagai uraiaan diatas, perilaku konsumen dapat diartikan sebagai tindakan atau perilaku yang dilakukan untuk secara langsung terlibat dalam penggunaan barang dan jasa. Pada penelitian ini akan memfokuskan pada perilaku konsumen perorangan yaitu perilaku individu yang membeli produk pasta gigi Pepsodent untuk kepentingan pribadi dan telah melakukan minimal lima kali pembelian secara berturut-turut pada merek produk yang sama. Dengan kata lain, konsumen sudah terlebih dahulu menggunakan produk pasta gigi Pepsodent dan masih terus menerus menggunakan produk tersebut secara konsisten minimal lima kali pembelian pada merek yang sama.

D. Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi dengan Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent pada Konsumen Salah satu faktor yang sangat penting dalam membangun loyalitas konsumen adalah faktor promosi melalui teknik periklanan. Periklanan menjadi sangat penting karena merupakan salah satu teknik promosi yang langsung dapat menyentuh persepsi publik dan mengkampanyekan pesan komersial kepada masyarakat, serta merupakan salah satu instrumen kegiatan promosi yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi respon konsumen (Kasali, 1995) Ketika konsumen menjatuhkan pilihannya pada satu merek untuk menjadikannya bagian dari konsumsi, ada serangkaiaan proses pemenuhan informasi yang terjadi secara terus menerus tetap berlangsung dipikiran konsumen. Proses ini dimulai dari kondisi ketidaksadaran (unawere) yaitu saat konsumen sama sekali tidak mengetahui merek tersebut. Lalu berlanjut kekondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

sadar (aware) yaitu bila ada informasi yang menarik baginya, berlanjut ke minat pada taraf tertentu ditindaklanjuti dengan proses pencarian dan upaya. Bila informasi yang diterima dari proses mencoba ini sesuai dengan yang dibutuhkannya akan terjadi pengulangan pembelian, dan akhirnya konsumen mengadopsi (Handoyo, 2004). Berdasarkan proses tersebut, periklanan menjadi sangat penting karena bertujuan memberikan informasi kepada konsumen akan keberadaan produk dan jasa. Lewat proses promosi, konsumen yang awalnya mungkin tidak tahu akan keberadaan suatu produk menjadi tahu dan terdorong untuk mencoba (Kotler, 1994). Konsumen yang telah mencoba produk kemudian mendapat kepuasan atas kualitas produk yang dibelinya akan cenderung melakukan pembelian berulang. Adanya kualitas produk yang memuaskan dan diperkuat dengan periklanan yang intensif dapat menyebabkan loyalitas konsumen terhadap merek yang ditawarkan pun akan lebih mudah diperoleh (Handoyo, 2004). Dengan sebuah iklan, konsumen dapat mempunya kesan/image terkait dengan informasi manfaat dan nilai suatu produk yang diwakili oleh merek. Periklanan juga akan bermanfaat dalam menciptakan struktur mental yang positif tentang perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dapat mengembangkan sikap positif para calon konsumen, menarik calon konsumen yang loyal dalam jangka waktu tertentu (Kasali, 1995), serta menguatkan preferensi terhadap merek pada konsumen yang loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004). Agar suatu iklan dapat direspon secara positif, iklan perlu dirancang secara menyeluruh. Untuk itu, perusahaan perlu memperhatikan elemen-elemen yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

meliputi AIDCA antara lain: perhatian (Attention), minat (Interest), rasa percaya (Conviction), dan tindakan (Action). Dengan kata lain, iklan harus dapat menarik perhatian sasarannya agar menimbulkan minat dan rasa ingin tahu lebih lanjut tentang produk yang ditawarkan, sehingga akan menggerakan keinginan untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan juga harus dapat meyakinkan bahwa produk yang diiklankan merupakan produk yang bermutu dan bermanfaat agar konsumen tidak goyah lagi dan akan tetap percaya sehingga akan sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian (Handoyo, 2004). Citra-citra visual dari televisi terbukti mampu menciptakan dampak emosi yang kuat. Jika iklan pasta gigi Pepsodent di televisi tersebut ditanggapi secara positif karena mampu menarik perhatian, memunculkan minat, rasa percaya bahkan memunculkan emosi untuk segera melakukan pembelian, diharapkan produk dan iklan tersebut akan melekat dihati konsumen dan makin diingat. Bila iklannya makin diingat semestinya merek yang dikampanyekan pun lebih melekat dibenak konsumen. Sikap positif pada iklan inilah yang akan menarik calon konsumen yang loyal (Kasali, 1995) serta menguatkan preferensi terhadap merek pada konsumen yang loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004). Dengan kata lain iklan produk pasta gigi Pepsodent dapat saja berpengaruh pada loyalitas merek konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

Skema Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi dengan Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent pada Konsumen

Iklan • • • • •

Loyalitas merek •

Attention (perhatian) Interest (minat) Desire (kebutuhan/keinginan) Conviction (rasa percaya) Action (tindakan)

• •

Pembelian berulang secara konsisten Komitmen terhdap merek Minat

Konsumen yang loyal

Positif terhadap iklan

Negatif terhadap iklan

Loyalitas merek tinggi

Loyalitas merek rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

E. Hipotesis Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada kaitan erat antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk tersebut pada konsumen. Maka diajukan hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen. Semakin positif iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi ditanggapi oleh konsumen yang telah loyal maka semakin tinggi loyalitas pada merek tersebut, sebaliknya semakin negatif iklan produk pasta gigi pepsodent ditanggapi oleh konsumen yang loyal, maka loyalitas konsumen terhadap merek tersebut juga semakin rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitan kuantitatif dengan menggunakan teknik kolerasional (correlational resarch) yaitu tipe penelitian dengan karakteristik berupa hubungan korelasional anatara dua variabel atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki ada tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Pada penelitian ini akan dicari apakah ada hubungan positif antara iklan produk pasta gigi Pepsodent dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen.

B. Identifikasi Variabel Penelitian Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu meliputi : 1. Variabel bebas

: Iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi.

2. Variabel tergantung

: Loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent.

C. Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat hal yang didefinisikan dan dapat diamati. Penyusunan definisi ini digunakan untuk merujuk data yang akan digunakan dalam penelitian (Suryabrata, 1998)

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

1. Iklan Produk pasta gigi Pepsodent di Televisi Iklan adalah segala bentuk pesan secara non personal mengenai promosi barang dan jasa oleh sponsor, yang ditunjukan untuk mendapat bayaran dan memiliki tujuan untuk menggerakan khalayak mengikuti pesan tersebut. Iklan pasta gigi pepsodent di televisi merupakan iklan pasta gigi pepsodent yang muncul lewat media televisi, diungkap melalui elemen-elemen iklan AIDCA yaitu meliputi: Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (kebutuhan/keinginan), Conviction (rasa percaya), Action (tindakan). Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin positif iklan pasta gigi Pepsodent di televisi pada konsumen, sebaliknya semakin rendah skor totalnya, semakin negatif pula iklan pasta gigi Pepsodent di televisi pada konsumen.

2. Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent Loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent adalah perilaku dan sikap konsumen terhadap produk pasta gigi Pepsodent yang dilihat melalui pembelian berulang secara konsisten, sikap positif dan komitmen terhadap merek, yang direncanakan dengan pertimbangan rasional maupun emosional serta sulit berubah. Loyalitas ini harus berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik, fanatisme dan adanya konsistensi. Pada penelitian ini, loyalitas merek akan diukur dengan menggunakan aspek-aspek skala loyalitas merek yang disusun berdasarkan kesimpulan pengertian dan pengukuran loyalitas merek oleh beberapa ahli yaitu meliputi: perilaku berlangganan yang konsisten, komitmen, dan minat terhadap merek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

Semakin tinggi skor total yang diperoleh dalam skala loyalitas merek pada konsumen, maka semakin tinggi pula loyalitas merek pada konsumen tersebut. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah skor total dalam skala loyalitas merek pada konsumen, maka semakin rendah pula loyalitas merek pada konsumen tersebut.

D. Subjek Penelitian Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling, yaitu memilih sekelompok subjek yang didasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu yang dipandang memilik sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri sifat papulasi yang sudah diketahui sebelumnya. Subyek dalam penelitian ini memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Subjek berjenis kelamin pria dan wanita. 2. Berusia antara 20-26 tahun. Menurut Santrock (2002), rentang usia 20-26 merupakan batasan usia dewasa dini. Pada usia ini perkembangan kognitif berjalan dengan baik dan dan dirasa cukup mampu dalam mengambil keputusan termasuk untuk loyal terhadap suatu produk yang sering dipakainya. 3. Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen yang dianggap loyal terhadap produk pasta gigi Pepsodent yaitu telah melakukan minimal 5 kali pembelian secara berturut-turut terhadap produk tersebut. Menurut Brown

(dalam

Assael, 1992), loyalitas merek dapat diukur melalui perilaku membeli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

berulang dimana konsumen akan dianggap loyal jika melakukan lima kali pembelian secara berturut-turut pada merek yang sama. 4. Pernah melihat

iklan pasta gigi Pepsodent di televisi. Subjek sebelum

melakukan pengisian skala akan ditanya terlebih dahulu apakah pernah menonton iklan pasta gigi pepsodent di televisi. Subjek yang menyatakan pernah melihat iklan tersebut akan dianggap sesuai menjadi subjek penelitian ini.

E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penyebaran skala yang terdiri atas dua macam skala yaitu: 1. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent Skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent diukur melalui beberapa aspek yang disusun berdasarkan kesimpulan terhadap pengertian dan pengukuran loyalitas merek oleh para tokoh. Aspek-aspek loyalitas merek pada penelitian ini yaitu meliputi: 4. Komitmen terhadap merek Komitmen terhadap merek merupakan kecenderungan bagi konsumen untuk tidak bepindah merek yang lain. 5. Pembelian berulang Pembelian berulang merupakan perilaku atau kebiasaan untuk berlangganan berulang terhadap merek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

6. Minat terhadap merek Minat terhadap merek merupakan sikap positif untuk memberikan perhatian, dan menyenangi produk suatu merek. Loyalitas merek akan diungkap dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan (summated rating) merupakan metode penskalaan pernyataan yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Suryabrata, 1998). Skala ini terdiri dari 60 item pertanyaan dengan memiliki empat kategori pilihan jawaban yang terentang meliputi: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pengukuran alat ini dikelompokan menjadi 2 kategori, yaitu: a. Item-item favorable, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu: 1. Sangat setuju (SS)

: skor 4

2. Setuju (S)

: skor 3

3. Tidak Setuju (TS)

: skor 2

4. Sangat Tidak Setuju (STS)

: skor 1

b. Item-item unfavorable, terdiri dari pilihan jawaban dan skor sebagai berikut: 1. Sangat setuju (SS)

: skor 1

2. Setuju (S)

: skor 2

3. Tidak setuju (ST)

: skor 3

4. Sangat Tidak Setuju (STS)

: skor 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

Tabel 1. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Ppsodent Sebelum Uji Coba No

Aspek

1

Pembelian berulang

2

Komitmen merek

3

Minat terhadap merek

Item Favorable Unfavorable 3, 5, 12, 16, 7,19,22, 26, 30, 32, 33,35, 39, 43, 40, 45, 51

terhadap 1, 6, 11, 15, 4, 9,17, 23, 20, 25, 36,38, 28, 31, 44, 41, 48 49, 55, 53 2,10,14, 21, 8,13,18, 24, 27, 34, 42, 29,37, 47, 52, 46, 50, 54

Jumlah total

29

26

Item Jumlah 17

Presentase 36,36%

20

30,91%

18

32,73%

55

100%

2. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dapat diukur melalui aspek-aspek yang dikenal dalam sebuah rumus AIDCA (Kasali, 1995 dan Jafkins, 1997). Aspek-aspek ini terdiri atas : a. Attention (perhatian), Konsumen memberikan perhatian terhadap iklan tersebut. b. Interest (minat) Iklan tersebut

menimbulkan minat dan rasa ingin tahu lebih lanjut pada

konsumen tentang iklan produk yang ditawarkan. c. Desire (kebutuhan/keinginan) Iklan tersebut menggerakan keinginan untuk memiliki atau menikmati produk tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

d. Conviction (rasa percaya), Iklan juga harus dapat meyakinkan bahwa produk yang diiklankan merupakan produk yang bermutu dan bermanfaat agar konsumen tidak goyah lagi dan akan tetap percaya e.

Action (tindakan) Iklan dapat mempengaruhi konsumen untuk sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian. Skala ini terdiri atas 55 item pertanyaan dengan menggunakan metode

perhitungan skala rating yang dijumlahkan (summated rating). Skala ini terdiri dari empat kategori pilihan jawaban yang terentang meliputi Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pengukuran alat ini dikelompokan menjadi 2 kategori, yaitu: a. Item-item favorable, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu: 1. Sangat setuju (SS)

: skor 4

2. Setuju (S)

: skor 3

3. Tidak Setuju (TS)

: skor 2

4. Sangat Tidak Setuju (STS)

: skor 1

b. Item-item unfavorable, terdiri dari pilihan jawaban dan skor sebagai berikut: 1. Sangat Setuju (SS)

: skor 1

2. Setuju (S)

: skor 2

3. Tidak Setuju (TS)

: skor 3

4. Sangat Tidak Setuju (STS)

: skor 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

Tabel 2. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di televisi Sebelum Uji Coba No

Item

Aspek

Favorable Unfavorable 13, 21, 24, 29, 2, 7, 20, 22, 39, 45 35, ,

Item Jumlah Presentase 11 20%

1

Attention (perhatian)

2

Interest (minat)

4, 19, 27, 34, 5, 9, 14, 26, 41, 53 47,

11

20%

3

Desire (kebutuhan/keinginan)

1, 11, 18, 30, 16, 33, 38, 51, 42, 50 54

11

20%

4

Conviction (rasa percaya),

6, 8, 15, 31, 37, 12, 17, 36, 43, 44 52

11

20%

5

Action (tindakan)

3, 10, 23, 46, 25, 28, 32, 40, 48, 55 49,

11

20%

55

100%

Jumlah total

30

25

Pada kedua skala diatas tidak menyertai alternatif jawaban netral. Menurut Hadi (1991) hal ini didasarkan atas 3 hal yaitu: 1. Undecided mempunya arti ganda, bisa diartikan sebagai belum memutuskan atau memberi jawaban (menurut konsep aslinya), bisa juga diartikan netral, setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang ganda arti (multi interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu instrumen. 2. Jawaban tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah (central tendency

effect)

terutama

bagi

mereka

yang

ragu-ragu

kecenderungan jawabannya, kearah setuju ataukah tidak setuju.

atas

arah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

3. Kategorisasi

jawaban

SS-S-TS-STS

adalah

terutama

untuk

melihat

kecenderungan pendapat responden, kearah setuju atau kearah tidak setuju. Jawaban tengah akan menghilangkan data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat disaring dari responden.

F. Pelaksanaan Uji Coba Alat Pengumpulan Data Uji coba alat ukur dilaksanakan tanggal 15-25 maret 2008 dengan total sampel sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel tersebut dipilih berdasarkan ciriciri yang sudah ditetapkan yaitu subjek adalah pria dan wanita berusia diantara 20-26 tahun, telah menggunakan produk pasta gigi minimal 5 kali secara berturutturut, serta pernah menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent di televisi. Pada masing-masing subjek tersebut diberikan 2 jenis skala yaitu skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dan skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent.

G.

Hasil Uji Coba Alat Pengumpulan Data Setiap usaha pengukuran senantiasa diarahkan untuk mencapai tingkat

obyektifitas hasil yang tinggi. Salah satu upaya penting untuk menempuh hal itu adalah melalui pemilihan atau penyusunan alat ukur yang memiliki daya diskriminasi item, derajat validitas dan reliabilitas yang adekuat. Problem daya diskriminasi item, validitas dan reliabilitas alat ukur ini semakin serius bilamana pengukuran tersebut dikenakan kepada gejala-gejala sosial atau perilaku manusia yang sedemikian kompleks (Hadi, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

Validitas dan realibilitas adalah dua hal yang sangat penting untuk membuat alat ukur yang berkualitas. Hal ini bertujuan agar alat yang di gunakan dalam penelitian menjadi akurat dan dapat dipercaya. Perincian metode pengujian daya diskriminasi item, validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut akan dipaparkan di bawah ini : 1. Validitas Alat Ukur Menurut Hadi (1991), validitas merupakan taraf kecermatan dan ketepatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dengan kata lain, sebuah alat ukur akan dikatakan mempunyai validitas bila alat ukur tersebut mengukur apa yang harus diukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut dapat mengungkapkan secara jitu gejala yang hendak diukur dan seberapa jauh alat tersebut memiliki ketelitian dalam memberikan status (Hadi, 1991). Dalam penelitian ini akan dipakai validitas isi sebagai pengukur validitas skala. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment yang dilakukan oleh dosen pembimbing. Validitas isi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana item-item tersebut relevan dengan tujuan pengukuran dan menunjukkan sejauh mana tes tersebut komprehensif isinya (Azwar, 2001). Validitas isi pada penelitian ini dilakukan dengan jalan mengkonsultasikan item-item skala dengan orang dianggap ahli yaitu dosen pembimbing sebagai profesional judgement untuk memastikan bahwa bahwa item tersebut sudah mencakup keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

kawasan isi dan obyek yang hendak diukur sehingga tidak keluar dari indikatorindikator yang telah ditentukan 2. Analisis Butir Analisis

butir

didefinisikan

sebagai

sejauh

mana

item

mampu

membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2001). Analisis butir disebut juga sebagai konsistensi item total karena merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi item dengan fungsi skala secara keseluruhan. Item-item yang dipilih adalah item yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh skala secara keseluruhan. Analisis butir seringkali disebut dengan koefisien korelasi item total (rix). Analisis butir pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for window versi 12.00. Untuk mengambil butir-butir yang sahih, peneliti menetapkan r ≥ 0.30 karena item yang mencapai korelasi minimal 0.30 daya diskriminasinya dianggap memuaskan. Berikut paparan proses analsis butir skala penelitian ini: a. Analisis butir skala loyalitas merek Produk pasta gigi Pepsodent Hasil analisis skala loyalitas merek berkisar antara -0.18 sampai 0.812. Butir item diseleksi dengan cara menggugurkan butir-butir yang memiliki koefisien korelasi antar item yang rendah dengan memperhatikan penyebaran butir pada tiap aspek. Hasil seleksi item yaitu dari 55 buah item terdapat 4 buah item yang tidak layak digunakan sebagai pertanyaan penelitian, serta terdapat 51 item yang dianggap layak untuk digunakan dalam pertanyaan penelitian. Dengan melihat penyebaran item pada tiap aspek, dari 51 item tersebut dikurangi lagi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

buah item sehingga terdapat 50 buah item skala yang akan digunakan. Tabel dibawah ini menunjukkan penyebaran item pada saat uji coba : Tabel 3. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent No Butir Pernyataan Sebelum Uji Coba Gugur Non Non Favorable Favorable Favorable Favorable 22, 35 3, 5, 12, 7,19,22 33, 32 16, 26, 35, 39, 43, 30,32 40, 51 45,

Aspek Pembelian berulang

Komitmen terhadap merek

1, 6, 11, 4, 9,17, 23, 15, 20, 28, 31, 44, 25, 36,38, 49, 55, 53 41, 48

Minat terhadap merek

8,13,18, 34 2,10,14, 21, 27, 24, 29,37, 34, 42, 47, 52, 46, 50, 54

Total

29

-

-

-

Setelah Uji Coba Favorabl Non e Favorable 3, 5, 12, 7,19, 33, 16, 26, 39, 43, 51 30, 40, 45,

Total

1, 6, 11, 15, 20, 25, 36,38, 41, 48 2,10,14, 21, 27, , 42, 46, 50, 54

4, 9,17, 23, 28, 31, 44, 49, 55, 53

20

8,13,18, 24, 29,37, 47, 52,

17

27

24

51

26

Kemudian tabel berikut ini menunjukkan penyebaran butir-butir pernyataan dalam skala loyalitas merek yang akan digunakan dalam penelitian:

Tabel 4. Prosentase Distribusi Butir-butir Pernyataan Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Setelah Uji Coba Aspek Pembelian berulang Komitmen merek

Total

No Item Favorable Non Favorable 3, 5, 12, 16, 26, 7,19, 33, 39, 43, 30, 40, 45, 51

terhadap 1, 6, 11, 15, 20, 4, 9,17, 22, 28, 31, 24, 36,38, 41, 48 44, 49, 53

Minat terhadap merek

2,10,14, 21, 27, , 8,13,18, 23, 42, 46, 50, 54 29,37, 47, 52, 27

23

14

Total

%

14

28%

19

38%

17

34%

50

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

Maka, dari hasil tersebut diketahui bahwa skala loyalitas merek cukup valid digunakan sebagai alat ukur penelitian ini. Hasil selengkapnya mengenai analisis butir skala uji coba loyalitas merek dapat dilihat pada lampiran. b. Analisis butir skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi Hasil analisis butir pada skala iklan produk pasta gigi Pepsodent

di

televisi menunjukan korelasi koofisien item total berkisar antara 0.734 sampai 0.222. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh 5 item yang dinyatakan gugur dari 55 item yang telah diuji coba karena memiliki korelasi yang rendah terhadap skor total. Tabel dibawah ini menunjukkan penyebaran item pada saat uji coba:

Tabel 5. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi

Attention (perhatian)

No Butir Pernyataan Sebelum Uji Coba Gugur Non Non Favorable Favorable Favorable Favorable 13, 21, 24, 2, 7, 20, 21,24 7 29, 39, 45 22, 35, ,

Setelah Uji Coba Non Favorable Favorable 13, 29, 39, 2, 20, 22, 45 35,

Interest (minat)

4, 19, 27, 5, 9, 14, 34, 41, 53 26, 47,

-

4, 19, 27, 5, 14, 26, 34, 41, 53 47,

10

Desire (kebutuhan)

1, 11, 18, 16, 33, 38, 30, 42, 50 51, 54

-

-

1, 11, 18, 16, 33, 38, 30, 42, 50 51, 54

11

Conviction (rasa percaya) Action (tindakan)

6, 8, 15, 12, 17, 36, 31, 37, 44 43, 52

-

-

6, 8, 15, 12, 17, 36, 31, 37, 44 43, 52

11

3, 10, 23, 28, 32, 46, 48, 55 40, 49,

10

Aspek

total

3, 10, 23, 25, 28, 32, 46, 48, 55 40, 49, 30

25

9

25 2

3

28

22

Total

8

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

Kemudian tabel berikut ini menunjukkan penyebaran butir-butir pernyataan dalam skala iklan pasta gigi Pepsodent yang akan digunakan dalam pengambilan data : Tabel 6. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Setelah Uji Coba Aspek

%

8

16%

4, 19, 27, 34, 41, 5, 14, 26, 47, 53

10

20%

1, 11, 18, 30, 42, 16, 33, 38, 51, 54 50

11

22%

(rasa 6, 8, 15, 31, 37, 12, 17, 36, 43, 52 44

11

22%

10

20%

50

100%

Attention (perhatian) Interest (minat) Desire (kebutuhan/keinginan) Conviction percaya), Action (tindakan) total

No Item Non Favorable 2, 20, 22, 35,

Total

Favorable 13, 29, 39, 45

3, 10, 23, 46, 48, 55

28, 32, 40, 49,

28

22

Berdasarka paparan diatas diketahui bahwa skala iklan pasta gigi pepsodent juga valid digunakan sebagai alat ukur penelitian ini. Hasil selengkapnya mengenai analisis butir skala uji coba skala persepsi terhadap iklan pasta gigi Pepsodent dapat dilihat pada lampiran.

3. Uji Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bilamana diterapkan beberapa kali terhadap subyek yang sama pada kesempatan yang berlainan (Hadi, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2001). Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliablitas (rxx,) yang angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1.00. Koefisien reliabilitas yang mendekati 1.00 akan menghasilkan reliabilitas yang tinggi. Semakin tinggi koefisien reliabilitas yang diperoleh, semakin tinggi tingkat hasil pengukuran alat tersebut bagi kelompok subyek yang diteliti (Azwar, 1996). Reliabilitas skala pada penelitian ini menggunakan teknik Alpa Cronbach dari program SPSS versi 12.00. Koefisien reliabilitas pada skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent sebelum uji coba sebesar 0.960 dan sesudah uji coba sebesar 0.922. Pada skala iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebelum uji coba didapat koefisien reliabilitas sebesar 0.957 dan sesudah uji coba sebesar 0.931.

H.

Metode Analisis Data Sesuai dengan tujuan dan identifikasi variabel, metode analisis data yang

digunakan untuk mengatahui adanya hubungan positif antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi pada konsumen adalah dengan menggunakan korelasi product moment pearson. Perhitungan korelasi ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 12.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data penelitian dilakukan dengan membagikan dua buah skala penelitian yaitu skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent dan skala iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi kepada responden penelitian, sesuai dengan ciri-ciri yang telah ditetapkan sebelumnya. Skala loyalitas merek produk pasta gigi pepsodent dan skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi tersebut dibagikan secara bersamaan pada tanggal 21-26 April 2006, dengan jumlah masing-masing skala sebanyak 50 eksemplar. Untuk mendapatkan subjek penelitan dan sekaligus membagi alat penelitian tersebut, peneliti meminta bantuan beberapa teman sehingga mempermudah proses pelaksanaan penelitian.

B.

Deskripsi Subjek dan Data Penelitian Pengambilan subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pemilihan

sekelompok subjek yang didasarkan atas sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria subjek dalam penelitian ini adalah pria dan wanita berusia 20-26 tahun (berada pada masa dewasa dini), telah menggunakan produk pasta gigi Pepsodent minimal 5 kali secara berturut, dan pernah menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi. Sebelum pelaksanaan penelitian, subjek dipilih dengan ditanya terlebih dahulu apakah telah

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

menggunakan produk pasta gigi Pepsodent minimal 5 kali berturut-turut serta pernah menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent? Subyek yang menjawab telah menggunakan produk pasta gigi Pepsodent sebanyak minimal 5 kali berturut-turut serta pernah menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi dianggap sesuai menjadi subjek penelitian. Keseluruhan data hasil penelitian dapat dideskripsikan dalam tabel berikut ini : Tabel 7. Deskripsi Statistik Data Penelitian Deskripsi Data Mean SD Xmax Xmin

Loyalitas Merek 141.72 20.359 192 91

Iklan 136.22 13.692 162 102

Tabel di atas menunjukkan jumlah mean dari skala loyalitas merek adalah sebesar 141.72. Nilai tertinggi yang diperoleh pada loyalitas merek 192, sedangkan untuk nilai terendah didapat sebesar 191. Selanjutnya untuk skala iklan diperoleh mean keseluruhan sebesar 136.22. Untuk nilai tertinggi sebesar 162 sedangkan nilai terendah sebesar 102. Untuk mengetahui kecenderungan variabel bebas (iklan Produk pasta gigi Pepsodent di televisi) dan variabel tergantung (loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent), dilakukan uji signifikasi beda antara mean empirik dan mean teoritik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

Tabel 8. Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik Variabel

Min

Data Teoritik Max Mean

SD

Min

Data Empirik Max Mean

SD

Loyalitas merek

50

200

125

25

91

192

141.72

20.359

Iklan

50

200

125

25

102

162

136.22

13.692

Mean teoritik adalah rata-rata skor alat penelitian dan diperoleh dari angka yang menjadi titik tengah alat ukur. Sedangkan mean empirik adalah rata-rata skor data penelitian yang hasilnya diperoleh dari angka yang merupakan rata-rata hasil penelitian. Skala loyalitas merek mean teoritiknya 125 sedangkan mean empiriknya sebesar 141.72 (mean empirik>mean teoritik), maka dari data di atas disimpulkan bahwa loyalitas merek pada subjek penelitian cenderung tinggi. Mean teoritik pada iklan diperoleh sebesar 125 sedangkan untuk mean empirik sebesar 136.22 (mean empirik > mean teoritik). Berdasarkan data di atas maka dapat dilihat bahwa iklan berpengaruh pada subjek penelitian dengan kecenderungan yang tinggi.

C.

Analisis Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi Penelitian Sebelum melaksanakan analisis data untuk menguji hipotesis perlu dilakukan uji normalitas dan linearitas terlebih dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi dari gejala yang diselidiki tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi harapan distribusi normal teoritiknya. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus one sample Kolmogorov– Smirnov Test, bantuan SPSS for windows versi 12.0. Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Loyalitas Merek

Persepsi terhadap Iklan

Kolmogorov-Smirnov Z

0, 726

0,568

Asymp. Sig. (2-tailed)

0,667

0,904

Asumsi uji normalitas adalah jika nilai p>0,05 maka sebaran skor yang diperoleh adalah normal. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai K-SZ untuk variabel loyalitas merek sebesar 0,726 dengan probabilitas 0,667 (p>0,05), sedangkan nilai K-SZ variabel iklan sebesar 0,568 dengan probabilitas 0,904 (p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan data subjek memiliki sebaran yang normal. b. Uji Linieritas Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah hubungan antar variabel penelitian cukup mengikuti fungsi linear. Pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan program computer SPSS for windows versi 12.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

Tabel 10. Hasil Uji Linieritas Skor

F

Asymp. Sign.

Loyalitas Merek

Combined

4.380

0,002

*

Linearity

63.079

0.000

Iklan

Deviation from Linearity

2.602

0.026

Hasil perhitungan uji linearitas dua variabel penelitian menunjukkan bahwa nilai F sebesar 63.079 dengan probabilitas 0.000 (p < 0,05), artinya signifikan, hal ini berarti hubungan yang antara loyalitas merek dengan iklan bersifat linear.

2. Uji Hipotesis Setelah mengetahui bahwa data penelitian didistribusikan normal dan berkorelasi linear, maka dapat dilakukan uji koefisien korelasi Product Moment. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara iklan pasta gigi pepsodent dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent, yang disebut sebagai hipotesis satu arah (Hadi, 2001). Teknik uji hipotesis ini dilakukan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson dengan bantuan program SPSS for windows versi 12.0. Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis

Skor Loyalitas Merek * Iklan

r

r2

0.620

0.384

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

Koefisien korelasi secara keseluruhan (rxy) sebesar 0,620 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,01) sig. (1-tailed). Berdasarkan hasil ini dapat diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel iklan dan loyalitas merek. Maka dapat disimpulkan makin positif konsumen terhadap iklan pasta gigi pepsodent di televisi, makin tinggi pula loyalitas mereknya terhadap produk tersebut.

D.

Pembahasan Pembahasan ini bertitik tolak dari hasil penghitungan dan didapatkan

koefisien korelasi sebesar 0.620 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,01). Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen. Semakin positif kosumen terhadap iklan pasta gigi Pepsodent di televisi, maka semakin tinggi pula loyalitasnya terhadap merek tersebut, sebaliknya semakin negatif konsumen terhadap iklan pasta gigi Pepsodent di televisi, maka loyalitas konsumen terhadap merek tersebut juga semakin rendah. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Dengan kata lain, semakin positif iklan produk pasta gigi pepsodent tersebut dipandang oleh subjek karena mampu menarik perhatian, memunculkan minat, rasa percaya bahkan memunculkan emosi untuk segera melakukan pembelian maka semakin tinggi pula loyalitas mereknya yang meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

kecenderungan untuk melakukan pembelian berulang, komitmen terhadap merek, dan minat atau rasa tertarik terhadap merek tersebut. Berdasarkan hal tersebut, pandangan Handoyo (2004) yang mengatakan bahwa iklan dapat berguna untuk membangun kesan jangka panjang suatu produk terbukti. Adanya kualitas produk yang memuaskan dan diperkuat dengan periklanan yang intensif dapat menyebabkan loyalitas konsumen terhadap merek yang ditawarkan pun akan lebih mudah diperoleh. Dengan sebuah iklan, konsumen dapat mempunya kesan/image terkait dengan informasi manfaat dan nilai suatu produk yang diwakili oleh merek. Periklanan juga akan bermanfaat dalam menciptakan struktur mental yang positif tentang perusahaan yang bersangkutan (Kasali, 1995) Berdasarkan hal ini, perusahaan dapat menggunakan periklanan dalam menyoroti berbagai kebutuhan yang berhubungan erat dengan konsumen yang ditargetkan sehingga menarik konsumen sebagai calon pelanggan yang loyal (Schifman dan Kanuk, 2004), disatu sisi juga akan menguatkan preferensi terhadap merek pada konsumen yang memang sudah loyal terhadap merek tersebut t (Handoyo, 2004). Rata-rata subyek memiliki loyalitas merek yang tinggi, terlihat dari mean empiriknya sebesar 141.72 > mean teoritiknya sebesar 125. Menurut Sheet, Mital dan Newman (1999), tingginya loyalitas merek dapat disebabkan beberapa faktor seperti kepuasan terhadap kinerja merek, sejarah kebiasaan membeli konsumen, identifikasi sosial dan emosional, promosi, keterlibatan konsumen pada produk, keinginan mencari keragaman dan sensitivitas harga. Kecenderungan tingginya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

loyalitas merek pada subyek penelitian ini mungkin tidak lepas dari usaha yang dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk Surabaya sebagai perusahaan yang memproduksi merek Pepsodent dalam menjaga kualitas produk dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat menyentuh faktor-faktor loyalitas tersebut. Selaku salah satu produk pasta gigi paling terkenal di Indonesia, Pepsodent terus menerapkan berbagai strategi pemasaran yang mampu mencari perhatiaan konsumen seperti melalui berbagai penghargaan yang pernah diterima, kegiatan promosi dan menjaga agar produknya tetap relevan dengan trand yang berkembang di masyarakat. Hal ini dapat saja menciptakan keyakinan bahwa produk

tersebut

kinerjanya

dapat dipercaya

dan

memuaskan

sehingga

menciptakan ikatan emosional dan sosial dengan konsumennya. Bahkan Sebagai salah satu produk pasta gigi yang tertua, produk ini

dapat saja telah

mempengaruhi sejarah panjang kebiasaan membeli konsumen sehingga menciptakan konsumen dengan loyalitas yang tinggi terhadap merek tersebut. Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi juga cenderung tinggi ditanggapi oleh konsumen

yang terlihat dari mean empiriknya sebesar 136.22 > mean

teoritiknya sebesar 125. Hal ini mungkin disebabkan karena media periklanan yang dipergunakan adalah televisi. Menurut Jafkins (1997), karakteristik televisi yang memungkinkan adanya kombinasi suara, warna, dan gerakan akan lebih efektif dalam menarik perhatian konsumen dibanding media lain. Iklan pasta gigi Pepsodent yang menampilkan produk pasta gigi akan lebih menarik jika menggunakan media televisi yang dapat memunculkan visualisasinya. Disisi lain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

pasta gigi pepsodent sendiri adalah produk pasta gigi yang tertua di Indonesia dengan produk-produk dan iklan yang sudah terkenal sejak lama. Hal ini dapat menyebakan iklan pasta gigi pepsodent tersebut dapat dipercaya dan diperhatikan oleh banyak orang khususnya oleh para pelanggan yang loyal pada produk tersebut. Dari pembahasan hasil penelitian di atas terbukti bahwa iklan pasta gigi Pepsodent di televisi dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya loyalitas merek pada konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap konsumen pengguna

produk pasta gigi Pepsodent, dapat disimpulkan bahwa: Ada hubungan positif yang signifikan antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen, dengan koefisien korelasi sebesar 0,620 dan probabilitas sebesar 0,000 (p < 0,01).

B. Saran 1. Bagi perusahan-perusahaan yang menggunakan jasa iklan khususnya di televisi agar merancang iklannya secara baik dan menarik sehingga dapat menimbulkan respon yang positif dan dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan loyalitas konsumen terhadap produk yang diiklankan. 2. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti loyalitas merek hendaknya memperhatikan variabel-vaiabel yang lain seperti kepuasan, keterlibatan konsumen dengan produk, sensitivitas harga dan keragaman produk, yang kemungkinan dapat berpengaruh terhadap loyalitas merek pada konsumen.

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

DAFTAR PUSTAKA

Assael, H. 1992. Consumer Behavior and Marketing Action, 4th Edition. Boston: PWS-Kent Publishing Company. Azwar, S. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bearden, W.D., T.N, Ingram dan W. Raymond. 2001. Marketing: Principles and Prespectives. New York: Mc Grew Hill Companies. Dharmamesta, Basu, Swastha. 1996. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, vol 14, no. 3. Durianto, D. Sugiarto., dan Sitinjak, Toni. 2001. Strategi Menaklukan Pasar melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Eagel, F.J Blackwell, R.D., dan Miniard, P.W. 1994. Perilaku Konsumen Edisi ke6. Terjemahan: FX Budiyanto. Jakarta : Binarupa Aksara. Eagel, F.J Blackwell, R.D., dan Kollat, D, T. 1982. Consumer Behavior 3th Edition. New York: Holt, Rinehart and wilson, inc. Eagel, F.J Blackwell, R.D., dan Kollat, D, T. 1973. Consumer Behavior 4th Edition. New York: Holt, Rinehart and Wilson, Inc. East, R. 1997. Consumer Behavior: Advances and Applications in Marketing. London: Prentice Hall. Fournier, S, . 1998. Consumer and Their Brand: Developing Reletionship theory in Consumer Research. Journal of marketing.Vol. 24. Hadipranata, A.F. 1997. Psikologi Penjualan. Modul Kuliah Program Pendidikan Penjualan dan Pelayanan Pelanggan. PT Telkom-PPM FE UGM. Hadi, S. 2002. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi. Hadi, S. 1991. Metodology Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

Handoyo, Sapto. 2004. Pengaruh Kreativitas Iklan terhadap Loyalitas Konsumen Sabun Lux . Telaah Bisnis volume 6 nomor 2, Desember. Hawkins, D,I., Coney, Kenneth A., dan Best, R.J. 1998. Consumer Behavior Building Marketing Strategy (7thEdition). New york: Mc Graw Hill. Hawkins, D,I., Coney, Kenneth A., dan Best, R.J. 1980. Consumer Behavior Implications for Marketing Strategy. Dallas: Busines Publications Inc. Jaffkins, Frank. 1997. Periklanan, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga. Kasali, R. 1995. Manajemen Periklanan. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti. Kotler, Philip. 1994. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation and Control. 8 th Edition. New Jersey: Prentice Hall. Inc. Kotler, P., dan Amstrong, G. 1999. Principles of marketing (8th Edition). New Jersey: Prentice Hall, Inc. Mowen, J.C., dan Minor, M. 1995. Consumer Behavior 5th Edition. London: Prentice Hall. Mangkunegara, A, A. 1998. Perilaku Konsumen. Bandung: Pt. Eresco. Peter, J.P., dan Olson, J.C. 1996. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Purnama, Nursya’bani. 2003. Pengaruh Iklan Televisi menggunakan Background Musik terhadap Recall Audience. Sinergi vol. 6 no.1. Radiosunu. 1986. Manajemen Yogyakarta: BPFE.

Pemasaran,

Suatu

Pendekatan

Analsis.

Schifman, L.G., dan Kanuk, L, Lazar. 2004. Perilaku Konsumen edisi ke-7. Jakarta: PT. Indeks Group Gramedia. Santrock. 2002. Life Span Development: Perkembangan masa hidup (jilid 2). Jakarta: Erlangga. Sheet., Mital., dan Newman. 1999.Custumer Behavior Forth Worth : The Dryden Press. Stanton, W (1986). Prinsip Pemasaran (jilid 2). Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

Suryabrata, S. 1998. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Utama, Diosi, Budi., dan Purwanto, B,M. 2006. Pengujian Antecendents Kerpercayaan Konsumen terhadap Merek dan Pengaruhnya terhadap Loyalitas: Peran Involvement sebagai Variabel Moderator. Jurnal Sosiosains vol. 19 no. 4, Oktober. Widyatama, Rendra. 2004. Pengantar periklanan. Jakarta: Buana Pustaka Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

Lampiran 1. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sebelum Uji Coba

Usia Jenis Kelamin

:_________________ :_________________

PETUNJUK: Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala. Anda diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih: SS : sangat setujui S : setuju TS : tidak Setuju STS : sangat tidak setuju Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah tersedia. Contoh: No 1

Pernyataan Saya pernah menyaksikan Pepsodent di televisi

iklan

pasta

gigi

SS X

S

Skala TS

STS

Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan No

Pernyataan SS

1

2 3

4

Penampilan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang menampilkan gigi yang putih memunculkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut. Iklan pasta gigi pepsodent di televisi membosankan Pesan-pesan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang bersifat mengajak untuk membeli produk tersebut membuat saya ingin membeli produk tersebut. Saya berminat menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent di televisi sampai selesai

67

S

Skala TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

15

16

17 18

Alur cerita yang digambarkan dari awal hingga akhir pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik. Penunjuk deteil tentang komposisi Pepsodent pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membuat saya percaya dengan kualitas produk tersebut Saya tidak meyukai penampilan iklan pasta gigi pepsodent di televisi Penjelasan mengenai kualitas produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membangkitkan kepercayaan untuk menggunakan. Penyampaian iklan pasta gigi Pepsodent di televisi terlalu bertele-tele membuat saya tidak berminat untuk mengetahui tentang iklan itu. Demonstrasi produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk segera membeli produk tersebut Rangkaiaan kata yang disampaikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi memunculkan keinginan untuk mencoba produk tersebut. Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi terlalu monoton sehingga kurang meyakinkan saya untuk menggunakan produk tersebut Slogan-slogan pada iklan pasta gigi Pepsoden di televisi sederhana sehingga mudah diingat Rangkaian kata-kata pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi tidak membangkitkan minat saya untuk mengatahui jalan ceritanya secara lebih lanjut. Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang membuat pendapat dari para ahli membuat saya percaya akan keunggulan produk tersebut Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara keseluruhan sebenarnya kurang mampu memunculkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut Kesan yang ditampilkan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang meyakinkan. Kualitas produk pasta gigi yang ditampilkan melalui iklan pasta gigi pepsodent di televisi membuat saya berkeinginan untuk memiliki produk tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

19

Dialog-dialog yang diperagakan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan rasa ingin tahu terhadap jalan cerita iklan tersebut.

20

Efek pewarnaan yang ditampilkan pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik

21

Menurut saya, iklan pasta gigi Pepsodent di televisi menarik

22

Slogan-slogan pada pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik

23

Saya merasa terbujuk untuk membeli pasta gigi Pepsodent saat menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi Efek suara yang ditampilkan iklan pasta gigi Pepsoent di televisi menarik perhatian saya

24 25

26 27 28 29

Nada kata-kata yang mengajak pada iklan pasta gigi pepsodent di televisi kurang mampu mengerakan saya saya untuk membeli produk tersebut Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara keseluruhan kurang menarik sehingga membosankan untuk disaksikan. Iklan pasta gigi Pepsodent jelas dalam menyampaikan pesan iklannya. Rangkaiaan kalimat pada pasta gigi Pepsodent di televisi kurang mampu mempengaruhi saya untuk segera membeli produk tersebut Iklan pasta gigi Pepsodent sering diputar ditelevisi sehingga menarik perhatian saya

30

Slogan pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan keinginan untuk mencoba produk tersebut.

31

Penggunaan model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang menampilkan gambaran gigi putih meyakinkan saya tentang kualitas produk tersebut. Informasi tentang kualitas produk yang disampaikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang mampu mempengaruhi saya untuk membeli produk tersebut.

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

33 34

Kesan yang ditampilkan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi, kurang mampu membangkitkan minat saya untuk menggunakan produk tersebut Tema cerita pada iklan pepsodent di televisi membuat saya ingin mengatahui jalan ceritanya sampai selesai.

35

Akting yang diperagakan oleh para model iklan pasta gigi pepsodent di televisi kurang menarik.

36

Demonstrasi penggunaan produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang membangkitkan kepercayaan saya untuk menggunakan produk tersebut. Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat slogan tentang ikatan dokter gigi Indonesia membuat saya pecaya tentang kunggulan produk tersebut. Penampilan Iklan pasta tidak mampu membangkitkan keinginan saya untuk mengunakan produk tersebut. Kemasan produk pasta gigi Pepsodent yang ditampilkan melalui iklan televisi tampak menarik

37

38 39 40 41 42 43

44

45 46

Akting yang diperagakan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang meyakinkan saya untuk segera membeli produk pasta gigi pepsodent Penampilan para model yang menarik membuat saya ingin menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent sampai selesai Alur cerita iklan pasta gigi Pepsodent di televisi menarik sehingga membangkitkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut Pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat sejumlah pnghargaan yang diterima sebenarnya kurang meyakinkan saya tentang kualitas produk tersebut. Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat hasil pengujian dari Depertemen Kesehatan membuat saya percaya dengnn kualitas produk tersebut Pengunaan model iklan yang memiliki gigi putih menarik perhatian saya. Jaminan mutu produk yang di tampilkan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membuat saya menggunakan produk Pepsodent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

47

48 49 50

Tema cerita dari iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang membangkitkan minat saya untuk menyaksikan iklan tersebut sampai selesai Kesaksian para konsumen dalam iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk segera membeli produk pasta gigi pepsodent. Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang mampu menggerakan saya untuk membeli produk pasta gigi Pepsodent Tampilan kemasan produk pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan keinginan untuk mencoba.

51

Slogan pada iklan pasta gigi Pesodent kurang mampu memotivasi untuk menggunakan produk tersebut

52

Alur cerita pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang meyakinkan saya untuk menikmati produk tersebut Nada-nada mengajak pada iklan pasta gigi pepsodent di televisi membangkitkan minat saya untuk menyaksikan iklan tersebut.

53

54 55

Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya tidak memunculkan keinginan untuk membeli produk tersebut Menurut saya iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mampu membujuk masyarakat untuk menggunakan produk tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

Lampiran 2. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sesudah Uji Coba Usia Jenis Kelamin

:_________________ :_________________

PETUNJUK: Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala. Anda diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih: SS : sangat setujui S : setuju TS : tidak Setuju STS : sangat tidak setuju Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah tersedia. Contoh: No 1

Pernyataan Saya pernah menyaksikan Pepsodent di televisi

iklan

pasta

gigi

SS X

S

Skala TS

STS

Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan No

Pernyataan SS

1

2

3

4

Penampilan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang menampilkan gigi yang putih memunculkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut Iklan pasta gigi pepsodent di televisi membosankan

Pesan-pesan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang bersifat mengajak untuk membeli produk tersebut membuat saya ingin membeli produk tersebut. Saya berminat menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent di televisi sampai selesai

S

Skala TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

5

Alur cerita yang digambarkan dari awal hingga akhir pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik.

6

Penunjuk deteil tentang komposisi Pepsodent pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membuat saya percaya dengan kualitas produk tersebut Penjelasan mengenai kualitas produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membangkitkan kepercayaan untuk menggunakan. Demonstrasi produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk segera membeli produk tersebut Rangkaiaan kata yang disampaikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi memunculkan keinginan untuk mencoba produk tersebut. Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi terlalu monoton sehingga kurang meyakinkan saya untuk menggunakan produk tersebut Slogan-slogan pada iklan pasta gigi Pepsoden di televisi sederhana sehingga mudah diingat

7 8 9 10 11 12

13 14

15 16

17 18

Rangkaian kata-kata pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi tidak membangkitkan minat saya untuk mengatahui jalan ceritanya secara lebih lanjut. Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang membuat pendapat dari para ahli membuat saya percaya akan keunggulan produk tersebut Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara keseluruhan sebenarnya kurang mampu memunculkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut Kesan yang ditampilkan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang meyakinkan. Kualitas produk pasta gigi yang ditampilkan melalui iklan pasta gigi pepsodent di televisi membuat saya berkeinginan untuk memiliki produk tersebut. Dialog-dialog yang diperagakan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan rasa ingin tahu terhadap jalan cerita iklan tersebut. Efek pewarnaan yang ditampilkan pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

19

Slogan-slogan pada pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik

20

Saya merasa terbujuk untuk membeli pasta gigi Pepsodent saat menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara keseluruhan kurang menarik sehingga membosankan untuk disaksikan. Iklan pasta gigi Pepsodent jelas dalam menyampaikan pesan iklannya.

21 22 23 24 25 26 27

28 29

Rangkaiaan kalimat pada pasta gigi Pepsodent di televisi kurang mampu mempengaruhi saya untuk segera membeli produk tersebut Iklan pasta gigi pepsodent sering diputar ditelevisi sehingga menarik perhatian saya Slogan pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan keinginan untuk mencoba produk tersebut. Penggunaan model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang menampilkan gambaran gigi putih meyakinkan saya tentang kualitas produk tersebut. Informasi tentang kualitas produk yang disampaikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang mampu mempengaruhi saya untuk membeli produk tersebut. Kesan yang ditampilkan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi, kurang mampu membangkitkan minat saya untuk menggunakan produk tersebut Tema cerita pada iklan pepsodent di televisi membuat saya ingin mengatahui jalan ceritanya sampai selesai.

30

Akting yang diperagakan oleh para model iklan pasta gigi pepsodent di televisi kurang menarik.

31

Demonstrasi penggunaan produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang membangkitkan kepercayaan saya untuk menggunakan produk tersebut. Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat slogan tentang ikatan dokter gigi Indonesia membuat saya pecaya tentang kunggulan produk tersebut.

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

33

Penampilan Iklan pasta tidak mampu membangkitkan keinginan saya untuk mengunakan produk tersebut.

34

Kemasan produk pasta gigi Pepsodent yang ditampilkan melalui iklan televisi tampak menarik

35

Akting yang diperagakan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang meyakinkan saya untuk segera membeli produk pasta gigi pepsodent.

36

Penampilan para model yang menarik membuat saya ingin menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent sampai selesai Alur cerita iklan pasta gigi Pepsodent di televisi menarik sehingga membangkitkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut Pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat sejumlah pnghargaan yang diterima sebenarnya kurang meyakinkan saya tentang kualitas produk tersebut. Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat hasil pengujian dari Depertemen Kesehatan membuat saya percaya dengnn kualitas produk tersebut Pengunaan model iklan yang memiliki gigi putih menarik perhatian saya.

37 38

39

40 41 42

43 44 45

Jaminan mutu produk yang di tampilkan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membuat saya menggunakan produk Pepsodent Tema cerita dari iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang membangkitkan minat saya untuk menyaksikan iklan tersebut sampai selesai Kesaksian para konsumen dalam iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk segera membeli produk pasta gigi pepsodent. Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang mampu menggerakan saya untuk membeli produk pasta gigi Pepsodent Tampilan kemasan produk pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan keinginan untuk mencoba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

46

Slogan pada iklan pasta gigi Pesodent kurang mampu memotivasi untuk menggunakan produk tersebut

47

Alur cerita pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang meyakinkan saya untuk menikmati produk tersebut

48

Nada-nada mengajak pada iklan pasta gigi pepsodent di televisi membangkitkan minat saya untuk menyaksikan iklan tersebut.

49

Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya tidak memunculkan keinginan untuk membeli produk tersebut Menurut saya iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mampu membujuk masyarakat untuk menggunakan produk tersebut

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

Lampiran 3. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji Coba

Usia Jenis Kelamin

:_________________ :_________________

PETUNJUK: Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala, anda diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih: SS : sangat setujui S : setuju TS : tidak setuju STS : sangat tidak setuju Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah tersedia. Contoh: No 1

Pernyataan Saya telah melakukan pembelian produk pasta gigi Pepsodent minimal sebanyak 3 kali secara berturut-turut

SS X

S

Skala TS

STS

Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan No

Pernyataan SS

1

2 3 4 5

Meskipun terdapat banyak merek pasta gigi yang baru dipasaran, saya tetap memilih produk pasta gigi Pepsoent untuk merawat kesehatan gigi saya. Kinerja produk yang cocok dengan harapan saya membuat saya menyukai produk pasta gigi Pepsodent. Saya telah membiasakan diri sejak dulu untuk selalu menggunakan produk pasta gigi Pepsodent secara rutin. Produk pasta gigi sebenarnya kurang begitu penting sehingga merek apa saja tidak masalah untuk saya gunakan. Saya akan terus memakai produk pasta gigi Pepsodent secara konsisten untuk merawat kesehatan gigi dan mulut saya

Skala S TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

6 7 8 9 10 11

12

Saya merasa kenal dekat dengan Produk pasta gigi Pepsodent sehingga tidak tertarik mengganti ke produk merek yang lain. Banyaknya produk merek lain dipasaran mengurangi rutinitas saya membeli produk pasta gigi Pepsodent. Saya tidak yakin dengan mutu produk pasta gigi Pepsodent untuk tahun-tahun yang akan datang. Saya merasa bosan terus membeli produk pasta gigi Pepsodent sehingga mencari variasi dengan membeli produk merek lain Saya percaya bahwa produk pasta gigi Pepsodent merupakan pilihan yang tepat untuk merawat kesehatan gigi saya Meskipun persedian produk pasta gigi Pepsodent di rumah saya telah habis, saya tidak akan berpindah ke merek produk pasta gigi yang lain. Saya tetap rutin membeli produk pasta gigi apabila persediaan sudah habis.

13

Warna kemasan produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya terlalu monoton.

14

Reputasi Pepsodent sebagai salah satu merek pasta gigi yang terkenal membuat saya menyukai produk tersebut. Saya akan tetap mencari produk pasta gigi Pepsodent meskipun stok produk tersebut sangat sedikit dipasaran. Rasa pasta pada produk pasta gigi Pepsodent memuaskan sehingga membuat saya membeli produk tersebut secara konsisten. Adanya isu negatif tentang produk pasta gigi Pepsodent membuat saya ingin berganti merek produk pasta gigi yang lain Saya merasa bosan menggunakan produk pasta gigi Pepsodent.

15 16 17 18 19 20

Selain menggunakan produk pasta gigi Pesodent, saya juga rutin membeli produk pasta gigi merek lain. Kualitas produk yang memuaskan membuat saya tidak mau berganti merek produk pasta gigi yang lain selain Pepsodent.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

21 22

23

24

25 26 27 28

29 30 31 32 33 34

Berbagai inovasi produk yang dilakukan oleh produsen pasta gigi Pepsodent membuat saya tertarik menggunakan produk tersebut Saya membeli produk pasta gigi Pepsodent secara rutin karena hanya itu yang tersedia di pasaran. Harga produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya tidak sesuai dengan harapan saya sehingga membuat saya membeli produk pasta gigi merek lain Promosi produk pasta gigi Pepsodent kurang menarik minat saya terhadap pasta gigi Pepsodent Fakta-fakta tentang kualitas produk pasta gigi Pepsodent membuat saya tidak tertarik dengan produk merek lain. Saya akan tetap membeli Pasta gigi Pepsodent secara konsisten di masa yang akan datang. Isu negatif tentang produk pasta gigi Pepsodent, tidak menggoyahkan saya untuk menyukai produk merek tersebut. Banyaknya kegiatan promosi yang ditawarkan oleh merek produk pasta gigi selain Pepsodent membuat saya mencoba merek produk yang lain. Sebenarnya saya tidak suka membeli produk pasta gigi Pepsodent Saya terbiasa menggunakan produk pasta gigi Pepsodent secara rutin sehingga sulit menghentikan kebiasaan tersebut. Saya suka mengunakan pasta gigi merek yang lain karena kualitas produk pasta gigi Pepsodent kurang memuaskan. Mudahnya mencari produk pasta gigi Pepsodent dipasaran membuat saya rutin membeli produk tersebut. Aktivitas promosi dari merek-merek pesaing produk pasta gigi Pepsodent turut mengurangi rutinitas saya membeli pasta gigi Pepsodent Harga produk pasta gigi Pepsodent yang relatif murah membuat saya menyukai poduk pasta gigi Pepsodent.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

35

Saya menggunakan produk pasta gigi Pepsodent karena malas mencari produk merek yang lain.

36

Aktivitas promosi dari produk pasta gigi selain Pepsodent tidak menggoyahkan saya untuk berpindah ke merek produk yang lain.

37

Saya tidak terterik untuk mengunakan produk pasta gigi Pepsodent lagi

38

Menggunakan produk merek pasta gigi selain Pepsodent itu beresiko.

39

Harga beli produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya membuat saya tidak rutin membeli produk tersebut. Kualitas produk yang memuaskan membuat saya selalu membeli produk pasta gigi Pepsodent secara konsisten Meskipun banyak tawaran yang menarik dari produk merek lain, saya tetap menggunakan produk pasta gigi Pepsodent. Saya merasa telah kenal lama dengan produk pasta gigi Pepsodent sehingga yakin dengan mutu produknya Kinerja produk Pepsodent sebenarnya membuat saya tidak rutin membeli produk tersebut

40 41 42 43 44 45 46

Banyaknya produk-produk pasta gigi yang baru menybabkan saya punya keinginan untuk berganti merek pasta gigi. Aktivitas promosi yang dibangun oleh perusahaan Pepsodent membuat saya rutin membeli produk pasta gigi Pepsodent. Sejarah panjang produk pasta gigi Pepsodent membuat saya yakin dengan mutu produknya.

47

Saya mengunakan produk pasta gigi Pepsodent karena terpaksa saja

48

Harga produk yang sesuai dengan harapan saya membuat saya tidak mau mencoba merek yang lain Saya telah mencoba merek produk pasta gigi Pepsodent dan ingin bepindah ke merek yang ain saja

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

50

Rasa dari pasta gigi Pepsodent cocok dengan selera saya membuat saya menyukai produk ini.

51

Saya tidak rutin menggunakan gigi pepsodent.

52

Banyaknya aktivitas promosi yang diiklankan merek pesaing produk past gigi Pepsodent membuat saya menjadi kurang menyukai produk pasta gigi pepsodent. Saya bukan seorang pelanggan tetap produk pasta gigi Pepsodent

53

produk pasta

54

Aktivitas promosi yang dilakukan oleh produsen Pepsodent membuat saya meyukai produk merek ini.

55

Jika persedian pasta gigi Pepsodent dipasaran sangat sedikit, saya sering pula mengganti dengan merek lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

Lampiran 4. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent SeSudah Uji Coba Usia Jenis Kelamin

:_________________ :_________________

PETUNJUK: Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala, anda diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih: SS : sangat setujui S : setuju TS : tidak setuju STS : sangat tidak setuju Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah tersedia. Contoh: No 1

No 1

2 3 4 5

Pernyataan Saya telah melakukan pembelian produk pasta gigi Pepsodent minimal sebanyak 3 kali secara berturut-turut

SS X

S

Skala TS

Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan Pernyataan Skala SS S TS Meskipun terdapat banyak merek pasta gigi yang baru dipasaran, saya tetap memilih produk pasta gigi Pepsoent untuk merawat kesehatan gigi saya. Kinerja produk yang cocok dengan harapan saya membuat saya menyukai produk pasta gigi Pepsodent. Saya telah membiasakan diri sejak dulu untuk selalu menggunakan produk pasta gigi Pepsodent secara rutin. Produk pasta gigi sebenarnya kurang begitu penting sehingga merek apa saja tidak masalah untuk saya gunakan. Saya akan terus memakai produk pasta gigi Pepsodent secara konsisten untuk merawat kesehatan gigi dan mulut saya.

STS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

6 7 8 9 10 11

12

Saya merasa kenal dekat dengan Produk pasta gigi Pepsodent sehingga tidak tertarik mengganti ke produk merek yang lain. Banyaknya produk merek lain dipasaran mengurangi rutinitas saya membeli produk pasta gigi Pepsodent. Saya tidak yakin dengan mutu produk pasta gigi Pepsodent untuk tahun-tahun yang akan datang. Saya merasa bosan terus membeli produk pasta gigi Pepsodent sehingga mencari variasi dengan membeli produk merek lain Saya percaya bahwa produk pasta gigi Pepsodent merupakan pilihan yang tepat untuk merawat kesehatan gigi saya Meskipun persedian produk pasta gigi Pepsodent di rumah saya telah habis, saya tidak akan berpindah ke merek produk pasta gigi yang lain. Saya tetap rutin membeli produk pasta gigi apabila persediaan sudah habis.

13

Warna kemasan produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya terlalu monoton.

14

Reputasi Pepsodent sebagai salah satu merek pasta gigi yang terkenal membuat saya menyukai produk tersebut. Saya akan tetap mencari produk pasta gigi Pepsodent meskipun stok produk tersebut sangat sedikit dipasaran. Rasa pasta pada produk pasta gigi Pepsodent memuaskan sehingga membuat saya membeli produk tersebut secara konsisten. Adanya isu negatif tentang produk pasta gigi Pepsodent membuat saya ingin berganti merek produk pasta gigi yang lain Saya merasa bosan menggunakan produk pasta gigi Pepsodent. Selain menggunakan produk pasta gigi Pesodent, saya juga rutin membeli produk pasta gigi merek lain. Kualitas produk yang memuaskan membuat saya tidak mau berganti merek produk pasta gigi yang lain selain Pepsodent.

15 16 17 18 19 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

21 22

23

24 25 26 27

28 29 30 31 32 33 34 35

Berbagai inovasi produk yang dilakukan oleh produsen pasta gigi Pepsodent membuat saya tertarik menggunakan produk tersebut Harga produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya tidak sesuai dengan harapan saya sehingga membuat saya membeli produk pasta gigi merek lain Promosi produk pasta gigi Pepsodent kurang menarik minat saya terhadap pasta gigi Pepsodent Fakta-fakta tentang kualitas produk pasta gigi Pepsodent membuat saya tidak tertarik dengan produk merek lain. Saya akan tetap membeli Pasta gigi Pepsodent secara konsisten di masa yang akan datang. Isu negatif tentang produk pasta gigi Pepsodent, tidak menggoyahkan saya untuk menyukai produk merek tersebut. Banyaknya kegiatan promosi yang ditawarkan oleh merek produk pasta gigi selain Pepsodent membuat saya mencoba merek produk yang lain. Sebenarnya saya tidak suka membeli produk pasta gigi Pepsodent Saya terbiasa menggunakan produk pasta gigi Pepsodent secara rutin sehingga sulit menghentikan kebiasaan tersebut. Saya suka mengunakan pasta gigi merek yang lain karena kualitas produk pasta gigi Pepsodent kurang memuaskan. Aktivitas promosi dari merek-merek pesaing produk pasta gigi Pepsodent turut mengurangi rutinitas saya membeli pasta gigi Pepsodent Aktivitas promosi dari produk pasta gigi selain Pepsodent tidak menggoyahkan saya untuk berpindah ke merek produk yang lain. Saya tidak terterik untuk mengunakan produk pasta gigi Pepsodent lagi Menggunakan produk merek pasta gigi selain Pepsodent itu beresiko. Harga beli produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya membuat saya tidak rutin membeli produk tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

36

Kualitas produk yang memuaskan membuat saya selalu membeli produk pasta gigi Pepsodent secara konsisten

37

Meskipun banyak tawaran yang menarik dari produk merek lain, saya tetap menggunakan produk pasta gigi Pepsodent. Saya merasa telah kenal lama dengan produk pasta gigi Pepsodent sehingga yakin dengan mutu produknya Kinerja produk Pepsodent sebenarnya membuat saya tidak rutin membeli produk tersebut Banyaknya produk-produk pasta gigi yang baru menybabkan saya punya keinginan untuk berganti merek pasta gigi. Aktivitas promosi yang dibangun oleh perusahaan Pepsodent membuat saya rutin membeli produk pasta gigi Pepsodent. Sejarah panjang produk pasta gigi Pepsodent membuat saya yakin dengan mutu produknya.

38 39 40 41 42 43

Saya mengunakan produk pasta gigi Pepsodent karena terpaksa saja

44

Harga produk yang sesuai dengan harapan saya membuat saya tidak mau mencoba merek yang lain Saya telah mencoba merek ppoduk pasta gigi Pepsodent dan ingin bepindah ke merek yang ain saja Rasa dari pasta gigi Pepsodent cocok dengan selera saya membuat saya menyukai produk ini.

45 46 47

Saya tidak rutin menggunakan gigi pepsodent.

48

Banyaknya aktivitas promosi yang diiklankan merek pesaing produk past gigi Pepsodent membuat saya menjadi kurang menyukai produk pasta gigi pepsodent. Saya bukan seorang pelanggan tetap produk pasta gigi Pepsodent

49 50

produk pasta

Aktivitas promosi yang dilakukan oleh produsen Pepsodent membuat saya meyukai produk merek ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

Lampiran 5. Data Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sebelum Uji Coba

no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 2 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3

2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 1 3 3 2 2 1 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3

4 2 3 2 2 2 1 3 1 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

5 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

6 3 3 2 2 1 1 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

7 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

8 3 4 3 3 3 1 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 4 3 1 4 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

no 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 5 1 1 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 6 3 2 3 2 3 4 3 1 3 3 3 3 1 3 3 4 7 3 3 2 3 3 3 3 1 4 4 3 4 2 3 3 3 8 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 9 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 10 3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 1 3 3 3 3 11 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 13 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 14 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 16 3 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 17 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 20 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 1 4 2 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 22 1 3 2 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 2 2 23 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 4 25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 26 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 3 27 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 28 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

38 3 3 2 2 2 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 1 4 2 3 3 3 2 2 2 2

39 40 41 42 43 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 1 1 1 1 1 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

44 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3

45 2 3 3 3 3 1 2 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3

46 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3

47 48 49 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 1 1 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3

50 3 3 3 2 1 1 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 3

51 2 4 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 4 1 3 3 3 2 2 3 3

52 2 3 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3

53 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

54 3 4 2 2 1 1 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3

55 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

no 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

1 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3

3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3

4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 1 2

5 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3

6 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3 3

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 4 2 4 3 2 3 2 4 3 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 1 3 2 3 1 3 3 4 2 2 3 2 2 2 3 4 1 2 2 1 4 1 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90

no 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 32 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 35 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 36 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 37 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 40 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 41 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 4 1 2 4 42 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 43 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 44 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 49 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 50 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 1 1 1 4 1 3 51 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 52 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 3 53 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 54 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 55 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 56 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 57 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 58 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 59 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91

no 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 31 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 36 2 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 37 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 38 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 3 2 39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 41 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 42 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 43 2 1 3 1 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 44 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 45 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 47 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 51 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 52 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4 53 3 3 1 1 3 3 4 2 4 1 2 2 3 2 2 3 2 3 54 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 55 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 57 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 58 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 60 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92

Lampiran 6. Data Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sesudah Uji Coba No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 4 4 2 3 3 2 3 2 3

2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3

4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3

5 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

6 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3

8 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3

9 10 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2

11 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

12 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3

13 14 15 16 17 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93

No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 4 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 3 2 4 4 2 3 2 3 1 3 3 3 2 5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 6 2 3 3 2 2 3 3 3 3 7 3 3 2 3 2 3 2 2 2 8 3 3 2 3 2 4 2 2 3 9 3 3 3 3 2 3 3 3 3 10 3 2 1 2 2 2 1 1 2 11 3 2 3 4 2 2 4 3 3 12 3 3 3 3 2 3 3 3 3 13 3 3 2 3 2 3 3 3 2 14 3 3 2 3 2 3 3 3 3 15 2 3 2 2 2 2 2 3 3 16 3 3 3 3 2 3 3 3 3 17 3 3 3 4 2 3 2 3 2 18 3 3 2 3 2 2 3 2 2 19 2 3 3 3 1 2 3 3 3 20 3 3 2 3 3 2 2 3 2 21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 23 3 3 2 3 1 3 2 3 3 24 3 3 2 2 2 2 2 3 3 25

27 28 29 30 31 32 33 34 35 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 2 1 3 1 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 2 2 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 4 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2

46 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2

47 48 49 50 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3

total 141 157 147 130 137 148 125 130 132 144 123 137 148 141 138 135 152 142 117 143 128 102 109 137 130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95

No 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

1 2 4 2 3 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3

2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3

3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4

4 2 3 2 3 3 2 1 1 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3

5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4

7 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4

8 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3

9 10 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3

11 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4

12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3

13 14 15 16 17 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96

No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 3 2 3 3 2 3 3 3 2 26 3 3 3 3 2 3 3 3 3 27 3 3 2 3 2 2 2 3 3 28 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29 1 2 3 2 1 2 2 2 2 30 2 3 2 2 2 3 3 2 3 31 4 2 4 1 2 2 3 2 1 32 3 2 2 2 2 2 4 3 2 33 3 3 3 2 2 3 3 3 3 34 3 3 3 3 2 3 3 3 3 35 3 3 3 3 2 3 3 3 3 36 3 3 3 3 2 2 2 3 3 37 3 3 3 3 2 3 3 3 4 38 3 3 3 3 2 2 3 3 3 39 2 1 1 1 1 4 4 4 4 40 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41 3 3 2 3 2 3 3 2 3 42 3 3 3 3 2 3 3 3 3 43 3 3 2 3 2 2 3 3 3 44 3 3 3 3 2 3 3 3 3 45 1 2 2 1 2 3 3 3 3 46 3 4 3 4 2 3 4 3 3 47 3 4 3 4 1 3 3 3 4 48 3 3 2 3 1 3 2 3 4 49 3 3 2 2 2 3 2 3 2 50

27 28 29 30 31 32 33 34 35 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 3 4 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97

No 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2

46 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 2 3

47 48 49 50 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3

Total 122 157 127 146 129 125 106 124 148 139 141 139 153 146 134 107 125 149 145 131 141 159 162 144 139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

Lampiran 7. Data Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sesudah Uji Coba no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 4 2 2 3

2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3

3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 2 4 4 2 2 3

4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 2 2 4 3 2 2 4 2 2 2

5 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 4 2 2 3 4 2 2 3

6 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 1 3

7 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 1 3

8 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 1 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3

9 10 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 3 2 2 3 3 4 4 2 2 1 2 3 3

11 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 2 1 2

12 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2

13 14 15 16 17 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99

no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

18 19 20 21 22 23 24 25 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3

26 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 1 2

27 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 3

28 29 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 2 2 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3

30 31 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3

32 33 32 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3

34 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2

35 4 3 3 3 3 3 2 3 1 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 1 1 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3

46 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 1

47 48 49 50 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 2 1 2 4 3 2 4

Total 192 161 149 155 148 149 124 123 134 142 174 132 146 133 132 123 169 135 107 148 159 116 91 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101

No 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

1 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3

2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 4 3

3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 2

4 2 3 4 3 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 4 3 4 4 3

5 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 2

6 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 2 4 2 4 3

7 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2

8 2 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3 2

9 10 3 3 2 3 4 4 2 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 1 4 2 2 4 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 2 2

11 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 2 3 1 3 3 1 2

12 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 1 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4

13 14 15 16 17 2 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 1 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102

No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 2 2 4 3 1 2 3 3 2 25 3 2 3 2 2 2 3 2 3 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 27 3 2 2 2 2 3 2 3 3 28 2 3 3 3 3 3 3 2 2 29 4 4 3 2 3 3 3 4 2 30 3 3 2 3 2 2 3 2 2 31 3 2 2 2 4 4 2 2 1 32 3 3 3 3 3 2 3 3 2 33 4 4 4 2 4 2 4 4 1 34 3 2 3 3 3 3 3 3 2 35 3 4 3 3 3 3 3 2 2 36 2 2 3 3 2 2 2 3 2 37 3 4 3 3 3 3 3 4 3 38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 3 2 3 2 3 4 2 3 3 40 2 2 2 3 2 2 2 2 2 41 3 2 2 3 3 3 3 2 3 42 4 3 4 3 3 3 3 3 3 43 3 3 2 3 3 3 2 2 3 44 3 2 2 3 2 2 3 2 3 45 3 3 3 3 4 4 3 3 4 46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 4 4 2 4 4 4 2 4 4 48 4 4 4 3 4 3 4 4 4 49 2 2 2 2 3 2 2 2 2 50

27 28 29 30 31 32 33 34 35 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 1 4 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 4 1 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 3 2 3 1 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 2 1 4 1 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103

No 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 1 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 1 4 3 2 2 3 3 1 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3

46 2 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 2

47 48 49 50 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 1 3 3 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 2 2 2 3

Total 130 137 191 124 138 161 123 117 144 145 130 140 134 142 154 144 108 143 162 134 124 160 154 164 177 123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104

Lampiran 8. Analisis Butir Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Item-Total Statistics

item1

Scale Mean if Item Deleted 151,4746

Scale Variance if Item Deleted 359,116

Corrected Item-Total Correlation ,431

item2

151,5254

360,254

item3

151,6271

356,134

item4

151,8814

item5

151,5932

item6

Squared Multiple Correlation .

Cronbach's Alpha if Item Deleted ,957

,475

.

,956

,574

.

,956

357,210

,535

.

,956

362,866

,447

.

,956

151,5424

356,459

,556

.

,956

item7

151,3390

367,745

,254

.

,957

item8

151,3559

360,095

,541

.

,956

item9

151,4237

365,524

,268

.

,957

item10

151,8983

354,817

,630

.

,956

item11

151,6780

358,981

,464

.

,956

item12

151,5593

362,837

,329

.

,957

item13

151,4237

358,524

,444

.

,957

item14

151,6949

359,423

,442

.

,957

item15

151,3729

361,169

,385

.

,957

item16

151,6441

353,406

,732

.

,955

item17

151,6102

358,139

,607

.

,956

item18

151,5424

355,735

,635

.

,956

item19

151,8305

351,729

,734

.

,955

item20

151,5085

360,909

,456

.

,956

item21

151,4068

366,314

,222

.

,957

item22

151,7119

355,760

,660

.

,956

item23

151,8644

354,533

,644

.

,956

item24

151,8305

363,971

,298

.

,957

item25

151,6949

363,940

,266

.

,957

item26

151,5932

363,211

,373

.

,957

item27

151,3898

365,035

,314

.

,957

item28

151,7458

354,020

,723

.

,955

item29

151,8475

353,028

,614

.

,956

item30

151,7119

354,174

,643

.

,956

item31

151,5763

355,524

,598

.

,956

item32

151,6780

355,015

,677

.

,956

item33

151,7458

356,503

,542

.

,956

item34

151,7797

360,485

,358

.

,957

item35

151,6949

356,836

,543

.

,956

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105

item36

151,6610

354,538

,706

.

,955

item37

151,2881

362,588

,344

.

,957

item38

151,7627

357,322

,489

.

,956

item39

151,6441

356,199

,642

.

,956

item40

151,6271

355,755

,672

.

,956

item41

151,8814

354,899

,604

.

,956

item42

151,7797

356,899

,649

.

,956

item43

151,4915

355,703

,617

.

,956

item44

151,2712

362,753

,332

.

,957

item45

151,5424

358,494

,518

.

,956

item46

151,4068

363,004

,324

.

,957

item47

151,8475

352,959

,683

.

,955

item48

151,8305

356,316

,555

.

,956

item49

151,6949

356,043

,731

.

,955

item50

151,7288

357,132

,522

.

,956

item51

151,7797

356,382

,521

.

,956

item52

151,8305

356,005

,676

.

,956

item53

151,6780

355,567

,766

.

,955

item54

151,6949

355,526

,678

.

,956

item55

151,5593

360,733

,485

.

,956

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106

Lampiran 9. Realibilitas Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent Di Televisi Sebelum Uji Coba

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha ,957

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,957

N of Items 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107

Lampiran 10. Realibilitas Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Sesudah Uji Coba

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardize d Items

,931

,930

N of Items 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108

Lampiran 11. Analisis Butir Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Item-Total Statistics

item1

Scale Mean if Item Deleted 156,4167

Scale Variance if Item Deleted 425,095

Corrected Item-Total Correlation ,691

Squared Multiple Correlation .

Cronbach's Alpha if Item Deleted ,959

item2

156,5833

434,552

,565

.

,959

item3

156,3667

430,202

,548

.

,959

item4

156,5500

431,404

,560

.

,959

item5

156,5167

427,712

,649

.

,959

item6

156,6167

425,969

,701

.

,959

item7

156,6833

428,525

,640

.

,959

item8

156,7667

432,012

,561

.

,959

item9

156,9167

428,112

,694

.

,959

item10

156,5000

433,271

,655

.

,959

item11

157,0667

426,945

,587

.

,959

item12

156,5500

434,014

,467

.

,959

item13

157,1167

429,901

,499

.

,959

item14

156,5167

438,118

,312

.

,960

item15

157,0167

420,322

,812

.

,958

item16

156,7000

427,434

,646

.

,959

item17

156,7500

436,360

,390

.

,960

item18

156,6833

432,898

,551

.

,959

item19

156,6667

423,345

,805

.

,958

item20

156,8833

429,257

,575

.

,959

item21

156,5667

439,877

,342

.

,960

item22

156,5167

447,949

-,018

.

,961

item23

156,5667

435,911

,492

.

,959

item24

156,7500

436,530

,419

.

,960

item25

156,9500

431,811

,511

.

,959

item26

156,7667

424,860

,743

.

,958

item27

156,7667

430,894

,522

.

,959

item28

156,9167

424,112

,782

.

,958

item29

156,4333

439,911

,363

.

,960

item30

156,6667

426,124

,687

.

,959

item31

156,4833

436,695

,558

.

,959

item32

156,6833

439,373

,290

.

,960

item33

156,9167

427,569

,663

.

,959

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109

item34

156,8667

440,558

,221

.

,961

item35

156,7333

439,419

,264

.

,960

item36

156,9500

429,472

,611

.

,959

item37

156,4000

438,549

,524

.

,959

item38

157,4000

428,617

,503

.

,959

item39

156,7833

436,512

,374

.

,960

item40

156,6333

428,609

,729

.

,959

item41

156,7833

425,935

,723

.

,958

item42

156,5667

429,436

,698

.

,959

item43

156,5833

440,959

,353

.

,960

item44

156,9333

426,470

,748

.

,958

item45

156,9667

427,321

,660

.

,959

item46

156,5667

431,877

,532

.

,959

item47

156,4167

437,298

,352

.

,960

item48

156,9667

436,473

,354

.

,960

item49

156,5500

436,760

,422

.

,960

item50

156,5833

434,620

,562

.

,959

item51

156,6500

429,791

,699

.

,959

item52

156,5833

438,383

,339

.

,960

item53

156,6667

426,633

,630

.

,959

item54

156,9167

432,959

,497

.

,959

item55

156,9500

427,235

,607

.

,959

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110

Lampiran 12. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji Coba Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardize Alpha d Items ,960

,960

N of Items 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111

Lampiran 13. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sesudah Uji Coba Reliability Statistics

Cronbach's Alpha ,922

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,958

N of Items 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112

Lampiran 14. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences

Mean Std. Deviation Absolute

Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

skala_persepsi 50

skala_loyalitas 50

136,22

141,72

13,692

20,359

,103

,080

,057 -,103 ,726 ,667

,080 -,079 ,568 ,904

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113

Lampiran 15. Uji Linearitas Anova Table

Skala_iklan * Skala_loyalitas

Between Groups

(Combined) Linearity Deviation from Linearity

Within Groups Total

Sum of Squares

df

Mean Square

8345,997

34

245,470

4,380 ,002

1 3534,850

63,079 ,000

3534,850 4811,147

33

840,583 9186,580

15 49

145,792

F

Sig.

2,602 ,026

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114

Lampiran 16. Deskripsi statistik Descriptive Statistics N skala_Iklan skala_loyalitas Valid N (listwise)

50 50 50

Minimum 102 91

Maximum 162 192

Mean 136,22 141,72

Std. Deviation 13,692 20,359

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115

Lampiran 17. Uji Hipotesis Correlations

skala_Iklan

skala_loyalitas

skala_perse psi

skala_loyalit as

1

,620(**)

. 50

,000 50

,620(**)

1

,000 50

. 50

Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF