• Kekebalan sekunder, meningkatkan ketahanan terhadap penyakit

January 8, 2018 | Author: Anonymous | Category: Ilmu, Health Science, Infectious Disease
Share Embed Donate


Short Description

Download • Kekebalan sekunder, meningkatkan ketahanan terhadap penyakit...

Description

• Konsep dasar

imunologi Organ dan sel

pertahanan immun

Respon immun Mekanisme kerja antibodi

• Kelainan imunologi • •

pada ibu dan anak Prinsip-prinsip vaksin Hipersensitivitas

Prinsip Vaksin - 2

• Kekebalan

• Pemaparan kedua sekunder, terhadap antigen meningkatkan yang sama akan ketahanan menghasilkan terhadap penyakit respon yang lebih tertentu karena cepat dan lebih produksi sel B dan hebat. T memori selama • Respon pemaparan sekunder adalah pertama terhadap dasar untuk antigen. vaksinasi. Prinsip Vaksin - 3

1

• Istilah vaksinasi berasal dari

bahasa Latin vaccinia atau vacca  virus cowpox, yang pertama kali diberikan oleh dokter Inggris Edward Jenner untuk mencegah infeksi smallpox. Jenner mengobservasi bahwa milkmaid yang diperoleh dari cowpox biasanya terbebas dari smallpox ketika penyakit merajalela dalam komunitas.

Prinsip Vaksin - 4

• Louis Pasteur kemudian menemukan prinsip umum vaksinasi: Mikroorganisme dirubah menjadi kurang

virulent (misal., dilemahkan) dapat digunakan untuk meningkatkan kekebalan melawan organisme yang sangat virulent. Pasteur menggunakan corda spinalis kelinci yang terinfeksi virus rabies yang sudah dikeringkan dan bakteri Bacillus anthracis yang dipanaskan untuk vaksinasi melawan rabies dan anthrax.

• Teori Burnet's clonal selection (1957)

dan kenyataan bahwa lymphocyte B dan T adalah populasi yang terpisah (1965). Memperjelas bahwa antigen dari vaksin

menginduksi clonal expansion pada lymphocyte spesifik, meningkatkan populasi dari sel-sel memori yang dapat merangsang respon immun sekunder yang lebih cepat dan efektif daripada respon primer.

Prinsip Vaksin - 5

• Baik lymphocyte B

ataupun T dapat mengenali hanya satu antigen khusus. Bila agent asing

memasuki tubuh, ia mengikat pada beberapa lymphocyte yang dapat mengenalinya, baik di dalam aliran darah ataupun dalam kelenjar lymphe.

• Kontak antara

antigen dan reseptor antigen pada lymphocyte menyebabkan lymphocyte berproliferasi dengan cepat. Proses ini disebut

CLONAL SELECTION: antigen yang di eliminasi adalah yang hanya dikenali oleh lymphocyte. Prinsip Vaksin - 7

2

Prinsip Vaksin - 6

• Setiap lymphocyte • Dalam waktu kirayang berikatan dengan antigen akan membelah beberapa kali, menghasilkan clone yang identik dengan lymphocyte aslinya.

kira dua minggu, akan terdapat cukup lymphocyte untuk menyusun respon immun yang adekuat untuk mengeliminasi agent asing. Prinsip Vaksin - 8

• Passive immunity

diperoleh melalui transfer factorfactor terlarut seperti serum, colostrum atau monoclonal antibodie dari immune individual ke seseorang yang belum memiliki kekebalan.

• Active immunity

diperoleh dari vaksinasi atau infection induce. Disebut demikian

karena host secara keseluruhan bertanggung jawab terhadap efektivitas respon immune.

Prinsip Vaksin - 9

• Imunitas pasif

alami (Natural passive immunity). Transfer lewat plasenta.

Transfer melalui

colostrum dan ASI.

• Imunitas pasif

buatan (Artificial passive immunity). Immunoglobulin. Monoclonal antibodie.

Prinsip Vaksin - 11

3

Prinsip Vaksin - 10

• Transfer lewat plasenta. Neonatus dapat mensintesis IgM dalam kadar rendah, tetapi 100% IgG yang terdapat pada neonatus yang baru lahir adalah berasal dari ibu.

• IgG yang secara pasif di transfer melalui plasenta memberikan anak antitoxic, antiviral, dan beberapa macam proteksi antibacterial selama enam bulan pertama kehidupan. • Kadar antibodi maternal sedikit demi sedikit menurun dan bayi mulai mensintesis antibodi sendiri, sehingga total IgG pada usia 2-3 bulan kurang dari 50% dari kadar pada saat lahir. Prinsip Vaksin - 12

• Transfer melalui colostrum

dan ASI. Colostrum (ASI pertama) dan

ASI mengandung berbagai faktor yang mempengaruhi imunitas bayi. • Faktor yang tidak secara spesifik menghambat flora yang tidak diinginkan meliputi: – Lysozyme, lactoferrin, dan interferon.

Imunitas spesifik

disediakan oleh sekretori IgA, IgG, dan IgM.

4

Prinsip Vaksin - 13

Prinsip Vaksin - 14

Prinsip Vaksin - 15

Prinsip Vaksin - 16

• Immunoglobulin.

• Monoclonal (identical)

Injeksi preformed antibodies dapat

menyelamatkan kehidupan pada situasi dimana toksin telah bersirkulasi dalam pembuluh darah. Kebanyakan antibodi (immune globulin) adalah diproduksi melalui hyperimmunizing horses atau di purifikasi dari serum manusia (ethanol-precipitated Cohn fraction). • Antibodi manusia di toleransi lebih baik daripada antibodi kuda. • Antibodi kuda dapat menyebabkan pembentukan immune complex pada resipien.

antibodie. Persediaan murni dari

antibodi spesifik dapat diperoleh menggunakan teknologi hybridoma. • Monoclonal antibodie dapat memodifikasi untuk membuat antibodi lebih protektif dan kurang immunogenic terhadap resipien, yaitu dengan menghilangkan fragment Fc dari molekul IgG tikus yang sangat immunogenic.

Prinsip Vaksin - 17

• Imunitas aktif

alami (Natural active immunity). Infeksi

Prinsip Vaksin - 18

• Penyakit infeksi tertentu

• Imunitas aktif

buatan (Artificial active immunity). Antibodi maternal

dapat memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu setelah sembuh dari penyakit infeksi tersebut. Contoh: • Measles • Rubella • Smallpox

Prinsip Vaksin - 19

5

Prinsip Vaksin - 20

• Imunitas yang lebih

• Vaksinasi • Macam-macam

efektif adalah diperoleh melalui infeksi aktif. VAKSIN yang

vaksin: Mikroorganisme

mengandung mikroorganisme hidup yang dilemahkan (attenuated)  menyebabkan infeksi terbatas pada host dan tidak menyebabkan penyakit tetapi cukup untuk menginduksi RESPON IMMUN.

hidup yang dilemahkan (attenuated).

Mikroorganisme yang dimatikan (inactivated).

Purified subunit vaccine.

Prinsip Vaksin - 21

• Vaksin jangan diberikan

pada seseorang dengan gangguan immunitas atau wanita hamil karena mikroorganisme yang dilemahkan mungkin menyebabkan penyakit pada fetus dan orang dewasa yang tidak memiliki immun yang competent.

• Contoh vaksin: vaksin

polio sabin yang terdiri dari tiga tipe virus.  Tipe 1 mengandung 57

mutasi dan jarang kembali menjadi tipe liar, sedangkan vaksin tipe 2 dan 3 tergantung pada keamanan mereka.

• Pada tipe 2 dan 3 sering

kembali menjadi tipe liar, dan beberapa diantaranya dapat berperan terhadap terjadinya poliomyelitis paralytic. Prinsip Vaksin - 23

6

• Peringatan terhadap



kemungkinan kembalinya tipe liar dan teknik pengamanan terhadap vaksin dengan mikroorganisme hidup. Contoh vaksin: Measles Mumps Rubella Smallpox

Prinsip Vaksin - 22

• Beberapa vaksin



(misal., varicellazoster) telah dikaitkan dengan kejadian infeksi persistent. Beberapa antigen vaksin viral (contoh, measles) menyebabkan reaksi hipersensitivitas pada resipien.

• Seseorang yang di

immunisasi dengan vaksin measles dan mumps mungkin hipersensitif terhadap antigen telur yang berasal dari culture embryo ayam yang digunakan untuk memperbanyak virus.

Prinsip Vaksin - 24

• Bila vaksin hidup

tidak dapat diberikan, maka mikroorganisme yang di inaktivasi (dengan pemanasan, diberikan formaldehyde atau irradiasi) sehingga tidak dapat melakukan replikasi.

• Contoh vaksin: Poliomyelitis (Salk Polio Vaccine)

Rabies Hepatitis A Influenza

terdiri dari toxoid, subcellular fragment, atau surface antigen yang dibuat dari mikroorganisme asal dan kemudian dimurnikan (purified) melalui metode laboratorium. Toxoid adalah toksin yang di modifikasi dengan pemberian formaldehyde atau pemanasan.

Prinsip Vaksin - 25

7

• Subunit vaccine

• Contoh vaksin: DPT Meningococcal meningitis

Haemophilus

influenzae type b

Pneumococcal

conjugate vaccine

Hepatitis B Prinsip Vaksin - 26

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF