Patofisiologi Penyakit I Pertemuan 5

January 8, 2018 | Author: Anonymous | Category: Ilmu, Biologi, Nutrisi, The Digestive System
Share Embed Donate


Short Description

Download Patofisiologi Penyakit I Pertemuan 5...

Description

BAHAN 5

KEMAMPUAN MIKROBA UNTUK MENIMBULKAN PENYAKIT Mikroba (mikro organisme) menghasilkan endotoksin dan eksotosin masuk kedalam sirkulasi badan manusia menimbulkan perubahan fisiologis pada sel-sel tertentu. Bakteri gram negatif : Mengeluarkan Endotoksin pada saat bakteri hancur. Pada saat dilepaskan endotoksin , akan timbul demam septikemi dan syok Beberapa bakteri menyebabkan proses alergi Contoh : Basil tuberkulose tidak mempunyai toksin penderita alergi terhadap basil tersebut terjadi reaksi immunologis sehingga timbul reaksi rusaknya sel-sel paru-paru pada penyakti ini, berupa gejala-gejala

Pada Virus : Merupakan mikro-organisme yang terdiri dari DNA dan RNA , bisa menyusup dalam sel-sel hospes dan mengalami replekasi virus bisa membelah menjadi banyak dengan menggunakan sel-sel hospes, selhospes rusak timbul penyakit. FUNGSI PERTAHANAN LAPISAN MUKOSA SELAPUT LENDIR PADA ORGAN TUBUH Lapisan mukosa selaput lendir selalu ada di semua permukaan organ tubuh manusia

Contoh :  Mukosa  Mukosa  Mukosa  Mukosa  Mukosa

selaput selaput selaput selaput selaput

lendir hidung yang berambut lendir tenggorokan trechea yang berbulu getar lendir lambung dan usus lendir alat kelamin laki-laki dan wanita lendir saluran kencing pria dan wanita

Mukosa selaput lendir Mengeluarkan lendir yang melindungi organ bersangkutan untuk menangkap mikro-organisme dan benda asing lain, seperti debu dan lain-lain  Bulu-bulu getar di lapisan mukosa tenggorakan dan trachea serta bulu di hidung juga untuk menangkap mikro – organisme dan benda-benda asing yang masuk melalui organ pernapasan  Refleksi batuk merupakan usaha tubuh kita untuk mengeluarkan benda-benda yang terisap dengan mendorong lendir keluar dari saluran pernapasan sehingga bisa di ludahkan atau ditelan (pada anak-anak)  Selaput lendir di paru-paru mengandung sel-sel fagosit dan enzym yang bisa menelan bakteri-bakteri yang terisap bersama udara  Lapisan mukosa berlendir mengandung zat-zat pentahanan tubuh Immunoglobulin Leukosit Anti bodi spesifik  Aktifitas kemampuan pertahankan ini bisa tertanggu bila : Merokok Minum alkohol Obat-obatan kortiko streoid misal prednisone

Kelenjar Ludah : Mengeluarkan Enzym pencernaan, untuk merubah zat makanan yang di kunyah menjadi lunak. Disamping itu ludah juga membantu mematikan bakteri-bakteri masuk ke mulut INFEKSI SEKUNDER  Masuknya kuman kesuatu organ yang sebelumnya sudah mengalami gangguan . Contoh : Infeksi virus pada penyakit influenza tidak diobati dengan benar menjadi parah karena masuk lagi bakteri lain, sehingga penyakit menjadi lebih berat dari sebelumnya Contoh : Menjadi bronkhitis / pneumonie CARRIER : Seseorang yang pernah sakit kemudian kelihatan sembuh,tetapi kuman atau mikro organisme masih ada dalam tubuh Contoh :  Carirer tifus, kuman masih bersembunyi di hati masih bisa menular melalui feces  Carirer hepatitis – B virus ini masih ada dalam darah, bisa menular melalui alat suntik bekas, atau tranfusi darah

STABILISASI HOSPES Tubuh hospes mempunyai kemampuan bertahan terhadap mikroba yang disebut sebagai antigen bila mikroba masuk kedalam hospes maka banyak faktor yang harus di lalui oleh mikroba untuk bisa masuk kedalam sel-sel hospes 1.  2. 3. 4. 5. 6.

Pertahanan mekanis bulu getar di trachea bulu-bulu hidung Selaput mukosa yang mengelurkan lendir Zat enzym kelenjar ludah Refleksi Muntah Refleksi batuk Reaksi immunologis yang menghasilkan anti bodi, makrofag, leukosit, trombosit, fibrosis

Bila pertahanan hospes lebih kuat dari daya merusak mikro - organisme yang berupa Endotoksin, Eksotoksin atau zat-zat lain maka tubuh hospes tidak terganggu ke utuhan selselnya atau fungsi fisiologisnya, tetap sehat, keadaan ini disebut keadaan stabil PEMUTUSAN SIMBIOSIS ANTARA HOSPES DAN MIKROBA Bila mikro organisme masuk ke dalam sel-sel hospes maka hospes akan bereaksi dengan menggerakkan pertahanan tubuh untuk menyerang, menangkap menghancurkan mikro organisme berupa :

Leukosit  Makrofa  Zat imun  Trombosit  Fibrosit dan lain-lain Zat pertahanan ini dikirim ketempat cedera sehingga terjadi reaksi peradangan. Bila jumlah mikro organisme lebih banyak dan lebih kuat, akan masuk dan merusak sel-sel berkembang biak,masuk aliran darah, limfe / getah bening , menuju alat vital  Hati  Ginjal  Paru-paru  Otak dan lain-lain Dalam keadaan sakit, tubuh hospes masih tetap berusaha dengan membuat anti bodi yang khsusus untuk menganggap mikro- organisme tersebut. Sehingga terjadi reaksi antigen – anti bodi bila antigen cukup banyak mikro organisme bisa di matikan. Hospes sehat kembali, karena simblosen sudah terputus. Kekuatan pertahankan pada sistim ikatan antigen , antibiotik ditentukan oleh :  Hospes belum pernah mendapatkan imunisasi vaksin tertentu maka pertahankan tidak kuat, karena tidak punya antibodi  Hospes sudah pernah kontak dengan penderita atau sudah pernah mendapat immunisasi vaksin tertentu. Berarti dalam tubuhnya sudah terbentuk anti bodi. Jadi Vaksinasi Campak Vaksinasi Hepatitis dan lain-lain 

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF