pendugaan simpanan karbon di areal hutan bekas tebangan

January 8, 2018 | Author: Anonymous | Category: Ilmu, Biologi, Botani
Share Embed Donate


Short Description

Download pendugaan simpanan karbon di areal hutan bekas tebangan...

Description

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI AREAL HUTAN BEKAS TEBANGAN PT RATAH TIMBER KALIMANTAN TIMUR

YUNI INDRIYANI

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI AREAL HUTAN BEKAS TEBANGAN PT RATAH TIMBER KALIMANTAN TIMUR

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Oleh: YUNI INDRIYANI E14061014

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

RINGKASAN YUNI INDRIYANI. Pendugaan Simpanan Karbon di Areal Hutan Bekas Tebangan PT Ratah Timber Kalimantan Timur. Di bawah bimbingan SRI RAHAJU. Hutan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable natural resources) dan sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam pemanfaatan hutan yang tidak dilakukan secara lestari dapat menimbulkan peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK). Emisi GRK ini mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim. Indonesia berperan dalam mengurangi emisi GRK (CO2) karena mempunyai hutan yang luas yang mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam biomassa hutan cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk menduga simpanan karbon yang terdapat pada areal hutan bekas tebangan di PT Ratah Timber Kalimantan Timur. Penelitian lapangan dilaksanakan pada petak bekas tebangan dan pengujian sampel pohon contoh dilakukan di Laboratorium Anatomi Kayu dan Peningkatan Mutu Kayu, Departemen Hasil Hutan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Mei 2010. Data dikumpulkan dari tiga puluh plot dengan mengukur diameter setinggi dada, tinggi total, dan mengidentifikasi jenis pohon yang ditemukan di plot penelitian. Selanjutnya dilakukan penebangan pada pohon contoh yang berukuran 5 – 10 cm untuk menduga biomassa pada tegakan hutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya jenis pohon yang ditemukan dalam plot penelitian seluas 3 ha sebanyak 68 jenis meliputi pancang sebanyak 63 jenis, tiang sebanyak 49 jenis dan pohon sebanyak 48 jenis. Berdasarkan pengelompokkan jenis, kelompok jenis dipterocarpaceae sebesar 24,34 ton/ha dan non dipterocarpaceae sebesar 128,66 ton/ha sehingga diperlukan pengayaan untuk kelompok jenis dipterocarpaceae pada areal hutan bekas tebangan untuk kelestarian pengelolaan selanjutnya. Pendugaan simpanan karbon dengan menggunakan kadar karbon 50% dan untuk menduga biomassa dengan persamaan alometrik yang sudah dibuat dari sampel pohon contoh yang ditebang yaitu 0,0977237 D2,58. Pendugaan simpanan karbon pada tegakan meliputi pancang sebesar 5,05 ton/ha (3,27%), tiang 18,82 ton/ha (10,24%), dan pohon 133,57 ton/ha (86,49%). Simpanan karbon total yang terdapat di PT Ratah Timber, Kalimantan Timur sebesar 157,44 ton/ha atau 122,92 x 10-4 Gt, dimana pohon memiliki persentase simpanan karbon terbesar yaitu 84,84%, diikuti tiang 10,05%, pancang 3,21%, serasah 1,87% dan tumbuhan bawah 0,04%. Kata kunci : Persamaan alometrik, biomassa, simpanan karbon

ABSTRACT YUNI INDRIYANI. An Estimation of Carbon Storage in the Logged-Over Forest Area PT Ratah Timber East Kalimantan. Supervised by SRI RAHAJU. Forests is one of natural resources that can be updated (renewable natural resources) and essential stock for human life. In using of forest resources if not a sustainable manner can lead to increased greenhouse gas (GHG) emissions. These emissions cause global warming and climate change. Indonesia plays a role to reduce GHG emissions (CO2) due to its vast forests that can absorb and store carbon in forest biomass is large enough. This study aims to estimate the carbon storage found in logged-over forest areas in PT Ratah Timber East Kalimantan. Field research was conducted on the logged plots and testing sample tree in the Laboratory of Wood Anatomy and Wood Quality Improvement, Product Forest Ministry, Bogor Agricultural University. The experiment was conducted from April to May 2010. Data were collected from thirty-plot by measuring the diameter base on breast height, total height, and identify the types of trees found in research plots. Furthermore, next treatment is felling tree with the size of sample 5-10 cm to estimate the biomass in forest stands. The results showed that the number of tree species found in research plots covering an area of 3 ha covering 68 species of saplings were 63 species, 49 poles and tree species as many as 48 species. Based on the grouping of species, groups of dipterocarpaceae species of 24.34 ton/ha and non dipterocarpaceae at 128.66 ton/ha, thus it needs enrichment to the dipterocarpaceae species in logged-over forest areas for the preservation of further management. Estimation of carbon savings by using the carbon content of 50% and to estimate biomass with allometric equations that have been made from samples harvested sample trees is 0,0977237 D2,58. Estimation of carbon storage in stands including the saplings amounted to 5,05 ton/ha (3,27%), poles 18,82 ton/ha (10,24%), and trees of 133,57 ton/ha (86,49%). Total storage carbon contained in PT Ratah Timber, East Kalimantan, at 157,44 ton/ha or 122,92 x 10-4 Gt, where the trees had the largest percentage of carbon storage is 84,84%, followed by poles 10,05%, 3,21% saplings, litter 1,87%, and 0,04% lower plants. Keywords: Allometric equations, biomass, carbon storage

Judul Penelitian

: Pendugaan Simpanan Karbon di Areal Hutan Bekas Tebangan PT Ratah Timber Kalimantan Timur

Nama Mahasiswa

: Yuni Indriyani

NRP

: E14061014

Menyetujui: Dosen Pembimbing,

Dra. Sri Rahaju, MSi NIP. 19611217199003 2 003

Mengetahui, Ketua Departemen Manajemen Hutan

Dr. Ir. Didik Suharjito, MS NIP. 19630401199403 1 001

Tanggal Lulus:

PERNYATAAN Dengan ini saya

menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pendugaan

Simpanan Karbon di Areal Hutan Bekas Tebangan PT Ratah Timber Kalimantan Timur adalah benar-benar hasil karya saya sendiri di bawah bimbingan Ibu Dra. Sri Rahaju, MSi dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2011

Yuni Indriyani NRP E14061014

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kebumen pada tanggal 28 Juni 1988. Penulis adalah anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Akhmad Samsudin dan Watinah. Penulis memulai pendidikan di SDN 2 Kuwayuhan pada tahun 1994, SLTP N 3 Kebumen pada tahun 2000, dan SMA N 1 Kebumen pada tahun 2003. Penulis menyelesaikan SMA pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Pada tahun pertama di IPB belum memiliki jurusan dan pada tahun kedua penulis diterima

di Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan,

Institut Pertanian Bogor. Selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Kehutanan IPB, penulis telah melaksanakan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Kamojang-Sancang pada tahun 2008 , Praktek Pengelolaan Hutan (P2H) di Hutan Pendidikan Gunung Walat pada tahun 2009, dan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT Ratah Timber Kalimantan Timur. Selama menjadi mahasiswa, penulis juga aktif dalam organisasi seperti FMSC dan AFSA, serta ikut menjadi panitia di acara yang diadakan di lingkungan Fakultas Kehutanan IPB. Untuk menyelesaikan gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Pendugaan Simpanan Karbon di Areal Hutan Bekas Tebangan PT Ratah Timber Kalimantan Timur dibimbing oleh Dra. Sri Rahaju, MSi.

UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini telah berhasil diselesaikan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak yang turut membantu proses penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.

Orang tua tercinta, Bapak (Akmad Samsudin) dan Ibu (Watinah) atas kasih sayang, cinta, doa, dukungan spiritual dan

material yang diberikan kepada

penulis. 2.

Kakak-kakak dan adik tersayang , Mba Idah, Mas Nono, Mba Nur, dan Didik, atas dukungan, doa, dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

3.

Ibu Sri Rahaju, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang begitu baik dan sabar membimbing penulis mulai dari penyusunan proposal penelitian hingga penyelesaian skripsi ini. Terima kasih untuk segala kritik dan masukan yang diberikan.

4.

Bapak Ir. Trisna Priadi, M. Eng. Sc wakil dari departemen THH, Bapak Dr. Ir. Burhanuddin Masyud, MS wakil dari departemen KSHE, dan Bapak Dr. Ir. Prijanto Pamoengkas, M.Sc. F.Trop wakil dari departemen SVK yang telah memberikan pengetahuan dan saran kepada penulis dalam ujian komprehensif.

5.

Pihak PT Ratah Timber yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di PT Ratah Timber dan menyediakan segala kebutuhan penelitian selama di lapangan.

6.

Bapak Samusi dan staf (Pak Sadikin, Pak Haran, Mas Irfan, dan Pak Agus) di pembinaan hutan dan seluruh karyawan PT Ratah Timber atas segala dukungan, bantuan, dan kerjasama yang diberikan kepada penulis selama penelitian.

7.

Pak Priyanto atas bantuan dan saran-saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8.

Teman-Teman satu bimbingan (Zi dan Subhan) yang senantiasa menyemangati

dan mendukung penulis selama penelitian. 9.

Teman-teman yang menjadi penyemangat (Devie , Asri, Luffi, Nisa, dan Lana) . Terimakasih atas dukungan, semangat, dan kebersamaannya selama mengikuti perkuliahan di Fahutan.

10. Ifki Arif Widya Putra, Choerudin, Yunita Panca Wardani atas bantuan dan kesediaannya meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 11. Teman-teman MNH 43 yang selama ini bersama-sama menjalani perkuliahan dan saling membantu, serta memotivasi satu sama lain. 12. Teman-teman di wisma mobster yang merupakan keluarga kedua ( Zumi, Ita, Sheva, Lara, Dila,Ina, Elis,Biji, Icha, Fitria) yang senantiasa memberikan keceriaan dan semangat bagi penulis. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara tidak langsung membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

i

KATA PENGANTAR Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pendugaan Simpanan Karbon di Areal Hutan Bekas Tebangan PT Ratah Timber Kalimantan Timur” dengan baik. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan perlu dikembangkan

lagi

untuk

kesempurnaanya.

Oleh

karena

itu,

penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Bogor, Januari 2011

Penulis

ii

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................

i

DAFTAR ISI ...........................................................................................

ii

DAFTAR TABEL ...................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

v

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

vi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................

1

1.2 Tujuan Penelitian ................................................................

2

1.3 Manfaat Penelitian .............................................................

2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Hujan Tropis ............................................................

3

2.2 Biomassa .............................................................................

4

2.3 Karbon ................................................................................

5

2.4 Pengukuran Biomassa dan Karbon .....................................

5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................

8

3.2 Alat dan Bahan ..................................................................

9

3.3 Jenis Data 3.3.1 Data Primer ..............................................................

9

3.3.2 Data Sekunder .........................................................

9

3.4 Pengumpulan Data 3.4.1 Pengumpulan Data di Lapangan .............................

10

3.4.2 Pengumpulan Data di Laboratorium .......................

11

3.5 Pengolahan Data ................................................................

11

3.6 Penyusunan Model Persamaan Alometrik .........................

12

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ............................

15

4.2 Letak dan Luas Lokasi Penelitian .....................................

15

4.3 Iklim dan Hidrologi ...........................................................

16

iii

4.4 Geologi dan Tanah .............................................................

17

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Vegetasi di Lokasi Penelitian .............................................

18

5.2 Model Persamaan Pendugaan Biomassa (Persamaan Alometrik) ……………………………………………….

19

5.3 Simpanan Karbon 5.3.1 Tegakan Hutan …………………………………….

21

5.3.2 Kelompok Jenis Dipterocarpaceae dan Non Dipterocarpaceae…………………………………..

23

5.3.3 Serasah dan Tumbuhan bawah ……………………

24

5.3.4 Simpanan Karbon Total …………………………...

25

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ........................................................................

29

6.2 Saran ..................................................................................

29

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

30

LAMPIRAN ............................................................................................

32

iv

DAFTAR TABEL No.

Halaman Parameter-parameter biomassa dan nekromas di atas permukaan tanah dan metode pengukurannya …………………………………....

6

Persamaan alometrik untuk menduga biomassa di hutan alam tropika berdasarkan perbedaan curah hujan ………………………………….

7

3.

Realisasi tebangan PT Ratah Timber ………………………………...

15

4

Klasifikasi penutupan lahan areal kerja PT Ratah Timber pada setiap fungsi hutan ………………………………………………………….

16

Model persamaan alometrik pendugaan biomassa …………………..

20

6. Pendugaan simpanan karbon pada tingkat pertumbuhan pancang, tiang, dan pohon …………………………..........................................

22

7. Biomassa dan karbon pada tiap blok RKT …………………………..

22

8. Biomassa dan karbon kelompok jenis dipterocarpaceae dan non dipterocarpaceae pada tingkat pertumbuhan …………………………

23

9. Biomassa dan karbon pada serasah dan tumbuhan bawah ………….

24

10. Simpanan karbon pada komponen hutan meliputi pancang, tiang, pohon, tumbuhan bawah, dan serasah …………………………….....

25

11. Simpanan Karbon berdasarkan persamaan alometrik ………………..

27

1. 2.

5.

v

DAFTAR GAMBAR No.

Halaman

1.

Peta pengukuran karbon di PT Ratah Timber ………………………….

8

2.

Plot contoh dan subplot contoh ……………………………………….......

10

3.

Biomassa pada masing-masing bagian pohon ……………………....

20

4.

Persentase simpanan karbon pada komponen hutan ………………..

26

vi

DAFTAR LAMPIRAN No. 1.

Halaman Daftar jenis yang dijumpai dalam petak ukur 3 ha di lokasi Penelitian …………………………………………………………….

33

2.

Penyebaran jenis vegetasi berdasarkan tingkat pertumbuhan ……….

35

3.

Rekapitulasi biomassa pohon contoh untuk pembuatan model ……… 37

4. Hasil regresi linier antara biomassa dengan diameter setinggi dada (Dbh) dan tinggi total ……………………………………………......

39

5.

Rekapitulasi karbon pada serasah dan tumbuhan bawah …………...

40

6.

Hasil regresi linier antara biomassa dengan diameter setinggi dada (Dbh) pada kelompok jenis dipterocarpaceae dan non dipterocarpaceae 41

7.

Dokumentasi di lokasi penelitian …………………………………….

42

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Hutan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable natural resources) dan sangat penting bagi kehidupan manusia. Hutan merupakan aset multifungsi yang tidak saja menghasilkan produk seperti kayu dan non kayu, namun juga memiliki nilai lain seperti pencegah bahaya erosi, menjaga sumber daya air, dan juga penyerapan karbon. Selain itu, hutan dapat menyediakan lahan untuk kebutuhan manusia dan memelihara keanekaragaman hayati, dimana hutan tidak saja memberi manfaat ekonomi saat ditebang (eksploitasi), tetapi hutan juga memberi manfaat saat sumber daya tersebut dibiarkan (manfaat konservasi). Dalam pemanfaatan hutan yang tidak sesuai dengan pengelolaan hutan secara lestari dapat menimbulkan peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK). Emisi GRK ini mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi GRK di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa daerah yang menimbulkan banjir, erosi, dan tanah longsor. Sedangkan, daerah lainnya akan mengalami musim kering berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu. Perubahan iklim tersebut disebabkan oleh pembakaran fosil fuel, akibat proses industri yang semakin meningkat dan meningkatnya kegiatan manusia. Dampak dari kegiatan manusia terhadap iklim selama ini cukup besar dalam mengemisikan GRK. Kegiatan manusia mengemisikan GRK berupa Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrous Oksida (N2O) dan kelompok gas-gas yang mengandung Flourin maupun Klorin. Dalam mengatasi pemanasan global untuk mengurangi emisi CO2, maka tahun 1997

dideklarasikan

Protokol

Kyoto

yang

menghasilkan

Mekanisme

Pembangunan Bersih atau Clean Development Mechanism (CDM) yang mulai tahun 2008-2012 dapat dilakukan antara negara maju dan berkembang dalam mengurangi emisi CO2. CDM merupakan sistem pengurangan emisi udara dengan

2

pengukuran kandungan karbon yang diserap, reforestasi, dan penghijauan lahan kritis. Indonesia memiliki peranan penting dalam menurunkan emisi CO2 karena mempunyai hutan yang sangat luas yang mampu menyimpan dan menyerap karbon dalam biomassa hutan dengan jumlah yang besar, jika dalam pengelolaan hutannya dilakukan secara lestari dan mampu mencegah laju deforestasi dan degradasi hutan. Dalam penurunan laju deforestasi dan degradasi hutan yang dikenal dengan Reduction of Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) yang merupakan salah satu kegiatan mitigasi perubahan iklim di sektor kehutanan, dan bersifat sukarela, serta menghormati kedaulatan negara yang diusulkan pada pasca-Protokol Kyoto. Dalam mencegah deforestasi, negara-negara maju yang terikat berkewajiban menurunkan emisinya dan harus bersedia memberi imbalan kepada negara yang bersedia menjaga hutannya. Penyerapan karbon terjadi di atas permukaan tanah dan di bawah permukaan tanah. Karbon di atas permukaan tanah tersimpan pada tegakan, tumbuhan bawah dan serasah, sedangkan karbon di bawah permukaan tanah tersimpan di akar, tanah, dan biota tanah. Penyerapan karbon tidaklah sama pada tiap lokasi dan jenis pohonnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan sifat fisik dan lingkungan tempat tumbuh. Indonesia mempunyai hutan yang luas yang mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam biomassa hutan cukup besar. Untuk itulah diperlukan penelitian mengenai kandungan karbon yang tersimpan di dalam hutan.

1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menduga simpanan karbon pada areal hutan bekas tebangan di PT Ratah Timber, Kalimantan Timur. 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi tentang simpanan karbon pada areal hutan bekas tebangan di PT Ratah Timber, Kalimantan Timur.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Hujan Tropis Hutan merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohonpohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan di luar hutan. Hubungan antara masyarakat tumbuh-tumbuhan atau hutan, margasatwa dan alam lingkungannya begitu erat sehingga hutan dapat dipandang sebagai suatu sistem ekologi atau ekosistem (Soerianegara dan Andry 2005). Dalam UU RI No. 41 tahun 1999, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Pengertian hutan dapat ditinjau dari beberapa faktor antara lain: wujud biofisik lahan dan tumbuhan, fungsi ekologi, kepentingan kegiatan operasional pengelolaan atau kegiatan tertentu lainnya, dan status hukum lahan hutan (Suhendang 2002). Menurut Arief (2001), hutan bukan hanya kumpulan pohon-pohon yang dieksploitasi hasil kayunya saja, tetapi hutan merupakan persekutuan hidup alam hayati atau suatu masyarakat tumbuhan yang kompleks yang terdiri atas pohonpohon, semak, tumbuhan bawah, jasad renik tanah, hewan, dan alam lingkungannya. Semuanya itu mempunyai keterkaitan yang saling bergantung satu sama lain. Selain saling bergantung, di dalam hutan juga terjadi persaingan dalam penyerapan unsur hara, air, sinar matahari, ataupun tempat tumbuh. Menurut Suhendang (2002), hutan hujan tropis terdapat di wilayah yang memiliki ciri-ciri yaitu iklim yang selalu basah, tanah podsol, latosol, aluvial, dan regosol, drainase tanah baik, serta terletak jauh dari pantai. Tegakannya didominir oleh pohon-pohon yang selalu hijau dan tidak menggugurkan daun. Hutan hujan tropis juga memiliki berbagai jenis kayu penting yang berasal dari suku dipterocarpaceae seperti Shorea, Dipterocarpus, Vatica, dan Dryobalanops, serta genus-genus lain seperti Agathis, Altingia, Dialium, Duabanga, Dyera, Gossanepinus, Kompassia, dan Octomeles.

4

Menurut Soerianegara dan Andry (2005), hutan hujan tropis di Indonesia mempunyai luas ±89 juta ha dengan ciri-ciri: iklim selalu basah, tanah kering dengan

bermacam–macam jenis tanah, terdapat di pedalaman, bertopografi

berbukit pada lahan dataran rendah (
View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF