pengaruh konsep diri dan pengetahuan siswa terhadap

January 13, 2018 | Author: Anonymous | Category: Ilmu, Ilmu kebumian, Seismologi
Share Embed Donate


Short Description

Download pengaruh konsep diri dan pengetahuan siswa terhadap...

Description

Charirumi, Pengaruh Konsep Diri Dan Pengetahuan Siswa Terhadap….. 239

PENGARUH KONSEP DIRI DAN PENGETAHUAN SISWA TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI SDN 27 DAN MIN MERDUATI BANDA ACEH THE EFFECTS STUDENTS' SELF-CONCEPT AND KNOWLEDGE OF THE EARTHQUAKE DISASTER PREPAREDNESS AT SDN 27 AND MIN MERDUATI BANDA ACEH Chairummi* dan Sri Adelila Sari** dan M. Ridha*** Universitas Syiah Kuala Email : [email protected] ABSTRACT Preparedness for disaster risk reduction is needed in the face of disaster, especially when an earthquake is still relatively low given the knowledge of the public, especially children and the elderly are the most vulnerable age on the risk of casualties in a disaster. This study aims to describe and identify the effect of self-concept and knowledge of students in School District 27 Elementary and MIN Merduati Kuta Alam sub-district of Banda Aceh on disaster risk reduction preparedness earthquake. Survey research is explanatory research using an approach that is research that explains the relationship between the variables through hypothesis testing. Cross-sectional research design aimed to analyze the effect of the independent variables that identify the concept of self and knowledge of the preparedness of students. Determination of the sample using a stratified random sampling technique as much as 121 people is 52 people at SDN 27 and 69 at MIN Merduati. Primary data were obtained through a questionnaire that had been developed include: self-concept, knowledge, and preparedness for disaster risk reduction to the students. Based on interviews and observations of the researcher to the respondents note that (1) the general knowledge and the concept of self-respondents have been in the good category while the poor preparedness. This is because students who have not yet discovered the standby time of disaster, among them also there who do not understand the true disaster mitigation measures. The results showed that (2) the level of self-concept of students at SDN 27 is still lower than the MIN Merduati with a score of 764 and a mean of 14.69 (3) the level of knowledge of students at MIN Merduati lower than the SDN 27 with a score of 497 and mean 7.20 (4) the level of preparedness of students in the lower MIN Merduati of SDN 27 with a score of 2110 and a mean of 8.38. While the results of the bivariate analyzes found (5) the effect of knowledge on student preparedness Merduati MIN (P value = 0.018). The conclusion shows there are effect between the preparedness of the students' knowledge Merduati MIN. There is no direct effect between self-concept to readiness for students of SDN 27 and MIN Merduati. Disaster mitigation is suggested to the officer that socialization should be included in the learning process or integrated within subjects. To students and teachers are expected to continue to gain knowledge about earthquakes and mitigation, as well as forming self-concept in elementary education student in understanding disaster mitigation. Keywords: self-concept, knowledge, earthquake preparedness, school students.

239

240

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 239 - 249

ABSTRAK Kesiapsiagaan pengurangan risiko bencana sangat diperlukan dalam menghadapi bencana khususnya saat menghadapi gempa bumi mengingat masih tergolong rendahnya pengetahuan masyarakat khususnya anak-anak dan usia lanjut yang merupakan usia paling rentan terhadap risiko terjadinya korban dalam suatu bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi pengaruh konsep diri dan pengetahuan siswa di Sekolah Dasar Negeri 27 dan MIN Merduati Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh terhadap kesiapsiagaan pengurangan risiko bencana gempa bumi. Penelitian bersifat survey dengan menggunakan pendekatan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Desain penelitian cross sectional ditujukan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen yaitu mengidentifikasi konsep diri dan pengetahuan terhadap kesiapsiagaan siswa. Penentuan sampel menggunakan teknik stratified random sampling sebanyak 121 orang yaitu 52 orang di SDN 27 dan 69 orang di MIN Merduati. Data primer diperoleh melalui angket yang telah disusun meliputi: konsep diri, pengetahuan, dan kesiapsiagaan pengurangan risiko bencana kepada siswa. Berdasarkan wawancara dan observasi peneliti terhadap responden diketahui bahwa (1) secara umum pengetahuan dan konsep diri responden sudah berada pada kategori baik sedangkan kesiapsiagaannya kurang baik. Hal ini dikarenakan masih ditemukannya siswa yang belum siaga saat terjadi bencana, di antara mereka juga ada yang belum memahami secara benar langkah-langkah mitigasi bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (2) tingkat konsep diri siswa pada SDN 27 masih lebih rendah dibandingkan pada MIN Merduati dengan nilai skor 764 dan mean 14,69 (3) tingkat pengetahuan siswa pada MIN Merduati lebih rendah dibandingkan dengan SDN 27 dengan nilai skor 497 dan mean 7,20 (4) tingkat kesiapsiagaan siswa di MIN Merduati lebih rendah dari SDN 27 dengan nilai skor 2110 dan mean 8,38. Sedangkan dari hasil analisis bivariat ditemukan (5) pengaruh antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan pada siswa MIN Merduati (Nilai P = 0,018). Kesimpulan menunjukkan terdapat pengaruh antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan pada siswa MIN Merduati. Tidak ada pengaruh secara langsung antara konsep diri terhadap kesiap siagaan siswa SDN 27 dan MIN Merduati. Disarankan kepada petugas mitigasi bencana agar sosialisasi sebaiknya dimasukkan dalam proses pembelajaran atau diintegrasikan dalam mata pelajaran. Kepada siswa dan guru diharapkan terus menggali pengetahuan tentang gempa bumi dan mitigasinya, serta membentuk konsep diri pada siswa pendidikan dasar dalam memahami mitigasi bencana. Kata Kunci: konsep diri, pengetahuan, kesiapsiagaan bencana gempa bumi, siswa sekolah.

bencana.

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan pengurangan risiko bencana

sangat

Belum banyak catatan

bencana pada saat jam sekolah di

dalam

Indonesia, tetapi pembelajaran gempa

menghadapi bencana khususnya saat

bumi di Pakistan tahun 2005 dan gempa

menghadapi gempa bumi mengingat

bumi

masih

rendahnya

menunjukkan

khususnya

terjadi pada jam-jam sekolah maka

pengetahuan anak-anak

diperlukan

1

tergolong masyarakat dan

usia

lanjut

yang

di

China bahwa

tahun jika

2008 bencana

korban akan didominasi oleh anak-

merupakan usia paling rentan terhadap

anak2.

risiko terjadinya korban dalam suatu

UNESCO/ISDR (2006) menunjukkan

Hasil

kajian

LIPI-

Charirumi, Pengaruh Konsep Diri Dan Pengetahuan Siswa Terhadap….. 241

komunitas sekolah termasuk dalam

adalah pendidik, yaitu guru-gurunya.

kelompok

Pengetahuan merupakan faktor utama

masyarakat

rentan

yang

tingkat kesiapsiagaannya masih minim.

kunci kesiapsiagaan. Pengetahuan yang

Dampak gempa bumi dan tsunami

dimiliki biasanya dapat mempengaruhi

ini juga dirasakan oleh masyarakat

sikap dan kepedulian masyarakat untuk

sekolah yang terletak di sepanjang

siap dan siaga dalam menghadapi

pesisir Aceh. Pada kejadian tsunami

bencana, terutama bagi mereka yang

tahun

bertempat tinggal di daerah pesisir yang

2004,

sekolah-sekolah

yang

rentan

terletak di daratan tinggi telah berfungsi

Mempersiapkan

sebagai tempat pengungsian sementara.

kesiapsiagaan

Fakta yang terjadi bahwa bila suatu

bencana menjadi penting dikarenakan

sekolah dilanda bencana, maka pihak

siswa tingkat sekolah dasar memiliki

yang tentu akan melakukan pertolongan

risiko yang besar bila terjadi bencana

dan bantuan penyelamatan pertama

khususnya gempa bumi. Mengingat

adalah pihak sekolah itu sendiri yaitu

kelompok umur ini masih dalam proses

siswa

pengembangan

dan

guru.

Mengantisipasi

terhadap

bencana

alam

2

memiliki tempat terbuka yang luas dan

.

kesadaran

akan

pengurangan

risiko

konsep

diri

dan

berbagai bencana yang terjadi mutlak di

penggalian ilmu pengetahuan, siswa

perlukan

pemberdayaan

juga sebagai agen atau komunikator

ketahanan dan kemandirian masyarakat

untuk menyebarluaskan pengetahuan

sekolah

kesiapsiagaan

tentang pendidikan bencana kepada

bencana

di

orang tua dan lingkungannya ,dan siswa

lingkungan sekolahnya masing-masing.

merupakan asset pembangunan dan

upaya

dalam

pengurangan

Sekolah

risiko

sebagai

lembaga

masa depan bangsa, sehingga harus

pendidikan dapat berfungsi sebagai

dilindungi

dari

media

bencana.

Apabila

informasi

efektif

dalam

berbagai siswa

ancaman tidak

mengubah pola pikir dan pola perilaku

dipersiapkan secara dini maka akan jadi

masyarakat

dengan

masalah dan tidak boleh diabaikan

pendidikan

mitigasi

Pembentukan

konsep

memberikan di diri

sekolah3.

begitu saja.

dalam

Perlakuan yang diterima siswa

memahami mitigasi bencana pada siswa

ketika di sekolah akan mempengaruhi

pendidikan dasar yang paling berperan

konsep dirinya, lingkungan sekolah dan

242

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 239 - 249

perilaku

guru

yang

baik

akan

pendekatan

explanatory

research

memberikan interpretasi yang baik pada

dengan desain yang digunakan adalah

siswa. Dengan kata lain guru juga

cross

memegang

dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa di

siswa.

SDN 27 dan MIN Merduati Kecamatan

peranan

pembentukan

penting

konsep

diri

sectional.

Kuta

berada di sekolah amat potensial untuk

Pemilihan SDN 27 dan MIN Merduati

menumbuh kembangkan kesiapsiagaan

adalah

dan

positif,

bahwa kedua sekolah ini berada di

Pembentukan

wilayah terkena dampak gempa dan

konsep diri pada siswa pendidikan dasar

tsunami tahun 2004, secara demografi

dalam

berada 2 km dari bibir pantai

diri

yang 4

demikian sebaliknya.

risiko

kesiapsiagaan bencana

Banda

berdasarkan

Aceh.

pertimbangan

dan

meningkatkan

terdapat siswa yang menjadi korban dan

kemampuan mandiri serta sikap dan

mengalami trauma, serta sekolah ini

tingkah

dalam

merupakan sekolah yang mengalami

menghadapi bencana alam. Berdasarkan

kerusakan paling parah pada gempa dan

latar

laku

akan

pengurangan

Kota

dalam

Perlakuan yang diterima siswa ketika

penilaian

Alam

Populasi

mereka

belakang

atas

maka

tsunami tahun 2004

ini

untuk

kedua sekolah ini juga didasari oleh

melihat pengaruh konsep diri dan

sekolah dengan basis umum dan agama

pengetahuan

dengan kurikulum yang sedikit berbeda

direncanakan

siswa

di

penelitian

terhadap

menghadapi

kesiapsiagaan

bencana

gempa

di bidang keagamaan. Jumlah Sampel

bumi. Tujuan penelitian ini adalah

siswa

untuk

perhitungan

mendeskripsikan

pengaruh

dan pemilihan

dihitung

dengan

sampel

Slovin

rumus

menggunakan

konsep diri dan pengetahuan siswa di

rumus

Sekolah Dasar Negeri 27 dan MIN

(2010), sebanyak 52 siswa(i) di SDN 27

Merduati Kecamatan Kuta Alam Kota

dan 69 siswa(i) di MIN Merduati.

Banda Aceh terhadap kesiapsiagaan

Dalam pengambilan sampel ini peneliti

pengurangan risiko bencana gempa

menggunakan teknik stratified random

bumi.

sampling. Sumber

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk survey dengan menggunakan

dalam

data

Notoatmodjo

yang

diperoleh

langsung dengan cara menyebarkan formulir angket yang telah disusun dan

Charirumi, Pengaruh Konsep Diri Dan Pengetahuan Siswa Terhadap….. 243

dipersiapkan wawancara

sebelumnya meliputi:

pengetahuan,

dan

konsep

dan

Spearman (rs) hitung lebih besar atau

diri,

sama dengan rho tabel.

kesiapsiagaan

pengurangan risiko bencana kepada

HASIL DAN PEMBAHASAN

siswa. Serta data dari sekolah dan dinas

Dari

hasil

penelitian

pendidikan. Instrumen penelitian yaitu

menunjukkan skor pengetahuan antara

kuesioner pengukuran pengetahuan dan

SDN

kesiapsiagaan diadopsi dari LIPI –

Berdasarkan analisis diperoleh hasil

UNESCO/ISDR, (2006) Pengukuran

yang menduduki skor terbanyak adalah

Konsep diri, diadopsi dari digunakan

MIN Merduati yaitu 497 dengan mean

Angket children’s self concept dari

7,20, dan standar deviasi yaitu 1,22

Piers dan Harris

5.

Penyajian data

dengan

27

dan

nilai

MIN

minimum

Merduati.

5

dan

di

atas

dengan distribusi frekuensi dan analisis

maksimum

data dengan uji statistik antara lain :

menunjukkan

Analisis ini digunakan untuk melihat

pengetahuan siswa pada SDN 27 lebih

frekuensi dan karakteristik variabel-

tinggi

variabel

Merduati dengan nilai skor 381 dan

yang

berpengaruh

dengan

10.

Data bahwa

dibandingkan

dengan

tingkat

MIN

kesiapsiagaan siswa di sekolah yaitu

mean 7,33. Skor

menghitung mean dan standar deviasi.

SDN 27 dan MIN Merduati. Skor

Untuk

tidaknya

terbanyak diperoleh oleh MIN Merduati

pengaruh antara dua variabel, maka

yaitu 1026 dengan mean 14,87, dan

digunakan koefisien Korelasi Rank-

standar deviasi yaitu 3,753 dengan nilai

Spearman yaitu dengan menghitung

minimum diperoleh 5 dan maksimum

koefisien korelasi antara skor setiap

21. Dengan demikian diketahui bahwa

item pertanyaan dengan skor total

tingkat konsep diri siswa pada SDN 27

seluruh item. Kedua variable terdapat

masih

pengaruh atau signifikan berdasarkan

dengan tingkat konsep diri siswa pada

hipotesis nol (Ho). Ho diterima jika

MIN Merduati dengan nilai skor 764

Koefisien Korelasi Rank-Spearman (rs)

dan mean 14,69. Skor kesiapsiagaan

hitung lebih kecil dari rho tabel, dan Ho

antara SDN 27 dan MIN Merduati yang

ditolak jika Koefisien Korelasi Rank-

terbanyak adalah MIN Merduati yaitu

mengetahui

ada

lebih

konsep diri antara

rendah

dibandingkan

2110 dengan mean 30,58, dan standar

244

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 239 - 249

deviasi

yaitu

nilai

korelasi yang lemah, pengetahuan pada

minimum diperoleh 18 dan maksimum

siswa SDN 27 yaitu 0,135 yang

40. Dari hasil analisis di atas diketahui

menunjukkan bahwa korelasi antara

bahwa tingkat kesiapsiagaan siswa di

pengetahuan

SDN 27 lebih tinggi dari MIN Merduati

pada Siswa SDN 27 adalah tidak

dengan nilai skor 1658 dan mean 31,88.

bermakna (nilai p > alpha). Nilai

Pada

3,753

hasil

dengan

menujukkan

hasil

korelasi

dengan

Spearman bahwa

kesiapsiagaan

sebesar arah

0,210

jawaban responden adalah pada soal no

menunjukkan

korelasi

3 yaitu Sering kali saya merasa sedih

positif dengan kekuatan korelasi yang

ketika terjadi bencana gempa bumi,

lemah.

banyak yang menjawab dengan nilai

Dari hasil penelitian didapatkan

negative yaitu pada SD 27 yaitu

bahwa pada sekolah MIN rata-rata

79,71% dan pada MIN yaitu 75%.

pengetahuan dan kesiapsiagaan dengan

Selanjutnya pada sola no 4 banyak yang

perbedaan

menjawab pertanyaan tidak pada positif

karena nilai peluang < 0,05 yaitu

pada pertanyaan saya menjadi cemas

0,0001 maka hasil ini bermakna. Dan

ketika terjadi bencana gempa bumi

hal yang sama juga pada konsep diri

yaitu nilai negative yaitu pada SD 27

anak MIN dan kesiapsiagaan dengan

yaitu 56,52% dan pada MIN yaitu

perbedaan

63,46%.

karena nilai peluang < 0,05 yaitu

rata-rata

rata-rata

adalah

adalah

-1,174,

6,493,

0,0001 maka hasil ini bermakna, begitu Pengaruh antara Variabel Independen dengan Dependen.

juga pada anak sekolah dasar di peroleh nilai

Dari hasil penelitian diperoleh

<

0,05

sehingga

hasilnya

Pengaruh Konsep Diri Kesiapsiagaan Bencana.

dengan

bermakna.

significancy untuk pengetahuan pada siswa MIN Merduati yaitu 0,018 yang

PEMBAHASAN

menunjukkan bahwa korelasi antara pengetahuan

dengan

kesiapsiagaan

pada siswa MIN Merduati adalah bermakna. Nilai korelasi Spearman sebesar 0,284 menunjukkan bahwa arah korelasi

positif

dengan

kekuatan

Rendahnya korelasi antara konsep diri dengan kesiapsiagaan bencana ini dipengaruhi

oleh

berkurangnya

kegiatan-kegiatan pemberian motivasi

Charirumi, Pengaruh Konsep Diri Dan Pengetahuan Siswa Terhadap….. 245

yang dilakukan pihak terkait guna

peneliti

meminimalisir dampak bencana yang

diperoleh informasi bahwa kegiatan

terjadi, berbeda saat setelah terjadi

kesiapsiagaan yang telah dilaksanakan

gempa bumi dan tsunami banyak

pasca gempa bumi dan tsunami tersebut

instansi

tidak dilaksanakan lagi hingga saat ini.

dan

lembaga

swadaya

melaksanakan

penelitian,

masyarakat (LSM) melakukan training

Dari

petikan

dan penyuluhan ke sekolah-sekolah.

umumnya

anak-anak

Pada SDN 27 dan MIN Merduati saat

menghadapi bencana tapi kesadaran

sebelum terjadi bencana gempa bumi

yang timbul kadang kala ditutupi oleh

dan

dilakukan

rasa takut kejadian itu akan terulang,

kegiatan maupun penyuluhan tentang

salah satu faktor yang mempengaruhi

kesiapsiagaan

motivasi

tsunami

tidak

ada

bencana,

informasi

dalam

wawancara siap

kaitannya

dalam

dengan

tentang bencana alam dan tsunami

kesiapsiagaan bencana adalah konsep

hanya diperoleh siswa dari pelajaran

diri yang dimiliki oleh individu, jika

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dari

individu

kurikulum belajar mengajar di sekolah.

kesiapsiagaan

Namun

bencana merupakan salah satu hal

setelah terjadinya

musibah

menganggap

menghadapi

tersebut, banyak instansi maupun LSM

penting

yang melakukan program kesiapsiagaan

individu tersebut akan berusaha untuk

pengurangan

mencapai apa yang diinginkannya.6

resiko

bencana

dan

training di masing-masing sekolah. Pada

SDN

dipersiapkan

maka

Pengaruh konsep diri dengan

pernah

kesiapsiagaan

dilaksanakan training kepada guru dari

kesiapsiagaan

perusahaan Minyak TOTAL dan juga

ditinjau dari tingkat self-efficacy pada

pernah dilaksanakan program disaster

anak usia sekolah dasar di daerah

drill oleh Palang Merah Indonesia

dampak bencana. Hal ini sebagaimana

(PMI)

dengan

pendapat Spittal (2005)7,bahwa sikap

International Federation of Red Cross

optimis masyarakat dalam menghadapi

and

dan

bencana dapat memberikan keyakinan

American Red Cross di mana dalam

untuk menghadapi bencana yang akan

kegiatan ini SDN 27 telah dibuat jalur

datang. Dalam penelitian ini konsep diri

evakuasi bila terjadi bencana. Saat

anak sekolah sudah bagus akan tetapi

bekerja

Red

Crescent

27

untuk

dalam

bahwa

sama

Societies

adanya menghadapi

perbedaan bencana

246

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 239 - 249

kesiapsiagaan terhadap bencana belum

dengan orang-orang di sekitarnya, di

baik

kemungkinan karena

mana pada tiap-tiap bagian proses harus

pengalaman mengenai bencana belum

seimbang agar tercipta individu dengan

pernah di alami sebagai mana penelitian

konsep diri yang baik atau sehat10.

hal

ini

bahwa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku

kesiapsiagaan

antara

lain

Pengaruh Pengetahuan dengan Kesiapsiagaan Bencana.

pengalaman personal secara langsung (pentingnya kesadaran; dorongan untuk mencari informasi)8. Pengalaman masa lalu dapat menstimulasi dorongan untuk mencari informasi mengenai peristiwa tersebut. pendapat

Hal

ini

juga

Paton

didukung

(2005)

bahwa

kesadaran diri tidak berdiri sendiri sebagai

faktor

yang

dapat

mempengaruhi perilaku kesiapsiagaan

Penelitian Nirmalawati (2011) menyatakan bahwa diperlukan solusi

memahami

konsep mitigasi

diri

dalam

bencana

yang

dilakukan sejak awal yaitu pada siswa pendidikan

dasar.

penulisan

ini

pengetahuan

pengaruh siswa

antara

MIN

Merduati

dengan kesiapsiagaan bencana akan tetapi tidak terdapat pengaruh pada siswa SDN 27, hal ini kemungkinan karena dipengaruhi oleh informasi yang banyak mereka dengar tentang berbagai bencana yang disebabkan oleh ulah manusia seperti banjir, longsor dan kebakaran hutan. Kemungkinan lain

menghadapi bencana9.

pembentukan

Adanya

Sehingga

adalah

tujuan

pemberian

pembekalan pada guru pendidikan dasar terhadap pemahaman mitigasi bencana dan membentuk konsep diri pada siswa pendidikan dasar dalam memahami mitigasi bencana. dikembangkan sejak dari usia dini dengan melalui suatu proses belajar, pembentukannya melalui pengalaman diri serta adanya interaksi

adalah

kesulitan

siswa

dalam

membedakan bencana alam dengan kejadian alam. sehingga menimbulkan kecenderungan

terjadinya

kesalahan

persepsi, karena kurang memahami istilah-istilah dalam Formulir Angket. Sedangkan

tingginya

persentase

responden di SDN 27 yang menjawab benar, kemungkinan dipengaruhi oleh adanya aktivitas dari peneliti sebelum acara pengisian Formulir Angket, baik dengan kualitatif dengan

melakukan terhadap

pendekatan

beberapa

mengajukan

siswa

beberapa

pertanyaan yang kemudian dijawab oleh siswa yang bersangkutan dan

Charirumi, Pengaruh Konsep Diri Dan Pengetahuan Siswa Terhadap….. 247

disaksikan oleh siswa yang lain di

menghindari dan merencanakan upaya

lokasi

penanggulangan jauh-jauh hari sebelum

penelitian

maupun

dengan

melakukan permainan sederhana yang

bencana itu terjadi12.

menggambarkan tentang bencana alam

Hal ini sesuai dengan pendapat

dan bahayanya yang dapat menambah

Priyanto (2006), bahwa Pengetahuan

pengetahuan siswa di SDN 27 atau dari

terkait dengan persiapan menghadapi

pengetahuan

bencana pada kelompok rentan bencana

yang

sering

diselingi

dalam pelajaran. Sesuai dengan hasil

menjadi

penelitian Marpaung (2009) bahwa ada

pengalaman

korelasi antara Pengetahuan dengan

kesiapan

tindakan,

tingkat

seringkali terabaikan pada masyarakat

tentang

yang

yang

Pengetahuan

berarti

komunitas

fokus

utama.

Berbagai

menunjukkan

menghadapi

belum

bahwa

bencana

memiliki

ini

pengalaman

bencana yang baik akan meningkatkan

langsung dengan bencana13.

kemampuan

pendapat Twigg (2007), bahwa apabila

dalam

menghadapi

bencana11.

Seperti

pengetahuan manusia akan bahaya,

Berdasarkan hasil penelitian di

kerentanan,

risiko

dan

kegiatan-

mana pemahaman tentang bencana serta

kegiatan pengurangan risiko cukup

dalam pengurangan risiko bencana.

memadai maka akan dapat menciptakan

Dimana risiko itu dapat diintegrasikan

aksi masyarakat yang efektif (baik

dalam

pembelajaran.

secara sendiri maupun bekerjasama

Pemahaman dan pengetahuan tentang

dengan para pemangku kepentingan

bencana adalah modal dasar dalam

lainnya) dalam menghadapi bencana14.

konsep

kesiapsiagaan

Sesuai dengan hasil penelitian LIPI

Menyadarkan

(2006), menunjukkan pengaruh paling

terhadap

proses

mitigasi

dan

bencana.

masyarakat agar tidak hanya berpasrah

besar

terhadap bencana yang datang tanpa

kesiapsiagaan

berusaha

Aceh adalah tingkat pengetahuan yang

untuk

menghindarinya

dalam

perhitungan masyarakat

dinilai

dilakukan pada kesempatan pertama.

individu/rumah tangga, sehingga nilai

Bencana yang datang selalu ada sebab

indeks

dan akibatnya, di mana masyarakat

sebesar 72 yang dapat dikategorikan

masih

siap2.

peluang

untuk

pengetahuan

baik

pedesaan

merupakan upaya penting yang harus

memiliki

cukup

tingkat

rumah

untuk

tangga

248

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 239 - 249

diri pada siswa pendidikan dasar dalam

KESIMPULAN Ada pengaruh yang bermakna antara

pengetahuan

kesiapsiagaan

pada

dengan siswa

MIN

memahami merubah

mitigasi sikap

bencana

dan

dapat

meningkatkan

pengetahuan serta konsep diri

Merduati dan tidak ada pengaruh

tingkah

laku

bermakna antara pengetahuan pada

menghadapi bencana alam.

serta

anak-anak

dalam

siswa SDN 27, rata-rata pengetahuan dan

kesiapsiagaan

kedua

sekolah

UCAPAN TERIMA KASIH

menunjukkan ada perbedaan. Konsep

Terima

kasih

kepada

Dekan

diri tidak berpengaruh secara langsung

program pasca sarjana universitas Syiah

terhadap kesiapsiagaan pada Siswa

Kuala, dan Suami dan putra tercinta,

MIN Merduati, Konsep diri tidak

kepala sekolah pada MIN Merduati

berpengaruh secara langsung terhadap

SDN 27 Banda Aceh.

kesiapsiagaan pada Siswa SDN 27 dan rata-rata nilai mean konsep diri dan

DAFTAR PUSTAKA

kesiapsiagaan

menunjukkan

1.

perbedaan dan

rata-rata nilai mean

Adelia,

konsep

dan

Fauziah, Tati. 2011. Dampak

diri

ada

kesiapsiagaan

menunjukkan ada perbedaan.

Kharuddin.,

Ngadimin., S.,

Melvina.,

Bencana Upaya-upaya sosialisasi tentang mitigasi bencana sebaiknya dimasukkan proses

pembelajaran

atau

Perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh perilaku dan pengalaman siswa

karena

terbukti

dapat

meningkatkan pemahaman masyarakat tentang mitigasi bencana gempa bumi. Diharapkan

terus

menggali

pengetahuan tentang gempa bumi dan mitigasinya, serta membentuk konsep

terhadap

Kesiapsiagaan

Komunitas

Sekolah

Kasus

(Studi

di

Calang, Aceh Tengah, dan Pidie

diintegrasikan dalam mata pelajaran.

pada

dan

Pelatihan Pengurangan Resiko

REKOMENDASI

dalam

Sari,

Jaya),

TDMRC.

Universitas Syiah Kuala. 2.

LIPI-UNESCO/ISDR. 2006. Kajian Kesiapsiagaan dalam Bencana

Masyarakat Mengantisipasi

Gempa

Tsunami. Pengetahuan

Bumi

Deputi

&

Ilmu

Kebumian

Lembaga Ilmu Pengetahuan

Charirumi, Pengaruh Konsep Diri Dan Pengetahuan Siswa Terhadap….. 249

Indonesia, Jakarta. 3.

Siti,

Sudaryono, Sekolah

Management,Vol. 8 Iss: 2 pp.

Pembelajaran

dalam

Bencana,

Mitigasi

Jurnal

Penanggulangan

118-126. 8.

Dialog

Ekonomi

Bencana,

Volume 1, Nomor 1, Tahun

9.

Lutan, Rusli. 2003. Self Esteem:

Jakarta:

Tenaga

Proyek

Keolahragaan

10.

Reduction Initiatives. Geneva: United Nations, International Strategy

Alih

Reduction

1993.

Eddy. 11.

for

Disaster

International Strategy for Disaster

Fernald, L., Dodge. and Fernald,

Reduction (ISDR), Perkataan

Peter, S. 1999. Introduction to

Menjadi Tindakan: Panduan

psychology (5th ed). India:

untuk

A.I.T.B.S.

Kerangka Kerja Hyogo, ISDR.

Publishers

& 12.

Distributors 7.

Global Review of Disaster

Measurement,

Jakarta: Surya Satyanegara. 6.

ISDR, 2002, Living with Risk: A

Development and Behavior. Bahasa

Dalam

1. Februari 2011: 61 – 69.

Burns, R.B. 1993. The Self Concept: Theory,

Dasar

Siswa

Jurnal SMARTek, Vol. 9 No.

Dirjen Olah Raga Depdiknas. 5.

Pada

Memahami Mitigasi Bencana,

Peningkatan Mutu Organisasi dan

Diri

Pendidikan

Kepribadian. Bagian

Debris

Nirmalawati. 2011. Pembentukan Konsep

Landasan

bencana

Sungai Jeneberang

2010. 4.

Marpaung Ridwan. 2009. Sosial

Jhonston, D.M., Bebbington, M.S.,

Hazard Comparative

Perceptions: Shifts

in

A.

Kesehatan

Lai, C., Houghton, B.F., & Paton, D. (1999). Volcanic

Priyanto,

Mengimplementasikan

Pada

Promosi Situasi

Emergensi. Edisi 2, Jakarta. 13.

Twigg John. 2007. Karakteristik Masyarakat Tahan Bencana. DFID Disaster Risk Reduction

Knowledge and Risk. Disaster

Interagency

Prevention

Group

and

2006.

Coordination

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF