HAMBATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK

January 26, 2018 | Author: Anonymous | Category: Seni & Humaniora, Communications
Share Embed Donate


Short Description

Download HAMBATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK...

Description

HAMBATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK TERISOLIR DI SMA NEGERI 3 PARIAMAN

1

Devi Nela Sari1, Ahmad Zaini2, Yasrial Chandra2 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT This research is motivated by the obstacles experienced isolated learners in communicating. The purpose of this study is to incoved: 1) interpersonal communication barriers isolated learners viewed from the physical, psychological, and semantic. 2) Interpersonal communication barriers isolated learners viewed from the self concept. 3) Interpersonal communication barriers isolated learners viewed from the interpersonal relationships. This research is descriptive qualitative research. This research was conducted by interview method with key informant amounted to 2 student isolated, and 5 additional informants consisting of 1 teacher guidance and counseling, 2 guardians and 2 student in SMA N 3 Pariaman. The accuracy of the data can be tested by using triangulation of data, of the data collected were analyzed by an interactive model consisting of data reduction, display data, and conclusion. Research result revealed that: 1) obstacles to the aspect physical, psychological, and semantic experienced by isolated learners is the destruction of one function of the sense device, hesitation in expressing opinions, excessive prejudice and poor language skills. 2) obstacles to the self concept aspect is lack confidence in communicating, assuming he or she is unable to communicate fluently and too selektive in choosing the other person. 3) barriers to aspects of interpersonal relationship is less able to accept self weakness, less able to be honest and open to others as well attitude is not open in receiving help or input from others, the result of this study are recommended to student in order improve interpersonal communication well and also for teachers BK in order to help learners in developing and improve communication skills. Keywords: Interpersonal Communication, Isolated

PENDAHULUAN Pada hakekatnya manusia dalam

manusia yang satu dengan manusia

kehidupannya tidak bisa hidup sendiri,

yang lainnya. Komunikasi menjadikan

ia membutuhkan manusia lain untuk

dasar pemaknaan dalam hubungan

berinteraksi

berkomunikasi.

manusia. Menjalin komunikasi dengan

Melalui proses komunikasilah yang

orang lain tentu akan memudahkan

dapat menjadikan manusia sebagai

kita dalam aktivitas keseharian baik itu

manusia. Dengan komunikasi inilah

dalam kehidupan keluarga, sekolah,

dan

akan terjalin sebuah interaksi antara 1

1

organisasi, pertemanan serta aktivitas

memperoleh penyesuaian diri sesuai

lainnya.

dengan tingkat perkembangannya.

Menurut

Djamarah

(2014:13)

Menurut Wiryanto, 2004 (Pieter,

secara terminologis komunikasi berarti

2012:92)

proses penyampaian suatu pernyataan

(KIP)

oleh seseorang kepada orang lain. Dari

berlangsung dalam situasi tatap muka

pengertian ini jelas bahwa komunikasi

antara dua orang atau lebih, baik

melibatkan sejumlah orang dimana

secara terorganisasi maupun pada

seseorang menyatakan sesuatu kepada

kumpulan orang. Hambatan dalam

orang lain.

komunikasi disebut gangguan (noise).

Ada

berbagai

macam

jenis

komunikasi yang dapat dilakukan salah

satunya

adalah

interpersonal. prosesnya

komunikasi

Komunikasi

cenderung

ini

berlangsung

komunikasi adalah

Sehubungan

interpersonal

komunikasi

dengan

itu,

yang

menurut

Pieter (2012: 20): Gangguan

(noise)

adalah

gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi

pesan.

Gangguan

secara dialogis dan bentuk komunikasi

menghalangi

yang menunjukkan interaksi. Mereka

menerima pesan dan sumber dalam

yang

mengirimkan

terlibat

dalam

komunikasi

penerima

pesan.

dalam

Terjadinya

interpersonal dapat berperan ganda

gangguan dalam sistem komunikasi

dimana mereka yang terlibat secara

jika pesan yang dibuat berbeda dengan

aktif bergantian sebagai pembicara

pesan yang disampaikan dan pesan

dan

dari

yang diterima.gangguan komunikasi

lebih

bisa berupa ganggguan fisik (ada

pendengar.

komunikasi

Kualitas

interpersonal

mendalam karena hanya melibatkan

orang

sedikit orang yakni dua hingga tiga

(pemikiran yang sudah ada di kepala

orang. Hal ini tentu saja menjadikan

kita), atau semantik (salah mengatikan

komunikasi

makna).

interpersonal

menjadi

jenis komunikasi yang tepat untuk

lain

Menurut

berbicara),

Pieter

psikologis

(2012:108)

digunakan oleh peserta didik untuk

komunikasi

menjalin hubungan sosial yang baik

dipengaruhi oleh beberapa faktor:

dengan teman sebayanya agar dapat

interpersonal

juga

2

1. Konsep diri, adalah pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya. 2. Hubungan

interpersonal,

dapat

Menurut

Mappiare

(1982:172-

173) peserta didik terisolir adalah peserta didik yang jarang dipilih atau

diartikan sebagai hubungan antara

seringkali

seseorang

lain.

dari lingkungannya. Salah satunya

Hubungan interpersonal yang baik

adalah kemampuan daya pikirnya

menumbuhkan derajat keterbukaan

yang rendah atau bodoh.

dengan

orang

orang mengungkapkan dirinya. Gangguan

komunikasi

mendapatkan

penolakan

Berdasarkan hasil sosiometri yang sulit

penulis

lakukan

pada

saat

dihindarkan, karena semua proses

melaksanakan PLBK Sekolah di SMA

komunikasi mengandung gangguan.

Negeri

Kita tidak dapat meniadakannya sama

mendapatkan hasil bahwa ada 4 orang

sekali.

peserta didik di kelas X.4 dan 3 orang

Kita

gangguan

dapat

dan

ditimbulkan.

dampak Misalnya

menggunakan akurat,

bahasa

mempelajari

mengirim

mengurangi

dan

yang

yang dengan

3

Pariaman,

penulis

di kelas X.2 yang tidak dipilih oleh teman-temannya

di

dalam

kelas

lebih

tersebut. Berdasarkan hasil sosiometri

keterampilan

kedua yang penulis lakukan pada

pesan

tanggal 9 Februari 2017, penulis

nonverbal, meningkatkan keterampilan

mendapatkan hasil bahwa ada tiga

mendengarkan dan menerima serta

orang peserta didik yang tidak dipilih

mengirimkan umpan balik. Dengan

oleh teman-temannya di kelas X.4 dan

adanya komunikasi interpersonal yang

tiga orang di kelas X.2, terdapat satu

baik

akan

orang peserta didik yang sama yang

mempermudah peserta didik dalam

tidak dipilih oleh teman-temannya

bersosialisasi

lingkungannya.

dalam kedua kelas tersebut. Oleh

Ketika seorang individu tidak mampu

karena itu penulis tertarik untuk

bersosialisasi dan menyesuaikan diri

melakukan penelitian dengan kedua

dalam lingkungannya baik itu di

peserta didik terisolir di kelas tersebut.

antar

menerima

peserta

di

didik

sekolah maupun di masyarakat maka

Berdasarkan

hasil

pengamatan

ia akan sulit untuk diterima dan akan

dan wawancara yang penulis lakukan

terisolir dalam kelompok sosialnya.

terhadap

peserta

didik

saat

3

melaksanakan PLBK Sekolah di SMA

kelas X.2 dan X.4 mengatakan bahwa

Negeri 3 Pariaman, penulis melihat

peserta didik terisolir ini pelit dalam

adanya peserta didik terisolir kurang

belajar seperti tidak mau membantu

mampu

materi

teman ketika ada materi yang kurang

pelajaran ketika duduk di belakang,

dimengerti, tidak mau merespon ketika

malu untuk bertanya karena takut

ada teman bertanya, tidak mau bekerja

ditertawakan

teman-teman,

sama dalam kelompok, kurang mau

kurang mampu membuka diri terhadap

untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan

orang lain, kurang berani dan ragu-

di kelas.

mendengarkan

oleh

ragu mengemukakan pendapat dalam

Berdasarkan hal di atas, maka

belajar. Peserta didik juga mengatakan

penulis

bahwa dirinya kurang mampu untuk

mengungkap,

dan

memulai pembicaraan dengan teman-

permasalahan

tersebut

teman dalam kelas, merasa

mendalam yang dituangkan dalam

minder

tertarik

untuk

membahas

dengan

secara

ketika ingin bergaul dan berkumpul

sebuah

dalam kelompoknya, merasa teman-

“Hambatan Komunikasi Interpersonal

temannya selalu mencemoohkannya.

Peserta Didik Terisolir di SMA Negeri

Hasil wawancara yang penulis

penelitian

melihat,

judul

3 Pariaman.

lakukan pada tanggal 4 April 2017

Berdasarkan identifikasi masalah

dengan salah seorang guru BK dan

di atas, maka fokus masalah, rumusan

wali kelas X.2 dan X.4 di SMA N 3

dan tujuan dalam penelitian ini adalah:

Pariaman yang menyatakan bahwa

Hambatan komunikasi interpersonal

peserta didik yang terisolir ini tidak

peserta didik terisolir di SMA Negeri

mempunyai minat untuk mengikuti

3 Pariaman dilihat dari aspek:

kegiatan-kegiatan kelompok, kurang

1. Fisik, psikologis, dan semantik.

aktif dalam proses belajar (ketika

2. Konsep diri.

ditanya hanya diam) dan tidak mau

3. Hubungan interpersonal.

memperhatikan pelajaran. wawancara

guru

menerangkan

Berdasarkan yang

penulis

hasil lakukan

dengan salah seorang peserta didik

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif

4

kualitatif. Menurut Afrisal (2014:13)

wawancara

metode

kualitatif

dokumentasi yang peneliti lakukan di

metode

lapangan, yaitu tentang Hambatan

penelitian

didefenisikan penelitian

sebagai

ilmu-ilmu

sosial

yang

dan

Komunikasi

hasil

Interpersonal

studi

Peserta

mengumpulkan dan menganalisis data

Didik Terisolir di SMA Negeri 3

berupa

Pariaman.

kata-kata

dan

perbuatan-

Wawancara

dilakukan

perbuatan manusia serta penelitian

terhadap peserta didik, Guru BK dan

tidak

Wali Kelas.

berusaha

menghitung

atau

mengkuantifikasikan data kualitatif

Analisis

data

hasil

temuan

yang telah diperoleh dan demikian

penelitian ditujukan untuk melihat

tidak

angka-angka.

hambatan Komunikasi Interpersonal

Seperti yang akan dibahas panjang

Peserta Didik Terisolir di SMA Negeri

lebar data yang dianalisis dalam

3 Pariaman, dengan fokus penelitian

penelitian kualitatif adalah kata-kata

yaitu

dan perbuatan manusia.

hambatan komunikasi interpersonal

menganalisis

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

hambatan

untuk

melihat

bagaimana

peserta didik terisolir dilihat dari aspek:

komunikasi interpersonal peserta didik

1. Fisik, psikologis, dan semantik.

terisolir di SMA Negeri 3 Pariaman.

2. Konsep diri.

Adapun

3. Hubungan interpersonal.

informan

kunci

dalam

penelitian ini adalah 2 orang peserta didik

terisolir,

dan

Data didapatkan melalui hasil

informan

wawancara dengan peserta didik dan

tambahannya yaitu guru BK, 2 orang

beberapa orang Guru di SMA Negeri 3

wali kelas dan 2 orang peserta didik di

Pariaman

SMA Negeri 3 Pariaman.

pertanyaan. Berdasarkan hasil temuan

HASIL DAN PEMBAHASAN

yang penulis dapatkan dari wawancara

Pada penelitian ini temuan data

mengenai

dengan

beberapa

hambatan

butir

komunikasi

yang peneliti kemukakan adalah data

interpersonal peserta didik terisolir

yang bersifat deskriptif, yaitu data

yang dilakukan secara berkala dari

yang disajikan sesuai dengan apa yang

tanggal 7 Juni s/d 16 Juni 2017,

dikemukakan

didapatkan hasil sebagai berikut:

informan

dari

hasil

5

1. Hambatan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Terisolir dilihat dari Aspek Fisik, Psikologis, dan Semantik Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hambatan fisik, psikologis,

dan

semantik

yang

dialami oleh peserta didik yaitu tidak berfungsinya salah satu alat indra

yang

dimilikinya

seperti

kesulitan dalam mendengar ketika orang berbicara, kesulitan dalam berbicara seperti kata-kata yang disampaikan

kurang

jelas

berlebihan,

pernah

dialami

berkomunikasi, dalam

trauma

yang dalam

sikap

ragu-ragu

mengeluarkan

pendapat,

prasangka yang berlebihan dan memiliki sifat mudah tersinggung, kesulitan

dalam

pembicaraan

orang

mencerna lain

ketika

terlalu cepat dalam berbicara dan kesulitan dalam berbahasa selain bahasa minang. Sehingga membuat peserta didik enggan untuk bergaul dengan teman-temannya di sekolah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Pieter (2012: 20) hambatan sangat

atau

gangguan

mempengaruhi

fisik proses

yaitu

interferensi

dengan tranmisi fisik dari isyarat atau pesan lain seperti desingan mobil

yang

lewat,

dengungan

komputer, keterbatasan fungsi alat indra (kemampuan mendengarkan, melihat,

merasakan,

mengucapkan), kemampuan

dan

berkurangnya kognitif

yang

disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor genetis, dampak suatu penyakit dan sebagainya.

dan

lambat dalam berbicara, bau badan yang

komunikasi

Menurut Pieter (2012: 20) hambatan

psikologis

yaitu

interferensi kognitif atau mental dan

gangguan

dengan

jiwa

yang

berkaitan

seseorang

seperti

prasangka dan bisa pada sumber penerima, pikiran yang sempit, sikap egoisme, reaksi emosional yang tempramental, trauma yang pernah dialami, mudah tersinggung, sikap

ragu-ragu,

dan

sulit

konsentrasi dengan pembicaraan. Menurut Pieter (2012: 20) hambatan

semantik

yaitu

pembicara dan pendengar memberi arti dan makna yang berlainan, seperti

orang

dengan

bahasa

yang yang

berbicara berbeda,

menggunakan jargon atau istilah

6

yang terlalu rumit yang tidak dipahami

pendengar,

kesulitan

dalam mencerna pembicaraan yang disampaikan, Struktur bahasa yang digunakan

tidak

sebagaimana

mestinya,

sehingga

Berdasarkan penjelasan teori di atas dapat disimpulkan bahwa tidak berfungsinya salah satu alat indra yang dimiliki oleh peserta didik kesulitan

dalam

mendengarkan dan kesulitan dalam mengucapkan

kata

yang

akan

disampaikan sehingga menghambat proses komunikasi, sikap ragu-ragu ketika

mengeluarkan

pendapat,

prasangka yang tidak beralasan, mudah tersinggung dan trauma yang pernah dialami oleh peserta didik

dalam

mengalamii memahami bahasa

berkomunikasi, kesulitan

dan

selain

kesulitan pembicaraan

dalam orang

dalam

mengucapkan

bahasa

minang, mencerna

lain,

dan

struktur bahasa yang digunakan tidak semestinya.

diketahui

bahwa

peserta

didik

memiliki konsep diri yang rendah seperti ia merasa dirinya kurang

membingungkan penerima.

seperti

2. Hambatan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Terisolir dilihat dari Aspek Konsep Diri Berdasarkan hasil penelitian

mampu

berkomunikasi

dengan

lancar, kurang percaya diri ketika hendak

mengeluarkan

pendapat

dalam belajar, sering tidak mampu memandang mata lawan bicara ketika hendak berkomunikasi, arah pandangan tajam terhadap lawan bicara,

memiliki

kriteria

yang

disukai dalam berkomunikasi, tidak mudah menerima informasi dari orang yang tidak dikenal, dan tidak mudah menerima bantuan atau saran dari orang lain. Hal tersebut sejalan dengan pendapat

Pieter

(2012:

108)

Konsep diri adalah pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu: yakin akan kemampuan mengatasi

masalah,

merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari bahwa semua orang mempunyai

berbagai

perasaan,

7

keinginan, dan perilaku yang tidak

disampaikan orang tidak dikenal,

seluruhnya disetujui masyarakat,

tidak

mampu

berkomunikasi dengan sembarang

memperbaiki

dirinya

mudah

orang,

aspek-aspek kepribadian yang tidak

masukan dari orang lain, dan tidak

disenanginya

mudah menerima

berusaha

mengubah.

yang sangat menentukan dalam komunikasi

interpersonal,

yaitu

sebagai berikut: a. Berbuat untuk kebutuhan dirinya

3. Hambatan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Terisolir dilihat dari Aspek Hubungan Interpersonal Berdasarkan hasil penelitian diketahui

bahwa

peserta

didik

yang kurang baik, seperti tidak mau

b. Percaya diri

mengungkap kesulitan yang sedang

c. Selektivitas Berdasarkan

penjelasan

teori di atas dapat disimpulkan peserta

didik

memiliki

konsep diri yang rendah seperti merasa diri mereka kurang mampu berkomunikasi

dengan

memilih

lancar

untuk

lebih

banyak diam dan sulit untuk mau berbicara dengan orang lain, kurang percaya diri dalam berkomunikasi dengan orang lain, ketakutan yang berlebihan,

dan

terhadap

sesuatu

sehingga

proses

komunikasi

menghambat yang

bantuan dari

memiliki hubungan interpersonal

sendiri

sehingga

menerima

orang lain.

Konsep diri merupakan faktor

bahwa

mudah

mau

karena ia sanggup mengungkapkan

dan

tidak

untuk

dilakukan,

mudah

tidak

cemas

mudah

percaya dengan informasi yang

dialami kepada orang lain, tidak mau tau dengan hal disekitarnya, kurang

mampu

menerima

kelemahan diri, kurang terbuka terhadap masalah yang dialami kepada orang lain, kurang mampu menerima bantuan dan masukan dari orang lain, kurang suportif dalam kehidupan sehari-hari seperti ketika dalam belajar kurang berani bertanya kepada guru ketika ada materi

pelajaran

yang

kurang

mengerti, dan cenderung berpikir negatif terhadap orang lain. Menurut Pieter (2012:109), hubungan

interpersonal

dapat

8

diartikan sebagai hubungan antara seseorang

dengan

orang

lain.

KESIMPULAN Berdasarkan

hasil

penelitian

Hubungan interpersonal yang baik

tentang

menumbuhkan derajat keterbukaan

interpersonal peserta didik terisolir,

orang

maka

mengungkapkan

Hubungan

dirinya.

interpersonal

dipengaruhi oleh beberapa faktor

hambatan

dapat

komunikasi

diambil

kesimpulan

sebagai berikut: 1. Hambatan

komunikasi

yaitu sikap suportif adalah sikap

interpersonal peserta didik terisolir

yang mengurangi sikap melindungi

dilihat dari aspek fisik, psikologis

diri (defensif) dan bersikap terbuka

dan

yaitu

diri

komunikasi yang disebabkan oleh

lain.

kerusakan alat indra (gangguan

mampu

terhadap

membuka orang

Berdasarkan penjelasan teori

semantik

pendengaran,

yaitu

gangguan

gangguan

dalam

di atas dapat disimpulkan bahwa

berbicara), kondisi fisik yang tidak

peserta didik memiliki hubungan

stabil,

interpersonal yang kurang baik

beralasan terhadap lawan bicara,

seperti

tidak berani bertanya

trauma yang pernah dialami, sikap

kepada guru ketika ada materi yang

ragu-ragu, sulit konsentrasi dengan

tidak dimengerti dalam belajar,

pembicaraan,

kurang

berbahasa selain bahasa minang,

mampu

menerima

prasangka

yang

kesulitan

dalam

kelemahan diri, kurang mampu

kesulitan

untuk

pembicaraan ketika orang terlalu

bersikap

jujur,

kurang

mampu untuk melakukan penilaian terhadap orang lain, tidak terbuka

dalam

tidak

mencerna

cepat berbicara. 2. Hambatan

komunikasi

ketika orang lain bertanya tentang

interpersonal peserta didik terisolir

dirinya, kurang mampu membuka

dilihat dari aspek konsep diri

diri

adalah peserta didik merasa bahwa

terhadap

orang

lain,

dan

cenderung berpikir negatif terhadap

Kemampuan

orang lain.

kurang

berkomunikasinya

lancar

memperbaiki

dan

ingin cara

berkomunikasinya tersebut, kurang

9

percaya diri ketika berkomunikasi dengan orang lain dan ketika hendak

mengeluarkan

pendapat

dalam belajar, memiliki kriteria dalam berkomunikasi, menyaring informasi yang diperoleh dari orang yang tidak dikenal, selektif dalam menerima bantuan yang diberikan orang lain 3. Hambatan

komunikasi

interpersonal peserta didik terisolir dilihat

dari

aspek

hubungan

interpersonal adalah peserta didik kurang berani bertanya kepada guru ketika ada materi pelajaran yang kurang mengerti, kurang mampu menerima kelemahan diri, Tidak terbuka

ketika

ditanya

tentang

masalah pribadinya, kurang mampu membuka diri terhadap orang lain, cenderung

bersikap

negative

thinking. DAFTAR PUSTAKA Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Djamarah, Syaiful Bahri 2014. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. Hurlock, B. Elizabeth .1991. Psikologi Perkembangan. Surabaya: Erlangga.

Laksana, Muhibudin Wijaya. 2015. Psikologi Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia. Pieter, Herri Zan. 2012. Pengantar Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan. Jakarta: Prenada Media Group. Suri, Syofyan. 2000. Komunikasi Antarpribadi. Padang: UNP Wartini, dkk. 2013. Karakteristik Belajar Siswa Terisolir. Jurnal Ilmiah Konseling. Hlm. 131-132. Zulkarnain, Wildan. 2013. Dinamika Kelompok (Latihan Kepemimpinan Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF