Iklan Manulife dan Brand Awareness

January 14, 2018 | Author: Anonymous | Category: Seni & Humaniora, Communications, Iklan
Share Embed Donate


Short Description

Download Iklan Manulife dan Brand Awareness...

Description

Iklan Manulife dan Brand Awareness (Studi Korelasional Analisis Iklan Manulife terhadap Brand Awareness Nasabah PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di Kota Medan) Dewi Kurniawati Christian Adi Guna Sipayung Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU Naskah diterima: Desember 2012, direvisi Januari 2013, disetujui Februari 2013 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kreativitas iklan perusahaan Manulife terhadap brand awareness, menganlisa seleksi media, dan untuk melihat efek iklan Manulife pada pelanggan Manulife. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesan yang dibawa oleh iklan Manulife berpengaruh kuat terhadap pelanggan asuransi tersebut. Para pelanggan juga lebih memilih merk Manulife setelah menonton iklan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas iklan Manulife berdampak sangat signifikan terhadap brand awareness. Dan penayangan dalam jangka panjang iklan tersebut di televisi membuat pelanggan mengingat merk tersebut setelah menontonnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan media iklan Manulife sangat berpengaruh terhadap brand awareness. Kata kunci: periklanan, brand awareness, Manulife Abstract This study aims is to analyze the creativity of Manulife advertisement on customer brand awareness, to analyze the media selection, and to determine the effect of Manulife advertisement. The research data collection using questionnaire covered. Results of regression analysis showed Manulife advertisement messages have a stronger influence on customers, they prefer Manulife brand than other brands after watching the advertisement. This shows the creativity of Manulife advertisement is very significant effect on brand awareness. And a long duration of Manulife advertisement on television have an influence on customers to remember the Manulife brand after watching the it. This shows that media selection of Manulife advertisement fairly significant effect on customer brand awareness. Keywords : advertising, brand awareness, Manulife Pendahuluan Berkembangnya kegiatan perekonomian saat ini

dalam memenuhi kebutuhan, namun di sisi lain

menyebabkan banyak produk baru serta layanan jasa

konsumen tentu akan semakin bingung memilih

bermunculan.

produk. Di saat konsumen bingung inilah para

Di

satu

sisi,

konsumen

akan

dibuatsenang dengan semakin bervariasinya produk

produsen konsumen

berlomba-lomba

merebut

perhatian

dengan menginformasikan dan menawarkan produk

perekonomian di negara tersebut. Hal tersebutlah

mereka agar menjadi pemenang dalam pasar

yang membuat periklanan sedikit banyak menjadi

persaingan. Di sinilah iklan hadir dalam rangka

salah

memperkenalkan produk mereka tentu saja untuk

“Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang

memenangkan persaingan menghadapi dominasi

paling persuasif yang diarahkan kepada calon

pesaing dalam memperebutkan konsumen.

pembeli yang paling potensial atas produk barang

satu

faktor

penggerak

perekonomian.

atau jasa tertentu dengan biaya yang semurahIklan

merupakan

bagian

dari

komunikasi

pemasaran. Menurut Djasmin Saladin (2001: 123) komunikasi

pemasaran

adalah

aktivitas

yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan membujuk atau mengingatkan pada sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut William G. Nickels yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien (Purba, 2006: 126).

dalam bauran promosi (promotion mix) yang terdiri dari lima alat (Kotler, 2000: 205). Selain iklan, juga terdapat sales promotion, personal selling, public relations, dan direct marketing. Namun, iklanlah yang paling banyak digunakan khususnya untuk produk konsumsi. Meskipun tidak secara langsung berakibat terhadap pembelian, iklan merupakan sarana untuk membantu pemasaran yang efektif untuk menjalin komunikasi antara perusahaan konsumen

dalam

usahanya

untuk

menghadapi pesaing.

sikap-sikap khalayak, dalam hal ini tentunya adalah sikap-sikap konsumen. Munculnya iklan bertujuan untuk memperkenalkan produk maupun jasa pada konsumen

sehingga

konsumen

terprovokasi

/terpengaruh. Hal ini akan mendorong terjadinya perubahan perilaku konsumen menjadi seperti yang diinginkan oleh produsen. Selain itu, iklan sendiri memiliki beberapa tujuan khusus di antaranya untuk membentuk kesadaran akan suatu produk atau merek baru,

dengan industri dan perekonomian. Iklan akan mendongkrak tingkat penjualan suatu produk barang maupun jasa yang membuat industri dari produk jasa maupun barang tersebut tetap berlangsung dan umum

akan

merek pada konsumen, membentuk persepsi tertentu akan produk atau merek, membentuk selera akan produk atau merek ataupun membujuk konsumen untuk membeli produk atau merek yang diiklankan. Tujuan-tujuan tersebut menurut Bendixen pada dasarnya

adalah

upaya

meningkatkan

respon

konsumen terhadap penawaran perusahaan yang pada akhirnya menghasilkan laba penjualan dalam jangka panjang (Puspitasari, 2009: 2) Pemakaian media elektronik sebagai sarana publikasi kini merupakan hal yang biasa. Seiring dengan kemajuan jaman serta majunya teknologi,

Periklanan memang memiliki kaitan yang erat

secara

periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi

menginformasikan fitur dan keunggulan produk atau

Selain itu, iklan merupakan salah satu alat

dengan

murahnya” (Jefkins, 1997: 5). Pada dasarnya, tujuan

mempengaruhi

tingkat

kini televisi semakin variatif dengan jumlah yang tidak sedikit. Dengan jumlah saluran televisi yang terus bertambah, orang menjadi lebih sering berganti saluran. Hal ini memberikan imbas pada tingkat efektivitas iklan di televisi menjadi semakin

menurun. Dengan semakin melemahnya efektivitas

Rencana periklanan yang efektif merupakan

iklan di media massa, masalah baru pun timbul yaitu

perpanjangan dari sasaran pemasaran perusahaan.

bagaimana

Lazimnya periklanan diminta untuk membantu

cara

yang

efektif

untuk

menarik

perhatian konsumen pada suatu produk. Karena

mengembangkan

atau

beriklan melalui media televisi sudah dirasakan

produk, membangun perusahaan dan citra merek,

tidak efektif lagi, maka produsen dan biro iklan

serta

harus mencari alternatif cara yang efektif dalam

membedakan satu merek dengan merek yang lain.

mempromosikan produk mereka.

Oleh karena itu agar merek produk dapat diterima

memberikan

memelihara

informasi

kesadaran

produk

yang

Memang sulit untuk mengukur apakah suatu

oleh masyarakat maka iklannya harus dibuat

iklan efektif atau tidak. Ukuran yang menjadi dasar

seefektif mungkin, kreatif, menarik sehingga bisa

dalam melihat efektivitas periklanan sering berbeda

menimbulkan pengaruh positif .

pandangan antara produsen atau pengiklan dengan

Untuk membuat iklan yang kreatif dan menarik

perusahaan periklanan. Namun, terdapat dua sudut

dibutuhkan para pekerja yang profesional yang

pandang

dampak

memiliki kreativitas dalam memproses iklan, mulai

yaitu

dari perencanaan pesan, perencanaan media hingga

pengaruhnya pada kesadaran, pengetahuan atau

bagaimana menyampaikan (expose) pesannya. Pada

preferensi

agen pembuat iklan (perusahaan periklanan) terdapat

yaitu

komunikasi

pertama

dilihat

(communication

konsumen,

dan

dari effect),

kedua,

dampaknya

terhadap penjualan (sales effect).

bagian khusus yang merancang kreativitas, mereka

Iklan telah menjadi harapan bagi sebagian besar

ini adalah yang disebut copy writer, script writer

produsen yang ingin merek produknya melekat di

atau screen writer dan pengarah seni yang disebut

hati konsumennya. Iklan merupakan cara yang

art director atau visualizer. Mereka yakin iklan yang

efektif untuk meraih konsumen dalam jumlah besar

kreatif akan menjadikan iklan tersebut efektif karena

dan tersebar secara geografis. Di satu pihak iklan

dengan tampilan yang kreatif maka pesan iklan akan

dapat dipakai untuk membangun kesan jangka

dapat mempengaruhi audien. Menurut Shapiro

panjang suatu produk/merek dan di pihak lain

kreativitas

memicu penjualan yang cepat. Menurut Lane dll

komponen yang sangat penting dari iklan, dan

(2009:103) dua prinsip periklanan yang berhasil

beberapa penelitian terdahulu pernah mengupas

akan bersifat konstan:

hubungan antara iklan yang kreatif dan efektivitas

1. Periklanan yang efektif tidak hanya berfungi

iklan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa iklan

dalam

konteks

rencana

pemasaran

yang

terorganisir.

iklan

dapat

dikatakan

merupakan

yang kreatif berpengaruh secara positif terhadap efektivitas iklan dan sikap terhadap merek (Riyanto

2. Periklanan adalah alat komunikasi pemasaran dan

2008: 3).

jarang bisa berhasil jika diarahkan pada masalah

Kepedulian terhadap merek sebagai dampak

non-komunikasi. Sulit bahkan mustahil, bagi

beriklan adalah menunjukkan tingkat keberhasilan /

periklanan

efektivitas suatu iklan karena salah satu indikator

untuk

pemasaran inti.

mengatasidalam

program

efektivitas iklan adalah bila iklan mampu membuat konsumen mengetahui merek yang diiklankan

(brand awareness). Menurut Jefkins (1997: 71) pada

2. Predikat bronze untuk kategori Best Customer

dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau

Choice of Health Insurance pada Indonesia

mampengaruhi sikap khalayak dalam hal ini

Brand Champion 2012, yang diselenggarakan

tentunya adalah sikap konsumen. Tujuan periklanan

oleh Mark Plus Inc.

komersil adalah membujuk khalayak untuk membeli

3. Perusahaan Asuransi Jiwa Terinovatif 2012

produk A bukan produk B atau mempromosikan

dalam Pengembangan Produk dari majalah

kelanjutan perilaku membeli produk A untuk

Business Review.

seterusnya (diasumsikan konsumen tidak akan

4. Dua buah Penghargaan Service Quality Awards

membeli sekaligus produk A dan B). Sedangkan

2012 dengan predikat “gold” rating untuk

menurut Ray iklan dapat juga mempengaruhi

kategori Health Insurance dan Life Insurance

seberapa sesuai produk yang diiklankan dapat

Service dari the Service Excellence and Center

dirasakan, kemudian dapat mempengaruhi sikap dan

for Customer Satisfaction & Loyalty.

ingatan (Riyanto 2008: 5). Adanya keteringatan

(Sumber: www.manulife-indonesia.com)

seseorang pada suatu produk akan menyebabkan

Meskipun dengan berbagai penghargaan yang

stabilitas minat membeli, karena setiap tindakannya

telah diterima tentu saja persaingan diantara asuransi

akan didasari oleh ingatan yang sudah ada dalam

jiwa pada saat ini belum berakhir. Nyatanya

benaknya.

persaingan asuransi jiwa semakin memanas di mana

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti merasa

pada saat ini sudah ada 50 perusahaan yang terdaftar

perlu untuk meneliti iklan Manulife, di mana PT

di Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. Dengan

Asuransi

(Manulife

banyaknya kompetitor yang harus dihadapi oleh

Indonesia) adalah perusahaan yang menawarkan

Manulife, Manulife harus bergerak agresif untuk

produk dan jasa yang paling lengkap dalam industri

meningkatkan

jasa finansial di Indonesia melalui produk asuransi

partisipasi masyarakat Indonesia terhadap asuransi

jiwa dan employee benefits serta melalui layanan

masih rendah dibandingkan dengan negara-negara

reksa dana dan manajemen aset dari perusahaan

tetangga. Rasio premi terhadap produk domestik

afiliasinya,

Manajemen

bruto nasional baru ada di kisaran 1-2 persen.

Indonesia. Berkantor pusat di Jakarta, Manulife

Bandingkan dengan negara jiran seperti Malaysia

Indonesia

kantor

dan Singapura yang sudah ada di kisaran 4-5 persen.

pemasaran di 24 kota yang tersebar di Indonesia,

Sementara Badan Pengawas Pasar Modal dan

didukung oleh hampir 10.000 karyawan dan agen

Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menghitung,

profesional dan memiliki sekitar 1,6 juta polis aktif.

penetrasi asuransi jiwa pada semester I-2012 hanya

Jiwa

PT

Manulife

Indonesia

Manulife

beroperasi

melalui

Aset

jaringan

Manulife Indonesia telah memperoleh sejumlah

market

share.

Sementara

itu

1,23 persen, lebih kecil dari akhir tahun lalu yang

penghargaan bergengsi di 2012:

mencapai 1,24 persen. Beberapa faktor yang

1. Predikat ”sangat bagus” dari majalah Infobank

menyebabkan

masih

rendahnya

partisipasi

untuk ke-7 kalinya pada kategori perusahaan

masyarakat Indonesia dalam berasuransi, antara lain,

asuransi jiwa dengan premi bruto di atas Rp 1

ketidaktahuan dan ketidakmengertian.

triliun untuk kinerja tahun 2011.

Dari data di atas maka sangat besar peluang bagi

Adapun tujuan penelitian:

Manulife untuk terus mengembangkan usaha yang

1. Untuk menganalisis kreativitas iklan Manulife

tentu saja akan berimbas pada meningkatkana premi

terhadap Brand Awareness nasabah Manulife.

netto, laba, aset, dan market share dari tahun ke

2. Untuk menganalisis pemilihan media iklan

tahun. Untuk itu peneliti akan menunjukaan adanya

Manulife terhadap brand awareness nasabah

peningkatan pertumbuhan dari tahun 2010 sampai

Manulife.

2012 yang dikutip dari majalah Investor 2012. Ini kemudian yang menjadi tantangan bagi Manulife

3. Untuk mengetahui pengaruh iklan Manulife terhadap brand awareness nasabah Manulife.

karena baru pertama kali dalam sejarah Manulife Indonesia membuat iklan televisi yaitu pada tahun

Kerangka Pikir Teoritis

2012, di mana sebelumnya pada tahun 2011 didahului dengan iklan pada billboard dan surat kabar. Iklan Manulife menjadi sesuatu yang menarik untuk diteliti dikarenakan sudah sejak lama Manulife

Variabel Terikat (Y)

Variabel Bebas (X)

Brand Awareness Nasabah (Y)

Iklan Manulife(X)

tidak pernah beriklan baik itu di media cetak maupun billboard ataupun spanduk dan pada tahun 2012 Manulife merilis iklan televisi pertamanya

Karakteristik Responden

sejak Manulife Indonesia berdiri di tahun 1985. Dengan semakin beragam media yang digunakan Manulife untuk beriklan, perusahaan berharap dapat meningkatkan brand awareness terhadap khalayak. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk menjadikan nasabah PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebagai responden dengan kriteria nasabah efektif polis dari januari 2012 sampai dengan April 2013 dan sudah pernah menyaksikan iklan Manulife. Hal ini dikarenakan iklan Manulife dirilis pada Januari 2012 selain itu untuk mempermudah peneliti dalam

mengunpulkan

data

dari

responden,

mengingat adanya keterbatasan waktu dan biaya

Dari latar belakang persoalan di atas, maka dirumuskan

suatu

permasalahan

dalam

penelitian ini ialah: “Bagaimana pengaruh iklan Manulife Manulife?”

terhadap

1. Iklan Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani

yang

‘menggiring

artinya orang

kurang

pada

lebih

gagasan’.

adalah Adapun

pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk

aktivitas

untuk

menghadirkan

dan

mempromosikan ide, barang atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu” (Durianto, 2003: 1). Sedangkan, Wells, Burnett, dan Moriarty mendefinisikan iklan sebagai berikut :

oleh peneliti.

dapat

Tinjauan Pustaka

brand

awareness

nasabah

“Advertising is paid non-personal communication from an identified sponsor using mass media to persuade or influence an audience” (Sutisna, 2003: 276). Sehingga menurut peneliti, yang dimaksud dengan iklan ialah kegiatan yang digunakan seseorang

atau

sekelompok

orang

untuk

mempengaruhi atau mengarahkan pikiran orang lain

berbagai fitur dan manfaat produk/merek, serta

pada suatu tujuan tertentu dengan menggunakan

memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.

media tertentu.

Dengan kata lain, periklanan dapat menampilkan

Menurut Sutisna (2003: 276), “terdapat tiga tujuan

utama

dari

menginformasikan,

periklanan, membujuk,

atau

memberikan

informasi-informasi

yaitu

lainnya kepada para calon konsumen.

serta

b.

bernilai

Persuading (membujuk).

mengingatkan”. Pertama, iklan yang bertujuan untuk

Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi

menginformasikan berarti pengiklan harus dapat

(membujuk) para calon konsumen untuk mencoba

menyampaikan

penting

produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang bujukan

mengenai suatu produk atau jasa agar konsumen

ini memang benar-benar membujuk para calon

mengetahui dan memahami hal-hal yang hendak

konsumen

disampaikan oleh pengiklan dalam isi pesan iklan

diiklankan tersebut, namun kadangkala juga bujukan

tersebut. Kedua, iklan yang bersifat membujuk

ini hanya untuk menj ual merk (nama perusahaan).

biasanya

c.

informasi-informasi

dipakai

oleh

perusahaan-perusahaan

agar

menginginkan

produk

yang

Reminding (mengingatkan).

dengan tingkat persaingan yang tinggi. Iklan yang

Iklan juga dapat menjaga agar produk atau merk

bersifat membujuk ini akan berusaha meyakinkan

perusahaan

konsumen bahwa merek yang mereka iklankan ialah

konsumennya, dengan kata lain menjaga loyalitas

pilihan yang tepat. Para pengiklan akan berusaha

konsumennya.

membuat brand image mereka sebaik mungkin

d.

sehingga merek mereka menjadi top of mind di

Ada tiga nilai dasar agar perusahaan bisa memberi

benak

memepengaruhi

nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka,

keputusan konsumen dalam melakukan pembelian.

yaitu : inovasi, penyempurnaan kualitas atau

Terakhir

untuk

mengubah persepsi konsumen. “Inovasi tanpa

mengingatkan konsumen. Biasanya iklan seperti ini

kualitas adalah semata-mata hal yang baru.” Persepsi

dipakai oleh para produsen yang telah mapan. Para

konsumen tanpa kualitas dan atau inovasi adalah

produsen ini biasanya telah memiliki konsumen

semata-mata

yang loyal atau telah memiliki kelompok konsumen

keduanya,

tertentu.

mengingatkan

diterjemahkan ke dalam persepsi-persepsi konsumen

konsumen mengenai brand atau merek mereka

seperti pohon terkenal yang tumbang di hutan yang

sehingga para konsumen tidak terbujuk oleh pesan

kosong (hal yang sia-sia).

konsumen

ialah

Para

yang

tujuan

produsen

dapat

iklan

hanya

yaitu

iklan produk lain. Menurut Shimp (2003: 357-361) Periklanan sebagai salah satu bentuk komunikasi mempunyai

tetap

reklame inovasi,

Menurut Kotler

para

yang dan

berlebihan.

kualitas,

(Puspitasari,

jika

2009 :

Dan tidak

12)

1. Dampak komunikasi dari suatu iklan, yaitu

a.

(awareness),

produk/merek baru, mendidik mereka tentang

ingatan

efektivitas iklan dapat diukur dari:

potensi

Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan

dalam

Adding Value (memberikan nilai tambah).

beberapa fungsi, yaitu : Informing (memberi informasi).

segar

pengaruhnya pengetahuan

preferensi (preference).

pada

kesadaran

(knowledge),

dan

2. Dampak terhadap penjualan, pengukuran ini lebih sulit diukur daripada dampak komunikasi karena

Daya tarik yang digunakan dalam pesan iklan harus memiliki 3 karakteristik :

penjualan dipengaruhi oleh banyak faktor selain iklan,

seperti

tampilan

produk,

harga,

ketersediaan, dan tindakan pesaing.

1. Meaningful, yaitu menunjukkan manfaat yang membuat konsumen lebih menyukai atau lebih tertarik pada produk yang diiklankan. 2. Distinctive, yaitu memiliki daya tarik yang

Eka, dkk (Puspitasari, 2009: 13) menyatakan

khas/berbeda di mana iklan harus menyatakan apa

untuk bisa menciptakan iklan yang efektif, tentunya

yang membuat produk mereka lebih baik dari

harus

produk-produk pesaing.

diawali

dengan

pemahaman

program

pemasaran produk yang diiklankan, karena iklan

3. Believable, yakni dapat dipercaya. Yang ke-

merupakan bagian dari kegiatan pemasaran. Dengan

tiga ini tidaklah mudah karena pada umumnya

mempelajari data tentang produk, harga, distribusi,

banyak konsumen yang meragukan kebenaran iklan.

pasar sasaran, serta persaingan, produsen dapat

Menurut Lee, efektivitas pemasaran dapat

memprediksi

masalah-masalah

apa

saja

yang

diukur

dalam lingkup

pencapaian

kepedulian,

mungkin dihadapi serta bagaimana mengatasinya.

penyampaian pokok pikiran, keterpengaruhan sikap,

Jawaban permasalahan tersebut dapat membawa

penciptaan

kepada penemuan ide besar (the big idea) yang akan

kecenderungan pilihan pembelian. Namun menurut

menjadi

proses

Schults & Tannenbaum, efektivitas iklan dapat

terbentuknya iklan. Lalu bagaimana ide besar

dilihat dari pengenalan merek (brand recognition),

tersebut dapat dituangkan dalam bentuk nyata suatu

iklan diingat, serta pesan iklan dipahami. Semakin

iklan, baik di media cetak, elektronik, maupun

tinggi tingkat merk dikenal, iklan diingat dan pesan

media luar ruang inilah yang biasa disebut

iklan dipahami, maka iklan tersebut semakin efektif

pengembangan

dalam menyampaikan tujuannya (Puspitasari, 2009:

dasar

dalam

strategi

pengembangan

kreatif

periklanan.

Bermacam cara pengembangan strategi kreatif periklanan dapat dilakukan, yang populer di

tanggapan

emosional,

serta

24). 2. Kreativitas Iklan

antaranya adalah strategi Unique Selling Proposition

Agar suatu iklan menarik perhatian konsumen

(USP) dengan pelopornya Rosse Reeves, dan

maka diperlukan kreativitas dalam pembuatan suatu

strategi positioning oleh Al Ries dan Jack Trout.

iklan, untuk itu diperlukan suatu strategi yang

Pada dasarnya, berbagai pengembangan strategi

kreatif. Strategi yang kreatif adalah terjemahan dari

periklanan tersebut diawali dari dua sudut pandang,

berbagai informasi mengenai produk, pasar dan

yakni apakah menekankan pada kelebihan / fitur

konsumen sasaran ke dalam suatu posisi tertentu di

produk (product benefit / feature) agar orang mudah

dalam komunikasi yang kemudian dipakai untuk

kenal, ingat, dan dapat dibedakan dengan merek

merumuskan tujuan iklan, dengan demikian dilihat

lain, atau dikambangkan dari kebutuhan atau

dari sudut manapun strategi kreatif iklan tidak lepas

motivasi yang ada dari konsumen. Untuk melakukan

dari strategi pemasaran secara keseluruhan (Kasali,

pendekatan kepada konsumen dan agar pesan mudah

1995: 143).

diterima, perlu juga digunakan daya tarik (appeals).

Iklan yang kreatif menurut Shimp (2000: 134)

penulis naskah iklan mempergunakan trik-trik

yakni iklan yang berbeda di antara sebagian besar

khusus untuk menimbulkan perhatian calon

iklan. Iklan yang sama dengan sebagian besar iklan

pembeli, seperti (a) menggunakan headline yang

lainnya tidak akan mampu menembus kerumunan

mengarahkan, (b) menggunakan slogan yang

iklan kompetitif dan tidak akan dapat menarik

mudah

perhatian konsumen. Sedangkan menurut Shapiro &

menebalkan huruf-huruf tentang harga bila

Krishnan adalah iklan yang dianggap original, asli,

harga

tidak meniru, iklan yang mencenggangkan, tidak

mempengaruhi

terduga, tidak disangka-sangka, penuh arti dan bisa

menonjolkan selling point suatu produk, (e)

mempengaruhi emosi. Iklan yang kreatif membuat

menggunakan sub-sub judul untuk membagi

audiens memperhatikan iklan tersebut secara detail

naskah dalam beberapa paragraf pendek, (f)

dan rinci (Handoko, 2006: 15).

menggunakan

a.

Iklan unik

diingat,

(c)

merupakan

menonjolkan

unsur

orang

penting

untuk

huruf

tebal

atau

dalam

membeli,

(bold)

(d)

untuk

menonjolkan kata-kata yang menjual.

Iklan unik diartikan sebagai iklan yang tidak biasa, berbeda atau lain dari pada yang lain,

2. Interset (minat), iklan harus bisa membuat

original atau bukan tiruan.

orang yang sudah memperhatikan menjadi

b.

Iklan smart

berminat dan ingin tahu lebih lanjut. Untuk itu,

Iklan smart merupakan istilah untuk iklan

mereka dirangsang agar pembaca dan mengikuti

yang mencengangkan, tidak terduga atau tidak

pesan-pesan

disangka-sangka,

demikian penggunaan kata-kata atau kalimat

penuh

arti

dan

bisa

mempengaruhi emosi. c.

menjadikan

gambaran seseorang

disampaikan.

Dengan

pembuka sebaiknya dapat merangsang orang

Iklan mengundang rasa ingin tahu

merupakan

yang

iklan

yang

penasaran

atas

produk yang diiklankan.

untuk ingin tahu lebih lanjut.

3. Desire (keinginan atau kebutuhan), iklan harus berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk yang

Menurut Kasali (1995: 147) untuk menghasilkan

diiklankan. Kebutuhan atau keinginan mereka

iklan yang baik suatu perusahaan dituntut untuk

untuk memiliki, memakai atau melakukan

menjalankan elemen-elemen dari kreativitas iklan

sesuatu harus dibangkitkan.

yang dikenal dengan rumus AIDCA yang terdiri dari perhatian (attention), minat (interest), keinginan

4. Conviction

(rasa

percaya),

untuk

(desire), rasa percaya (conviction), dan tindakan

menimbulkan rasa percaya pada calon pembeli,

(action).

sebuah iklan dapat ditunjang dengan berbagai kegiatan peragaan seperti pembuktian, membagi

1. Attention (perhatian), artinya iklan harus

bagikan cotoh secara gratis, menyampaikan

menarik perhatian khalayak sasarannya, baik

pandangan-pandangan

pembaca, pendengar atau pemirsa. Beberapa

masyarakat terkemuka (testimonial) serta hasil

positif

dari

tokoh

oleh pihak ke-tiga misalnya dari departemen

b.

Memilih di antara jenis-jenis media utama.

kesehatan, laboratorium swasta tekenal atau dari Perencanaan media harus tahu kemampuan jenis

perguruan tinggi.

media 5. Action (tindakan), adalah upaya terkhir untuk membujuk calon pembeli agar segera mungkin melakukan tindakan pembelian atau

utama

untuk

mendapatkan

jangkauan,

frekwensi dan dampak media. Perencanaan media menjatuhkan pilihannya untuk memakai media tertentu berdasarkan beberapa variasi yaitu:

bagian dari proses itu. Memilih kata yang tepat

a)

agar calon pembeli melakukan respon sesuai

sasaran, misalnya radio dan televisi adalah

dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan

media yang efektif untuk menjangkau para

yang sangat sulit. Harus digunakan kata perintah

remaja.

Kebiasaan media yang disenangi khalayak

agar calon pembeli bergerak. Penggunaan kata perintah

harus

diperkirakan

b)

dampak

Jenis

produk

yang

disampaikan

mempunyai daya tarik tersendiri.

psikologinya, jangan menyinggung perasaan atau menimbulkan antipati. Selain kata perintah,

c)

penggunaan batas waktu penawaran dan kupon

memberitahukan tentang beberapa penjualan

atau formulir yang harus diisi bisa merupakan

melalui beberapa media.

Pesan

yang

disampaikan

dapat

cara untuk menimbulkan tindakan. d)

Biaya juga merupakan faktor utama dalam

pemilihan media.

3. Media Iklan Menurut Kotler (1997: 279) langkah-langkah

c.

Memilih wahana media khusus

dalam penentuan media adalah: Dalam memilih wahana media harus memilih media a.

Menentukan jangkauan, frekwensi, dan dampak

spesifik dalam setiap jenis media umum, seperti

iklan.

majalah spesifik, pertunjukan televisi atau program

Untuk memilih media, pemasang iklan harus memutuskan seberapa jauh jangkauan dan frekwensi

radio. d.

Menentukan pemakaian media

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan periklanan. Jangkauan adalah ukuran persentase orang dalam pasar

sasaran

yang

melihat

atau

mendengar

kampanye iklan dalam periode waktu tertentu.

Dalam menentukan pemakaian media dipengaruhi oleh: 1) Masalah penjadwalan makro.

Frekwensi adalah ukuran beberapa kali rata-rata orang dalam pasar sasaran melihat dan atau

Pemasangan iklan harus memutuskan cara

mendengar pesan yang dimaksud. Pemasang iklan

untuk menyusun jadwal periklanan sepanjang

juga harus memutuskan mengenai dampak media

tahun, sesuai dengan musim dan ramalan

yang diinginkan nilai kualitatif dari penayangan

perkembangan ekonomi.

pesan lewat media tertentu.

2) Masalah penjadwalan mikro.

Masalah penjadwalan mikro membutuhkan

4.

Media lini bawah (below the line), yaitu media-

alokasi pembeberan iklan selama jangka pendek

media

minor

yang

digunakan

untuk

untuk mendapatkan yang maksimal.

mengiklankan produk. Meskipun dianggap menjadi media minor, namun iklan lini bawah

Secara umum, media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok (Jefkins, 1995: 86). Kelompok-kelompok tersebut ialah: 1.

juga memiliki peranan penting dalam suatu kampanye periklanan. Hal ini disebabkan karena media lini bawah dalam hal-hal tertentu

yang

bisa menjadi lebih efektif, tergantung bentuk

mengutamakan pesan – pesan dengan sejumlah

iklan dan kampanye yang hendak dilakukan

kata, gambar, foto, baik dalam tata warna

oleh pengiklan. Satu pengiklan mungkin hanya

maupun hitam putih. Bentuk bentuk iklan

menggunakan satu media (misalkan televisi),

dalam media cetak biasanya berupa iklan baris,

dalam menjangkau khalayak sasaran ketika

iklan display, suplemen, pariwara, serta iklan

diyakini

layanan masyarakat. Contoh-contoh media

memberikan dampak khusus.

Media

cetak,

yaitu

media

statis

bahwa

konsentrasi

ini

akan

iklan yang temasuk dalam media cetak ialah surat kabar, majalah, dan tabloid. 2.

3.

Menurut Eka (dalam Puspitasari, 2009: 24)

Media elektronik, yaitu media dengan teknologi

dalam perencanaan strategi media periklanan, ada

elektronik dan hanya bisa digunakan bila

empat hal yang perlu diperhitungkan. Keempat hal

terdapat jasa transmisi siaran. Bentuk-bentuk

tersebut ialah: (1) kesesuaian media iklan dengan

iklan dalam media elektronik biasanya berupa

pasar sasaran; (2) kesesuaian media iklan dengan

sponsorship, jingle, sandiwara, iklan partisipasi

produk; (3) kesesuaian media iklan dengan isi pesan;

(disisipkan ditengah-tengah film atau acara),

dan yang terakhir (4) kesesuaian media iklan dengan

serta pengumuman acara / film. Contoh-contoh

situasi pasar. Keempat hal ini turut menentukan

media iklan yang temasuk dalam media

keberhasilan

elektronik ialah televisi serta radio.

periklanan.

atau

efektivitas

suatu

program

Media luar ruang, yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang di tempat-

4. Brand Awareness

tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat

Merk (brand) mapan yang diakui dan dihargai

keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya

pelanggan merupakan salah satu aset terpenting

seperti pada bis kota, gedung, pagar tembok,

perusahaan. Studi menunjukkan bahwa antara

dan sebagainya. Jenis–jenis media luar ruang

sepertiga hingga setengah nilai beberapa perusahaan

meliputi billboard, baliho, poster, spanduk,

berasal dari merk yang mereka miliki. Salah satu

umbul-umbul, serta balon raksasa. Ketiga

prinsip

media diatas termasuk dalam kategori media

meningkatkan kesadaran akan pengenalan merek

iklan lini atas atau above the line. Namun di

dalam benak konsumen adalah dengan menekankan

luar pengelompokan ketiga media diatas, masih

manfaat yang diperoleh konsumen dari produk.

terdapat satu kelompok media lagi yaitu:

James

yang

Spaeth,

digunakan

mantan

periklanan

presiden

untuk

Advertising

Research Foundation (Lane et al. 2009: 67) berkata

Brand recall

bahwa “merk merupakan manfaat tak kelihatan yang membedakan produk yang dapat setiap saat ditiru

Brand recognition

dengan cara yang sangat relevan dengan konsumen. Selain mereka menginginkan konsumen semakin

Unware of brand

sadar akan merk mereka, tidak lain mereka menginginkan brand mereka tertanam kuat di benak konsumen sehingga konsumen berperilaku sesuai

Menurut Howard (1994: 35), pengenalan merk

yang mereka harapkan yaitu melakukan pembelian

adalah seberapa besar pengenalan pembeli akan ciri

dan mengulangi pembelian tersebut.

atau keistimewaan produk dibanding produk-produk

Dengan kesadaran merk yang mereka tanamkan

sejenis lainnya. Pengenalan merk di sini merupakan

ini, produsen berharap konsumen memiliki perasaan

pengenalan atribut merk secara fisik seperti warna,

akan sifat merk yang positif dan memiliki keinginan

ukuran, dan bentuk, sehingga kemasan dan desain

untuk membeli produk merk tersebut. Konsumen

sangat penting. Kesan merk (brand image) secara

yang memiliki kesadaran akan suatu merk tertentu,

keseluruhan terbentuk dari tiga elemen yaitu

biasanya akan lebih waspada terhadap merk yang

pengenalan

ada pada benak mereka dan pada umumnya mereka

konsumen (attitude), dan kepercayaan konsumen

cenderung

terhadap produk (confidence).

untuk

mengabaikan

atau

tidak

merek

(brand

recognition),

sikap

menghiraukan promosi dari produk lain yang sejenis

Pengenalan merk merupakan landasan untuk kedua

atau kompetitor. Awareness inilah yang dapat

elemen di atas (sikap dan kepercayaan konsumen)

mempengaruhi

sehingga

tindakan

konsumen

dalam

dapat

terbentuk

mengambil keputusan dalam memilih dan akhirnya

kemudian

melakukan

keyakinan konsumen.

pembelian

terhadap

produk

yang

diiklankan.

terciptanya

kesan

sikap

merk,

baru

konsumen

dan

Menurut Aaker (Wibowo, 2000: 37), brand

Kesadaran merk (brand awareness) artinya

awareness merupakan bentuk paling sederhana dari

kesanggupan seorang calon pembeli mengenali atau

brand equity. Brand awareness ini timbul dari

mengingat kembali suatu merk yang merupakan

adanya rasa tidak asing terhadap merek. Perasaan

bagian dari kategori produk tertentu (Rangkuti,

tidak asing terhadap merk ini akan memberikan rasa

2002:39).

dalam

percaya diri pada konsumen ketika ia menggunakan

keseluruhan brand equity tergantung sejauh mana

produk tersebut. Kemudian rasa percaya ini akan

tingkat kesadaran yang dicapai oleh sebuah merek.

menyebabkan adanya perasaan bahwa resiko yang

Tingkatan kesadaran merek ditunjukkan dalam

dihadapi pelanggan berkurang yang pada akhirnya

gambar sebuah piramida (gambar 2.1).

akan menggiring pelanggan berkecenderungan untuk

Peranan

brand

awareness

Gambar 2.1 Tingkatan Brand Awareness

mempertimbangkan

dan

bersangkutan.Pelaksanaan

memilih program

brand

yang

periklanan

diharapkan menimbulkan efek (impact) terhadap Top of mind

konsumen. Namun, awareness yang tinggi ini harus

diikuti oleh aksi (action) konsumen. Apabila tidak,

hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan

program periklanan yang dilaksanakan menjadi tidak

minat (interest) yang merupakan derajat lebih tinggi

ada artinya karena dapat dinilai tidak efektif dalam

dari perhaatian. Minat merupakan titik tolak dari

menyampaikan pesan.

timbulnya

hasrat

melakukan 5. Teori AIDDA

/

suatu

keinginan kegiatan

(desire)

yang

untuk

diharapkan

komunikator. Tetapi itu tidaklah cukup harus

Teori AIDDA (Effendy, 2003: 304) disebut A-A

dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision)

Procedur atau from attention to action procedure.

yakni keputusan untuk melakukan tindakan (action)

Teori AIDDA merupakan akronim dari :

seperti yang diharapkan komunikator.

A : Attention (Perhatian)

Sebuah iklan harus mampu membangkitkan

I : Interest (Minat/Ketertarikan)

perhatian komunikannya, dalam hal ini iklan

D : Desire (Hasrat/Keinginan)

Manulife harus mampu membangkitkan perhatian

D : Decision (Keputusan)

pemirsa televisi sehingga muncul minat dalam diri

A : Action (Tindakan)

khalayak untuk mengetahui lebih jauh tentang iklan

Formula

AIDDA

dirumuskan

untuk

tersebut. Selanjutnya minat akan menumbuhkan rasa

memudahkan mengarahkan suatu tujuan komunikasi

ingin/hasrat

untuk

melakukan

seperti

yang

yang dilakukan. Konsep AIDDA menjelaskan suatu

disampaikan iklan tersebut. Dalam penelitian ini

proses psikologis yang terjadi pada diri khalayak

tahapannya adalah:

(komunikan) dalam menerima pesan komunikasi.

1. Attention : pada tahap awal iklan Manulife

Tahapan di atas mengandung pengertian bahwa

tersebut harus mampu membangkitkan perhatian

setiap proses komunikasi hendaknya dimulai dengan

dari

membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, sebuah

Perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari

pesan komunikasi harus dapat menimbulkan daya

seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada

tarik tersendiri sehingga dapat memancing perhatian

sesuatu

komunikannya. Dalam membangkitkan perhatian

dikatakan bahwa perhatian adalah penyeleksian

yang berperan adalah komunikatornya. Dalam hal

terhadap stimulus, dan tujuan akhir dari perhatian

ini komunikator harus mampu menimbulkan daya

adalah menciptakan kesadaran terhadap produk atau

tarik

jasa yang ditawarkan.

pada

dirinya

(source

attractive)

yang

selanjutnya dapat memancing perhatian komunikan

komunikan

atau

yang

menjadi

sekumpulan

objek.

khalayaknya.

Selanjutnya

2. Interest : Setelah perhatian komunikan

terhadap pesan komunikasi yang disampaikannya.

terbangkitkan

Namun

dalam

menimbulkan ketertarikan dalam diri komunikan

membangkitkan perhatian khalayak harus di hindari

yang akhirnya melahirkan minat untuk mengetahui

munculnya suatu himbauan yang negatif.

lebih lanjut tentang produk yang ditawarkan, yaitu

yang

Dimulainya

harus

diperhatikan juga

proses

komunikasi

maka

tahap

selanjutnya

adalah

dengan

asuransi Manulife serta dapat menggunakannya

membangkitkan perhatian (attention) komunikan

karena komunikan merasa iklan Manulife tersebut

merupakan awal suksesnya komunikasi tersebut.

menjawab kebutuhan hidupnya.

Apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan

3. Desire : Pada tahap ini iklan Manulife

Penelitian ini dilakukan di PT. Asuransi Jiwa

tersebut harus mampu mengembangkan keinginan

Manulife Indonesia, jalan Diponegoro No. 34

komunikannya agar mau menerima pesan yang

Medan 20152.

disampaikannya, sehingga memunculkan hasrat di dalam diri komunikan, di mana hasrat itu timbul dari

Populasi

dorongan dan terarah pada satu tujuan yang konkrit. Di

sini khalayak harus

membutuhkan

produk

dibuat

yang

agar merasa

diiklankan,

yaitu

Asuransi Jiwa Manulife.

dapat

dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

4. Decision : Dalam tahap ini iklan Manulife harus

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

membuat

atau

kesimpulan, jadi populasi bukan hanya orang, tetapi

mempengaruhi

meliputi seluruh karakteristik atau subjek yang

khalayaknya untuk mengambil keputusan di dalam

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau

diri komunikan tersebut bahwa iklan Manulife ini

sifat yang dimiliki oleh subjek itu (Sugiyono, 2005 :

adalah yang diinginkan oleh komunikan selama ini.

72). Populasi dalam penelitian ini adalah Nasabah

5. Action : Dalam tahap ini komunikan telah

Manulife Medan yang efektif sejak Januari 2012

sampai pada satu tindakan yaitu membeli Asuransi

hingga April 2013 yaitu 3.292 polis dan pernah

Manulife,

menyaksikan/mengetahui

komunikan

telah

yakin

Manulife

iklan

Manulife.

merupakan asuransi yang digunakannya sebagai

Dikarenakan iklan televisi Manulife baru dirilis pada

asuransi pilihan yang tepat.

bulan Januari 2012 dan iklan Manulife di media lain

Komunikan telah menjadi nasabah Manulife, maka dapat dikatakan bahwa iklan Manulife telah

satu tahun sebelumnya. Sampel

berhasil mempengaruhi komunikannya.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi atau jumlah lebih

Metode Penelitian dalam

sedikit dari populasi (Sugiyono, 2005: 73). Sampel

penelitian ini adalah metode penelitian metode

penelitian ini adalah sebagian nasabah Manulife

penelitian

Penelitian

Medan efektif Januari 2012 hingga April 2013 yaitu

korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian

3.292 polis dan pernah menyaksikan/mengetahui

untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan

iklan Manulife. Pengambilan sampel penelitian

antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk

berdasarkan pada pendekatan rumus Slovin (Umar,

mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak

1997: 69), yaitu sebagai berikut:

Metode

penelitian

kuantitatif

yang

digunakan

korelasional.

N

terdapat manipulasi variabel (Faenkel dkk, 2008: 328).

n= 1 +Ne2

Lokasi penelitian dalam hal ini: N = Populasi

n = Sampel

oleh peneliti dan mempermudah peneliti dalam

e = Presentase kelonggaran karena kesalahan

menyebarkan dan mengumpulkan kuesioner yang

pengambilan sampel yang masih ditolerir

telah diisi dari responden. Di mana responden adalah

3.292

nasabah PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yang

n=

memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda 2

1 + 3.292 (0,1)

dengan kesibukan yang tinggi. Para enumerator melakukan beberapa tahapan

n= 97.05

penyebaran dan pengumpulan data dari responden

Dari Perhitungan tersebut maka sampel dalam

dimulai dari menghubungi responden yang terpilih

penelitian ini setelah dibulatkan adalah 97 nasabah

kemudian bertemu dengan responden, menjelaskan

PT. Manulife Medan efektif Januari 2012 hingga

cara pengisian kuesioner sampai mengumpulkan

April 2013.

kuesioner yang telah terisi dan memberikannya kepada peneliti untuk kemudian dianalisis. Peneliti juga mendapatkan sedikit hambatan dalam penelitian

Purposive Sampling Di dalam penelitian ini, metode penarikan

ini dikarenakan dari 3 orang enumerator yang

sampel yang dilakukan menggunakan pemilihan

membantu peneliti hanya 1 orang yang aktif dalam

sampel dari populasi secara tidak acak (Non

penyebaran dan pengumpulan sehingga membuat

Propability Sampling) dengan pertimbangan bahwa

waktu penelitian menjadi lebih lama.

ukuran populasi tidak diketahui secara pasti, maka

Setelah menganalisis setiap data dari kuesioner,

untuk mempermudah dalam penarikan sampel

maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis yaitu

digunakan Purposive Sampling. Metode Purposive

melihat pengaruh dengan analisis regresi dan

Sampling

dengan

pengukuran tingkat hubungan diatara dua variabel

tujuan

yang linear dengan menggunakan rumus koefisien

penelitian (Sugiyono, 2005: 78). Alasan peneliti

korelasi oleh Spearman. Dengan hipotesis yang

menggunakan Purposive Sampling adalah karena

diajukan diharapkan dapat menunjukan bagaimana

peneliti

brand awareness nasabah PT. A. J. Manulife

yaitu

pertimbangan

penentuan

tertentu

memiliki

sesuai

kriteria

sampel dengan

tertentu

yang

dipertimbangkan untuk mewakili seluruh sampel.

Indonesia terhadap iklan Manulife.

Dalam penelitian ini kriteria didasarkan pada

Dalam pengujian analisis regresi diketahui

nasabah Manulife Medan yang efektif dari Januari

bahwa pernyataan dari variabel X yaitu durasi atau

2012 sampai dengan Oktober 2012 dan pernah

lama penayangan iklan Manulife di televisi memiliki

menyaksikan/mengetahui iklan Manulife.

pengaruh terhadap penyataan dari variabel yaitu nasabah (red. saya) mengingat merek Manulife

Hasil dan Pembahasan

setelah menyaksikan iklannya. Demikian juga

Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh 3

dengan pernyataan lain dari variabel X yaitu pesan

orang enumerator yang bertugas untuk meyebarkan

iklan Manulife mengesankan memiliki pengaruh

kuesioner, adapun penggunaan enumerator adalah

yang signifikan terhadap penyataan dari variabel Y

untuk menjaga objektifitas penelitian yang dilakukan

lainnya yaitu nasabah (red. saya) lebih memilih

merek Manulife dibandingkan merek lain setelah

keberhasilan akan kesadaran merek atau brand

menyaksikan iklannya.

awareness.

Pengujian analisis Rank-Order dimulai dengan

Kemudian untuk mengetahui tingkat signifikansi

membuat ranking dari nilai-nilai jawaban responden

hasil

hipotesis

tersebut,

dilakukan

pada kuesioner, yang telah diberi skor terlebih

membandingkan

dahulu untuk setiap pertanyaan. Berdasarkan analisa

probabilitas 0,05. Maka diperoleh hasil 0,000 < 0,05

SPSS, maka diperoleh koefisien korelasi rs sebesar

yang menunjukan signifikansi, maka dinyatakan

0,433. Berdasarkan penyataan rs> 0, maka hipotesis

bahwa hubungannya signifikan. Artinya antara iklan

diterima. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05

Manulife memiliki hubungan vang signifikan dengan

maka hal ini menunjukan signifikansi, artinya

brand awareness nasabah PT. A. J. Manulife

hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah

Indonesia. Tingkat signifikan tergantung dari ada

Ha, yaitu terdapat hubungan antara iklan Manulife

tidaknya hubungan antara variabel X dan Y.

probabilitas

dengan

dengan nilai

dengan brand awareness nasabah PT. A. J. Manulife

Selanjutnya untuk mengetahui kuat lemahnya

Indonesia. Sekaligus juga menolak hipotesis yang

hubungan digunakan skala Guilford. Hasil rs = 0,433

menyatakan tidak terdapat hubungan antara iklan

pada skala 0,40 – 0,70 hal ini menunjukan hubungan

Manulife dengan brand awareness nasabah PT. A. J.

yang cukup berarti antara iklan Manulife dengan

Manulife Indonesia.

brand awareness nasabah PT. A. J. Manulife

Dari hasil yang diperoleh dapat dinarasikan nilai

Indonesia. Hubungan yang cukup berarti merupakan

0,433 dikarenakan kreativitas iklan Manulife bisa

sebuah pengertian di mana kreativitas iklan dan

dikatakan unik, smart, dan mengundang rasa ingin

media iklan dapat meningkatkan brand awareness

tahu, sehingga membuat seseorang mengerti maksud

nasabah. Hasil analisis hipotesis merupakan hasil

dan tujuan, dari iklan tersebut. Selain itu pemilihan

akhir dari keseluruhan data.

media iklan melalui popularitas media, frekwensi iklan dan jangkauan media bisa dikatakan baik

Kesimpulan

sehingga pesan iklan dapat diterima dengan baik oleh nasabah.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa data penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

1.

Kreativitas iklan Manulife berpengaruh sangat

Muharam dengan judul “Analisis Pengaruh Desain

signifikan terhadap brand awareness. Hal ini

Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan terhadap

dapat dilihat dari unsur-unsur dalam kreativitas

Brand Awareness dan Dampaknya pada Minat Beli

iklan yaitu unik, smart dan rasa ingin tahu

Konsumen", menunjukan daya tarik iklan yang lebih

berpengaruh kuat terhadap brand awareness.

berkesan pada konsumen merupakan salah satu

2.

Pemilihan media iklan Manulife berpengaruh

upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan

cukup signifikan terhadap brand awareness.

kesadaran

kemudian

Hal ini dapat dilihat dari unsur-unsur dalam

memperkuat hasil penelitian ini dimana kreativitas

pemilihan media yaitu popularitas media,

iklan

frekwensi

dan

merk

konsumen.

pemilihan

media

Ini

menjadi

faktor

iklan

dan

jangkauan

media

berpengaruh

cukup

kuat

terhadap

brand

awareness. 3.

4.

Daftar Pustaka

Berdasarkan

Spearman

Durianto, D, dan C. Liana. 2003. Analisis Efektifitas

disimpulkan bahwa penayangan iklan Manulife

Iklan Televisi Softener Soft & Fresh di Jakarta

di media massa memiliki hubungan yang kuat

dan Sekitarnya dengan menggunakan Consumer

dengan brand awareness nasabah Manulife.

Decision Model. Vol.11. No.1 Maret: 1-5

Untuk

analisis

itu

dalam

korelasi

meningkatkan

brand

awareness nasabah Manulife dapat dilakukan melalui peningkatan kreativitas iklan dan penayangan iklan di media iklan. Semakin

Effendy, O. U. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti. Jefkins, F. 1995. Periklanan edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

kreatif iklan yang dibuat semakin positif brand

___________. 1997. Periklanan. Jakarta: Erlangga

awareness

baik

Kasali, R. 1995. Manajemen Periklanan: Konsep

perencanaan media iklan Manulife semakin

dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka

positif brand awareness nasabah.

Grafiti.

nasabah

dan

semakin

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi dan Kontrol, Jilid 1.

Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan

Jakarta: Penerbit Prenhallindo.

yang telah peneliti peroleh selama melakukan

___________. 2000. Marketing Management :

penelitian, maka peneliti mengajukan sejumlah saran

Analysis, Planning, Implementation, and Control,

sebagai berikut:

Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall

1.

International,Inc.

Sebaiknya iklan Manulife lebih ditingkatkan lagi

penayangan

iklannya

dengan

memperhatikan faktor kreativitas iklan seperti unik, smart, dan mengundang rasa ingin tahu. Selain itu memperhatian juga perencanaan media

iklan

seperti

popularitas

media,

frekwensi penayangan iklan, dan jangkauan

2.

Penerbit Bhuana Ilmu Populer. ___________. 2005. Manajemen Pemasaran Edisi Kesebelas Jilid 2. Jakarta: PT Indeks. Kriyantono,

R.

2010.

Teknik

Praktis

Riset

media dalam skala lokal, regional dan nasional.

Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media

Para produsen atau pengiklan hendaknya

Group.

membuat iklan yang kreatif dan menarik serta

Lane, W. R, King, K. W. dan J. T. Russell. 2009.

memiliki kreatifitas mulai dari perencanaan

Kleppner’s Procedure Periklanan Edisi ke-17

pesan, perencanaan media hingga bagaimana

Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks.

menyampaikan pesannya. 3.

___________. 2005. According to Kotler. Jakarta:

Muharam, A. S. 2011, Analisis Desain Kemasan

Untuk penelitian lanjutan diharapkan dapat

Produk Dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand

meneliti iklan pada media sosial mengingat

Awareness Dan Dampaknya Pada Minat Beli

media sosial saat ini sudah menjadi media yang

Konsumen (Studi Pada Konsumen Susu Kental

sangat populer.

Manis Frisian Flag di Kota Semarang) [Tesis].

Semarang: Universitas Diponegoro, Program

Wibowo, A. 2000. Mengapa Mereka Menyukai

Studi Magister Manajemen.

Produk dan Brand?Jurnal Kajian Bisnis

Purba, A. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi.

No.19, Januari-April.

Medan: Pustaka Bangsa Press. Puspitasari,

I.

2009.

Mempengaruhi

Faktor-Faktor

Efektifitas

Iklan

Yang Dalam

Menumbuhkan Brand Awareness Studi Pada Program Periklanan Produk Telkom Flexi Pada Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang [Tesis]

Semarang:

Universitas

Diponegoro,

Program Studi Magister Managemen Rangkuti, F. 2002. The Power of Brand. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama. Riyanto,

M.

2008.

Analisis

Faktor

Yang

Mempengaruhi Efektifitas Iklan dan Implikasinya Terhadap Sikap Merek Studi Kasus Pada Iklan Ponds Di Kota Semarang. [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro Program Studi Magister Manajemen.

Saladin, D. 2001. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian. Bandung: Lindakarya. Shapiro,S dan H. S. Krishnan. 2001. Memory Based Measures for Assessing Advertising Effect: A Comparison of Explicit and Implicit Memosy effect”, Journal of Advertising Vol.30 Number 3. Fall 2001. Shimp, T. A. 2000. Periklanan Promosi Jilid I. Jakarta: Erlangga. Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. CV. Bandung: Alfabeta. Sutisna,

2003.

Komunikasi

Perilaku Pemasaran.

Remaja Rosdakarya.

Konsumen

&

Bandung:

PT

Majalah Investor juli 2012-XIV/229 www.tempo.co www.manulife-indonesia.com http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10 /16/09063798/Mengenal.Asuransi

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF