Inside this Issue

January 8, 2018 | Author: Anonymous | Category: Ilmu, Astronomi, Tata Surya
Share Embed Donate


Short Description

Download Inside this Issue...

Description

Februari 2013 Volume 6, Issue 2

Sebuah asteroid mendekati Bumi tengah bulan ini

"Tetapi perhitungan itu berdasarkan data sekarang yang bisa jadi berubah dengan data yang lebih banyak lagi. Namun ini tergolong sebagai asteroid yang mengancam Bumi karena orbitnya yang dekat dengan Bumi," katanya.

Inside this Issue

1 2 3 4

Sebuah asteroid mendekati Bumi tengah bulan ini Fakta tentang asteroid 2012 DA14 Asteroid

Science today

Menurut dia, dampak tumbukan asteroid itu ke Bumi kira-kira mirip dengan tumbukan di Tunguska pada 30 Juni 1908. Kala itu tumbukan di Tunguska menghancurkan hutan seluas DKI Jakarta di Siberia.

Orbit asteroid 2012 DA14 (NASA/JPL)

Sebuah asteroid berukuran sekitar 45 meter yang dinamai 2012 DA14 akan melintas sangat dekat dengan Bumi pada 15 Februari dan bisa disaksikan oleh pengamat antariksa di Indonesia pada Sabtu, 16 Februari 2013, sekitar pukul 02.26 WIB. "Titik terdekat dengan bumi itu hanya berjarak sekitar 21.000 kilometer, di wilayah orbit satelitsatelit GPS," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Prof Dr Thomas Djamaluddin kepada ANTARA di Jakarta, Senin. Menurut dia, perlintasan asteroid tersebut tidak akan berdampak apapun pada Bumi, tidak akan mengganggu kerja satelit-satelit di Bumi di orbit.

Ia menjelaskan, asteroid 2012 DA14 memang baru ditemukan pada 2012 oleh astronom Spanyol, namun karena orbitnya sudah diketahui maka perjumpaan setiap tahunnya sudah bisa diprakirakan. Para pengamat di Indonesia, kata dia, bisa mendeteksi asteroid itu menggunakan teleskop bila cuaca cerah pada Sabtu dini hari 16 Februari 2013 sekitar pukul 02.26 WIB, saat 2012 DA14 berada pada lintasan berjarak 21.000 kilometer dengan Bumi. Sebagai perbandingan, jarak bulan dan Bumi sekitar 380.000 kilometer. Menurut Thomas, astreoid 2012 DA14 akan tampak seperti bintang redup yang melintas relatif cepat dari arah langit Barat Daya menuju Timur Laut dari Bumi pada 16 Februari. Editor: Maryati

Sains Sekolah Athalia Regensi Melati Mas Blok B14 Tangerang Selatan Banten

Tetapi 97 tahun lagi atau tepatnya 16 Februari 2110 asteroid itu diperkirakan akan menumbuk Bumi, kata Thomas Djamaluddin.

SainsWeek 1

http://www.antaranews.com

Februari 2013

Fakta tentang asteroid 2012 DA14

Konsep artis tentang gambaran asteroid yang mendekati Bumi. (NASA)

Berikut fakta tentang asteroid 2012 DA14 yang akan mendekat ke Bumi pada 15 Februari 2013 seperti dikutip dari laman resmi Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). 1. Asteroid 2012 DA14 adalah obyek dekat Bumi dengan diameter sekitar 45 meter dan masa sekitar 130.000 metrik ton. 2. Asteroid 2012 DA14 ditemukan oleh La Sagra Sky Survey yang dioperasikan oleh Astronomical Observatory of Mallorca di Spanyol pada 23 Februari 2012. Jarak asteroid ini sekitar 4,3 juta kilometer saat dideteksi. 4. Pelintasan asteroid 2012 DA14 tahun 2013 sampai sekarang merupakan perlintasan asteroid yang terdekat dengan Bumi dalam beberapa dekade. Perlintasan asteroid dekat dengan Bumi lagi akan terjadi pada 16 Februari 2046, saat asteroid melintas tidak lebih dekat dari sejuta kilometer dari pusat Bumi. 5. Asteroid 2012 DA 14 melakukan perjalanan dengan kecepatan sekitar 28.100 kilometer per jam dan akan mencapai titik terdekat dengan Bumi pada 15 Februari 2013 atau 16

2

Februari 2013 sekitar pukul 02.26 WIB.

6. Saat mendekati Bumi, asteroid akan melintas di atas bagian timur Samudera Hindia, selepas Sumatera, mendekati posisi -6 derajat Lintang Selatan dan 97,5 derajat Bujur Timur. 7. Asteroid 2012 DA14 hanya akan mencapai jarak 27.700 kilometer di atas permukaan Bumi pada 15 Februari 2013. Jarak itu berada di luar atmosfer Bumi, tapi di dalam sabuk orbit satelit, yang berada sekitar 35.800 kilometer di atas permukaan Bumi. Jarak terdekat lintasan asteroid itu hanya 1/10 dari jarak Bumi dan bulan. 8. Saat melintasi Bumi, asteroid 2012 DA14 akan terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang. Asteroid itu bisa dilihat menggunakan teropong atau teleskop. Asteroid akan bisa dilihat dari beberapa bagian di Eropa, Afrika dan Asia, itu pun tergantung kondisi cuaca lokal. Asteroid itu akan terlihat bergerak relatif cepat melintasi langit dari selatan ke utara. 9. Asteroid 2012 DA14 akan berada dalam sistem Bumi/bulan selama 33 jam. 10. Pelintasan asteroid DA14 tidak akan mempengaruhi Bumi. Karena orbitnya dia tidak ada peluang

tabrakan dengan Bumi.Tapi kalau ada asteroid lain berukuran sebesar 2012 DA14, asteroid itu bisa mengeluarkan sekitar 2,5 megaton energi ke atmosfer dan menyebabkan kerusakan. Kondisi semacam itu terjadi tahun 1908 di Tuguska, Siberia, saat sebuah asteroid berukuran sekitar 30-40 meter meratakan hutan seluar 1.200 kilometer persegi di sekitar Sungai Podkamennaya Tunguska yang sekarang Krasnoyarsk Krai, Russia. 11. Karena lintasannya, tak akan ada peluang asteroid 2012 DA14 melewati bayangan Bumi. 12. Peluang asteroid 2012 DA14 akan mempengaruhi satelit atau pesawat ruang angkasa sangat kecil karena asteroid mendekat dari bawah Bumi, melintas di antara konstelasi satelit luar di geosynchronous orbit (35.800 kilometer) dan konsentrasi satelit yang jauh lebih dekat dengan Bumi. Hampir tidak ada satelit yang mengorbit di jalur yang akan dilewati asteroid. 13. Ilmuwan percaya ada sekitar 500.000 asteroid dekat Bumi yang ukurannya hampir sama dengan asteroid 2012 DA14 dan dari jumlah itu, kurang dari satu persen yang sudah ditemukan. 14. Ilmuwan di Near-Earth Object Program Office NASA di Pasadena, California, memperkirakan asteroid seukuran 2012 DA14 melintas sedekat ini rata-rata setiap 40 tahun dan perlintasan semacam itu bisa mempengaruhi Bumi, tapi hanya sekali setiap 1.200 tahun. (Sumber : NASA) Editor: Maryati http://www.antaranews.com

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Asteroid

Apakah asteroid itu? Asteroid adalah benda angkasa yang berupa pecahan kecil-kecil dan bergerak mengelilingi matahari. Pecahan kecil-kecil itu berupa batu dengan bentuk yang tidak beraturan. Asteroid disebut juga planet kecil atau planetoid. Ahli astronomi memperkirakan ada jutaan asteroid di angkasa. Dari data yang ada, diperkirakan asteroid dengan diameter lebih dari 1 km berjumlah antara 1,1 hingga 1,9 juta. Di mana asteroid berada? Asteroid menciptakan bidang orbit yang sangat luas. Orbitnya berada di antara orbit Mars dan Jupiter. Ahli astronomi menyebutnya sebagai sabuk asteroid. Namun pada kenyataannya, sebagian asteroid ada yang mengorbit di luar sabuk. Salah satu asteroid, Hidalgo, pernah berada pada posisi yang lebih dekat dengan Matahari dibandingkan Merkurius. Asteroid Hermes kadang mendekati orbit Bumi dengan jarak 320.000 km –jarak yang lebih dekat daripada jarak Bumi ke Bulan–. Penemuan asteroid Penemuan asteroid berawal ketika para ahli astronomi melihat ada kekurangan pada Hukum Bode, hukum yang mereka gunakan untuk menaksir jarak relatif antara planetplanet dengan Matahari.

Hukum Bode dikemukakan oleh Johann Elert Bode, seorang ahli astronomi Jerman, pada tahun 1772. Bode menyatakan bahwa jarak yang semakin besar antara planet dan Matahari mengikuti suatu perbandingan yang teratur. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata Hukum Bode tidak dapat diterapkan pada Neptunus dan Pluto. Sebelum ditemukan Neptunus dan Pluto, Hukum Bode dianut oleh para ahli astronomi. Mereka menemukan masalah ketika dihadapkan pada fakta bahwa jarak antara Mars dan Jupiter sangat besar. Hal itu tentu saja tidak dapat dijelaskan dengan Hukum Bode. Para ahli astronomi menyimpulkan bahwa ada planet di antara Mars dan Jupiter yang belum dapat mereka temukan. Pada 1 Januari 1801, seorang ahli astronomi Italia bernama Guiseppi Piazzi mengumumkan bahwa ia menemukan sebuah benda di antara Mars dan Jupiter. Piazzi mempunyai kcenderungan bahwa benda itu adalah komet. Mendengar temuan Piazzi, Bode menyimpulkan benda itu adalah planet yang dicari-cari para ahli astronomi. Penemuan Piazzi dilanjutkan oleh Karl Friendrich Gauss, seorang ahli matematika Jerman. Gauss berhasil menaksir bidang orbit planet itu. Planet itu diberi nama Ceres, diambil dari nama dewi tumbuhtumbuhan Romawi. Selanjutnya ahli astronomi menemukan planet lain, yaitu Pallas (1802), Juno (1804), dan Vesta (1807). Para ahli astronomi menyadari planet-planet yang mereka temukan terlalu kecil ukurannya untuk disebut planet. Benda-benda angkasa yang mereka temukan lebih tepat disebut planet kecil atau planetoid atau asteroid.

Asal-usul asteroid Pada awalnya, ahli astronomi meyakini bahwa asteroid berasal dari sisa-sisa planet yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter yang meledak. Planet itu mendekati Jupiter pada jarak yang sangat dekat sehingga meledak karena gaya tarik Jupiter. Ledakan menyebabkan planet menjadi kepingan-kepingan dan saling berbenturan sehingga memiliki orbit yang berbeda-beda. Keyakinan itu terbantahkan oleh teori baru yang menyatakan bahwa asteroid adalah bongkahan bendabenda angkasa yang tidak pernah berkumpul menyatu membentuk planet. Teori ini menyatakan bahwa gaya tarik Jupiter ikut berperan menghalangi bongkahan bendabenda angkasa tersebut untuk membentuk benda yang utuh. Seperti apa orbit asteroid? Orbit asteroid sangat berbeda dengan orbit planet. Saat mengorbit, asteroid kadang menjadi sangat dekat dengan Matahari. Salah satunya adalah Hidalgo. Orbit Hidalgo kadang berjarak 30 juta kilometer atau separuh jarak Merkurius ke Matahari. Orbit asteroid dapat saling menyilang satu sama lain. Bidang orbit asteroid juga sering membentuk sudut yang lebih besar daripada 30°dengan bidang orbit planet. Selama ini belum pernah diketahui terjadi tumbukan antar asteroid atau antara asteroid dengan planet. Meskipun demikian, pada tahun 1937, jarak antara Hermes dan Bumi mencapai 777.000 kilometer. Lebih dekat daripada Bulan. Sumber: Diktat Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Asteroid Ikhlasul Ardi Nugroho, M.Pd. staff.uny.ac.id

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3

Februari 2013

1 Feb Edwin Armstrong

Virus DNA

http://users.erols.com

http://www.sciencelearn.org.nz

Lloyd Viel Berkner

http://www.agu.org

Born 1 Feb 1905; died 4 Jun 1967 at age 62. American physicist and engineer who first measured the extent, including height and density, of the ionosphere (ionized layers of the Earth's atmosphere), leading to a complete understanding of radio wave propagation and he helped develop radar systems, especially the Distant Early Warning system. He later investigated the origin and development of the Earth's atmosphere. Early in his career, he worked on radio navigation beacons for the Airways division of the Bureau of Lighthouses (1927-28), as radio engineer on the Byrd Antarctic expedition (1928-30). Returning to the U.S. Bureau of Standards (1930-33) he studied the ionosphere using radio-pulse transmissions, then terrestrial magnetism with the Carnegie Institution (1933-51).

Died 1 Feb 1954 at age 63 (born 18 Dec 1890). Edwin Howard Armstrong was an American electrical engineer and inventor who laid the foundation for much of modern radio and electronic circuitry. Fascinated by radio from childhood, he built a 125-foot-tall antenna in the front yard in 1910 and invented the continuous-wave transmitter (1912), the regenerative circuit (1912), superheterodyne circuits (1918), and frequency modulation for the FM radio system (1933). His inventions and developments form the backbone of radio communications as we know it. Exhausted by nonstop patent battles from the 1920s on, he took his own life. Nevertheless, he won most of the suits posthumously.

In 1944, DNA was identified as the hereditary agent in a virus, published in a report by O.T. Avery, Colin MacLeod, and Maclyn McCarty. This crucial discovery in molecular genetics - that genetic information is carried in the nucleotide sequence of DNA - arose incidentally while studying pneumococcus to monitor the epidemic spread of pneumonia. Since 1928, when British physician Frederick Griffith had found that extracts of a pathogenic strain of that virus could transform a harmless strain into a pathogenic one, scientists had searched for the "transforming factor." The work by Avery, et al., now identified the transforming molecule as DNA, having ruled out, through extract digestions, RNA, protein, and polysaccharide capsular material.

(www.todayinsci.com)

4

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF