pemenuhan hak –hak konstitusional warga negara dalam peraturan

January 8, 2018 | Author: Anonymous | Category: Ilmu sosial, Hukum
Share Embed Donate


Short Description

Download pemenuhan hak –hak konstitusional warga negara dalam peraturan...

Description

PEMENUHAN HAK –HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA DALAM PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)

YUDISTIRA Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang E-mail: [email protected]

Abstract Reform in Indonesia led to many changes in the life of nation and state in Indonesia, one of which is a constitutional amendment. Demands for upholding the respect and fulfillment of human rights occur in all the order of life of the nation, the same thing happened in the city of Palembang as the provincial capital that has developed very rapidly and lead to the metropolis, the issue of Human Rights has also always raised. The issue of Human Rights in the city are usually a lot going on as a result of the development of the city that leads to the modern city which requires the construction of facilities and infrastructure in the end if it is not taken seriously will give rise to the issue of Human Rights among others, How Implementation of enforcement and protection as well as arrangements Rights Man in Regional Regulation Palembang City, is the role of the Regional Representatives Council Palembang in implementing human rights in the regulatory area of the city of Palembang, How the implementation of the human rights set out in the Regional Regulation Palembang Not all the rights of the constitutional rights of citizens stipulated in local legislation in Palembang , even if there is an attempt to fulfill these rights in local legislation, Role of the Regional Representatives Council Palembang city is not maximized in the realization of the constitutional citizen's rights in the regulatory area of the city of Palembang, it is caused by a lack of understanding of the members of the Regional Representatives Council Palembang about these rights, implementation of the constitutional citizen's rights set out in local regulations in Palembang, among others can be viewed on the regulation of free education, free school regulations, regulations on the provision of legal assistance to people who can not afford. Key words : Meeting the Constitutional Rights of Citizens Abstrak Reformasi di Indonesia menyebabkan banyak terjadinya perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia salah satunya adalah amandemen konstitusi. Tuntutan akan adanya penegakan penghormatan dan pemenuhan Hak Asasi Manusia terjadi disemua tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, hal yang sama juga terjadi di kota Palembang sebagai ibukota Propinsi yang mengalami perkembangan yang sangat pesat dan mengarah kepada kota metropolitan , persoalan Hak Asasi Manusia juga selalu mengemuka. Persoalan Hak Asasi Manusia dikota biasanya banyak

terjadi sebagai dampak dari perkembangan kota yang mengarah kepada kota yang modern dimana memerlukan pembangunan sarana dan prasarana yang pada akhirnya jika tidak ditangani secara serius akan menimbulkan persoalan Hak Asasi Manusia diantaranya , Bagaimanakah Implementasi Penegakan dan perlindungan serta pengaturan Hak Asasi Manusia dalam Peraturan Daerah Kota Palembang, Apakah peranan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palembang dalam mengimplementasikan Hak Asasi Manusia dalam peraturan daerah kota Palembang, Bagaimana pelaksanaan Hak Asasi Manusia yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Palembang Belum semua hak hak konstitusional warga diatur dalam peraturan daerah kota Palembang, kendatipun ada usaha untuk memenuhi hak-hak tersebut dalam peraturan daerah,Peranan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Palembang belum maksimal dalam mewujudkan hak –hak konstitusional warga dalam peraturan daerah kota Palembang, hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Palembang tentang hak-hak tersebut , Implementasi hak –hak konstitusional warga yang diatur dalam peraturan daerah kota Palembang antara lain bisa di lihat dari Perda pendidikan gratis, perda sekolah gratis, Perda tentang pemberian bantuan hukum kepada masyarakat yang tidak mampu . Kata kunci : pemenuhan hak Konstitusional warga Pendahuluan

memenuhi hak-hak sebagaimana

Reformasi

di

Indonesia

diatur dalam konstitusi termasuk

menyebabkan banyak terjadinya

didalamnya

perubahan

budayanya .1

dalam

kehidupan

berbangsa

dan

bernegara

Indonesia

salah satunya adalah

amandemen

di

konstitusi.

hak-hak

Tuntutan penegakan

sosial

akan

adanya

penghormatan

pemenuhan HAM

dan

terjadi disemua

Amandemen tersebut dimaksudkan

tatanan kehidupan berbangsa dan

agar tujuan negara

bernegara, hal yang sama juga

sebagaimana

termaktub dalam

alenia ketiga

terjadi

dalam

wilayah

Propinsi

Pembukaan Undang-Undang Dasar

Sumatera Selatan khususnya Kota

Republik Indonesia

Palembang

tahun 1945

sebagai

(UUD 1945) dapat segera terwujud,

Propinsi

reformasi tidak saja menyebabkan

perkembangan yang sangat pesat

terjadinya

dan

perubahan

ketatanegaraan semakin

tetapi

gencar

dan

sistm juga

negara

melindungi,menghormati

mengarah

mengalami kepada

kota

metropolitan , persoalan HAM juga

berani

masyarakat menyuarakan tuntutan agar

yang

ibukota

dapat serta

1

.Jimly Asshiddiqi, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, Makalah dalam Stadium generale Converence Corporate Forum For Community Development, Jakarta 19 Desember ,2005, hlm 3

selalu mengemuka. Persoalan HAM dikota

biasanya

sebagai

banyak

terjadi

dampak

Penimbunan yang

tidak

rawa-rawa

terkendali

yang

dari

dilakukan oleh para pengembang di

perkembangan kota yang mengarah

Kota Palembang juga berpengaruh

kepada kota yang modern dimana

kepada

memerlukan pembangunan sarana

tidak

dan prasarana yang pada akhirnya

tetapi

jika tidak ditangani secara serius

misalnya

timbulnya

akan menimbulkan persoalan HAM2

kemacetan

hal

Kota

merupakan

bagian

dari

perkembangan di wilayah propinsi

pelanggaran

hak-hak

sosial

Sumatera Selatan dalam beberapa

masyarakat, kondisi demikian jika

tahun

tidak

Palembang

terakhir

sebagai

ini

pusat

akibat

dari

timbulnya saja

permasalahan

masalah

juga

pertanahan

berdampak

diatur

ini

dalam

luas banjir,

tentu

juga

peraturan

perkembangan kota yang sangat

daerah akan menimbulkan banyak

pesat

menimbulkan

persoalan4

HAM,

misalnya

persoalan

pembangunan

Namun

pasar-pasar modern dan retail yang

pembangunan

tidak diatur secara tegas dalam

pemerintah daerah juga banyak

peraturan

berdampak

memperhatikan aspek pemenuhan

kepada menurunya jumlah pasar-

HAM pendidikan gratis dari tingkat

pasar tradisional,

yang secara

Sekolah Dasar (SD) sampai dengan

langsung juga akan berpengaruh

Tingkat Sekolah Menengah Atas

kepada

(SMA), program berobat gratis,

daerah

menurunnya

pedagang-pedagang juga

berpengaruh

jumlah tradisional kepada

hilangnya lapangan pekerjaan .3

serta program

demikian kota

dalam

Palembang

pembuatan akte

kelahiran secara gratis merupakan bagian dari pemenuhan hak hak sosial

budaya

masyarakat

yang

2

. Eko Riyadi, Faktor penyebab timbulnya persoalan Haka Asasi Manusia dalam Pembangunan kota, PUSHAM UII, Yogyakarta, 2011, 26 3 . Yudistira Rusydi, Perlunya Pengaturan Pembangunan Pasar Modern dalam Rangka Melindungi Pasar-pasar

Tradisional di Kota Palembang sebagai bagian dari Perlindungan HAM, Jurnal Konstitusi, PKK. Univ Muhammadiyah Palembang, edisi 2 Nop. 2010 , hlm 46 4 .Ibid, hlm 36

sudah diatur dalam

peraturan

ketentuan mengenai HAM

telah

daerah kota Palembang, namun

mendapatkan

demikian

konstitusional yang sangat kuat

dalam

tatanan

implementasinya

kebijakan-

dalam

jaminan

Undang-Undang

Dasar.

kebijakan ini masih banyak yang

Sebagian besar materi Undang-

tidak tepat sasaran dan cenderung

Undang

Dasar

diskriminatif

berasal

dari

dan

adakalanya

dikaitkan dengan unsur politis5 Secara

nasional

mewujudkan

hal

ini

sebenarnya

rumusan

Undang-

Undang yang telah disyahkan sebeguna

lumnya, yaitu UU tentang HAM.

tersebut

Dalam rumusan UUD 1945 HAM

dipandang perlu menjadikan HAM

mencakup

ketentuan-ketentuan

sebagai

baru

belum

bagian

konstitusi

yang

dalamnya,

UUD 1945 adalah dimasukkannya

dalam Undang-Undang Dasar dapat

aturan tentang HAM dalam pasal 28

mencakup lima kelompok materi

huruf a sampai dengan pasal 28

sebagai berikut:

j

UUD

1945,

dengan

dimasukkannya HAM bagian dari hukum dasar maka

menimbulkan

rumusan

di

Indonesia, hasil amandemen ke-2

huruf

maka

dimuat

HAM

1. Tanggungjawab Negara dan Kewajiban Asasi Manusia a. Setiap

orang

wajib

kewajiban bagi pembentuk aturan-

menghormati HAM orang

aturan

lain

dibawah

UUD

1945

dalam

memasukan unsur HAM sebagai

kehidupan

bagian yang harus diatur di dalam

bermasyarakat,

peraturan

perundang-undangan

berbangsa,

yang dibentuk

6

bernegara.

Sebagaimana telah berhasil dirumuskan Perubahan 5

dalam Kedua

UUD

tertib

dan

b. Dalam menjalankan hak

naskah

dan kebebasannya, setiap

1945,

orang wajib tunduk pada

. Yudistira Rusydi, Pemenuhan HakHak sosal masyarakat kota Palembang, Jurnal Konstitusi MKRI, Edisi, Juni 2011, hlm 24 6 . Ibid, hlm 4

pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud semata-

mata

untuk

menjamin

pengakuan

dan

harus pula dipahami bahwa setiap orang

memiliki

kewajiban

dan

penghormatan atas hak

tanggungjawab yang juga bersifat

dan kebebasan orang lain

asasi. Setiap orang, selama hidup-

serta

nya

untuk

memenuhi

sejak

sebelum

kelahiran,

tuntutan keadilan sesuai

memiliki hak dan kewajiban yang

dengan nilai-nilai agama,

hakiki

moralitas dan kesusilaan,

Pembentukan negara dan pemerin-

keamanan dan ketertiban

tahan, untuk alasan apapun, tidak

umum dalam masyarakat

boleh menghilangkan prinsip hak

yang demokratis

dan kewajiban yang disandang oleh

c.Negara bertanggungjawab

setiap

sebagai

manusia.

manusia.

Karena

itu,

atas perlindungan, pema-

jaminan hak dan kewajiban itu

juan,

tidak ditentukan oleh kedudukan

penegakan,

dan

pemenuhan hak-HAM. d.

Untuk

orang sebagai warga suatu negara.

menjamin

Setiap orang di manapun ia berada

HAM,

harus dijamin hak-hak dasarnya.

dibentuk Komisi Nasional

Pada saat yang bersamaan, setiap

HAM

orang di manapun ia berada, juga

pelaksanaan yang

independen

bersifat

dan

memihak

yang

bentukan,

susunan

kedudukannya

tidak

wajib

pem-

orang lain sebagaimana mestinya.

dan

Keseimbangan kesadaran akan ada-

diatur

nya hak dan kewajiban asasi ini

dengan undang-undang. Ketentuan-ketentuan

menjunjung

tinggi

HAM

merupakan ciri penting pandangan

yang

dasar bangsa Indonesia mengenai

memberikan jaminan konstitusional

manusia dan kemanusiaan yang

terhadap HAM itu sangat penting

adil

dan bahkan dianggap merupakan

pengaturan

salah satu ciri pokok dianutnya

ketentuan

prinsip negara hukum di suatu

lahirlah UU Nomor 39 tahun 1999

negara. Namun di samping HAM ,

sebagai aturan dalam pelaksanaan

dan

beradab. lebih

Sebagai

lanjut

tersebut,

dari

kemudian

HAM di Indonesia. HAM menurut UU

Pengertian

39 tahun 1999

maupun

masyarakat

pemerintah sebagai

melekat

mewujudkan

keberadaan

hakekat

manusia

dan

sebagai

satu

strategi yang dilaksanakan oleh

adalah : “ Seperangkat hak yang pada

Salah

usaha untuk perlindungan,

penghormatan

serta

penegakan

makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan

HAM adalah dengan memasukkan

Merupakan

yang

norma-norma HAM sebagai bagian

wajib dihormati, dijunjung tinggi

dari setiap peraturan perundang-

dan

negara,

undangan

Hukum, Pemerintah dan setiap

Indonesia,

orang

serta

perundang-undangan yang berlaku

perlindungan harkat dan martabat

secara nasional maupun peraturan

Manusia” Dalam UU 39 tahun 1999

perundang-undangan yang berlaku

disebutkan

didaerah dalam hal ini Peraturan

anugerah-Nya

dilindungi demi

oleh

kehormatan

bahwa

strategi

penegakan HAM tahap

Pertama,

tahap

status

(prescriptive pemerintah beberapa

penentuan

status)

Daerah

menetapkan

ketentuan

perundang-

berlaku

baik

di

peraturan

selanjutnya

disingkat

dengan PERDA.

dimana

telah

yang

Kota Palembang salah satu

kota

sebagai mengalami

perkembangan

pesat

undangan tentang HAM, selain itu

beberapa

belakangan ini

pemerintah

tentu juga secara konstitusional

menerima

norma-

tahun

dalam

norma internasional, baik melalui

harus

ratifikasi maupun institusionalisasi

melindungi dan menghormati HAM

norma-norma HAM internasional ke

dalam

dalam

sistem Kedua,

aturan

setiap

pelaksanaan

hukum

nasional.

pembangunan yang dilaksanakan

tahap

penataan

yang

secara

consistent

dan berkewajiban untuk

konsisten

behavior),

(rule

tahap

ini

diatur

bagian

dari

Selatan

dan

dari

HAM

secara

konsisten, baik oleh Pemerintah

peraturan

daerah . Kota Palembang sebagai

akan ditandai oleh penghormatan penegakan

dalam provinsi

Sumatera

banyak menjadi contoh

daerah

lainnya

dengan

kebijakan dari pemerintah daerah

propinsi

misalnya

program

diatas menarik untuk diteliti lebih

sekolah gratis, berobat gratis ,

lanjut

dan dalam tahun terakhir ini

HAM sebagai hak konstitusional

penataan kawasan kumuh dengan

warga

swadaya

kota Palembang.

masyarakat

dan

ekonomi

mikro

menggerakkan masyarakat

tentu

saja

hal

ini

bagaimana

Pemenuhan

dalam Peraturan Daerah

Rumusan Masalah

sebagai bagian dari implementasi

Dari uraian yang disebutkan

perlindungan dan Penegakan HAM

dalam latar belakang diatas maka

dikota

permasalahan yang akan dibahas

Palembang

,

namun

demikian di Kota Palembang bukan

dalam Penelitian ini adalah :

tidak mempunyai masalah dalam

1. Bagaimanakah

Implementasi

Penegakan

perlindungan

pelaksanaan

pembangunan

dilaksanakan

yang

penegakan

Perlindungan

HAM,

pemerintah

dan

kebijakan

daerah

banyak

menimbulkan

persoalan

dan

pelanggaran

Hak-hak

sosial

masyarakat

terutama

pertanahan

,

izin

masalah

penimbunan

dan

serta pengaturan HAM

dalam

Peraturan Daerah (PERDA) Kota Palembang ? 2. Apakah

peranan

Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palembang

dalam

mengimplementasikan

HAM

rawah-rawah dan penanggulangan

dalam peraturan daerah kota

pedagang

kakilima,

Palembang ?

bagaimana

perencanaan

APBD,

3. Bagaimana pelaksanaan HAM

menyentuh

secara

yang diatur dalam Peraturan

yang

belum

kemudian

langsung kepada masyarakat serta persoalan sejalan

lainnya dengan

konstitusional menjadi pemerintah

yang

tidak hak-hak

masyarakat kewajiban kota

yg dari

Palembang.

Dengan latar belakang

Daerah Kota Palembang ?

tersebut

Metode Penelitian : Metodologi pada hakekatnya memberikan

pedoman

mempelajari,

menganalisa

memahami

untuk dan

persoalan-persoalan

yang dihadapi. Bertolak dari judul

Palembang menginginkan adanya

dan permasalahan yang mendasari

jaminan

penelitian ini, ada beberapa hal

penghormatan HAM sebagai hak

yang

kontitusionalnya

menyangkut

metode

perlindungan

dan

yang

diatur

penelitian ini yang antara lain jenis

dalam aturan yang bersifat formal

penelitian,

yaitu

metode

pendekatan

Peraturan

daerah

kota

serta masalah yang diteliti

Palembang.

Jenis Penelitian

Populasi dan Penentuan Sampel

Penelitian ini adalah penelitian

Penentuan

yuridis

dengan menggunakan cara

empiris yang berusaha

memahami, memberi

memecahkan penjelasan

dan

terhadap

wilayah

Random

Sampling

mengambil

jumlah

penelitian Non

dengan unsur

yang

permasalahan yang ada pada masa

diinginkan dengan cara memilih

sekarang

yang paling mungkin dicapai oleh

(aktual),

dengan

mengumpulkan data, menyusun,

peneliti

yang

memiliki

mengklarifikasikan

karakteristik tertentu.

Wilayah

dan

menganalisa

dan

serta

penelitian adalah kota Palembang .

yang

Untuk menentukan sampel yang

dipergunakan adalah data Primer

bertolak dari asumsi realitas sosial

dan data Sekunder

itu,

Metode Pendekatan Masalah

pengambilan

Pendekatan

masalah

memuat unsur-unsur Sampel yang

mempergunakan

pendekatan

diambil berdasarkan populasi dari

Juridis

(Socio-Legal

Peraturan Daerah, Kepala bagian

membahas

Hukum dan perundang-undangan

permasalahan antara faktor juridis

kota Palembang dan Anggota DPRD

menginterpretasikan.

Sosiologis

Approach) terhadap

karena faktor

Data

sosiologis.7

Terutama sekali masyarakat kota

diperlukan

metode

sampel

yang membidangi

dengan

Hukum dan

HAM. Teknik Pengumpulan Data

7

. Soerjono Seokanto, Pengantar Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 1998, hlm 28

Adalah untuk mengumpulkan data dari

sumber-sumber

penelitian,

baik

dari

sumber

data

primer

sumber

data

data

primer

Secara

diperoleh melalui : Melaksanakan

implementasi

studi lapangan dengan mengkaji

pelaksanaan

maupun

dari

sekunder.

Sumber

peraturan

daerah

yang

diberlakukan wawancara

pihak-pihak

Peraturan

Daerah

(PERDA) Kota Palembang :

telah

kemudian dengan

HAM

sederhana bisa

diartikan

atau

Majone

penerapan.

dan

mengemukakan

Wildavsky implementasi

sebagai evaluasi.

Browne

dan

terkait dengan objek penelitian

Wildavsky mengemukakan bahwa

dalam hal ini Pemerintah kota

”implementasi

adalah

Palembang dan Dewan Perwakilan

aktivitas

yang

Rakyat

menyesuaikan”9.

Daerah

(DPRD)

kota

Palembang Sumber data sekunder

implementasi

diperoleh

yang

melalui

Penelitian

saling

perluasan saling Pengertian

sebagai

aktivitas

menyesuaikan

Perpustakaan (Library Research).

dikemukakan

Melalui teknik pengumpulan data

Adapun Schubert

dapat dipelajari hukum sebagai

bahwa

”implementasi

dependent variabel yang timbul

sistem

rekayasa.”

dari resultant berbagai kekuatan

pengertian di atas memperlihatkan

dalam proses sosial.

8

bahwa

oleh

juga

kata

Mclaughin

.

mengemukakan adalah

Pengertianimplementasi

bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme

Pembahasan

mengandung

arti

bahwa

implementasi

bukan

sekadar

aktivitas, tetapi suatu kegiatan

1. Implementasi Penegakan dan perlindungan serta pengaturan

8

Roni Hanityo Soemitro, 1990, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Cetakan IV, Ghalia Indonesia.

9

Majone dan Wildavsky, Implementasi Hak Asasi Manusia dalam Hukum Positif (terjemahan Mathius Warau), PT.Gramedia Interyasa, Jakarta, 2009 , hlm.21 .

yang

terencana

dan

secara

dilakukan

manusia Indonesia seutuhnya

sungguh-sungguh

dan

kemampuannya

berdasarkan acuan norma tertentu

berpartisipasi dalam berbagai

untuk mencapai tujuan kegiatan.

bidang kehidupan.

Sebagai warga negara yang baik



Untuk mempertahankan hak-

kita mesti menjunjung tinggi nilai

hak warga negara di Indonesia

hak

sewenang-wenang

azasi

manusia

tanpa

membeda-bedakan

status,

negara

dan

aparat mendorong

golongan, keturunan, jabatan, dan

tumbuh/berkembangnya

lain sebagainya.10

pribadi

Jadi,

implementasi

adalah

bagaimana

dilaksanakan

secara

manusia

HAM

Multidimensional.

HAM

Implementasi

sungguh-

peraturan

daerah

yang

HAM dalam telah

diatur

sungguh berdasarkan acuan norma

dalam keputusan bersama antara

tertentu agar tujuan

menteri dalam negeri dan menteri

dapat

tercapai

dari HAM baik.

hukum dan HAM nomor 20 tahun

Implementasi merupakan bentuk

2012 dan nomor 77 tahun 2012,

tindak

dalam keptusan bersama ini diatur

lanjut

Tujuan

dari

dengan atau

penerapan,

Implementasi

HAM

11

adalah : 

HAM dalam peraturan daerah ,

Mengembangkan kondisi yang

Pasal 28 huruf I ayat (4) Undang-

kondusif bagi pelaksanaan HAM

Undang

sesuai

Indonesia Tahun 1945 menegaskan,

1945, 

tentang bagaimana implementasi

dengan Pancasila, UUD dan Piagam

PBB serta

bahwa

Dasar

Negara

perlindungan,

Republik pemajuan,

Deklarasi Universal HAM.

penegakan, dan pemenuhan HAM

Meningkatkan

adalah tanggung jawab negara,

dan

penegakan

berkembangnya

perlindungan HAM

guna pribadi

terutama pemerintah. Pemerintah wajib

dan

bertanggung

jawab

untuk menghormati, melindungi, 10

. Ibid, hal 28 . Bazar Harahap, Hukum dan Hak Asasi Manusia, USU PRESS, Medan, 2004,hal. 48

memenuhi,

menegakkan,

dan

11

memajukan HAM yang juga diatur

dalam Undang-Undang Nomor 39

Daerah merupakan salah satu jenis

Tahun 1999 tentang HAM

Peraturan

peraturan

dan

perundang-undangan

yang

Perundang-undangan dimaksudkan

sebagai

dalam bidang HAM serta hukum

instrumen

internasional tentang HAM yang

menyelenggarakan

diterima

oleh

di daerah dalam rangka otonomi

Republik

Indonesia. Salah satu

upaya

Pemerintah

untuk

hukum

dalam

pemerintahan

daerah.

melaksanakan

Presiden Republik Indonesia

kewajiban tersebut adalah dengan

melalui Peraturan Presiden Nomor

melaksanakan ketentuan Pasal 72

23 Tahun 2011 tentang Rencana

Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Aksi

1999, yaitu melakukan langkah

Indonesia

implementasi yang efektif dalam

menugaskan Gubernur membentuk

bidang hukum, politik, ekonomi,

Panitia

sosial,

Bupati

budaya,

pertahanan

Nasional

HAM

(RANHAM)

Tahun RANHAM

/

2011-2014 Propinsi,

Walikota

dan

membentuk

keamanan negara, dan bidang lain.

Panitia RANHAM Kabupaten/Kota,

Langkah implementasi HAM

yang salah satu program utamanya

di bidang

peraturan perundang-

adalah Harmonisasi Rancangan dan

undangan

antara

dapat

Evaluasi

Peraturan Daerah. Agar

dilakukan

dalam

penyusunan

program

harmonisasi

peraturan

lain

perundang-undangan

dan

evaluasi

rancangan

peraturan

daerah

yang memuat nilai – nilai HAM,

dapat berlangsung dengan baik,

termasuk

produk hukum daerah.

maka diperlukan Parameter HAM

Dalam Pasal 18 ayat (6) Undang-

dalam pembentukan produk hukum

Undang

daerah.

Dasar

Negara

Republik

Secara produk

umum

Indonesia Tahun 1945 menegaskan,

pembentukan

bahwa

Pemerintahan

Daerah

daerah agar memperhatikan hal-

berhak

menetapkan

Peraturan

hal sebagai berikut :

hukum

12

Daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi 12

dan tugas pembantuan. Peraturan

. Lihat Surat Keputusan Bersama (SKB), Menteri Kehakiman dan HAM dengan Menteri

Non Diskriminasi Materi

strategis untuk menciptakan dan

muatan

produk

mewujudkan peraturan-perundang

hukum daerah tidak boleh bersifat

undangan yang materi muatannya

diskriminasi

bentuk

sensitif dan responsif gender yaitu

atau

melalui pengintegrasian perspektif

pengucilan yang langsung ataupun

gender dalam suatu produk hukum

tak

daerah dan/atau kebijakan teknis

dalam

pembatasan,

pelecehan,

langsung

didasarkan

pada

pembedaan manusia atas dasar

operasional

agama, suku, ras, etnik, kelompok,

kesejahteraan

golongan,

sebagaimana yang diidamkan oleh

status

sosial,

status

untuk

mewujudkan

dan

ketentraman

ekonomi, jenis kelamin, bahasa,

masyarakat luas.

keyakinan politik, yang berakibat

parameter

pengurangan, penyimpangan, atau

Peraturan Pemerintah nomor 38

penghapusan

pengakuan,

Tahun 2007 tentang Pembagian

penggunaan

Urusan

pelaksanaan,

atau

HAM

Bahwa dalam mengacu

Pemerintahan

antara

HAM dan kebebasan dasar dalam

Pemerintah,

kehidupan baik individual maupun

Propinsi dan Pemerintah Daerah

kolektif

politik,

Sejalan dengan keputusan bersama

ekonomi, hukum, sosial, budaya

antara menteri hukum dan HAM

dan aspek kehidupan lainnya.

dan menteri dalam negeri nomor

Kesetaraan Gender

22 dan nomor 77 tahun 2012

dalam

bidang

Masalah mengupayakan hukum

daerah

Pemerintah

pada

Daerah

pokok

untuk

dimana diwajibkan kepada seluruh

substansi

produk

pemerintah daerah baik propinsi

termasuk

teknis

maupun kabupaten kota

untuk

kebijakan operasional yang sensitif

mempedomani ketentuan tersebut

dan responsif terhadap berbagai

ditas

persoalan

peraturan daerah. Sejalan dengan

dalam

masyarakat,

dalam

diantaranya persoalan kesenjangan

perkembangan

gender.

yang

Langkah

praktis

dan

kota

demikian

mengarah Dalam Negeri nomor 20 dan nomor 77 tahun 2012

pembentukan Palembang

pesat

kepada

yang kota

metropolitan maka sudah menjadi

suatu keharusan menjalankan roda

sampai dengan tahun 2015, maka

pemerintahan

didasarkan

hampi semua peraturan daerah

perundang-

yang dibentuk telah megatur dan

kepada

peraturan

undangan dalam

harus

yang

ada

pembentukan

daerah

(PERDA).

termasuk

mengimplementasikan

peraturan

didalamnya, hal tersebut dapat

Pembentukan

dilihat

dengan

hak-HAM

tidak

peraturan daerah kota Palembang

penolakan

dimulai

peraturan daerah kota Palembang

dari

pengusulan

atau

adanya

pembatalan

rancangan

peraturan

daerah

oleh kementerian dalam negeri

selanjutnya

disingkat

dengan

dalam tiga tahun terakhir ini,

berasal dari

karena setiap rancangan peraturan

pihak eksekutif yaitu dari walikota

daerah sebelum diberlakukan harus

Palembang,

dikonsultasikan

raperda yang dapat dan

Raperda

yang

terlebih

dahulu

berasal dari pihak legislative yakni

kepada kementerian dalam negeri

usul

inisiatif

Palembang,

DPRD

kota

melalui

berdasarkan

hasil

Selatan13

peninjauan langsung ke DPRD kota

Gubernur

Lebih

Sumatera

lanjut

Palembang dan Sekretariat daerah

Maherudin

kota Palembang,

Hukum Pemkot Palembang) dalam

ada

dalam

dari data yang

setiap

tahunnya

Peraturan daerah yang

berhasil

dibentuk dan diberlakukan

rata-

,SH

menurut

(kepala

bagian

pembentukan peraturan daerah , DPRD

dan

Palembang

pemerintah diharuskan

kota untuk

rata diatas 10 peraturan daerah

mempedomani keputusan bersama

berikut

peraturan

Palembang

dalam

daerah

kota

antara menteri dalam negeri dan

tiga

tahun

menteri hukum dan HAM nomor 22

terakhir : Berdasarkan hasil penelitian terhadap peraturan daerah yang

dan

77

tahun

2012

tentang

pedoman pengaturan HAM dalam peraturan

daerah,

dan

dalam

dibuat oleh DPRD dan Pemerintah kota Palembang dalam tiga tahun terakhir yaitu sejak tahun 2010

13

. Wawancara dengan Maherudin, SH, Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota Palembang, tgl 26 Juli 2015

pembentukan

peraturan

daerah

khususnya mengenai Anggaran ,

2.

Peranan Dewan Perwakilan

Pendapatan dan Belanja Daerah

Rakyat Daerah (DPRD) Kota

(APBD) daerah harus mematuhi

Palembang

ketentuan

mengimplementasikan

bahwa

dalam

APBD

dalam HAM

harus dianggarkan minimal 20%

dalam Peraturan Daerah kota

anggaran

Palembang

untuk

bidang

kesehatan,dan

anggaran

Salah satu perubahan yang

pendidikan juga 20% dalam rangka

merupakan

hasil

memenuhi hak-hak konstitusional

reformasi

adalah

warga,

terhadap

sistem

pemerintahan

diimpelentasikan dalam peraturan

daerah,

sistem

pemerintahan

daerah

sejak

daerah pasca reformasi mengalami

tahun 2010. Implementasi HAM

babak baru yang lebih memberikan

dalam

kota

harapan bagi terwujudnya keadilan

dapat

dan pemerataan bagi masyarakat.

ketentuan kota

Palembang

peraturan

Palembang

ini

secara

daerah tegas

sudah

dari

gerakan perubahan

dilihat dalam peraturan daerah

Dengan diberlakukannya UU No. 22

nomor : 9 tahun 2012 tentang

dan

pemberian bantuan hukum gratis

Pemerintahan

kepada warga yang tidak mampu.

Perimbangan

Peraturan daerah kota Palembang

Pusat

tentang pemberian bantuan hukum

diganti dengan UU No. 32 dan 33

gratis telah dilaksanakan dalam

tahun

tiga tahun terakhir ini melalui

tersebut

telah

kerja

kekuasaan

baik

sama

dengan

Lembaga

25

dan

Bantuan Hukum Palembang (LBH-

maupun

Palembang)

kepada

Perguruan

dan Tinggi

beberapa baik

negeri

tahun

1999

tentang

Daerah Keuangan Daerah

2004.

dan antara

yang

telah

Undang-Undang melimpahkan secara

secara

administratif

daerah

menyelenggaran dengan

politik untuk

kewenangan

maupun swasta yang ada di kota

sesuai

prakarsa

dan

Palembang.

inisiatif masyarakat didaerah selain 6 (enam) kewenangan yang masih

menjadi kewenangan pemerintah

kekuasaan

pusat

instrumen

antara

negeri,

lain

moneter

nasional,

agama,

keamanan,

dan

fiscal yudisial.

kewenangan

kita

luar

pertahanan,

dan

Pelimpahan yang

politik

namakan

itulah dengan

membutuhkan dan

instrumen

yang

paling tepat untuk mewujudkan perubahan

itu

sebagaimana

adalah

hukum

pendapat

Roscoe

Pouend Law is a tool of Social engineering.

Apabila

kita

“otonomi daerah”. Pelimpahan itu

menempatkan hukum sebagai alat

secara otomatis juga memindahkan

rekayasa sosial maka tak pelak

fokus politik ke daerah karena

akan

pusat

perundang-undangan pada posisi

kekuasaan

tidak

hanya

menepatkan

dimonopoli oleh pemerintah pusat

yang

seperti di era sentralisasi namun

mengatur tata kekuasaan maupun

telah

masyarakat . Dalam hal ini peranan

terdistribusi

Pelimpahan

ke

daerah.

kewenangan

itu

sangat

peraturan

penting

dalam

hukum tertulis di tingkat daerah

disertai pula dengan pemberian

atau

kekuasaan yang lebih besar bagi

penting.

Dewan

tertulis sebagai alat rekayasa sosial

Perwakilan

dalam

Rakyat/DPRD

menjalankan

Legislasi, Controling.

fungsi

Budgeting Karena

dan

diharapkan

Perda

menjadi

sangat

Penggunaan

hukum

nampaknya sudah menjadi ciri dari negara

hukum

sebagaimana

modern,

pendapat

dengan “Otonomi Daerah” Dewan

sosiologi

Perwakilan Rakyat Daerah/DPRD

mengenai cirri-ciri hukum modern,

mampu

yaitu : Hukum modern terdiri dari

meningkatkan

peran

hukum

Marc

ahli

pembuatan peraturan daerah yang

berbagai

sesuai dengan kebutuhan hukum

diterapkan dengan cara yang tidak

masyarakat

berbeda-beda

di

daerah.

Namun

aturan

Galentar

demikian proses transisi menuju

Berlakunya

perilaku

teritirial

transparan, akuntabel

kekuasaan partisipatif dalam

yang dan

menjalankan

“pribadi”. modern

aturan

yang

dimana-mana.

aturan dan

itu

tidak

bersifat bersifat

Perundang-undangan bersifat

transaksional.

Hak-hak dan kewajiban diberikan

terhadap kinerja pihak eksekutif

secara berbanding menurut hasil-

atau pemerintah. Besarnya fungsi

hasil

berupa

dan kewenangan DPR ini, memiliki

kontrak-kontrak, kerugian-kerugian

niali yang sangat strategis bagi

dan lain-lain) antara pihak yang

usaha pemajuan HAM. Karena itu,

satu dengan pihak yang lainnya.

diperlukan sebuah upaya untuk

Sistem ini lebih bersifat teknis dan

memperkuat institusi DPRD ini,

kompleks.

bukan dalam soal kewenangan,

transaksi

(yang

Timbulah

para

perantara professional yang khusus

tetapi

menghubungi mahkamah dengan

Memperkuat kemampuan institusi

orang-orang

DPRD, termasuk pula badan-badan

yang

berhubungan

harus dengannya.

Pengacara-pengacara

perantara

kapasitasnya.

kelengkapan

dan

Dengan

anggotanya,

maka diharapkan mampu menolong

umum; Tugas membuat UU dan

dan

menerapkannya keadalam keadaan

penegakan

yang

Dalam kaitannya dengan hal itu,

bersifat

teknis

dan

memperkuat

demokrasi,

hukum,

setidaknya

fungsi pemerintahan lainnya. Ada

dimensi HAM yang paling penting

pemisah

dalam

eksekutif

dan

dipungkiri

bahwa

termasuk

legislative,

yudikatif. institusi

didalamnya

Sulit

penguatan

(1)

nilai-nilai

rigths

claim

HAM,

penting dan sangat berkontribusi

(3)

proteksi,

dan

(4) duty beares

Kontribusi tersebut tidak hanya melalui

pembentukan semata,

namun

(5) human rigths remedies.

proses

undang-undang juga

human

holder

realisasi pelaksanaan HAM (HAM). sebatas

DPRD prinsip

(2) standar HAM,

promosi,

dari

dan

merupakan sebuah institusi yang bagi

hal

14

yakni:

DPR DPR-D

proses

lima

HAM.

pejabatnya dibedakan dari fungsiantara

ada

dan

dalam

fungsinya melakukan pengawasan

14

. Elsam, Penguatan Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat dalam rangka penguatan HAM di Indonesia, Elsam ,Jakarta, 2009, hlm 48

Hal-hal inilah yang menjadi

tersedia

dalam

point penting dalam penguatan

assessment

juga

DPRD. Penguatan terkait dengan

untuk melakukan pemilihan isu

HAM ini juga harus masuk dalam

secara

fungsi, tugas dan mandat DPRD

diperoleh data dan gambaran yang

seperti yang diberikan konsitusi:

spesifisik

misalnya dalam proses pembuatan

seharusnya

undang-undang, fungsi pengawasan

landasan/pijakan dari keseluruhan

dan juga representasi. Selain itu,

pelaksanaan fungsi DPRD, termasuk

untuk memperkuat kinerja DPRD

di dalamnya fungsi legislasi dan

terkait dengan HAM, diperlukan

pengawasan, sehingga HAM harus

pula

evaluation,

menjadi mainstream pada setiap

asesement atau penilaian terhadap

produk legislasi DPRD dan pada

kinerja parleman. Asesement ini

setiap

dilakukan baik terhadap kinerja

pengawasan.

intitusi DPRD maupun terhadap

mengingat

kapasitas HAM intitusi DPRD. Untuk

produk legislasi DPRD dan jumlah

mengimplementasikan

itu,

kasus/peristiwa yang dimonitoring

assessment

oleh DPRD, penelitian ini hanya

monitoring,

telah

melakukan

terhadap

hal

pelaksanaan

fungsi

melakukan mengaharuskan

spesifisik,

guna

pula.

dapat

Karena

HAM

menjadi

penggunaan Dengan

fungsi demikian,

banyaknya

menggunakan

jumlah

beberapa

produk

legislasi dan pengawasan DPRD.

legislasi DPRD dan kasus yang

Melalui

penilaian

diawasi

pelaksaan

fungsi

pengawasan,

terhadap

legislasi

diharapkan

DPRD

sebagai

dan

penelitian,

tidak

dapat

pengkajian

terhadap

objek

melakukan seluruh

dibaca

responsivitas

DPRD

produk legislasi DPRD selama 2005-

terhadap

HAM,

dapat

2008, maupun seluruh pelaksaan

(performance)

fungsi pengawasan. Pemilihan ini

sehingga

mewakili kinerja

DPRD secara umum, sebab kedua

menggunakan

fungsi itulah yang intensitasnya

sampling.

paling

sampling merupakan salah satu

sering

dilakukan

DPRD.

Selain itu keterbatasan waktu yang

metode

metode Metode

sampling

purposive purposive

yang

dapat

digolongkan pada non-probalility

benar-benar memiliki kesetaraan

sampling, atau yang lebih dikenal

dan kesederajatan dan tidak ada

dengan istilah judgmental. Tata

dominasi

cara ini diterapkan agar peneliti

keduanya

benar-benar

kedalam

dapat

menjamin

salah

satu

diantara

.DPRD

ditempatkan

susunan

pemerintahan

bahwa unsur-unsur yang ditelitinya

daerah bersama kepala daerah,

masuk dalam sampel yang hendak

pola

ditariknya. Untuk itu ditetapkan

daerah

syarat-syarat tertentu yang harus

secara sub ordinat dalam arti tidak

dipenuhi dalam memilih unsur-

adanya posisi tawar DPRD terhadap

unsur

semua kebijakan yang diterbitkan

sampel.

Dalam

penyelenggaraan

sistem

kenegaraan,

oleh

hubungan dan

antara

DPRD

kepala

kepala

dilaksanakan

daerah,

sehingga

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

eksistensi DPRD pada masa orde

(DPRD) ditetapkan sebagai salah

baru tidak lebih hanya sebagai

satu

stempel untuk melegalisasi setiap

unsur

penyelenggara

pemerintahan

Sebagaimana

program

dan

kegiatan

disebutkan pada Pasal 1 ayat (2)

diajukan

oleh

kepala

UU Nomor 32 Tahun 2004 adalah

apalagi harus melakukan kontrol

penyelenggara urusan DPRD dalam

terhadap

sistem dan prinsip Negara Kesatuan

daerah. Setelah runtuhnya rezim

Republik

orde baru, DPRD yang ditetapkan

Indonesia

sebagaimana

jalannya

yang daerah,

pemerintah

dimaksudkan

dalam

Undang-

sebagai lembaga legislatif daerah

undang

Negara

Republik

dengan

menguatnya

Indonesia Tahun 194515. Kedudukan

fungsi

DPRD

DPRD

yang

kontrolnya terhadap pemerintah

diamanatkan oleh UU Nomor 32

daerah. Hal ini terlihat dimana

Tahun 2004 implikasinya adalah

kepala daerah memiliki kewajiban

antara kepala daerah dan DPRD

untuk

Dasar

sebagaimana

peran

terutama

dan

fungsi

menyampaikan

pertanggungjawaban kepada DPRD 15

. Majda El Mumtajds, Fungsi DPRD dalam Rangka Implementasi HAM di Daerah, PUSHAM UNIMED, Medan, 2012, hlm 58

setiap akhir tahun dan akhir masa jabatan.

Ketentuan

tersebut

membuka

peluang

terjadinya

dalam

mengawasi

penolakan oleh DPRD yang dapat

pemerintahan

berujung

tercermin

pada

pemberhetian

upaya

(impeachment)

daerah

dengan

yang

pelaksanaan

fungsi pengawasan DPRD terhadap

terhadap Kepala Daerah. Dalam

pemerintah

perkembangannya,

selaku

supremasi

jalannya

daerah

(eksekutif

pelaksana

kebijakan).

DPRD atas Kepala Daerah tersebut

Dengan adanya pengawasan yang

ternyata menimbulkan instabilitasi

dilakukan

penyelenggaraan

pemerintah

daerah.

pemerintahan

Melihat

eksistensi

oleh

DPRD

daerah

terhadap tentunya

merupakan

cerminan

lembaga DPRD di era otonomi

terlaksananya mekanisme checks

daerah, maka sudah sepantasnya

and balances

DPRD dapat melaksanakan fungsi-

tata pemerintahan yang baik (good

fungsi yang dimilikinya secara lebih

governace) di daerah.16 Salah satu

optimal. Salah satu fungsi yang

ruang

dimiliki oleh DPRD adalah fungsi

pengawasan

pengawasan. Fungsi pengawasan

pengawasannya

DPRD terhadap pemerintah daerah

peraturan

merupakan hal yang sangat penting

dijelaskan pada Pasal 42 ayat (1)

untuk dioptimalkan.

huruf c Undang-undang Nomor 32

Hal ini didasari bahwa fungsi pengawasan

DPRD

terhadap

dalam pengelolaan

lingkup

dari DPRD

daerah,

fungsi adalah terhadap

sebagaimana

bahwa ruang lingkup pengawasan DPRD

meliputi

pengawasan

pemerintah daerah memiliki peran

terhadap pelaksanaan Perda dan

yang

peraturan

sangat

penting

pengembangan

demokrasi

dalam di

perundang-undangan

lainnya, peraturan kepala daerah,

Indonesia khususnya di daerah,

APBD,

karena bagaimanapun juga DPRD

daerah

adalah lembaga perwakilan rakyat

program pembangunan daerah, dan

yang

kerjasama internasional di daerah.

berada

di

daerah

untuk

kebijakan dalam

menyampaikan aspirasi dan sudah sepantasnya rakyat juga ikut serta

16

. Ibid , hlm 87

pemerintah melaksanakan

Mengingat bahwa Peraturan daerah

daerah

merupakan

rambu-rambu atau aturan yang

sebagai

kebijakan

produk

sekaligus

hukum

yang

tidak

boleh

lepas

dari

ada, yaitu Undang-undang nomor

tertinggi di tingkat daerah yang

32

dikeluarkan

pemerintahan daerah dan khusus

atas

inisiatif

maupun

eksekutif

cerminan

arah

DPRD

merupakan

penyelenggaraan

tahun

pembentukan harus

2004

tentang

peraturan

mengacu

daerah

kepada

surat

pemerintahan daerah maka sudah

keputusan bersama menteri dalam

sepantasnya setelah merumuskan

negeri dan menteri hukum dan

dan mengesahkan suatu peraturan

HAM nomor 20 dan 77 tahun 2012,

daerah,

harus

tentang

fungsi

pembentukan peraturan daerah.17

pengawasannya atas implementasi

Lebih jauh menurut Yudi Irawan,

peraturan daerah tersebut, apakah

DPRD mempunyai beberapa fungsi

sudah sesuai dengan aturan yang

antara lain fungsi legislasi sebagai

telah

tugas

maka

DPRD

melaksanakan

disepakati

apakah

sesuai

masyarakat dengan

bersama dengan

banyak.

hal

tersebut

dan

parameter

utama

HAM

DPRD,

dalam

kemudian

aspirasi

fungsi Bugeter, fungsi pengawasan,

Sejalan

melalui

fungsi

DPRD

dewan

peranan

DPRD

kota

inilah

,

Palembang

perwwakilan rakyat daerah (DPRD )

dalam mengimplimentasikan HAM

kota

dalam

Palembang

mempunyai

peraturan

daerah

peranan yang sama dengan DPRD

Palembang,

daerah

Legislasi yaitu fungsi Dewan untuk

lainnya

dalam

terutama

kota

mengimplimentasikan HAM sebagai

membuat

hak konstitusional warga dalam

undangan yang ada, demikian juga

peraturan daerah kota Palembang,

dengan

menurut

penganggaran

badan

Yudi

Irawan

legislasi

anggota

DPRD

kota

peraturan

fungsi

fungsi

Palembang selalu

perundang-

bugeter

atau

DPRD

kota

bersama-sama

Palembang, dalam pembentukan peraturan

daerah

di

kota

Palembang DPRD dan pemerintah

17

. Wawancara dengan Bp. Yudi Irawan, Anggota Badan legislasi DPRD Kota Palembang, tanggal 27 juni 2015

dengan pemerintah daerah kota

disebabkan oleh perilaku tidak adil

Palembang

HAM

dan diskriminatif atas dasar etnik,

untuk

ras, warna kulit, budaya, bahasa,

Daerah

agama, golongan, jenis kelamin,

sebagai

menjadikan parameter

pembentukan

Peraturan

kota Palembang18

dan status sosial lainnya.19

3.Pelaksanaan HAM yang diatur dalam

Peraturan

Daerah

Kota

Palembang

adil

dan

HAM

baik

yang

bersifat vertikal (dilakukan oleh

kehidupannya

negara terhadap warga negara)

berkembang

maupun horizontal (dilakukan oleh

dalam berbagai kehidupannya yang

antar warga negara), dan bahkan

aman,

sebagian

serta

menikmati

tidak

diskriminatif tersebut merupakan pelanggaran

Setiap orang mempunyai hak untuk

Perilaku

tumbuh

dan

tenteram,

sejahtera.

Oleh

damai

pelanggaran

HAM

itulah

tersebut masuk dalam kategori

manusia sebagai ciptaan Tuhan

pelanggaran HAM yang berat (gross

Yang

violation of human rights). Selama

Maha

seperangkat

karena

dan

Esa hak

dikaruniai

yang

melekat

hampir

62

tahun

usia

bangsa

kepadanya yang wajib dihormati,

Indonesia, pelaksanaan pemajuan,

dijunjung tinggi dan dilindungi oleh

perlindungan,

negara, hukum, Pemerintah dan

pemenuhan HAM masih jauh dari

setiap

harapan. Hal ini tercermin dari

orang

penghormatan

demi dan

untuk

perlindungan

berbagai

penegakan

kejadian

antara

dan

lain

harkat dan martabatnya sebagai

berupa penangkapan yang tidak

seorang manusia Akan tetapi, pada

sah,

kenyataannya

perkosaan,

sejarah

bangsa

penculikan,

penganiayaan, pembunuhan,

Indonesia telah mencatat berbagai

pembakaran dan lain sebagainya.

penderitaan,

Guna

kesenjangan

18

kesengsaraan sosial,

dan

membantu

masyarakat

yang

. Wawancara dengan Bp. Yudi Irawan, Anggota Badan Legislasi DPRD Kota Palembang, 27 Juni 2015

19

. Komnas HAM , Pedoman Pelaksanaan Monitoring Hak Asasi Manusia, KOMNAS HAM, Jakarta, 2008, hlm 12

korban pelanggaran HAM untuk

1.

memulihkan hak-haknya. Dalam sebelumnya bahwa

telah

secara

Belum

semua

hak

hak

konstitusional warga diatur

pembahasan

dalam peraturan daerah kota

diungkapkan

Palembang, kendatipun ada

yuridis

formal

usaha untuk memenuhi hak-

masalah HAM sebagian besar telah

hak tersebut dalam peraturan

diatur

daerah.

dalam peraturan

daerah

baik yang sifatnya khusus seperti

2.

Peranan

Dewan

Perwakilan

peraturan daerah tentang bantuan

Rakyat Daerah (DPRD) kota

hukum bagi masyarakat yang tidak

Palembang belum maksimal

mampu,

dalam mewujudkan hak –hak

pendidikan gratis, dana

pelayanan

kesehatan gratis

,

konstitusional warga dalam

maupun yang diatur secara umum

peraturan

seperti dalam penganggaran dalam

Palembang

APBD kota Palembang. Pelaksanaan

disebabkan karena kurangnya

peraturan daerah yang didalamnya

pemahaman

terkandung masalah HAM secara

DPRD kota Palembang tentang

umum sudah dilaksanakan dengan

hak-hak tersebut

baik, misalnya paraturan daerah

,

hal

kota tersebut

dari

anggota

Implementasi

hak

–hak

tentang pemberian bantuan hukum

konstitusional

warga

yang

gratis, selama ini sudah berjalan

diatur

dalam

peraturan

dengan

daerah

kota

Palembang

sangat

baik,

terutama

3.

daerah

setelah adanya kerjasama antara

antara lain bisa di lihat dari

Pemerintah

Perda

Kota

Palembang

pendidikan

gratis,

dengan Lembaga Bantuan Hukum

perda sekolah gratis, Perda

(LBH) kota Palembang dan dengan

tentang pemberian bantuan

Pengadilan

hukum

Palembang Penutup

Agama

kelas

IA

kepada

masyarakat

yang tidak mampu .

Daftar Pustaka

Abubakar

Busroh,

Nilai

dan

Berbagai Aspeknya Pengantar Study

Filsafat

Hukum,

Bratara, Jakarta, 1989. A.Masyur Effendi, Dimensi Hak Asasi Manusia dalam Hukum Nasional dan Internasional, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1994. A. Prayitno,Et Al, Pendidikan kebangsaan,Demokrasi dan Hak Asasi Manusia,Penerbit Universitas Trisakti,Jakarta, 2001. Abdul Manan, Demi Keadilan, catatan 15 tahun Elsam Memperjuangkan HAM, Penerbit Elsam 2008. Adnan Buyung Nasution, Aspirasi Pemerintahan Konstitusional Indonesia, Studi Sosio-Legal atas konstituante 19561959,Grafiti, Jakarta,1995. Adnan Buyung Nasution, Implementasi Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Supremasi Hukum, Dalam Seminar Pembangunan Hukum Nasional VII ,Denpasar,2003 _______, A.Patra M.Zein, Instrumen Internasional Pokok Hak Asasi Manusia, Kelompok Kerja Ake Arif, Yayasan Obor Indonesia, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta, 2006

Andrey Sujatmoko, Tanggung Jawab Negara atas Pelanggaran Berat HAM: Indonesia, Timor Leste dan Lainnya, Grasindo, Jakarta 2005. Allan McChesney, Memajukan dan Membela Hak - Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Insist Press, 2003.

Allison Morris dan Warrant Young, Reforming Criminal Justice: The Potential of Restorative Justice, dalam Restorative Justice Philosophy to Practice, Edited by Heather Strang and John Braithwaite, The Australian National University, Asghate Publishing, Ltd, 2000. Baderin Mashood A, International Human Rights and Islamic law, Oxfords University Press,2003 Baehr Peter R., Human Rights Universality in Practise, Macmillan Press Ltd, London, 1999. Bagir Manan, Perkembangan UUD 1945,FH.UII Press Yogyakarta,2004. -----------, Dimensi-Dimensi Hukum Hak Asasi Manusia,Butir-Butir Pemikiran dalam rangka Purnabakti Prof.Dr.H.Rukmana Amanwinata,S.H.MH.Pusat Studi Kebijakan Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran,2009. -----------, Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Hak

Asasi Manusia di Indonesia, Yayasan Hak Asasi Manusia, Demokrasi dan Supremasi Hukum, Alumni, Bandung 2001. Bassiouni, M.Cherif, Report of the Independent Expert on the Right to Restitution.Compensation. and Rehabilitation for Victims of Grave Violation of human Rights and Fundamental Freedoms, E/CN.4/1999/65, Geneva: office of the United nation High Commissioner of Human Rights. Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian, Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Penerbit Alumni Bandung,2000

Reformasi, Jakarta.

Busroh Moqaddas,.1992, pengembangan nasional, UII Yokyakarta.

Pers, Politik Hukum press.

Davidson Scott, Hak Asasi Manusia, Jakarta: Grafiti Pers, 1992. Indriyanto Seno Adji, Penyiksaan dan HAM dalam Perspektif KUHAP, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan,1998.

Undang-Undang -

Boven Van Theo, Mereka Yang Menjadi Korban, Hak Korban Atas Restitusi, Kompensasi Dan Rehabilitasi, Elsam 2002.

-

Bazar Harahap & Nawaningsih HAM dan Hukumnya,PT.Pe cirindo,Jakarta, 2007

-

Bambang Sutiyoso, 2004, Aktualita Hukum dalam Era

Rajawali

-

-

Undang-Undang Dasar Amandenen 1945. Undang-Undang nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM Undang-Undang nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat. Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia.

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF