Resonansi 3.pub

January 14, 2018 | Author: Anonymous | Category: Ilmu, Ilmu kebumian, Seismologi
Share Embed Donate


Short Description

Download Resonansi 3.pub...

Description

Kolom Editorial

2006-2008 HAGI

Executive Committee President Abdul Mutalib Masdar Mobile : +62.815.8051484 +62.888.8469400 Email : [email protected] [email protected]

Secretary General Martinus Sembiring Mobile : +62.815.9806905 Email : [email protected] [email protected]

Treasurer Dian Nugrahaningsih Mobile : +62.816.1967701 Email : [email protected] [email protected]

VP. Organization Elan Biantoro Mobile : +62.812.56135 Email : [email protected] [email protected]

VP. PIT & Special Event Yosi Hirosiadi Mobile : +62.812.8171824 Email : [email protected] [email protected]

VP. Science & Technology Dr. Ir. Yusuf Surachman, M. Sc. Mobile : +62.0811.157962 Email : [email protected] [email protected]

VP. Gov., Univ. & Industry Relations Bob Wikan H. Adibrata, Ph. D. Mobile : +62.812.1007791 Email : [email protected] [email protected]

Chief Editor Dr. Hendra Grandis Mobile : +62.812.2308775 Email : [email protected]

Satu Dalam Keberagaman

K

epengurusan atau regenerasi boleh berganti tapi semangat dan kebersamaan janganlah luntur karena waktu. Kalau bisa justru semakin menjadi satu ikatan yang kuat dan dapat mengurangi kesenjangan yang ada. Kita yakin cita-cita tersebut sudah menjadi dasar pemikiran para pendiri HAGI sewaktu mereka mulai merintis dan membangun HAGI hampir sete ngah abad yang lalu. Buletin RESONANSI ini bagi HAGI dan simpatisannya adalah salah satu sarana perekat keberagaman dalam satu ikatan HAGI. Puji syukur atas kehendak-Nya sekarang sudah sampai pada edisi ke-3 semenjak kepengurusan yang baru terbentuk. Bukankah kata-kata bijak yang sering kita dengar kurang lebih mengatakan bahwa “terdapat rahmat dari keberagaman”. Kata keberagaman memang sangat sering kita dengar dalam segala aktifitas kita. Keberagaman tersebut bisa karena latar belakang keilmuan, instansi asal, bidang kajian, dan lain sebagainya. Tetapi seperti kata-kata bijak yang lain juga mengatakan bahwa “kadang kita sulit untuk sadar atas kekurangan yang kita miliki karena ego kita sendiri dan lebih sulit lagi ketika kita dituntut untuk bisa memahami pada keterbatasan yang dimiliki orang lain“. Melalui RESONANSI ini mari kita jalin komunikasi yang lebih baik untuk bisa saling mengisi kelemahan yang satu dengan kelebihan yang dimiliki lainnya sehingga membangun suatu sinergi konstruktif demi kemajuan kita bersama khususnya dan demi kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai seperti yang dicita-citakan para pendiri HAGI pada masa awal pendiriannya. Besar harapan kami edisi ketiga RESONANSI ini bisa menjembatani kesenjangan yang ada diantara kita, apalagi isi dari edisi ini cukup menarik untuk kita cermati. Tulisan Pak Dedy Yusmen yang menyampaikan liputan dari kegiatan HAGI di Padang dapat dijadikan tolak ukur bahwa HAGI dengan sungguh-sungguh telah menjembatani keinginan daerah akan pentingnya informasi mengenai ilmu kebumian. Liputan mengenai profil geofisikawan dengan latar belakang beragam akan menambah wawasan dan pemahaman kita akan arti keberagaman tersebut. Mudah-mudahan kita bisa memahami latar belakang perjuangan keras mereka dari perbedaan kondisi yang mereka hadapi untuk tetap eksis dan konsisten mendalami ilmu kebumian dan dapat berkontribusi terhadap HAGI. Dengan tidak menafikan fakta yang ada bahwa kadang kita kurang bijak memahami keadaan orang lain yang mungkin berjuang sangat-sangat keras dengan segala keterbatasan yang mereka hadapi . Mungkin nun jauh disana ada diantara teman-teman kita yang kesulitan hanya untuk bisa hadir pada acara PIT HAGI atau Luncheon Talk ?! Salam HAGI

[email protected]

VP. Certification Dr. Abdul Haris Mobile : +62.815.950848 Email : [email protected] [email protected]

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

Penanggungjawab Presiden HAGI; Chief Editor Dr. Hendra Grandis; Editor 1 Dr. Wahyudi; Editor 2 Dr.Adi Susilo; Editor 3 Syaeful Bahri, Creative & Publisher Nova Shinta Uli Marbun, Graphic Designer Roy Baroes

Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Graha Simatupang, Tower II b, 9th Floor Jl. Letjen. T. B. Simatupang Kav. 38, Jakarta 12450 Phone : +62. 21. 7829401, Fax : +62. 21. 7829401

1

>> Kolom President

SATE PADANG DAN GEMPA PADANG ! K

etika akhir Maret 2007 berkunjung ke Padang, sepanjang perjalanan malam hari dari bandara Minangkabau menuju ke penginapan saya mencoba mencari, melihat kanan kiri pedagang sate padang seperti lazimnya di Jakarta dan sekitarnya, dimana akan banyak dijumpai gerobak-gerobak penjual sate Padang. Ternyata selama 20 menit perjalanan tidak ditemukan satupun penjual sate Padang.

Salah satu komitmen HAGI sebagai sebuah organisasi profesional di bidang kebumian adalah ikut bertanggung jawab untuk mendorong pengembangan ilmu dan teknologi kebumian di Indonesia, termasuk pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam bidang ilmu dan teknologi geofísika. Seminar dan Diskusi Setengah Hari Potensi Bencana Alam yang dilaksanakan pada tanggal 26 maret 2007 lalu di Sumatera Barat ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan moral HAGI kepada orang dianggap biasa-biasa saja. Padahal hampir masyarakat, yang sesungguhnya merupakan STAKE sebagian besar para geoscientist Indonesia tahu HOLDER dari HAGI. bahwa Padang merupakan laboratorium alam yang sangat spektakuler dan paling representatif dalam Sebagai sebuah daerah yang potensi bencananya mengungkapkan fenomena-fenomena alam yang sangat besar, Sumatera Barat dan sekitarnya relatif terjadi. Gempa bumi pernah terjadi di tempat ini, belum mempunyai ahli kebumian yang cukup dan longsor sudah biasa terjadi di kala musim hujan tiba, memadai untuk mengatasi problem-problem bencana potensi tsunami karena letak Kota Padang yang bera- alam yang terjadi di masa mendatang. Wacana da di bibir pantai barat Sumatera seakan mengintai kedepan dari para anggota HAGI di Sumatera Barat untuk mendirikan program studi Geofísika di Univerdan tinggal tunggu waktunya. sitas Andalas ini merupakan salah satu jawaban konData dari Historical Earthquakes dan Earthquake krit terhadap langkanya ketersediaan SDM Geofisika Cycle seperti yang disampaikan oleh Dr. Ir. Yusuf (ahli kebumian Indonesia) yg dapat menjawab sekaliSurachman Msc (VP Science & Technology HAGI gus dapat memberikan solusi yang tepat dalam dan CEO-BPPT) dalam seminar sehari di UNAND penanggulangan bencana alam yang terjadi khususnya menunjukkan bahwa potensi gempa yang cukup di Sumatera Barat dan sekitar nya.

Penasaran dengan kondisi tersebut ketika rapat sambil makan malam dengan kawan-kawan dari UNAND (Universitas Andalas-red) di sebuah rumah makan, saya mencoba untuk memesan sate tersebut, siapa tahu beruntung menemukannya. Lagi-lagi yang keluar adalah bukan sate padang seperti yang di Jakarta atau Bandung tapi yang keluar adalah sate ayam mirip sate Madura yang biasa dikenal di Jakarta. Dalam hati saya mencoba menterjemahkan keadaan ini, jangan-jangan istilah sate padang hanya ada di luar Padang (di pulau Jawa aja). Jangan-jangan saudara-saudara kita yang ada di Sumatera Barat nggak kenal sate Padang seperti yang di Jakarta. Jangan-jangan…..sate padang adalah kreasi orangorang Padang di luar kota Padang (Mungkin ?). Jangan-jangan…..jangan-jangan…hanya popular di Jakarta atau Pulau Jawa saja. Yang pasti malam itu saya tidak menemukan satupun penjual sate Padang di besar seperti yang pernah terjadi pada tahun 1883 Kota Padang. akan memasuki siklus barunya di tahun 2000 an. Dari catatan-catatan penelitian yang dilakukan oleh para Terus apa hubungannya antara Sate Padang dengan ahli kebumian menghantarkan kita kepada suatu data Gempa Padang. Adakah korelasi langsung antara sate dan fakta bahwa mulai dari tahun 1797 hingga tahun Padang dan gempa Padang ? Kalau ada, berapa 2005 tercatat seringkali gempa besar terjadi di daerah kooefisien korelasinya, mendekati angka-1 atau ini. Posisi geografis kota padang yang langsung mendekati angka-0. Adakah hubungan fisis atau menghadap ke lempeng Indonesia-Australia dan di matematis antara Sate Padang dan Gempa Padang? belakangnya diapit oleh Bukit Barisan, seakan semaJawabannya tentu tidak ada. kin memperkuat argumen para ahli bahwa daerah ini berada dalam kawasan ring-1 untuk potensi bencana alam di pantai barat Sumatera.

Tulisan ringan ini hanya secara empiris mencoba menggali potensi yang ada di Padang dan Sumatera Barat umumnya. Sate Padang adalah satu contoh komoditi potensial yang mungkin bisa dijadikan contoh fenomenal potensi daerah ini, dimana di luar Kota Padang “sate padang” begitu terkenalnya sementara di tempat asalnya terlihat biasa-biasa saja. Kebalikan dengan sate padang, di daerah ini Gempa Padang justru merupakan salah satu potensi bencana alam yang paling populer dan menakutkan, namun ditempat lain (di luar Kota Padang), untuk sementara

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

Dipilihnya kota Padang-Sumatera Barat sebagai tempat diskusi ini, dikarenakan Sumatera Barat merupakan salah satu Laboratorium Alam di Indonesia yang paling representatif, lengkap, dan pas untuk mengungkapkan fenomena-fenomena alam yang terjadi akhir-akhir ini (gempa, tsunami dan tanah longsor-red). Gempa Bumi, Tsunami dan Dampak Perubahan Iklim merupakan salah satu domain utama dari disiplin ilmu Geofísika yang ada. Sudah selayaknyalah HAGI sebagai sebuah organisasi profesional mendorong pengembangan ilmu dan teknologi ini termasuk persiapan dan pengembangan sumber daya manusia Geofísika untuk dapat menjawab dan Pertanyannya selanjutnya yang paling sederhana, memberikan solusi-solusi konkrit sehubungan dengan apakah kita hanya menjadi pengamat atau observer problema dan mitigasi bencana alam yang terjadi di akan terjadinya bencana-bencana alam diwaktu men- Indonesia khususnya di wilayah Sumatra Barat ini. datang? Sudah siapkah kota Padang (Sumbar-red) menghadapi atau memasuki siklus seperti yang diper- Mudah-mudahan keinginan HAGI dalam membangun kirakan oleh para ahli. Sudah tersediakah SDM dan mendorong kesadaran masyarakat akan penting (Sumber Daya Manusia) yang mampu mengelola nya ketersediaan SDM Geofisika yang memadai, bencana menjadi sebuah potensi? Sudah siapkah dapat memberikan pengaruh yang positif kepada teknologi kita menghadapi bencana ini? Bagaimana seluruh pihak terkait untuk peduli akan potensi bencaprogram mitigasi bencana alam yang sudah dan akan na alam di Sumatera Barat khususnya dan Indonesia dibangun di sepanjang jalur daerah bencana? umumnya. Bukan tidak mungkin, kedepan popularitas sate padang atau rumah makan Padang dapat Pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas yang memberi- disamai oleh popularitas SDM Geofisika Padang kan inpirasi kepada HAGI untuk melakukan diskusi/ apabila program ini terwujud. seminar sehari tentang Potensi Bencana Alam di Sumbar, dan mendorong HAGI untuk lebih aktif lagi Semoga, insya Allah ! membantu pemerintah dalam mengembangkan dan memberdayakan SDM Indonesia, termasuk membangun kesadaran pentingnya kesiapan dan ketersediaan SDM lokal dalam menghadapi bencana alam. Abdul Mutalib Masdar President HAGI

3

>> Liputan Seminar Sehari di Padang

Dedy Yusmen [email protected]/ [email protected]

“ Ketan Durian Di Ranah Minang”

B

egitu nikmatnya ketika Ketan dan Durian dilahap bersamaan dikala penat tersisa setelah seharian melakukan kerja. Durian yang masih tersisa di ujung musim masih sempat dilulur bersama Tim HAGI dalam acara SEMINAR dan DISKUSI SEHARI "Potensi Bencana Alam di Sumatera Barat" Gempa Bumi ,Tsunami dan Perubahan Iklim. Kedatangan Tim HAGI yang terdiri 8 orang yaitu Abdul Mutalib Masdar, Elan Biantoro, Leo Anis, Dedy Yusmen dan yang ayu sendiri mba Melvin , sebagai Tim Pembicara dari HAGI Bpk. DR. Sri Widiantoro (ITB), Bpk. DR. -rer. nat. Armi Susandi MT (ITB) dan Bpk. DR. Ir. Yusuf Surachman MSc (BPPT) disambut dengan hangat oleh DR. Badrul Mustafa dan Ir. Das Edwiza. MSc dari Universitas Andalas yang tiba di Minangkabau International Airport sekitar senja menjelang magrib. Pelupuk mata dipagi hari pada tanggal 26 Maret masihlah terasa berat untuk dibuka, ingin rasanya selimut diranjang ditarik naik menjawab tantangan cuaca dingin pagi setelah hujan semalaman di kota Padang. Namun keinginan itu harus segera ditepis dengan pemenuhan janji untuk segera berkumpul dilobby hotel Pangeran Beach jam 7 pagi. Dalam perjalanan menuju kampus Limau Manis Universitas Andalas, Pak Elan tiba-tiba bergumam dan takjub atas inovasi pemerintah kota Padang dengan membuat gantungan sampah dipinggir dan disepanjang jalan dengan jarak tertentu dan berharap masyarakat dapat membuang sampah rumah tangganya kedalam kantong plastik tersebut, sehingga mempermudah dan menghemat waktu petugas kebersihan. Disamping menjaga kebersihan, juga sebagai cara agar tidak diaduk-aduk oleh si Kaki Empat. ”Wah sepertinya bisa dicontoh juga oleh kota lain nih”, gumam Pak Elan. Setiba digedung E, Universitas Andalas tempat acara dilaksanakan, TIM disambut oleh dekan FMIPA UNAND. Acara dimulai sekitar jam 08.30, terlambat setengah jam dari jadwal yang telah direncanakan, diawali kata sambutan Pak Badrul selaku ketua panitia acara diskusi, dan dilanjutkan sambutan Presiden HAGI yang diakhiri oleh Bpk Dekan FMIPA dengan cerita FBInya ’What is Border’ (lain waktu akan diceritakan Pak Presiden tentang ini). Acara ini dibuka oleh Rektor UNAND yang diwakili oleh Pembantu Rektor II, peserta yang hadir lebih kurang 100 orang dari berbagai kalangan Profesi, Akademis, Dinas PEMDA SUMBAR, LSM dan tentu anak-anak kampus: mahasiswa, setidaknya begitulah salah satu isi berita harian lokal bernuansa Nasional ”Padang Ekspress” tanggal 27 Maret pada halaman 16. Setelah pembukaan dilanjutkan presentasi oleh

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

DR. Sri Widiantoro (ITB) tentang Gempa dan Tomografi, kemudian penjelasan Bencana dan Perubahan Iklim oleh DR. -rer.nat Armi Susandi MT (ITB) dan diakhiri oleh DR. Ir. Yusuf Surachman MSc (BPPT) mengenai Potensi Tsunami, secara regional dan memfokuskan kedaerah sekitar Sumatera Barat yang dihangatkan dengan pembahasan gempa yang terjadi belakangan ini. Informasi tersebut mendebarkan para peserta karena gempa Sumbar kemarin belumlah seberapa dibandingkan dengan ”Gempa yang ditunggu-tunggu” periode 2000 tahunan dari gempa tahun 1883 yang berasal dari zona subduksi di pantai barat Sumatera. Gempa 6 Maret 2007 merupakan perulangan gempa Padang Panjang tahun 1926 dan 1947 yang berasal dari Sesar Geser Daratan Sumatera inline sepanjang Bukit Barisan. Bila gempa ”yang ditunggu-tunggu” itu melepaskan kekangnya maka itulah potensi Tsunami menerjang pantai barat Sumatera, sehingga harus diantisipasi dari sekarang karena letak daerah Padang yang berada di bibir pantai. Serangan gempa terjadi pada daerah daratan dan laut, Tsunami dan Gelombang Pasang, serta potensi bencana akibat adanya perubahan iklim Global yang berdampak regional dan lokal, menyebabkan kenaikan temperatur dan kenaikan muka air laut, sehingga untuk daerah Sumbar umumnya merupakan daerah berpotensi bencana dengan derajat tinggi, begitu timpal Pak Elan sebagai moderator acara ini.

Dalam sambutannya Pak Badrul selaku Pembantu Rektor III Universitas Andalas ini, berjanji dengan sungguh-sungguh akan membantu kegiatan HAGI dan Pengembangan Ilmu Kegeofisikaan di wilayah Sumbar khususnya. Acara diskusi dan pengukuhan ini berakhir jam 12.30, kemudian dilanjutkan dengan makan siang dan diskusi rencana pembentukan program studi Geofisika di Universitas Andalas yang diadakan diruang sidang FMIPA Universitas Andalas. Acara diskusi selesai sekitar jam 15.15 WIB. Kemudian Tim HAGI bersiap-siap untuk pulang dan pamitan, melanjutkan perjalanan untuk menikmati ketan-durian yang sangat ranum. Tiga orang dari tim HAGI masih tetap di Padang untuk menikmati satu hari diranah Minang sebelum pulang ke pulau Jawa keesokan harinya. Pak Dedy Yusmen dan Pak Sri Widiantoro melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi sedangkan Pak Armi Susandi memilih menetap di Kota Padang. Pak Sri Widiantoro yang baru pertama menginjakkan kaki asal nasi padang ini, menyaksikan secara langsung robohnya surau serta bergesernya tanah tempat berpijaknya di Koto Gadang tempat asal salah satu pahlawan bangsa ”Agus Salim”. Serta menikmati pemandangan indah Ngarai Sianok, peninggalan zaman dahulu yaitu benteng Ford De Knock dan jam Gadang. Sambil terkesima Pak Sri Widiantoro berandai bila PIT HAGI kedepan diadakan di Bukittinggi (Sumatera Barat) sebagai ’mainnya’, maka pastilah para peserta PIT tidak akan merasa rugi disamping belajar ilmu alam karena Sumatera Barat adalah Laboratorium besar ilmu Kegeofisikaan dan ilmu hati karena pesona alamnya. Komwil HAGI SUMBAR sudah terbentuk, apabila angan-angan Pak Sri Widiantoro akan bisa terwujud bila semua pihak di HAGI mendukung secara penuh.

Ketan dan Durian akan lebih terasa nikmatnya bila dimakan di kedinginan malam sambil duduk menatap jam Gadang dan dua Gunung Kembar serta Gambar Abadi di Masa Kanak. Kenangan satu-dua hari di Ranah Minang berlalu sudah, hari ini Rabu 28 Maret ”Alam Takambang Jadi Guru” sebagai pepatah yang 2007 semua Tim telah kembali ke lingkungannya sangat falsafati itu mendorong para petinggi menjalankan roda hidup yang harus selalu dikayuh Universitas Andalas dengan rencana pembentukan untuk mencapai tujuannya. Program Studi Geofisika. Pembicaraan khusus mengenai ini dilanjutkan pada siang harinya di ruang Inginkah para HAGI’ers merasakan nikmatnya Ketandekan FMIPA sampai kepada rencana kurikulum. Durian di Ranah Minang.... Pailah Kakian (Pergilah Untuk rencana pembentukan ini UNAND sangat Kesana) memerlukan dukungan dari segenap komponen individu dan institusi yang ada di HAGI. Sebagai acara pokok telah dikukuhkan dan ditetapkan oleh Presiden HAGI (Abdul Mutalib Masdar) yaitu Wassalam Pembentukan HAGI Komwil SUMBAR dan Dedy Yusmen penetapan Ketua HAGI Komwil SUMBAR: DR. Pegiat HAGI Badrul Mustafa Kamal.

4

>> Rubrik Profesional (Lanjutan)

INTERPRETASI SEISMIK REFLEKSI Oleh : Dr. Ir.Basuki Puspoputro Msc.

(Bagian-2)

atau serbuk batuan yang dihasilkan oleh pahat bor sewaktu pemboran. Dalam operasi pemboran, cuttings atau rock cuttings yang telah sampai dipermukaan diperiksa teratur, dicatat kedalamannya, didiskripsi untuk 3.1 Umum Pengintegrasian data geologi dan pemboran ke dalam interpretasi data mengetahui jenis batuan dan adanya indikasi hidrokarbon. seismik refleksi adalah merupakan keharusan agar hasil interpretasi berdaya guna maksimal. Data tersebut dapat diperoleh dari data publik dan data yang dimiliki oleh perusahaan tertentu. Etika penggunaan data Catatan tersebut disusun sehingga terbentuk lithology log, yaitu suatu yang bersifat confidential memerlukan perhatian khusus untuk penampang yang menggambarkan jenis batuan dan kedalaman pembomenghindari kerugian finansial maupun kerugian reputasi. Demikian ran. Lithology log adalah jenis data rekaman pemboran yang paling juga etika penggunaan data atau pendapat orang atau perusahaan/institusi sederhana. File sumur pemboran tua biasanya hanya memiliki jenis data ini. lain. BAB III DATA DAN GEOLOGI

3.2 Tujuan Pengetahuan geologi daerah interpretasi dapat membantu dalam memilih pola struktur geologi dan horison seismik. Untuk keperluan tersebut diperlukan pemahaman struktur regional, stratigrafi dan indikasi terdapatnya hidrokarbon. Secara regional, di Indonesia tercatat sejumlah 60 cekungan geologi besar dan kecil, masing-masing dengan tingkat kelengkapan data yang berbeda, sesuai dengan tingkat kematangan eksplorasinya. Cekungan Sumatra Utara, Sumatra Tengah, Sumatra Selatan, Jawa Barat Utara, Kutai, dan yang lain yang merupakan penghasil hidrokarbon, telah dipublikasikan secara meluas (Wahab, 1995). Selain itu, penemuan hidrokarbon di daerah yang relatif baru, misalnya daerah Natuna dan Wiriagar-Tangguh, telah melahirkan publikasi geologi yang diminati. Dalam kerangka regional, dapat dikenali keberadaan struktur lokal atau prospek. Stratigrafi regional berfungsi untuk membangun pemahaman korelasi antara satuan stratigrafi dan horison seismik, serta karakter masingmasing horison seismik dengan marker geologi. Pemahaman ini amat membantu interpretasi, misalnya kehadiran batugamping dalam berbagai facies, dan shaling-out suatu lapisan pasir. Seperti halnya struktur regional, stratigrafi regional juga sudah cukup banyak dipublikasikan. Sebaliknya, stratigrafi lokal, walaupun juga dipublikasikan, masih sering menjadi permasalahan karena adanya variasi stratigrafi dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak yang cukup dekat. Bahkan, interpretasi seismik dituntut untuk dapat memberikan interpretasi stratigrafi lokal, bahkan perubahan fasies. Indikasi terdapatnya hidrokarbon, baik yang ditemukan di permukaan sebagai rembesan minyak dan gas, maupun didapatkan dengan pemboran, perlu dicermati. Kecermatan, termasuk perkiraan proses terjadinya dan mekanisme terperangkapnya hidrokarbon, dimaksudkan agar hasil interpretasi mampu memberikan rekomendasi yang sebaik-baiknya. 3.3 Materi Seperti halnya data geologi, data pemboran digunakan sebagai penyokong interpretasi data seismik refleksi. Data yang akan dibahas berikut ini terdiri dari cutting, lithology log, WVS, VSP, Sonic log, Composites Log, log lain, cores, HC shows. Cuttings atau ditch samples, dalam bahasa Indonesia adalah serbuk bor atau tahi bor, adalah potongan

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

WVS yang singkatan dari Well Velocity Survey, juga dikenal dengan nama Check Shots atau well shooting, adalah suatu metoda untuk mendapatkan kecepatan rata-rata (average velocity) sebagai fungsi dari kedalaman. Metoda ini dilaksanakan dengan menurunkan geophone ke dalam lubang bor pada kedalaman tertentu, mengirimkan energi (menembak) dari permukaan tanah. Dengan perhitungan sederhana dapat diperoleh nilai atau harga kecepatan rata-rata antara kedalaman geophone sampai permukaan. Data ini dapat digunakan sebagai Time-Depth Chart, untuk mengkonversi data kedalaman (data sumur) menjadi data waktu (data seismik), atau sebaliknya. Data ini juga digunakan untuk mengkalibrasi data sonic log dalam pembuatan synthetic seismogram. VSP atau vertical seismic profiling adalah pengukuran-pengukuran response sebuah geophone yang terletak secara bervariasi di dalam lubang pemboran terhadap energi (source) di permukaan berdekatan dengan lubang bor. Bedanya terhadap WVS adalah bahwa pada VSP, geophone yang terletak di lubang bor, merekam bukan saja gelombang langsung (direct sourcegeophone) tetapi juga events yang tiba belakangan yang merupakan gelombang refleksi (Gambar 3.1). Bila posisi geophone berpindah sepanjang lubang pemboran dan hasil rekamannya dijajarkan maka akan terbentuk penampang VSP (Gambar 3.2). VSP stack lebih baik dari synthetic seismogram karena VSP stack dapat menunjukkan refleksi yang belum ditembus oleh lubang bor. Bila kedudukan titik tembak (energi) berpindah-pindah menjauhi lubang bor maka hasilnya dinamakan offset VSP. VSP digunakan untuk mengkorelasikan data pemboran dengan data seismik dalam interpretasi. Sonic log atau acoustic log adalah log sumur yang merekam kelambatan batuan (slowness) yaitu waktu yang diperlukan oleh gelombang primer untuk menempuh satu satuan jarak. Satuan yang digunakan microsecond per meter. biasanya adalah microsecond per foot atau Data sonic log digunakan untuk berbagai keperluan interpretasi. Dengan membalik slowness maka akan didapat kecepatan interval gelombang primer, yang dapat dikembangkan menjadi Time-Depth Chart. Dari data sonic log dengan atau tanpa menggunakan data density log akan didapat seismogram sintetik (synthetic seismogram) yang digunakan untuk korelasi data seismik dengan data pemboran.

5

>> Rubrik Profesional (Lanjutan)

Gambar 3.1 : Skema prinsip Vertikal Seismic Profiling (dikutip dari Labo, 1987, Figure 11.1)

Synthetic seismogram adalah seismogram (trace) buatan hasil konvolusi suatu wavelet dengan sebuah model urutan acoustic impedance. Wavelet diperoleh dari hasil ekstrak penampang seismik atau dari sumber lain, sedang urutan acoustic impedance diperoleh dari sonic log dan density log. Bila tidak didapat data density log maka synthetic seismogram dapat dibuat dari sonic log dengan akibat resolusi menurun. Dalam proses pembuatannya berbagai parameter dapat dicoba, termasuk penampilan dengan atau tanpa multiples. Gambar 3.3 memperlihatkan korelasi data seismik dengan VSP dan synthetic seismogram.

Gambar 3.3 : Perbandingan VSP Stack, Synthetic seismogram dan penampang seismik (dikutip dari Labo, 1987, Figure 11-24)

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

Gambar 3.2 : Penyederhanaan hasil rekaman Vertikal Seismic Profilling (dikutip dari Labo, 1987, figure 11.17)

Composite Log adalah tayangan yang memuat berbagai log dan data pemboran lain. Log ini disusun untuk memperlihatkan dengan cepat hubungan data terkait. Komposisi yang digambarkan biasanya terdiri dari kedalaman sumur, lithology log di bagian tengah, sonic log atau resistivity log atau log lain sesuai kebutuhan, uraian singkat litologi dan geologi lain serta indikasi hidrokarbon dan keterangan pemboran lain yang penting di sisi kiri dan kanan (Gambar 3.4).

Gambar 3.4 : Contoh Composite Log dari Laut Utara (dikutip dari McQuillin dkk, 1981, figure 4/11)

6

>> Rubrik Profesional Masih banyak log lain yang dikenal, namun yang berhubungan dengan interpretasi diantaranya adalah density log, resistivity log dan conductivity log. Density log diperlukan bersama dengan sonic log untuk membuat synthetic seismogram. Resistivity log dan conductivity log diperlukan untuk mengetahui karakteristik reservoir misalnya porositas, saturasi minyak dan air.

Dimana Rv adalah resolusi vertical, Rs adalah resolusi horizontal, lamda adalah panjang gelombang, V adalah kecepatan rambat, f adalah frekuensi dan t adalah waktu refleksi.

Core atau inti adalah contoh batuan yang diambil dari kedalaman tertentu dengan cara pemboran inti atau cara lain. Pengambilan core dilakukan dengan core bit (pahat inti), batuan dimasukkan ke core barrel untuk dibawa ke permukaan. Selain itu dikenal juga sidewall core yaitu core yang diambil dari dinding pemboran dengan peralatan khusus. Core digunakan untuk pembuktian jenis batuan, sifat-sifat dan kandungannya. Hasil analisa laboratorium terhadap core sangat penting sebagai referensi dalam interpretasi sifat reservoir dari data seismik.

Field Tapes

Yang dimaksud dengan hydrocarbon shows adalah data yang menunjukkan adanya indikasi hidrokarbon secara kualitatif maupun secara kuantitatif dalam batuan, pada interval kedalaman tertentu. Data ini digunakan untuk memperdalam interpretasi seismik refleksi, khususnya dalam menganalisa kemungkinan terjadinya akumulasi hidrokarbon. Data dapat diperoleh dari analisa serbuk bor, analisa core, dan hasil uji kandungan lapisan (Drill Stem Tests).

Bab 2.4. Data Processing * Alinea ke-1, tertulis :Gambar 2.1 (tidak ditampilkan) Gambar 2.2 (tidak ditampilkan) Seharusnya: Gambar 2.1

Pre-Processing

Deconvolution and Trace Balancing CMP Sorting Velocity Analysis

Velocity Analysis NMO Corrections Muting and Stacking

REFERENSI Labo, J., 1987, A practical introduction to borehole geophysics, Geophysical Gain Reference No. 2: S.E.G., Tulsa Gambar 2.2 McQuillin, R., Bacon, M., Barclay, W., 1981, An introduction to seismic interpretation: Gulf Publishing Co., Houston. Noise Attenuation Wahab, A., 1995, Sumber daya energi Indonesia menjelang tahun 2000: Proceedings Konggres Ahli Ilmu Kebumian Nasional, hal. 355-376. Preprocessing Deconvolution(*)

Velocity Analysis

Bab 1.3. Tertulis “Hal ini sudah tentu dapat dimuat di tulisan ini” seharusnya tertulis “Hal ini sudah tentu tidak dapat dimuat di tulisan ini”

NMO Correction

Bab 2.2. Atenuasi dapat dinyatakan sebagai : a = (pf) / (QV)

Velocity Analysis

Dimana a adalah factor atenuasi, p adalah sama dengan 3,14 , f adalah frekuensi, Q adalah kualitas medium, dan V adalah kecepatan rambat gelombang (Water, 1981). Bila amplitude pada titik awal adalah A0 dan amplitude setelah merambat sejauh z adalah Az, didapat hubungan sebagai (Water, 1981) : Az = A0 kali bilangan e pangkat minus (z kali a) Nilai kecepatan umumnya membesar sesuai dengan kedalaman, dan kandungan frekuensi tinggi menurun sesuai juga dengan kedalaman, yang dinyatakan sebagai (Yilmaz, 1988) : Rv = (lamda / 4) = ( V / 4f ) Rs = akar dari ((z kali lamda ) / 2) = V / 2 kali akar dari (t / f )

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

Demultiplexing Reformating Editing Geometric Spreading Setup of Field Geometry Field Statics Corrections

Residual Statics Corrections

Time Variant Band-Pass Filtering

RALAT: Dalam Resonansi Edisi-2/Februari 2007 terdapat beberapa ke salahan dimana pencantuman equation dan penggunaan huruf Yunani tidak muncul dalam pencetakan. Berikut ini adalah equation yang dinyatakan dengan huruf latin:

Observer’s Log

Gambar 2.1 : Diagram alir pengolahan data konvensional (diadaptasi dari figure 1.55, Yilmaz, 1988)

Migration

Gain

Demultiplexing Reformatting Trace editing Geometric spreading corr. Field geometry set-up Amplitude recovery (*) Field static

Residual Statics@

Velocity Analysis

DMO Correction@

Stack

Migration@

Noise Attenuation@

(*) : surface consistence processing @ : Preserved amplitude Gambar 2.2 : Urutan pengolahan data seismik untuk analisa atribut amplitude (dikutip dari Basuki, 1999)

Dengan demikian kesalahan telah dikoreksi.

7

>> Rubrik Profesional Sebuah Solusi Alternatif

Penghentian Lumpur Lapindo dengan Serangkaian Ledakan Dinamit Kecil Terkendali (Sebuah Wacana) Banjir Lumpur Panas Sidoarjo, adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006. Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta mempengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Data yang diperoleh dari Bappenas, diperkirakan terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1.03 % dari tarjet 6.3%, sehingga kerugian langsung mencapai Rp 7.3 triliun (kompas online, 17 April 2007) dan kerugian akibat penutupan pabrik, pemutusan hubungan kerja, terhambatnya transportasi, dan lain-lain, mencapai Rp. 16.4 triliun. Berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi luapan Lumpur, dari membuat tanggul dan beberapa skenario untuk menghentikan, setidaknya mengurangi laju aliran Lumpur Sidoarjo, diantaranya dengan menggunakan snubbing unit, yakni menyuntikkan sumur dengan semen dan material berat, pengeboran miring (side tracking), maupun relief well. Namun semua skenario diatas terbukti kurang berhasil, atau dilakukan tidak sepenuh hati terkait mahalnya biaya yang dibutuhkan (relief well). Akhir-akhir ini, juga dicoba memasukan untaian bola beton ke dalam sumur, bukan dimasudkan untuk menghentikan Lumpur, melainkan hanya mengurangi volume Lumpur yang keluar, tetapi skenario inipun belum menunjukkan hasil berarti. Kemungkinan bola-bola beton tersebut lenyap ditelan masuk kekawah Lumpur di perut bumi. Langkah-langkah konvensional sejauh ini terbukti kurang berhasil, meskipun telah memakan dana ratusan milyar rupiah. Diperlukan langkah-langkah radikal, namun tetap dengan kehatihatian yang tinggi untuk dapat mengamputasi semburan Lumpur Sidoarjo. Teknik “Cascaded Low Explosion Dynamites” Teknik ini menggunakan dinamit berskala rendah yang diledakkan pada dasar semburan, kemudian diikuti dengan serangkaian ledakan pada posisi yang lebih tinggi. Ledakan berskala rendah dimaksudkan agar dampak tetap dapat dikendalikan dan bongkahan hasil ledakan diharapkan mampu menyumbat semburan lumpur, setidaknya untuk beberapa saat. Jeda waktu dimana aliran lumpur berhenti, kemudian digunakan untuk

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

Memompakan lumpur berat ke dalam sumur, sehingga akan mengisi rongga-rongga yang terbentuk akibat ladakan. Lumpur berat yang telah menggumpal dan mengisi lobang bekas ledakan dipastikan akan mengunci aliran lumpur sehingga menjadi penyumbat yang sangat efektif. Mekanisme penghentian aliran Lumpur. Metode yang diusulkan untuk menghentikan semburan Lumpur berdasarkan pada beberapa asumsi berikut : • Semburan Lumpur berasal dari kawah Lumpur bertekanan yang terletak pada posisi jauh di bawah permukaan tanah. • Aliran Lumpur keluar melalui sumur yang tersusun atas batuan-atuan keras, setidaknya dari lubang semburan sampai beberapa ratus meter di bawah permukaan tanah. Untuk memastikan struktur batuan, dapat menggunakan data pemboran. • Rekahan tanah terjadi pada posisi yang relative dekat dari permukaan tanah. Dinamit berskala rendah diledakkan dalam sumur dengan cara, dimulai dari yang terdalam, dan naik secara berjenjang berdasarkan ketinggian dari dasar semburan. Bongkahan hasil ledakan dinamit diharapkan menyumbat aliran lumpur. Dinamit berskala rendah dimaksudkan agar skala kerusakan yang ditimbulkan tetap dapat dikendalikan, sehingga hanya Gambar 1 dinding sumur dalam radius 1 sampai dengan 2 meter yang jebol akibat ledakan. Ketika aliran lumpur terhenti untuk beberapa saat, jeda waktu digunakan untuk memasukkan lumpur berat yang akan mengisi kantong-kantong bekas ledakan. Bila lumpur berat yang mengisi kantong-kantong bekas ledakan mengeras, dapat dipastikan akan mengunci semburan sehingga berfungsi sebagai penyumbat yang sangat efektif. Prosedur ini diulang-ulang dengan ketinggian yang berbeda dari dasar semburan, sampai semburan lumpur terhenti. Beda posisi dari satu ledakan terhadap ledakan yang lain mesti mempertimbangkan struktur batuan dan tekanan Lumpur, tetapi sebagai pilihan awal dapat digunakan beda ketinggian 50m.

8

>> Rubrik Profesional Untuk meminimalkan dampak ledakan, ledakan pertama harus diusahakan agar terjadi pada semburan, atau setidaknya pada posisi sedalam-dalamnya yang dapat dijangkau oleh dinamit. Posisi sedalam-dalamnya tersebut menjamin bahwa getaran ledakan akan terendam dengan sempurna, dan jauh dari rekahan. Dengan demikian, kemungkinan akan terjadi semburan baru akibat lumpur mencari jalan menuju ke permukaan melalui rekahan dapat diminimalkan. Menentukan posisi kawah lumpur

Memadu bom ke pusat semburan Prosedur diatas dapat digunakan untuk memadu bom agar sampai pada kedalaman yang diinginkan. Bom diletakkan pada sebuah bola perunggu pejal berdiameter 30 cm. Pada bola tersebut dibuat sumbu putar yang memungkinkan bola menggelinding. As sumbu putar kemudian dihubungkan dengan tali baja yang sangat kuat. Kabel detonator disisipkan bersama dengan tali pengikat dan dihubungkan ke dinamit melalui pengunci. Dengan demikian, bom dapat dipandu kedasar melalui mekanisme ketika menentukan posisi kawah.

Sebelum melakukan ledakan, penting sekali memetakan bentuk sumur dan menentukan kedalaman kawah Lumpur. Prosedur sederhana berikut ini dapat digunakan untuk maksud diatas. Sebuah bola besi pejal yang berat, berdiameter sekitar 30 cm diikat pada sumbu putarnya (as), dihubungkan dengan tali pengikat yang kuat dan diluncurkan pada lubang semburan. Diumpamakan bahwa dinding sumur membentuk sudut θ dengan bidang horizontal. Gaya berat yang terjadi diurai dalam dua komponen, yakni gaya normal dan gaya yang sejajar dengan dinding sumur. Gaya sejajar dinding sumur terwujud sebagai gaya tegangan yang bekerja pada tali. Variasi gaya tegangan ini kemudian direkam oleh sebuah alat pencatat gaya. Nilai terbesar diperoleh bila dinding sumur tegak, dan paling kecil bila dinding sumur mendatar.

Gambar 3

Ide penyumbatan lumpur ini masih berupa paparan global, kualitatif dan subjektif. Belum adanya simulasi atau kajian matematis. Untuk itu perlunya kajian dan pendalaman lebih lanjut atas setiap komponen atau prosedur dalam usaha penghentian Lumpur panas Sidoarjo ini. Mudah-mudahan bermanfaat.

Gambar 2

Dari catatan variasi gaya yang bekerja, akan diperoleh gambaran M. Nurhada (Anggota HAGI-Malang) tentang bentuk sumur, sekaligus lintasan Lumpur. Metode Jurusan Fisika, FMIPA, Univ. Brawijaya sederhana ini dimungkinka nuntuk mengukur kedalaman posisi kawah. Kawah dapat didefinisikan sebagai wilayah dimana gaya terekam sama dengan berat dari bola. Bila, misalkan pada posisi 2000 meter diperoleh catatan gaya konstan dalam selang 100 meter, maka dapat disimpulkan bahwa posisi kawah adalah 2000 meter dibawah permukaan tanah dengan kedalaman kawah 100 meter. HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

9

>> Rubrik Organisasi

Ari Naskawan PERTAMINA EP [email protected]/ [email protected]

Sistem Keanggotaan HAGI (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia)

I

baratkan sebuah negara, dengan filosofi kekuatan dan kekuasaan terletak ditangan rakyat, HAGI sebagai organisasi profesi yang dikelola secara profesional meletakan anggotanya atau masyarakat geofisika sebagai sokoguru utama eksistensi organisasi ini. Secara sederahana, anggota adalah pemilik organisasi, stakeholder dan tidak terpisahkan dengan organisasi HAGI itu sendiri.

daerah yaitu : Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, Lampung, Makasar, Riau dan Sumatera barat. Dalam waktu dekat , HAGI juga akan meresmikan Komwil Palu dan Komwil Malang serta satu Komwil HAGI di luar negeri yaitu Komwil Kuala Lumpur.

KEANGGOTAAN HAGI

Degan bertambahnya jumlah anggota dan Komwil HAGI, dituntut adanya suatu sistem manajemen anggota yang lebih terstruktur dan sistematis. Selain agar memenuhi kaidah tertib organisasi dan profesionalisme, juga untuk mempermudah langkahlangkah koordinasi baik antara pengurus pusat dengan pengurus Komwil maupun pengurus dengan anggota HAGI.

Kode Anggota

Keanggotaan HAGI adalah bersifat terbuka, dalam arti keanggotaan dapat berupa anggota perorangan atau anggota lembaga yang menjalankan profesinya sebagai ahli geofisika atau berkaitan dengan minat dan disiplin ilmu geofisika yang diatur dalam bentuk pasal-pasal Anggaran Dasar (amandemen 1996 & 2002 pasal 5, 6 dan 7) dan Anggaran Rumah Tangga (amandemen 1996 & 2002 pasal 1 dan 2) Himpunan Untuk memberikan identitas maka dilakukan sistem pengkodean pada anggota. pengkodean ini didasarkan Ahli Geofisika Indonesia. atas nama anggota dan komwil anggota yang bersangSeiring jalan dengan perkembangannya sejak pertama kutan. kali HAGI didirikan pada tahun 1976, secara kuanti- Secara spesifik pengkodean itu adalah diambil tiga tas, jumlah anggota HAGI kian bertambah dari hari huruf dari nama depan strip lima huruf nama belakang ke hari disamping itu juga, seiring perkembangan strip kode komwil. ilmu geofisika, secara kualitas kemampuan ahli-ahli geofisika Indonesia yang tergabung dalam HAGI juga Sedangkan untuk identifikasi komwil, diberikan kode terus meningkat sesuai dengan tuntutan zaman untuk 3 angka sebagai berikut : menjawab tantangan untuk terus berkontribusi baik Kode Wilayah Kode untuk sesama anggota pada khususnya dan masyara- Wilayah kat luas pada umumnya. Jakarta 010 Surabaya 060 Berpijak pada potensi anggotanya tersebut, sudah selayaknya pengurus HAGI mengelola dan menerapkan system keanggotaan dengan lebih professional. Dalam 31 tahun perjalanannya, HAGI telah memiliki anggota sejumlah 1.731 anggota, terdiri dari 1.241 anggota profesional dan 496 anggota student. Spektrum penyebaran anggota HAGI juga sangat luas, baik yang saat ini berkerja sebagai professional geophysicist di perusahaan Swasta, BUMN, lembaga penelitian, perguruan tinggi hingga wiraswasta. Berdasarkan data statistik database HAGI, anggota HAGI tersebar di 99 instansi swasta, 31 perguruan tinggi dan 21 instansi pemerintah. Bermodalkan semangat untuk terus memajukan Ilmu Geofisika di Indonesia, kepengurusan HAGI secara progresif dan aktif terus melebarkan sayap organisasi dengan meresmikan Komisariat Wilayah (Komwil) di beberapa daerah di Indonesia yang merupakan representasi HAGI untuk mensosialisasikan ilmu dan teknologi geofisika, sehingga apa yang menjadi tujuan HAGI dapat dicapai secara tajam dan sinergis.

Bandung

020

Lampung

070

Yogyakarta

030

Makasar

080

Cirebon

040

Riau

090

Semarang

050

Sumatera Barat

100

Contoh : Anggota dengan nama Arie Narkawan, berasal dari Komwil Jakarta dengan kode Komwil 010, maka kode anggota untuk Arie Naskawan adalah: ARINASKA-010.

oleh Pengurus Pusat HAGI (sekretariat). Kartu anggota ini berlaku satu tahun sekali. Pengiriman kartu anggota oleh sekretariat HAGI untuk tahun 2007 sebanyak 661 kartu. Untuk tahun 2006, anggota HAGI yang telah membayar iuran anggota sebanyak 134 sedangkan untuk tahun 2007 anggota HAGI yang sudah membayar iuran anggota baru 20 orang, itu sudah termasuk anggota kehormatan yang tidak dipungut iuran anggota. Diharapkan akan ada kesadaran dari anggota HAGI untuk melaksanakan kewajibannya dalam hal pembayaran iuran ini.

Data Base yang Berbasiskan IT System Salah satu program Badan Pengurus (BP) HAGI 2006-2008 adalah “Penataan Ulang Keanggotaan (Inventarisasi, Registrasi Baru & Ulang) Anggota HAGI yang berbasiskan IT system”. Program ini bertujuan untuk pendataan ulang keanggotaan HAGI baik anggota baru maupun anggota lama, dengan cara mengisi kembali formulir registrasi keanggotaan HAGI yang telah disediakan oleh BP HAGI. Adanya mutasi, kenaikan jabatan, perpindahan tempat bekerja, perpindahan tempat tinggal dan lain sebagainya, memberikan dampak kepada data base keanggotaan HAGI, sehingga informasi dan komunikasi dari pengurus HAGI kepada anggotanya mengalami hambatan. Untuk memudahkan anggota HAGI dalam meng-up date data diri, tim dari IT Web Support HAGI telah membuatkan data base anggota di dalam situs HAGI www.hagi.or.id .

Bagi anggota yang ingin melihat status keanggotaannya melalui situs www.hagi.or.id , dapat menelusuri menu List of Members. Pada menu ini selain Iuran dan Kartu Anggota terdapat fasilitas searching, juga dapat melihat Anggota HAGI berkewajiban membayar iuran tahu- keanggotaan beradasarkan komwil pada menu dropnan keanggotaan yang dibayarkan tiap awal tahun. down yang tersedia. Iuran ini kemudian disimpan di rekening HAGI yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan HAGI. Iuran Bagi anggota yang telah melakukan registrasi ulang, tahunan anggota HAGI diatur dalam Anggaran maka akan dikirimkan password untuk login ke situs Rumah Tangga HAGI amandemen 1996 & 2002 www.hagi.or.id dengan beberapa fitur yang diperuntukkan bagi anggota. pasal 3.

Dengan diresmikannya Komisariat Wilayah Sumatera Bagi anggota HAGI yang sudah terdaftar dan melakBarat, sekitar akhir bulan Maret yang lalu, HAGI sanakan kewajibannya akan dibuatkan kartu anggota Arie Naskawan Membership Organization Div. dan akan dikirimkan pada masing-masing anggota telah memiliki 10 Komwil yang tersebar dibeberapa

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

10

>> Rubrik Organisasi Profil Gephysicist Wanita Indonesia Kiprahnya di dunia industri eksplorasi minyak sebagai geophyisicist yang telah digelutinya selama 14 tahun membuatnya berpengalaman akan seluk beluk pencarian diperut bumi. Dilihat dari pembawaannya yang keibuan serta penampilan anggun dan tenang, pemilik nama lengkap Rusalida Raguwanti selain sukses dalam karir juga sukses dalam berkeluarga. Ibu dari tiga orang anak, dua putra dan satu orang putri ini, menyelesaikan pendidikan S1nya dari UPN “Veteran” bidang Geologi tahun 1991, kemudian mengikuti program Pertamina BPKKA Scholarship sehingga mencapai gelar Master of Science in Geophysics dari University Oklahoma tahun Rusalida Raguwanti 1993-1995. Wanita yang gemar traveling ini lahiran di Jakarta 16 Maret 1966, dan mengawali karir sebagai Junior Geologist di Conoco Indonesia Inc (1991-1992). Sekembali dari menyelesaikan pendidikan S2nya di Amerika, bekerja di Asamera Oil sebagai Junior Geophysicist. Pada tahun 1997-2006 bergabung di Pertamina EP Technology Support Division sebagai Reservoir Geophysicist, karir nya terus menanjak hingga menjadi senior reservoir geophysicist pada EP Technology Centre, Pertamina Up stream. Beliau juga aktif menjadi anggota dari beberapa organisasi seperti HAGI, IAGI, IPA, SEG dan AAPG. Nugrahani Pudy: Akrab dipanggil nuning, lahir 5 Januari 1961, wanita asal Purwakarta ini, sejak zaman mahasiwa sudah aktif disetiap kegiatan mahasiwa dan merupakan salah satu primadona ITB dizamannya. Komentar-komentarnya yang cukup tajam dan lugas sering muncul di milis HAGI, seakan menandakan betapa energiknya ibu muda ini. Sebelum bertugas di BPMIGAS, sempat bekerja di PT. Geco Indonesia dari tahun 1988 sampai 1989, dan pada tahun 1989-1990 mengikuti program management trainee Pertamina (BPST) angkatan pertama. Sebelum berkarir di BPMIGAS, Ibu dua anak yang masih cantik ini pernah bertugas sebagai salah satu geophysicist wanita di Pertamina Unit III Cirebon Jawa Barat. Ketika terjadi perubahan organisasi dari BPPKA/MPS-Pertamina menjadi BPMIGAS, lulusan ITB bidang geofisika (GM-ITB) ini memilih ikut bergabung dengan BPMIGAS dan saat ini Nugrahani Pudyo menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Geofisika – BPMIGAS untuk region Sumatra tengah, Utara dan Natuna. Kenapa memilih ilmu geofisika untuk bidang keahliannya?, berikut cuplikan ceritanya “zaman dulu, sangat sedikit perempuan yang memilih jurusan yang “aneh” seperti jurusan-jurusan pada ilmu kebumian. Sehingga merupakan suatu keberuntungan, karena tidak banyak orang dapat (berkesempatan) mempelajari ilmu tersebut. Pada waktu itu bidang geofisika hanya dipelajari secara umumnya saja, sehingga setelah bekerja, barulah mempelajari geofisika yang lebih khusus, yaitu geofisika eksplorasi. Selama 20 tahun bekerja sebagai geophysicist/eksplorasionis, Ibu muda ini sering menjelajahi pulau-pulau besar di Indonesia untuk mengikuti kegiatan pemboran sumur atau survey seismik. Kodratnya sebagai wanita tidak menghalangi untuk berkarir dalam dunia perminyakan yang notabene banyak di “huni” oleh kaum lelaki. “Saya menyukai peran sebagai ibu, istri dan sebagai geosaintis”, ungkapnya. Apabila sudah berada di lapangan (lapangan minyak atau survey seismik –red), mantan pengurus (aktivis) HAGI periode 1990-an, dan sekarang sebagai anggota aktif HAGI dan SEG serta IPA, selalu tampil dinamis dan energik seperti layaknya rekan geophysicists pria lainnya. ” Maju terus pantang mundur Mbak Nuning......, begitu kata rekan-rekan sekerjanya kalo ketemu wanitia aktif ini”.

W

anita asal Jawa Timur ini memiliki nama lengkap Siti Zulaikah, lahir di Trenggalek 11 Agustus 1971. Ketertarikannya pada ilmu fisika diimplementasikannya dengan memilih kuliah di Jurusan Fisika IKIP Malang, kemudian melanjutkan ke program studi S2 (1997-1999) sampai S3 (2000-2005) dengan jurusan yang sama di Institut Teknologi Bandung. Mengawali karir sebagai staf pengajar jurusan Fisika di Universitas Negeri Jakarta, hingga sekarang.

Siti Zulaikah

Terpilihnya paper dari Ibu Siti Zulaikah, pada PIT-HAGI ke-31 berjudul “ The Magnetic Properties of Speleothems: A powerfull Tool for Secular Variation and Climatic Reconstruction and its Prospect in Indonesia”. di Semarang memberi semangat untuk meneruskan penelitian lebih lanjut, dan sekarang mencoba untuk menulis dari penelitian yang telah dilakukannya.

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

11

>> Rubrik Organisasi In Memoriam

Mengenang Prof. DR. Ir. Moh. Iwan

Assalaam’ulaikum wr.wb., Innalillaahi Wa Innalillaaihi Rojiuun.

pendapat itu di kemudian hari dapat diterima oleh orang banyak. Seorang yang cerdas, cepat menangkap suatu teori atau pikiran baru untuk dikomentari. Ciri seorang genius yang tidak mengenal waktu sampai janji waktu dengan pihak lain terlupakan, tetapi ia elah pulang menghadap ALLAH SWT saudara kita yang tetap datang, menepati janji walaupun terlambat. tercinta Prof. DR. Ir. Mohamad Iwan Tachyuddin, MSc bin Mohamad Taib Sutan Sati lahir di Jakarta pada tgl. 17 Juni 1942 Pada tahun 1974 almarhum memulai meniti karier sebagai dan meninggal pada hari Rabu tgl. 4 April 2007, 16 Rabbi’ul Asisten Ahli Madya di Jurusan Teknik Geologi, FTI-ITB sampai Awwal 1428 H. Panggilan sehari-hari almarhum ialah Iwan, mencapai jabatan Guru Besar pada KK Teknik Geofisika, seorang geofisikawan yang tidak asing di kalangan para ahli FIKTM-ITB. kebumian. Sebagai seorang yang menyenangi kehidupan di alam luas, Profesi sebagai geofisikawan telah dirintis olehnya sejak sdr. Iwan merupakan pendiri Wanadri aktif dalam berbagai almarhum sebelum menyelesaikan tingkat S1. Bekerjasama kegiatan Wanadri sampai akhir hayatnya. Selain itu almarhum dengan Direktorat Geologi, almarhum aktif mengikuti survai sebagai salah seorang pendiri HAGI (Himpunan Ahli Geofisika magnet dan gayaberat di Banten dan sebagai pimpinan lapangan Indonesia) tahun 1976), juga aktif dalam berbagai kegiatan yang adalah saudara Gunardi Wiryosudarmo MSc (Alm), sedangkan dilakukan. Kritik-kritik yang membangun selalu di sampaikan penulis memorial (kenangan) ini sebagai pengarah. Di sinilah pada setiap rapat-rapat rutin HAGI. Sungguh ia menghayati dan almarhum mengenal geofisika, baik lapangan maupun teori yang menyenangi profesi ini. Pada suatu rapat dengar- pendapat akan kemudian menjadikan almarhum sebagai ”professional berdirinya Badan Geologi Nasional, dengan keras ia geophysicist”. Pengembangan selanjutnya dirintis sendiri, yaitu mengusulkan agar geofisika ditampung dalam suatu wadah memperdalam teknik geofisika untuk geologi teknik dengan sendiri, misalnya suatu Pusat Geofisika. metode geolistrik dan sismik. Setelah lulus S1 dari Jurusan Teknik Geologi FTI-ITB tahun 1972 ia mendapat kesempatan Almarhum profesor Iwan meninggalkan seorang istri Ibu Hj. belajar untuk S2 (selesai tahun 1978) di Delft, Belanda, metode Gusti Sahara, tiga orang putera, Jeffrey Mustafa Kamal Taib S.T. geolistrk dan seismik menjadi topik penelitiannya. M.T Delfian Taib, S.T. dan Aditya Yuda Putra Taib serta dua orang menantu (Wikie Marzukni, M.Psi dan Juli Romiyati dan Pada tahun 2004, almarhum bekerjasama dengan Pertamina seorang cucu, Rizkyan Alif. mengembangkan metode geolistrik yang diberi nama IVEL (Inversion of Vertical Electric Logging). Metode ini telah Semoga semua amal dan ibadahnya diterima ALLAH SWT, diterapkan di lapangan minyak Cepu dan juga di beberapa dilimpahi ampunan serta rachmatNYA, dan diberi tempat yang lapangan minyak lain, sehingga beliau berupaya sempurna di sisiNYA. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi memperjuangkan untuk mendapatkan hak paten dari HAKI, ketabahan dan kesabaran oleh ALLAH SWT, yang Maha Tahu tetapi keburu dipanggil oleh ALLAH SWT. Semoga perjuangan dan Pelindung semua makhlukNYA. Amiin Ya Robbal Alamiin. beliau ada yang meneruskan. Kami anggota HAGI dan para ahli kebumian merasa sangat Gelar Doktor dalam bidang Ilmu Pengetahun Teknik diperoleh kehilangan salah seorang warganya yang selalu memperjuangkan dari ITB pada tahun 1996 dengan judul tesisnya ”Tektogenesa hal-hal yang terbaik bagi kemajuan profesi kebumian khususnya Cekungan Laut Banda berdasarkan analisis Pelenturan Litosfera geofisika. dari data Gayaberat di kawasan Timur Indonesia”. Hasil tesisnya dapat disimpulkan bahwa: Selamat Jalan saudara Iwan. Semoga lancar dalam perjalanan Kerak Samudra Banda berumur 1,922 sampai 5,63 juta tahun, menghadap ALLAH SWT. Rigiditas pelenturan sangat rendah, kerak menebal kearah jalur gunung api yang berarti bahwa kerak Samudra dasar cekungan Wassalaam’ulaikum wr. wb., Banda berasal dari pemekaran lantai dasar laut Banda.

T

Saudara Iwan adalah seorang yang ulet, pantang menyerah dan M. Untung tidak segan-segan mengemukakan pendapat sendiri, yang terkadang dianggap orang lain yang aneh. Ternyata pendapatBandung, 20 April 2007

12

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

>> Event HAGI eminar sehari Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) dengan tema “Gempa bumi, Tsunami dan Perubahan Iklim telah dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2007, bertempat di Kampus Universitas Andalas, dihadiri sekitar 100 peserta yang berasal berbagai kalangan profesi, akademisi, dinas terkait di PEMDA SUMBAR, LSM dan mahasiswa. Acara dibuka oleh rektor UNAND yang diwakili oleh pembantu Rektor II, diteruskan dengan sambutan Presiden HAGI dan dilanjutkan presentasi oleh DR. Sri Widianto (ITB) tentang Gempa dan Tomografi, kemudian Bencana dan Perubahan Iklim oleh DR. -rer. nat Armi Susandi MT (ITB), dan diakhiri dengan presentasi oleh DR. Ir. Yusuf Surachman MSc (BPPT) mengenai Potensi Tsunami di Sumatera Barat, sedangkan yang bertindak sebagai moderator Pak Elan Biantoro dari BPMIGAS. Sesi tanyajawab yang semula direncanakan selama satu jam diperpanjang menjadi satu setengah jam, karena banyaknya pertanyaan yang muncul selama diskusi. Kesimpulan yang dihasilkan dari seminar sehari ini antara lain adalah bahwa daerah Sumatera Barat dan sekitarnya merupakan daerah dengan potensi bencana alam yang sangat besar dan perubahan iklim yang tinggi. Beberapa usulan solusi penyelesaian/mitigasi bencana alam sempat diutarakan dan didiskusikan dalam acara ini, antara lain seperti penanaman hutan bakau di sepanjang pantai (berfungsi untuk menahan ombak kalo terjadi tsunami), pembuatan early warning system, sosialisasi ke masyarakat dan pihak-pihak terkait langsung perihal potensi bencana ini dan lain-lain.

S

Seminar Sehari

Gempa bumi, Tsunami dan Dampak Perubahan Iklim

Problema dan fenomena bencana alam yang terjadi di Sumatera Barat khususnya dan Indonesia umumnya, memberikan inspirasi kepada HAGI untuk lebih intensif mendorong masyarakat untuk membangun ilmu dan teknologi geofisika, termaksud penyiapan dan pengembangan sumber daya manusia Geofisika yang dapat memberi pemahaman dan solusi yang konkrit kepada seluruh komponen masyarakat sehubungan dengan problem mitigasi bencana alam. Sesuai dengan komitmen HAGI yang akan terus mensosialisasikan ilmu Geofisika ke seluruh lapisan masyarakat, HAGI telah bersepakat dengan pihak Universitas Andalas untuk memfasilitasi rencana pendirian program studi Geofisika di tanah Minang ini. Juga selain acara diskusi seperti tersebut diatas, agenda lain yang merupakan salah satu agenda pokok HAGI di Sumatera Barat adalah pengukuhan Komwil HAGI Sumatera Barat dan penyerahan kartu anggota HAGI, dimana yang dipilih dan ditunjuk sebagai Ketua KOMWIL HAGI SUMATERA BARAT adalah Bapak. Dr. Badrul Mustafa Kamal dari Universitas Andalas (Purek III UNAND). 13

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

>> Event HAGI Agenda Rapat HAGI

REALISASI DAN PENCAPAIAN PROGRAM/KEGIATAN HAGI PERIODE 2006-2007 • Selama bulan Maret-April 2007 telah dilakukan penjajakan

Realisasi Program Kerja Bidang Organisasi : 1.

dan pembicaraan insentif tentang rencana pendirian Komwil

Pembenahan Database HAGI berbasiskan IT System sejak

HAGI Palu (Sulawesi Tengah). Status persiapan sudah men-

bulan November 2006 :

capai 90%, direncanakan pada akhir bulan Mei/awal Juni 2007 Komwil HAGI Palu akan dikukuhkan. Sedangkan untuk

• Mekanisme Pembenahan Sistem Database : -

Komwil Malang direncanakan akan dikukuhkan pada bulan

Registrasi Ulang Melalui PIT HAGI ke-31 Semarang.

Juli 2007.

- Pengumuman Melalui Milist HAGI dan website HAGI www.hagi.or.id -

Pemberitahuan Langsung ke Anggota melalui surat.

-

Registrasi Ulang Melalui Event-event Khusus HAGI.

3.

IAGI-IATMI Bali 2007 (JCB 2007) pada tanggal 13-16 Novem-

• Penerbitan Kartu Anggota HAGI :

ber 2007 dengan tema Optimization of Mixed-Energy

- 3 (Tiga) Jenis Kartu Anggota yang telah diterbitkan oleh

Resources for National Energy Security.

HAGI Pusat, terdiri atas : - Jenis Gold Card: Senior HAGI, Dewan Penasehat HAGI & Dewan Pengurus HAGI.

4.

Kerjasama teknis yang berhubungan dengan pertukaran pro-

sional Member.

fesional journal, seminar academic, course dan academic

- Jenis White Card untuk Anggota HAGI denga kategori

visit, termasuk joint convention SEG-HAGI serta hal-hal lain

Mahasiwa-Student Member.

yg berhubungan dengan kedua organisasi. Draft MOU sudah

• Rencana Penerbitan Kartu Anggota HAGI – Kartu Kredit dengan

BANK

MANDIRI

(Status

2.

dikirim ke SEG untuk direview dan disepakati.

sedang

menunggu konfirmasi dari Bank Mandiri). Pembentukan Komwil HAGI :

Telah dilakukan komunikasi intensif antara HAGI dan SEG (Society of Exploration Geophysicists) perihal MOU Rencana

- Jenis Silver Card: Anggota HAGI dengan kategori Profe-

bekerjasama

Telah ditandatangani MOU (Memorandum of Understanding) HAGI-IAGI-IATMI untuk pelaksanaan Joint Convention HAGI-

Realisasi Program Kerja Bidang PIT & Special Event : 1.

• Pembentukan dan pengukuhan KOMWIL HAGI SUMBAR pada

Diskusi Setengah hari HAGI-IAGI dengan topik “Kesiapan Profesional Migas Indonesia Dalam Pengelolaan Blok Cepu”,

26 Maret 2007 di Univeristas Andalas Padang. Terpilih seba-

pada

gai Ketua Komwil: Dr. Badrul Mustafa Kemal; Sekretaris: Dr.

Jakarta. pembicara: Presiden HAGI Terpilih 2006-2008 dan

Ahmad Fauzi; Bendahara : Ir. Daz Edwiza Msc.

Sekretaris Jenderal IAGI.

• Rapat penjajakan pembentukan Komwil Kuala Lumpur dilak-

2.

tanggal 14 Maret 2006, bertempat di Gedung BPPT,

Luncheon Talk HAGI-1, dengan topik “ Killing Mud Softly,

sanakan pada tanggal 14 April 2007 di Selangor Malaysia,

with high density chained Balls”, Pembicara: Dr. Bagus Endar

dihadiri oleh Anggota HAGI yang bekerja di Malaysia dan Bp.

Nurhandoko (Fisika-ITB); Moderator : Ir. Batara Simajuntak,

Martinus Sembiring (Sekretaris Jenderal HAGI Pusat). Susu-

MEng. (NGC), pada

nan kepengurusan Komwil HAGI Kuala Lumpur sementara :

Hotel Crowne Plaza, Jakarta.

* Ketua : Ibu Dyah Tribuawati (Uzma Engineering)

3.

tanggal 31 Januari 2007 bertempat di

Luncheon Talk HAGI-2, dengan topik “Menyiasati Perubahan

* Wakil Ketua : M. Fauzi (RML)

Iklim Global dan Trend Penurunan Muka Tanah Untuk

* Sekretaris : Bernato Viratno (Petronas Carigali)

Menghindari Tenggelamnya Jakarta”, Pembicara: Dr.-rer.nat

* Bendahara : Muhammad Fauzi (Murphy Oil).

Armi Susandi MT (Klimatologi ITB); Dr. Lambok Hutasoit (Hidrogeologi ITB); Dra. Atika Lubis Ms. (Hidrometeorologi ITB); Dr. Fadli Syamsudin (Dinamika Atmosfer BPPT), dengan

14

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

>> Event HAGI Agenda Rapat HAGI

4.

Seminar dan Diskusi HAGI-UNAND, dengan topik “Potensi 5.

HAGI bekerjasama dengan jurusan Teknik Geofisika Univer-

Bencana Alam di Sumatra Barat, Gempa Bumi, Tsunami dan

sitas Veteran Yogyakarta (UPN Yogyakarta) melakukan one

Dampak Perubahan Iklim”, Pembicara : Dr. Ir. Yusuf Surach-

day

kursus

“METODE MAGNETO TELLURIK DARI

man MSc (Direktur TISDA BPPT); Dr. Sri Widyantoro

EKSPLORASI SUMBER DAYA ALAM SAMPAI MONITOR-

(Associate Professor ITB); Dr. -rer.nat Armi Susandi MT,

ING GEMPA BUMI. ” pada tanggal 05 Mei 2007.pengajar

bertindak sebagai moderator Ir. Elan Biantoro MT, MBA

DR. Djedi S. Widarto (Koordinator Bidang Non Seismik HAGI).

(BPMIGAS). 5.

Dan disepakati pula untuk menunjuk Bpk. Elan Biantoro Realisasi Program Kerja Bidang Editor :

(VP Organization HAGI), Bpk. Martinus Sembiring (Secretary 1.

Peresmian website HAGI www.hagi.or.id pada saat PIT HAGI

General) sebagai steering committee dan Bpk. Yosi Hirosiadi

ke-31 Semarang.

(VP. PIT & Special Event) sebagai Vice Chairmain , Bpk. Armi 2.

Penerbitan Resonansi-1 Edisi Januari 2007 dengan tema

Susandi (Science & Techno; Atmosphere&Ocean) sebagai

“Metoda Ban Berjalan”, pada bulan Januari-Februari 2007.

Secretary General HAGI di JCB 2007. 6.

3.

Berdasarkan hasil rapat Pleno Dewan Pengurus HAGI bulan

“Jakarta Tenggelam “Akankah Jakarta Tenggelam ?”, pada

Mei 2007, telah didiskusikan kemungkinan pelaksanaan PIT

bulan Februari-Maret 2007.

HAGI

Ke-33 Tahun 2008 di Bandung, Makasar atau Bukit 4.

Realisasi Bidang Kerjasama Pemerintah, Industry dan Universitas & Bidang Ilmu dan Teknologi :

Makanan

5

Penerbitan Jurnal Geofisika Edisi 2006 No.1

6.

Migrasi milist HAGI (Server di Jerman) menjadi Forum HAGI

dan

Kebutuhan

Sehari-hari

kepada 7.

(Server di Jakarta) pada bulan Maret 2007. Kerjasama dengan Oil Company dan Oil Service Company

Pangandaran-Korban Gempa-Tsunami, Jawa

untuk sponsor penerbitan Jurnal Geofisika dan Resonansi.

Barat pada tanggal 22 Juli 2006. Pembicara Dr. Ir. Yusuf

Kerjasama yang sudah dilakukan adalah kerjasama dengan

Surachman MSc (VP Science dan Technology HAGI).

JOB Pertamina-Petrochina East Java dan National GeoConsul-

Bekerjasama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI)

tant (NGC) untuk penerbitan Resonansi-1 dan 2.

masyarakat

2.

2007.

Sosialisasi Masalah Gempa dan Tsunami serta Penyerahan Bantuan

Penerbitan Resonansi-3 Edisi Maret 2007 dengan tema “Potensi Bencana Alam Sumatra Barat”, pada bulan April-Mei

Tinggi.

1.

Penerbitan Resonansi-2 Edisi Februari 2007 dengan tema

melakukan presentasi/sosialisasi Gempa Bumi kepada muridmurid di SMA Klaten Jateng (Korban Gempa Bantul) pada tanggal 3 Agustus 2006. Pembicara/presenter : Abdul Mutalib

Dilaporkan oleh Tim Kerja HAGI 2006-2007

Masdar (President Elect HAGI). 3.

Menyalurkan bantuan makanan dan kebutuhan sehari-hari kepada masyarakat korban banjir Jakarta 2007 di daerah Kalibata dan Bantaran Kali di daerah Gudang Peluru, Jakarta Pusat.

4.

HAGI bekerjasama dengan jurusan Teknik Geofisika Universitas Veteran Yogyakarta (UPN Yogyakarta) melakukan one day kursus “Surface Seismic dan Borehole Seismic” pada tanggal 15 September 2006, Pengajar Bpk. Abdul Mutalib

PERTAMINA

Masdar (JOB Pertamina-Petrochina East Java) dan Bpk. Leo Anis (Schlumberger).

15

HAGI I Resonansi I Maret 2007 I Edisi-3

KURSUS REGULER HAGI 2007 1.

Judul Instruktur Waktu Biaya Tempat

How to get better seismic data: 3D Seismic Design parameter and Acquisition field Ir. Imam Setiadji, MSc; Ir. Djoko Padmono, MSc; Ir. A. Dwi Guntara, MSc Juni 2007 US$ 2,000.00 Hotel Ramada, Bali

(4 hari Kursus)

2.

Judul Instruktur Waktu Biaya Tempat

Seismic Processing & Modeling for Exploration and Development Sonny Winardhie Ph. D & Wahyu Trioso Ph. D Juni 2007 US$ 2,000.00 Hotel Ramada, Bali

(4 hari Kursus)

3.

Judul Instruktur Waktu Biaya Tempat

Weather, Climate change impacts and risk DR. -rer.nat. Armi Susandi MT Juli / Agust 2007 (Tentative) TBA Hotel Ritz Carlton, Jakarta

(2 hari Kursus)

HAGI-IAGI-IATMI CONFERENCE & EXHIBITION “Optimization of Mixed-Energy Resources for National Energy Security”

For Information : Email :[email protected] http: www.jcb2007.com

CALL FOR PAPER International Workshop on Seismo-Electromagnetic Phenomena : Recent Progress Under JSPS-LIPI Bilateral Program

Bandung, Indonesia November 6-8,

2007

IURAN TAHUNAN ANGGOTA HAGI 2007

Himpunan Ahli Geofisika Indonesia A/C No: 0010740147 BNI Cabang Menteng, Jakarta

Jumlah iuran per tahun sebesar Rp. 75.000,- (professional) Jumlah iuran per tahun sebesar Rp. 25.000,- (Student) Pembayaran dengan cek/giro dsb. Adalah syah sesudah ada clearance dari Bank ybs Payment by cheque etc. Is subject final clearance of the Bank

View more...

Comments

Copyright � 2017 NANOPDF Inc.
SUPPORT NANOPDF